NovelToon NovelToon
Suamiku Sakit Mental

Suamiku Sakit Mental

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst
Popularitas:748.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Jesika terpaksa menggantikan adik angkatnya untuk menikah dengan pria kaya, tapi mentalnya sakit. Namun, keterpaksaan itu membawa Jesi tahu akan seberapa tersiksanya kehidupan Jonathan dengan gangguan mental yang dia alami.

Mampukah Jesi menyembuhkan sakit mental sang suami? Lalu, bagaimana jika setelah sakit mental itu sembuh? Akankah Jona punya perasaan pada Jesi yang sudah menyembuhkannya? Atau, malah sebaliknya? Melupakan Jesi dan memilih menjauh. Temukan jawabannya di sini! Di Suamiku Sakit Mental.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 35

Tapi, di saat kesedihan itu Jesi rasakan. Sebuah suara datang, langsung memberikan semangat dalam hati. Layaknya sebuah cahaya yang datang ketika dia berada di tengah kegelapan. Begitulah suara itu mampu menghangatkan perasaan Jesika saat ini.

"Ada apa ini? Kenapa berisik sekali?"

Suara yang langsung mengalihkan semua perhatian semua yang ada di sana dari permasalahan yang sedang berlangsung. Milik siapa lagi kalau bukan Jonathan Wijaya. Pangeran berkuda yang akan selalu menyelamatkan Jesika.

"Jo-- Jonathan." Mila tanpa sadar berucap dengan wajah yang bahagia.

Dia ingin langsung menyapa Jona ketika melihat wajah Jona. Tapi sayangnya, Jona mengabaikan keberadaan Mila dengan cara langsung menghampiri Jesi dengan wajah cemas.

"Apa kamu baik-baik saja, Jes? Mereka tidak menyakiti kamu, bukan?"

Pertanyaan yang langsung membuat sakit hati mama Jona. Juga hati Mila yang sangat menginginkan Jonathan untuk jadi suaminya sekarang.

Jesika langsung mengukir senyum manis buat menyambut pertanyaan Jona.

"Aku baik-baik saja, Jo. Seperti yang kamu lihat, tidak ada yang lecet sedikitpun, bukan?"

"Bagaimana dengan hatimu? Apa hatimu juga baik-baik saja. Aku tidak bisa melihat hatimu, Jesi. Mana aku tahu kalau dia cuma lecet, atau bahkan terluka parah karena omongan mereka."

"Jona! Aku ini mamamu. Kenapa kamu malah mengabaikan aku dan hanya mementingkan perasaan perempuan ini saja? Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan mamamu, hah?"

Mama Jona sudah tidak bisa diam lagi. Hatinya yang sakit, semakin sakit saja saat melihat apa yang putranya lakukan untuk Jesi yang dia anggap hanya orang lain itu.

"Aku tentu tidak perlu menanyakan soal perasaan mama. Karena aku tahu, hati mama tidak akan bisa terluka. Karena jika hati mama bisa terluka, mama tentu tidak akan pernah mau menyakiti hati orang lain."

"Jonathan! Kamu itu anakku atau bukan? Setelah kamu pulih, kamu seperti bukan putraku lagi. Aku sungguh sangat tidak mengenali kamu yang sekarang."

"Kamu selalu membuat hati mamamu ini kecewa, Jonathan Wijaya."

Setelah berucap kata-kata itu, mama Jona langsung berjalan cepat meninggalkan anaknya. Dia sungguh sangat kesal. Tidak bisa bertahan di sana lagi karena rasa kesal itu sudah terlalu besar.

Sekarang, yang tinggal hanya Mila, Jesi, dan Jona. Karena para pelayan sudah dibubarkan oleh mama Jona sambil dia beranjak tadi.

"Ee ... Jona .... "

"Jangan datang lagi. Karena kedatangan mu mengusik ketentraman rumah ini," ucap Jona dengan cepat memotong perkataan Mila.

Sontak, Mila langsung merasa sangat kesal. Dia rasanya sangat ingin melepaskan amarah dengan berteriak keras ke wajah Jona. Tapi, mana mungkin dia bisa melakukan hal tersebut. Itu sama saja dengan menyapu kotoran ke wajah sendiri.

"Tapi Jona. Aku datang .... "

"Pak Dimas! Suruh satpam mengantar perempuan ini sampai depan pintu! Dan, pastikan jangan sampai dia muncul lagi di rumah ini." Jona lagi-lagi berucap dengan nada tinggi.

Mila tidak bisa berkata apa-apa lagi. Hatinya yang kesal hanya bisa dia salurkan dengan menggenggam erat tangannya.

'Tunggu saja. Akan aku buat kamu membayar semua ini, Jonathan. Dasar pria sakit mental. Aku pikir dia sudah sembuh. Tapi ternyata, dia masih tetap berada dalam sakit mentalnya,' kata Mila dalam hati sambil terus melihat Jonathan.

"Ayo, Jes. Kita ke kamar! Kamu harus menemani aku lagi sekarang," ucap Jona dengan sangat lembut.

Hal itu semakin membuat marah Mila. Ingin rasanya dia memukul Jesi karena tersenyum dengan ajakan yang Jona berikan. Sementara dirinya, malah langsung diminta pergi oleh dua satpam yang baru datang karena permintaan Jona.

Dengan tatapan tajam, Mila melangkah pergi.

'Kau pikir sudah menang, Jesi? Tidak. Kamu salah jika berpikir begitu. Aku akan buat kamu membayar apa yang sudah aku terima hari ini. Karena ulah kamu, aku mendapatkan kesialan ini.'

'Akan aku rebut dia dari kamu bagaimanapun caranya. Karena sejak awal, dia itu milik aku, bukan milikmu.' Mila berucap lagi sambil terus melangkah.

Sementara itu, di kamar, Jona sedang duduk bersama Jesi di atas sofa. Jona langsung memegang lembut tangan Jesi.

"Jes, kenapa kamu gak bilang padaku kalau kamu sedang terluka sekarang, hm?"

Jesi langsung menatap bola mata Jona dengan tatapan lekat. Lalu, dia langsung mengukir senyum manis di bibirnya yang indah.

"Siapa bilang aku terluka sekarang, Jo? Kamu ini ... aku tidak terluka lho. Aku baik-baik saja."

"Tidak perlu bohong padaku, Jesika. Aku tahu kamu pasti terluka dengan apa yang baru saja terjadi. Ditambah, sikap mama yang selalu saja menyalahkan kamu itu. Aku yakin, kamu pasti sangat terluka."

Jesi memang sedang sangat terluka. Tapi, dia tidak ingin mengakui apa yang dia rasakan di depan Jona sekarang. Karena dia tidak ingin membebani pikiran Jona yang sedang dalam proses penyembuhan ini.

1
Bara Athallah
bagus papa jona. aq jg benci dg mamah jona
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Rani: makasih banyak
total 1 replies
Kintan Ibrahim
iya saya pon sama ingatkan cewek rupanya cowok 😅😅
budak jambi
oi sadar sean km tu hanya ank angkt tdk ada hak nya atur ortu jesi buat jesi bahagia.walau nikh sm org sakit mental skalipun dr pd km dan marisa yg waras tp tdk punya hati sm skali
budak jambi
dasar wanita gila t mm jona dan mila.semoga mm jona menyesal sdh jaht pd jesika
Sandi Sanjaya
jadi penasaran
Sandi Sanjaya
Mereka pasti menyesal
Sandi Sanjaya
semoga berhasil si jaka
Sandi Sanjaya
Bagus
Jue
Kalau orang Islam menikah dengan orang yang tidak cukup akal itu tidak sah , Nikah tanpa wali juga tidak sah , Orang yang kesihatan mental nya sihat sewaktu menjabat tangan wali mahupun imam maka pernikahan itu baru dikira sah .
Rani: iyah. makanya terkadang aku kalo bikin karya itu jarang mencantumkan agama mereka. soalnya, sulit untuk di jelaskan terkadang. biar pake imajinasi pembaca masing2 aja
total 1 replies
A&R
👍
Ryan Jacob
semangat Thor
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Anggun Ramadhani
hahaha
Aily Iad
Luar biasa
Rani: makasih banyak😘😘😘
total 1 replies
Aily Iad
Lumayan
Rani: thank
total 1 replies
Aily Iad
Halah, kunu mamae yo garek ongkong ongkong sikil tok ae kok
Eric ardy Yahya
itu hukuman yang pantas buat kamu Marissa . dasar wanita munafik , ternyata kamu awal mula hancurnya persahabatan Sean dan Jonathan.
Eric ardy Yahya
gak usah kamu sok tersakiti, dasar wanita gila. kamu tuh sama kayak ibu kamu , mau ada materi kemudian habiskan biar gak dibilang wanita matre. memang penjara adalah tempat yang cocok buat kamu .
Eric ardy Yahya
padahl kan kalau kamu gak gengsi , pasti gak akan kejadian seperti ini , eh kamu baru sadar sekarang ? di mana otak kamu ketika kamu merasa Jesika salah wanita yang jahat dan jadi benalu ? di mana otak kamu ketika kamu gak mengetahui , Mila adalah wanita pemalas ? semuanya sudah terlambat .
Eric ardy Yahya
Gak usah PD deh MILA . kamu tuh wanita gila yang tidak tau diri , palingan kamu yang akan dipermalukan sekarang .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!