Claudia wanita yang cantik, baik, dan selalu di ratukan di keluarga nya. setelah ibu kandung nya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya dan mempunyai kakak tiri yang sama jahatnya dengan sang ibu tiri. Setelah itu hidup Claudia menjadi hancur dan menderita. tidak hanya itu saja gara-gara niatan jahat kakak tirinya yang ingin menjebak Claudia tidur dengan pria hidung belang malah berakhir tidur dengan seorang CEO yang kaya raya hingga hamil diluar nikah. setelah kejadian itu Claudia meninggalkan negaranya dan pergi keluar negeri untuk mengadu nasib dinegara orang lain dan setelah beberapa tahun kemudian Claudia kembali ke negaranya untuk membalaskan dendam dan mengambil semua miliknya yang dikuasai oleh ibu tirinya.
ikutin terus cerita nya sampai selesai, jangan lupa like dan komen dibawah ini ok. terima kasih.
( by Aty Farah ) salam cinta untuk kalian semua❤️❤️😊😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aty Farah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
( Pertemuan Henry Dan Claudia )
Di Rumah Professor Antonio
Saat ini mereka sudah berhasil membawa Henry keluar dari sana. Tanpa ada halangan sama sekali. Karena barbara, dan juga Audrey tidak ada di rumah itu. Hingga memudahkan mereka membawa pergi Henry dari sana.
"Oh Tuhan... apa kamu tahu, tadi aku takut banget saat satpam itu sudah kembali ke Mansion itu. Untung saja kita semua sudah keluar dari sana. Kalau tidak, kita pasti akan ketahuan," ujar Alice.
"Kamu benar juga kak Al... syukurlah kita bisa keluar dari sana dengan selamat," kata Claudia.
"Kamu seperti maling saja Clau... bukannya Mansion itu milik kamu? Kenapa kamu malah takut untuk masuk ke sana?" tanya Antonio seraya geleng-geleng kepala.
"Dasar bodoh. Jika aku masuk kesana, dan di lihat oleh siluman ular itu. Yang ada kita akan ketahuan. Jadi mana bisa kita bisa membawa daddy aku keluar dari Mansion itu," ujar Claudia dengan kesal saat mendengar perkataan Antonio.
"Tahu tuh, bukannya kamu sendiri yang menyuruh kita agar jangan sampai ketahuan oleh mereka," sahut Alice dengan cepat.
"Sorry, aku lupa," ujar Antonio.
"Baiklah, aku mau melihat keadaan daddy dulu," ujar Claudia seraya pergi dari sana.
Cklek
Masuklah Claudia ke dalam kamar tamu yang ada di rumah Professor Antonio. Sementara Henry yang sudah sadar dari pingsannya langsung menoleh ke arah asal suara. Saat melihat siapa orang yang ada di depannya ini langsung saja membuat dia terkejut.
"Clau... apa itu kamu nak?" tanya Henry dengan wajah terkejut.
"Daddy... Hiks... Hiks... aku sangat rindu sama Daddy... Hiks... Hiks..." Claudia menangis terisak seraya berlari ke arah ayahnya.
Tanpa aba-aba langsung saja dia memeluk tubuh ayahnya, sementara Henry masih terkejut saat melihat anaknya sedang memeluk tubuhnya dengan sangat erat.
Dia tidak menyangka akhirnya bisa di pertemukan lagi dengan anak yang sangat dia rindukan selama ini.
"Clau... bagaimana kabar kamu nak? Apa Kamu baik-baik saja selama ini?" tanya Henry seraya membalas pelukan anaknya.
"Aku baik-baik saja dad. Justru seharusnya aku yang bertanya sama daddy. Kenapa daddy bisa seperti ini?" tanya Claudia.
Walaupun dia sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Daddynya. Dia hanya ingin melihat apa Daddynya masih percaya dengan ibu tirinya apa tidak.
"Itu karena daddy terlalu banyak pikiran hingga menyebabkan daddy lumpuh seperti ini." Jelas Henry.
"Apa daddy tidak curiga sama istri daddy itu? Siapa tahu dia yang sudah menyebabkan daddy seperti ini?" tanya Claudia.
"Cukup clau... jangan pernah kamu menuduh ibu kamu yang mencelakakan daddy. Ternyata kamu tidak pernah berubah. Daddy kecewa sama kamu," ujar Henry.
"Jangan pernah daddy menyebut wanita siluman ular sebagai ibu aku. Karena sampai kapan pun ibu aku hanya mommy Miranda bukan wanita ular itu," sahut Claudia dengan wajah kemarahan.
"Berhenti menyebut dia wanita ular. Karena dia tidak seperti itu. Kamu tahu dia selama ini yang sudah merawat daddy di saat Daddy lumpuh seperti ini," ujar Henry yang sangat kukuh membela istrinya itu.
"Benarkah dia yang merawat daddy selama ini? Bukannya dia yang sudah membuat daddy lumpuh seperti ini? Daddy mau tahu kenapa daddy bisa cacat seperti ini?" tanya Claudia dengan wajah mengejek yang di jawab gelengan kepala tanda tidak tahu.
"Daddy begitu percaya pada istri kesayangan daddy. Padahal dia lah yang sudah membuat daddy lumpuh seperti ini. Apa daddy tahu, istri kesayangan daddy sengaja memberikan racun pada daddy agar daddy lumpuh seperti ini.
"Tapi aku sangat yakin daddy tidak akan percaya pada perkataan aku. Karena menurut daddy mereka lah yang benar sedangkan aku salah. Bahkan demi membela wanita ular itu daddy justru menyiksa aku tanpa perasaan sedikitpun. Itu yang daddy sebut wanita baik-baik," ujar Claudia sementara Henry terkejut saat dia mendengar kalau selama ini dia terkenak racun.
"Jika dia wanita baik-baik. Maka dia tidak akan pernah memfitnah atau mengadu domba antara aku dan daddy sampai daddy tega memukul putri kandung daddy sendiri hanya untuk membela anak tiri yang tidak ada hubungan darah sedikitpun dengan daddy. Itu yang daddy sebut istri yang baik.
"Apa daddy masih ingat. Sebelum daddy menikahi wanita itu. Apa pernah daddy memukul aku walaupun hanya sedikit? Coba jawab dad, apa pernah?" tanya Claudia dengan perasaan hancur.
"Tidak pernah dad. Daddy selama ini selalu memanjakan aku. Bahkan daddy tidak pernah membiarkan aku lecet sedikitpun. Tapi lihat sekarang, Daddy dengan ngampang nya memukul, menjambak, dan menampar pipi aku hanya untuk membela anak kesayangan daddy.
"Apa dia anak kandung daddy dengan wanita murahan itu? Hingga daddy begitu memanjakan dia. Sementara aku Daddy siksa seperti bintang... Hiks... Hiks... Sakit hati aku saat daddy perlakukan aku seperti itu," ujar Claudia seraya terisak.
Henry yang mendengar semua perkataan anaknya hanya bisa menangis, dan menyesali semua perlakuan yang dia lakukan dulu sama anaknya.
"Oh Tuhan... begitu berdosa kah aku selama ini terhadap anak kandung ku sendiri. Ayah macam apa aku ini. Tolong ampuni aku Tuhan. Mungkin ini karma untuk aku karena dulu sudah begitu jahat dan tanpa perasaan menyiksa putri aku sendiri," batin Henry seraya terisak.
"Apa aku bukan anak kandung Daddy? Itu sebabnya daddy perlakukan aku seperti sampah yang tidak ada artinya?" tanya Claudia.
"Apa yang kamu katakan clau. Tentu saja kamu anak kandung Daddy," ujar Henry.
"Jika aku anak kandung Daddy. Kenapa daddy tidak percaya kalau aku tidak pernah mencelakai Audrey anak kesayangan daddy itu?" tanya Claudia dengan wajah emosi.
Sementara Henry hanya diam saja karena dia tahu kalau dia selama ini sudah salah besar terhadap anaknya ini.
Cklek
Masuklah Antonio dan Alice ke dalam kamar tempat Henry di rawat saat ini.
"Apa yang terjadi dengan mereka? Kenapa mereka malah menangis seperti itu? Mereka tidak lagi berakting menangis kan. Ya ampun Alice kenapa kamu selalu melibatkan sesuatu dengan drama. Ini semua gara-gara Ara, makanya aku bisa seperti ini," batin Alice.
"Clau... kamu tidak apa-apa kan? Kenapa kamu malah menangis seperti ini?" tanya Alice dengan wajah panik.
"Aku tidak apa-apa kak Al... jadi kak Al tidak perlu panik seperti itu," ujar Claudia dengan cepat agar kakaknya tidak khawatir dengan nya.
"Oh ya dad... kenalin ini kakak angkat aku, dia yang selama ini ada disaat aku kesusahan. Seharusnya orang tua yang memiliki kewajiban untuk mengurus anaknya sendiri. Tapi ini malah orang lain yang selalu merawat dan menjaga aku selama ini," ujar Claudia dengan sengaja menyindir ayahnya sendiri.
Sementara Henry yang di sindir oleh anaknya hanya menundukkan kepalanya karena merasa malu atas ucapan dari anaknya itu. Dia tahu perbuatan nya selama ini tidaklah adil. Jadi wajar kalau anaknya marah, dan pergi dari rumahnya sendiri.
"Daddy minta maaf kalau selama ini sudah menyakiti kamu."
"Apa ini alasan kamu pergi dari Mansion daddy? Apa kamu mengganggap Mansion daddy itu tidak aman untuk kamu tinggalkan hingga kamu lebih memilih pergi dari sana?" tanya Henry.
"Tentu saja. Selama masih ada siluman ular, dan anak ular itu ada di rumah itu. Aku lebih baik pergi dari sana dari pada aku setiap hari makan hati gara-gara melihat perlakuan Daddy yang begitu memanjakan anak dari selingkuhan daddy," ujar Claudia.
"Tapi daddy tidak pernah selingkuh semasa ada mommy kamu Clau. Kamu tahu sendiri bagaimana daddy sangat mencintai mommy kamu selama ini. Dan dia bukan anak kandung Daddy. Jadi berhenti mengatakan kalau dia anak kandung Daddy," ujar Henry yang kesal dengan sikap anaknya yang selalu mengatakan kalau anak yang di bawa oleh istri barunya itu anak kandungnya sendiri padahal dia sama sekali tidak ada hubungan darah dengan nya.
Sementara Antonio, dan Alice yang melihat mereka bertengkar hanya bisa pasrah dan geleng-geleng kepala.
•
•
•
Bersambung......
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁