Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Sayembara.
Bab 25. Sayembara.
Feng Yan merenungkan kata-kata sepupunya, matanya menyipit saat mencoba memahami situasi yang lebih kompleks dari sekadar permasalahan internal Klan Feng. “Jadi, Keluarga Utama Klan Feng tidak berada di bawah pengaruh Kerajaan Naga Emas?” Tanyanya dengan nada penuh analisis.
Ya, aku dengar mereka berasal dari Kerajaan lain yaitu Kerajaan Harimau Putih di wilayah Barat." Jawab Feng Tian.
Permasalahan ini ternyata jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan. Feng Yan tahu bahwa langkah pertamanya harus menyelidiki kekuatan Keluarga Utama. Jika di sana terdapat "monster tua" di tingkat Dewa Sejati, situasi akan menjadi sangat berbahaya.
Dengan kekuatannya yang sekarang, dia hanya bisa bertarung imbang melawan kultivator di puncak tahap Setengah Dewa level 8, dan itu pun jika dia mengerahkan seluruh kekuatan. Jika benar ada eksistensi di level Dewa Sejati, dia sadar ini bukan pertempuran yang bisa dimenangkan dengan mudah.
“Belum lagi,” pikir Feng Yan dalam hati, “jika ada jenius lain di Keluarga Utama yang didukung oleh sekte besar, balas dendamku akan membutuhkan waktu lebih panjang dan perencanaan lebih matang.”
Feng Yan mengepalkan tangan dengan kuat. Dia merasa betapa lemahnya dirinya saat ini. Bahkan belum mencapai level 9 puncak di tahap 7 Kesengsaraan. Jelas sekali, untuk mencapai tujuannya, dia membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar.
"Jika aku ingin menuntut keadilan untuk keluargaku, aku harus memperkuat diriku. Ranahku sekarang terlalu rendah," gumamnya penuh tekad.
Namun, ada satu hal lagi yang membuat Feng Yan penasaran. Siapa sebenarnya Jia Yu? Mengapa dia muncul di Paviliun Teratai Biru? Jika dia bisa memahami lebih banyak tentang latar belakang wanita ini, mungkin ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk meringankan situasi yang rumit ini. Feng Yan akhirnya memutuskan untuk bertanya pada sepupunya.
"Saudara Tian, siapa sebenarnya Jia Yu ini? Kenapa dia bisa muncul di Paviliun Teratai Biru?"
Feng Tian menarik napas panjang, seolah mengumpulkan pikirannya sebelum menjawab. "Ini sebenarnya agak lucu, saudara Yan. Ternyata, Jia Yu adalah putri dari pemimpin sekte tempat aku belajar seni bela diri. Alasan kenapa dia berada di Paviliun Teratai Biru, adalah karena pemilik paviliun itu ternyata pamannya sendiri."
Mata Feng Yan sedikit melebar mendengar informasi ini. "Jadi, dia berasal dari keluarga yang kuat," pikirnya. Namun, Feng Tian melanjutkan ceritanya.
"Yang lebih menarik lagi, ayah Jia Yu adalah teman lama dari ayah Feng Zhuo. Ketika mereka masih muda, mereka sepakat untuk menjodohkan anak-anak mereka jika sudah dewasa. Jadi, sebenarnya Jia Yu sudah mengenal Feng Zhuo sejak lama. Namun, mereka berpisah untuk waktu yang cukup lama dan baru bertemu lagi setelah keduanya dewasa."
Feng Yan merasa sedikit terkejut. Hubungan yang begitu rumit dan panjang antara dua keluarga ini menambah dimensi lain dalam konflik yang dihadapinya. "Jadi, kenapa Jia Yu selalu mengelak dari perjodohan itu?" tanyanya penasaran.
Feng Tian menggeleng pelan, lalu berkata, "Ketika orang tua Jia Yu mengumumkan bahwa dia akan dijodohkan dengan Feng Zhuo, Jia Yu terus mencari alasan untuk menolak. Tapi yang lebih menarik lagi, tahukah kau apa yang terjadi setelah insiden yang menimpa keluarga kita?"
Feng Yan menggeleng tanpa sadar, menanti kelanjutan cerita dengan serius.
"Insiden itu membuka mata ayah Jia Yu. Dia akhirnya memutuskan untuk membatalkan pertunangan antara Jia Yu dan Feng Zhuo," ungkap Feng Tian dengan nada serius. "Ayahnya mulai melihat sifat Feng Zhuo yang sewenang-wenang dan tidak lagi pantas menjadi calon suami Jia Yu. Feng Zhuo bukan lagi sosok yang cocok untuk masa depan putrinya."
Feng Yan merenung dalam diam. Dengan pembatalan pertunangan ini, situasi menjadi lebih jelas, namun tetap rumit. Ayah Jia Yu tidak hanya melindungi putrinya, tetapi juga mengambil langkah untuk memisahkan dirinya dari Keluarga Utama Klan Feng. Ini memberikan celah politik yang bisa dimanfaatkan Feng Yan untuk mendapatkan sekutu dalam perjalanannya mencari keadilan.
"Yang lebih penting lagi, Feng Zhuo bukan satu-satunya jenius di Keluarga Utama," lanjut Feng Tian, mengakhiri cerita dengan sebuah fakta mengejutkan. "Kultivasi Feng Zhuo memang berada di tingkat 5 tahap Jiwa, level 9 puncak, tapi ada beberapa jenius lainnya yang mungkin lebih kuat dari dia."
Feng Yan menahan napas sejenak. Jenius lain? Itu berarti musuh-musuh yang harus dihadapinya lebih banyak dari yang dia kira. Bukan hanya Feng Zhuo yang harus dia waspadai, tetapi juga kekuatan-kekuatan lain dalam Keluarga Utama.
“Ini benar-benar lebih rumit,” pikir Feng Yan. “Bukan hanya masalah kekuatan fisik atau kultivasi, tapi juga hubungan politik, sekte besar, dan berbagai aliansi yang mengikat mereka.”
Namun, pembatalan pertunangan antara Jia Yu dan Feng Zhuo bisa menjadi titik balik. Jika Feng Yan bisa mendekati Jia Yu atau sektenya, mungkin dia bisa mendapatkan dukungan dari mereka, atau setidaknya mengurangi pengaruh Feng Zhuo dalam sekte tersebut. Ini bisa menjadi bagian dari strateginya yang lebih besar untuk melemahkan Keluarga Utama.
Meski begitu, satu hal yang jelas bagi Feng Yan: untuk melawan Keluarga Utama Klan Feng, dia membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar dan dukungan yang kuat. Ini bukan hanya masalah kekuatan pribadi, tetapi juga strategi yang matang. Kemenangan dalam pertempuran ini akan memerlukan kecerdikan, kekuatan, dan waktu.
Di dalam hatinya, Feng Yan tahu bahwa perjalanannya masih panjang, tetapi dia tidak akan menyerah. Apapun yang terjadi, dia akan terus maju, tidak peduli berapa banyak rintangan yang menghadang.
Tapi....
Feng Tian tiba-tiba terdiam di tengah kalimatnya, membuat Feng Yan menatap saudaranya dengan penuh perhatian, menunggu penjelasan lebih lanjut.
"Sekte Api Naga saat ini berada di bawah tekanan berat dari Keluarga Utama Klan Feng," lanjut Feng Tian dengan suara berat. "Pembatalan sepihak ini dianggap mencoreng nama baik Klan Feng. Akibatnya, Sekte Api Naga kini berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Para tetua sekte berkumpul dan bermusyawarah, dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil jalan tengah, yaitu melalui sebuah kompetisi bela diri yang akan adakan di Sekte Api Naga.
Feng Yan mendengarkan dengan seksama, tatapannya semakin serius. Ini bukan sekadar konflik kecil, melainkan masalah yang akan menentukan nasib banyak pihak.
"Keluarga Utama Klan Feng akan mengirimkan kandidat yang bukan keturunan langsung dari keluarga utama. Sistemnya mirip dengan cara Keluarga Cabang kita, di mana mereka merekrut murid-murid luar, dalam, dan murid inti," jelas Feng Tian.
Feng Yan mengangguk, mengerti sepenuhnya apa yang dimaksud. Dalam pikirannya, dia bersyukur telah mewarisi ingatan Han Chen dari kehidupan sebelumnya, yang memberikan wawasan mendalam tentang struktur dan dinamika semacam ini. Tanpa pengetahuan itu, dia mungkin akan merasa seperti anak kecil yang tersesat di hutan, buta terhadap realitas dunia luar.
"Yang kemungkinan besar terjadi," lanjut Feng Tian,
"Adalah mereka akan menurunkan murid dalam untuk menghadapi jenius dari Sekte Api Naga. Sementara itu, Sekte Api Naga memiliki kebebasan untuk merekrut siapa pun yang mereka anggap mampu melawan Keluarga Utama Klan Feng, baik itu jenius paling kuat, atau bahkan orang luar."
"Tapi sampai saat ini belum ada berita apapun dari Sekte Api Naga, seperti pengumuman sayembara untuk merekrut kandidat misalnya."
Feng Yan merenung sejenak. Kompetisi ini bukan hanya soal kemampuan bertarung, tetapi juga politik dan strategi. Jika Sekte Api Naga menang, masalah ini akan selesai tanpa perpanjangan.
Namun, jika mereka kalah, pernikahan antara Feng Zhuo dan Jia Yu akan tetap dilangsungkan, dan Sekte Naga Api tidak bisa menolak atau mereka menghadapi konsekuensi berat. Bisa saja sekte itu akan di ratakan dengan tanah.
"Kompetisi bela diri ini akan diadakan tiga bulan lagi. Ini adalah salah satu cara bagi Keluarga Utama Klan Feng untuk menjaga harga diri mereka agar tidak terkesan menindas Sekte Api Naga," Lanjut Feng Tian dengan nada penuh kekhawatiran.
"Jika Sekte Naga Api kalah, Keluarga Cabang kita mungkin akan menghadapi hukuman yang lebih serius. Keluarga kita dianggap sebagai akar dari masalah ini, karena semua kekacauan ini dianggap berasal dari sini."
Feng Tian menundukkan kepalanya, beban berat menghantam hatinya. Dia merasa bertanggung jawab atas situasi ini, dan rasa bersalah yang mendalam menggerogoti pikirannya. Dalam pikirannya, kesalahannya telah menempatkan seluruh keluarganya dalam bahaya besar.
Melihat sepupunya tenggelam dalam rasa bersalah, Feng Yan menepuk bahu Feng Tian dengan lembut. Dengan nada tenang namun tegas, dia berkata,
"Tenanglah, ini bukan salahmu. Tidak ada satu pun anggota keluarga yang menyalahkanmu atas semua ini."
Tiba-tiba, suara berat terdengar dari belakang mereka. Itu adalah Feng Han, ayah Feng Yan, yang melangkah maju dan menambahkan,
"Benar apa yang dikatakan Yan'er. Kau tidak bersalah. Masalah ini menimpa keluarga kita bukan karena kesalahanmu, melainkan karena keluarga kita tidak cukup kuat untuk melawan Keluarga Utama. Itulah kenyataannya."
Feng Han memahami betul bagaimana dunia kultivasi bekerja. Dunia ini tunduk pada hukum rimba, di mana yang kuat selalu menindas yang lemah, dan yang lemah hanya bisa tunduk pada kehendak yang lebih kuat. Itu adalah kenyataan pahit yang tak berubah sejak zaman kuno.
Sementara itu, Feng Heng, ayah Feng Tian, hanya diam, wajahnya penuh kebingungan dan kecemasan. Dia tidak tahu harus berbuat apa dalam menghadapi masalah sebesar ini. Istrinya, Mei Ling, hanya bisa menangis dalam kesedihan, menyadari betapa rumitnya situasi yang dihadapi keluarga mereka.
Feng Yan memahami betapa besarnya ancaman yang mereka hadapi. Ini bukan hanya tentang harga diri atau kehormatan, tetapi juga tentang keberlangsungan keluarga mereka. Satu kesalahan langkah, dan Keluarga Cabang mereka bisa hancur.
Dia tahu dia harus segera mengambil tindakan, dan waktu tiga bulan yang tersisa tidak boleh disia-siakan. Kompetisi bela diri ini akan menjadi titik balik yang menentukan, tidak hanya bagi Sekte Api Naga, tetapi juga bagi nasib seluruh keluarga mereka.
Dalam hatinya, Feng Yan tetap yakin. Meskipun tantangannya besar, dia tidak akan mundur. Keluarga dan kehormatannya lebih berharga dari apa pun, dan dia akan berjuang sekuat tenaga untuk melindungi mereka dari ancaman ini. Dalam diam, dia mulai merencanakan langkah-langkah berikutnya.
Saat Feng Yan merenung lebih dalam, sebuah ide cemerlang tiba-tiba muncul di benaknya.
"Mengapa tidak mengajukan diri sebagai kandidat untuk menghadapi Keluarga Utama Klan Feng? Meskipun dia bukan bagian dari keluarga utama, statusnya sebagai anggota Keluarga Cabang, ditambah pengetahuan dari ingatan Han Chen, memberinya keuntungan tersendiri.
Dengan begitu, dia mungkin bisa mengajukan tantangan dan berhadapan langsung dengan Feng Zhuo, musuh yang sudah membuat keluarganya menderita. Dalam kompetisi ini, Feng Yan bisa menunjukkan kemampuannya dan membuktikan bahwa dia dan keluarga cabangnya bukan sosok yang patut diremehkan oleh Keluarga Utama Klan Feng. Mereka bukanlah buah kesemek lembut yang bisa remas seenaknya.
Feng Yan menyadari bahwa dia bisa memanipulasi tingkat kultivasinya. Ingatan Han Chen memberinya banyak sekali ilmu pengetahuan. Dengan menyamarkan diri di tingkat 5, tahap Jiwa level 9 puncak, dia dapat menutupi kemampuan aslinya. Ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan kemampuannya, sekaligus melindungi keluarganya dari kemungkinan kerugian yang lebih besar.
Feng Yan mulai menyusun rencana dengan cermat, merencanakan setiap langkah untuk memastikan keberhasilannya. Jika dia bisa mengalahkan Keluarga Utama Klan Feng, dia akan mengamankan posisi Sekte Api Naga dan menyelamatkan keluarganya dari ancaman yang lebih besar.
Selain itu, dia juga akan bisa menjatuhkan Feng Zhuo, memperlihatkan bahwa dia lebih dari sekadar keturunan biasa dari Keluarga Cabang. Dengan tekad yang membara, Feng Yan memutuskan untuk melangkah maju.
Waktu tiga bulan yang tersisa akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk mempersiapkan dirinya. baik dalam hal kekuatan maupun strategi. Dengan tehnik manipulasi ruang dan waktu 3 bulan bisa di percepat. 1 bulan bisa dia ubah menjadi 50 tahun misalnya, jadi dalam 3 bulan dia bisa berkultivasi selama 150 tahun.
Waktu yang dia anggap cukup untuk meningkatkan kekuatannya di tahap kesengsaraan level 9 puncak itu sudah termasuk energi Qi yang harus dia bagi dengan manik hijau dalam prosesnya. Dalam perjalanan ini, dia bertekad untuk menjadi pelindung keluarganya, dan tidak ada yang dapat menghentikannya.
"Siapapun! Siapapun yang berani menyentuh keluargaku...mati!" Ucapnya dengan kilatan yang begitu tajam di matanya.
Sementara Itu Di Sekte Api Naga.
Wen Yang yang merupakan pemimpin Sekte Api Naga, ayah dari Jia Yu, mondar-mandir di ruang kerjanya, pikirannya penuh dengan kecemasan. Dia harus menemukan solusi terbaik untuk memilih kandidat yang akan maju menghadapi Keluarga Utama Klan Feng.
Setiap langkah yang dia ambil adalah untuk melindungi putri satu-satunya, yang telah dia cintai dan jaga sepenuh hati sejak kecil.
"Tak akan pernah aku izinkan Jia Yu menikah dengan Feng Zhuo," gumamnya pada dirinya sendiri, wajahnya menunjukkan ketegangan.
"Pria angkuh itu tidak layak untuknya. Dia tidak bisa memanusiakan manusia."
Namun, di balik semua itu, pertanyaannya tetap: siapa yang bisa mewakili sektenya? Wen Yang tahu bahwa mereka membutuhkan sosok kuat yang bisa diandalkan, terutama jika situasi memburuk.
"Jadi siapa?" tanyanya, frustrasi. "Apakah aku harus memilih salah satu dari muridku? Tapi jika Klan Feng menurunkan murid terkuat mereka, mereka akan dengan mudah menghancurkan kita."
Dia mengingat perkataan Klan Feng yang memberi kebebasan untuk memilih kandidat.
"Mereka bilang aku bebas memilih, tapi semua ini hanyalah sandiwara. Ini adalah konspirasi untuk menindas Sekte Api Naga tanpa terlihat mencolok. Sementara kami, berada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan. Seolah-olah kami berada di telapak tangan mereka," Keluhnya.
Wen Yang merasakan beban berat di pundaknya. Dia tidak bisa mengorbankan nyawa murid-muridnya dalam permainan politik yang kejam ini.
"Jika aku memilih salah satu dari mereka, dan dia kalah...," pikirnya, hatinya terasa berat. "Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Tidak, aku perlu menemukan cara yang lebih baik."
Tiba-tiba, ide cemerlang muncul di benaknya.
"Mengapa tidak mengadakan sayembara, sayembara untuk semua orang termasuk orang luar sekte." Ucapnya dengan mata berbinar.
"Sayembara untuk mencari kandidat terbaik yang dapat mewakili Sekte Api Naga ! Ini bisa menjadi kesempatan bagi semua muridku untuk menunjukkan kemampuan mereka. Dan jika mereka gagal, setidaknya aku tidak mempertaruhkan nyawa mereka dalam pertarungan yang sudah ditentukan."
Dia membayangkan proses sayembara itu, di mana para murid bisa bersaing secara adil dan memilih yang terkuat dari mereka atau jika ada seseorang yang sangat kuat dari luar dan bersedia maju untuk menghadapi Keluarga Utama Klan Feng itu jauh lebih baik lagi. Sejatinya tidak percaya diri dengan kemampuan para muridnya. Maka dari itu dia berharap sayembara ini bisa menjadi solusi.
"Ini akan memberi mereka kesempatan untuk membuktikan diri tanpa merasa terbebani oleh risiko yang terlalu besar," lanjutnya, semangatnya mulai menyala.
"Aku tidak akan membiarkan Klan Feng menekan kami terus menerus."
Dengan solusi ini, Wen Yang merasa lebih tenang. Dia akan melindungi putrinya dan sektenya dengan cara yang lebih strategis, memastikan bahwa mereka tidak hanya berjuang untuk bertahan, tetapi juga untuk memenangkan harga diri mereka.
"Ini adalah jalan terbaik," Katanya kepada dirinya sendiri, keyakinan tumbuh di dalam hatinya.
"Sekarang saatnya untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya dan mengumumkan sayembara ini kepada para muridku dan juga para kultivator bebas di seluruh Kerajaan Naga Emas."
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by