Suamiku Sakit Mental

Suamiku Sakit Mental

*Episode 1

"Tidak! Aku tidak akan pernah setuju untuk menikah dengan Jonathan."

"Tapi, Mila. Dia itu pewaris satu-satunya keluarga Wijaya, Nak. Dia tuan muda yang tampan, Mila. Kita akan punya kedudukan tinggi jika kamu bersedia menikah dengan Jona."

"Aku tidak peduli dengan semua itu, Ma. Jona memang tampan, kaya, juga punya segalanya. Tapi sayang, dia pria dengan mental yang sakit. Dia sakit jiwa, Mah. Apa mama tega menikahkan aku, anak mama yang cantik ini dengan pria sakit mental seperti dia?"

"Aku memang butuh harta, Ma. Tapi tidak akan bersedia jika harus menikah dengan pria sakit mental seperti dia hanya karena harta. Yang ada, aku bukannya bahagia. Eh, tapi malah tersiksa akibat tinggal serumah dengan suami gila seperti dia," kata Mila lagi sambil menghempaskan bokongnya ke atas kasur empuk kesayangannya.

Emily selaku mama hanya bisa menarik napas dalam-dalam atas penolakan keras yang anaknya berikan. Rencana pernikahan itu datang langsung dari keluarga Wijaya. Keluarga nomor dua di kota itu setelah keluarga Kusuma.

Tawaran pernikahan yang lebih mirip lamaran itu dilayangkan oleh keluarga Wijaya karena keluarga Emily punya hutang yang cukup besar. Mereka menginginkan istri sekaligus penjaga, alias pelayan untuk anak mereka yang sudah mengalami gangguan mental sejak beberapa tahun belakangan ini.

Tentu saja Mila tidak ingin menikah dengan pria yang sedang sakit mental. Apa tah lagi banyak kabar yang beredar kalau Jonathan itu suka ngamuk. Atau bahkan, dia sering kali bersikap ekstrim saat sakit mentalnya datang. Seperti, melukai orang yang ada di sekitarnya.

Jonathan juga sudah beberapa kali mencoba melakukan bunuh diri. Tapi untungnya, karena penjagaan yang ketat. Dia selalu bisa diselamatkan tepat waktu.

Sebenarnya, Emily juga tidak setuju jika anaknya menikah dengan pria sakit mental seperti Jonathan. Tapi mau bagaimana lagi? Dia tidak bisa menolak lamaran itu. Karena selain hutang yang besar, keluarga Wijaya juga punya kekuasaan yang sangat besar. Kehidupan mereka pasti akan dibuat sulit jika berani menolak lamaran itu.

Emily berjalan mendekat ke arah ranjang. Lalu duduk di samping Mila yang kini sedang fokus dengan menatap lantai.

"Sayang. Mama tahu ini sangat berat buat kamu, Nak. Tapi coba kamu pikir baik-baik, Mila. Keluarga kita akan jadi taruhan jika kamu tidak bersedia."

"Apa kamu sanggup hidup melarat karena sudah menolak lamaran ini? Kamu tahu siapa mereka, bukan? Keluarga kita tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan keluarga Wijaya, Mila. Coba pikirkan itu, sayang."

Emily bicara dengan nada paling lembut. Semua kesedihan dia perlihatkan agar Mila mau mengikuti apa yang dia katakan. Sedangkan Mila yang sepertinya tetap tidak setuju itu, langsung memperlihatkan wajah kesal.

"Tapi aku tidak ingin menikah dengan pria sakit mental itu, Ma. Tolong, Ma. Tolong jangan korbankan aku. Mama tidak sayang lagi padaku? Aku ini anak mama, bukan?"

"Mila, kamu itu anak mama. Mama tidak ingin mengorbankan kamu, nak. Mama sayang anak-anak mama. Mama hanya punya dua anak, Mila. Kakak kamu laki-laki. Mana mungkin mama nikahkan kakak kamu dengan tuan muda keluarga Wijaya itu."

Mila terdiam membisu. Apa yang mamanya katakan itu sangat benar. Mereka hanya dua bersaudara. Kakaknya laki-laki, mana mungkin bisa dinikahkan dengan Jonathan. Sementara ....

Ya ... seketika wajah Mila langsung cerah. Dia ingat akan seseorang. Seorang perempuan yang mungkin akan bisa dia jadikan pengganti untuk menikah dengan pria sakit mental itu.

"Aku punya ide, mama!" Mila langsung berteriak kegirangan. Hal itu sampai membuat mamanya terperanjat akibat kaget.

"Ide apa sih? Kamu ini, Mil. Bikin mama kaget aja di saat seperti ini pakai main teriak-teriak segala."

"Aku punya ide cemerlang soalnya, Ma. Ide yang bikin hatiku sangat bahagia. Aku tidak perlu menikah dengan Jona. Tapi, keluarga kita juga tidak akan kena masalah hanya gara-gara aku tidak menikah dengan pria sakit mental itu."

"Ide apa sih? Langsung bicara saja! Jangan berbelit-belit karena mama juga sedang sangat pusing sekarang ini." Emily bicara sambil memijit keningnya.

Sepertinya, dia sedikit tidak percaya kalau ide yang Mila punya memang benar-benar bagus dan bekerja seperti apa yang mereka inginkan. Karena selama ini, anak itu hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri saja.

Sementara Emily bingung, Mila malah tersenyum lebar karena hatinya sangat bahagia. Bahkan, anak itu terus senyum meski mamanya terlihat tidak bahagia sekarang.

"Jangan terus-terus tersenyum seperti itu, Mila. Cepat katakan apa ide yang kamu punya!"

Mila masih tersenyum. Lalu, dia berucap dengan terus mempertahankan senyumannya.

"Mm ... mama kan punya satu anak lagi. Jadi, nikahkan saja anak mama itu dengan Jona. Dengan begitu, aku aman. Keluarga kita juga aman."

Terpopuler

Comments

Tiwi

Tiwi

ok

2024-06-19

0

Sandi Sanjaya

Sandi Sanjaya

Bagus

2024-05-27

0

Anggun Ramadhani

Anggun Ramadhani

hahaha

2024-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 *Episode 1
2 *Episode 2
3 *Episode 3
4 *Episode 4
5 *Episode 5
6 *Episode 6
7 *Episode 7
8 *Episode 8
9 *Episode 9
10 *Episode 10
11 *Episode 11
12 *Episode 12
13 *Episode 13
14 *Episode 14
15 *Episode 15
16 *Episode 16
17 *Episode 17
18 *Episode 18
19 *Episode 19
20 *Episode 20
21 *Episode 21
22 *Episode 22
23 *Episode 23
24 *Episode 24
25 *Episode 25
26 *Episode 26
27 *Episode 27
28 *Episode 28
29 *Episode 29
30 *Episode 30
31 *Episode 31
32 *Episode 32
33 *Episode 33
34 *Episode 34
35 *Episode 35
36 *Episode 36
37 *Episode 37
38 *Episode 38
39 *Episode 39
40 *Episode 40
41 *Episode 41
42 *Episode 42
43 *Episode 43
44 *Episode 44
45 *Episode 45
46 *Episode 46
47 *Episode 47
48 *Episode 48
49 *Episode 49
50 *Episode 50
51 *Episode 51
52 *Episode 52
53 *Episode 53
54 *Episode 54
55 *Episode 55
56 *Episode 56
57 *Episode 57
58 *Episode 58
59 *Episode 59
60 *Episode 60
61 *Episode 61
62 *Episode 62
63 *Episode 63
64 *Episode 64
65 *Episode 65
66 *Episode 66
67 *Episode 67
68 *Episode 68
69 *Episode 69
70 *Episode 70
71 *Episode 71
72 *Episode 72
73 *Episode 73
74 *Episode 74
75 *Episode 75
76 *Episode 76
77 *Episode 77
78 *Episode 78
79 *Episode 79
80 *Episode 80
81 *Episode 81
82 *Episode 82
83 *Episode 83
84 *Episode 84
85 *Episode 85
86 *Episode 86
87 *Episode 87
88 *Episode 88
89 *Episode 89
90 *Episode 90
91 *Episode 91
92 *Episode 92
93 *Episode 93
94 *Episode 94
95 *Episode 95
96 *Episode 96
97 *Episode 97
98 *Episode 98
99 *Episode 99
100 *Episode 100
101 *Episode 101
102 *Episode 102
103 *Episode 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
*Episode 1
2
*Episode 2
3
*Episode 3
4
*Episode 4
5
*Episode 5
6
*Episode 6
7
*Episode 7
8
*Episode 8
9
*Episode 9
10
*Episode 10
11
*Episode 11
12
*Episode 12
13
*Episode 13
14
*Episode 14
15
*Episode 15
16
*Episode 16
17
*Episode 17
18
*Episode 18
19
*Episode 19
20
*Episode 20
21
*Episode 21
22
*Episode 22
23
*Episode 23
24
*Episode 24
25
*Episode 25
26
*Episode 26
27
*Episode 27
28
*Episode 28
29
*Episode 29
30
*Episode 30
31
*Episode 31
32
*Episode 32
33
*Episode 33
34
*Episode 34
35
*Episode 35
36
*Episode 36
37
*Episode 37
38
*Episode 38
39
*Episode 39
40
*Episode 40
41
*Episode 41
42
*Episode 42
43
*Episode 43
44
*Episode 44
45
*Episode 45
46
*Episode 46
47
*Episode 47
48
*Episode 48
49
*Episode 49
50
*Episode 50
51
*Episode 51
52
*Episode 52
53
*Episode 53
54
*Episode 54
55
*Episode 55
56
*Episode 56
57
*Episode 57
58
*Episode 58
59
*Episode 59
60
*Episode 60
61
*Episode 61
62
*Episode 62
63
*Episode 63
64
*Episode 64
65
*Episode 65
66
*Episode 66
67
*Episode 67
68
*Episode 68
69
*Episode 69
70
*Episode 70
71
*Episode 71
72
*Episode 72
73
*Episode 73
74
*Episode 74
75
*Episode 75
76
*Episode 76
77
*Episode 77
78
*Episode 78
79
*Episode 79
80
*Episode 80
81
*Episode 81
82
*Episode 82
83
*Episode 83
84
*Episode 84
85
*Episode 85
86
*Episode 86
87
*Episode 87
88
*Episode 88
89
*Episode 89
90
*Episode 90
91
*Episode 91
92
*Episode 92
93
*Episode 93
94
*Episode 94
95
*Episode 95
96
*Episode 96
97
*Episode 97
98
*Episode 98
99
*Episode 99
100
*Episode 100
101
*Episode 101
102
*Episode 102
103
*Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!