Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pamit
Sesampainya di apartemen, Bao Wei seperti biasa menemukan Li Cheng duduk di sofa ruang tamu, fokus dengan layar laptopnya. Bao Wei tersenyum tipis, lalu menaruh tasnya di meja kecil di dekat pintu.
“Kau sudah makan, Weiwei?” tanya Li Cheng, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar.
“Belum, aku baru pulang” jawab Bao Wei sambil berjalan ke arah dapur “Kau sendiri? Sudah makan?”
Li Cheng menutup laptop sejenak dan menatapnya “Belum juga. Aku menunggumu. Masakanmu selalu lebih enak daripada pesan makanan dari luar”
Bao Wei tersenyum simpul “Kau memuji agar aku terus memasak, ya?” godanya.
Li Cheng hanya terkekeh“Mungkin”
Bao Wei menggeleng kecil lalu berkata “Aku mandi dulu sebentar, setelah itu aku akan memasak. Tunggu saja”
Setelah membersihkan diri, Bao Wei menuju dapur. Ia membuka kulkas, mengeluarkan bahan-bahan yang sebelumnya ia ambil dari ruang giok. Hari ini, ia berencana memasak lima hidangan istimewa lagi.
Menu malam ini:
🍲Sup jagung dan ayam dengan kaldu gurih.
🍖Steak Daging sapi lada hitam.
🐟Ikan panggang dengan bumbu lemon dan rempah.
🥬Tumis sayuran segar dengan saus tiram.
🥙Salad buah segar sebagai pencuci mulut.
Bao Wei memasak dengan cekatan. Dalam waktu kurang dari satu jam, aroma makanan sudah memenuhi apartemen. Ia mengatur semuanya di meja makan dengan rapi sebelum memanggil Li Cheng.
“Li Cheng, makan malam sudah siap!” panggilnya dari dapur.
Li Cheng yang sedang mengetik sesuatu di laptop segera menghentikan pekerjaannya “Baik, Weiwei. Aku datang”
Li Cheng duduk di kursi dan memandangi hidangan di depannya “Kau sungguh pandai memasak. Kalau aku tinggal lebih lama di sini, aku bisa bertambah berat badan” katanya setengah bercanda.
Bao Wei tertawa kecil “Berarti aku harus masak makanan sehat saja untukmu”
Saat mereka mulai makan, Li Cheng berbicara dengan nada serius “Weiwei, aku ingin memberitahumu sesuatu”
Bao Wei menatapnya “Apa itu?”
“Besok pagi, setelah sarapan, aku harus pergi. Aku akan melapor kepada kaptenku tentang apa yang terjadi. Tapi aku ingin kau tahu, aku akan kembali lagi” ucap Li Cheng
Bao Wei mengangguk pelan “Baiklah. Aku harap semuanya berjalan lancar untukmu”
Li Cheng terdiam sejenak, menatap Bao Wei dengan pandangan yang sulit diartikan “Weiwei, aku sangat berterima kasih atas semua yang kau lakukan untukku. Aku tahu, aku belum mengenalmu sepenuhnya, tapi aku merasa ada sesuatu yang istimewa darimu”
Bao Wei tersenyum simpul, namun tidak menanggapi ucapan itu. Ia hanya berkata “Semoga perjalananmu aman, Li Cheng. Kalau ada yang kau butuhkan, beri tahu aku”
___________
Setelah makan malam, Li Cheng kembali ke laptop Bao Wei untuk menyelesaikan pekerjaannya. Namun, pikirannya terus melayang kepada gadis itu.
"Weiwei... siapa sebenarnya dia?" pikirnya dalam hati.
Li Cheng mulai menyusun rencana dalam benaknya. Ia memutuskan bahwa setelah misinya selesai, ia akan keluar dari dunia militer. Selama bertahun-tahun, ia hidup di bawah tekanan dan rahasia. Kini, ia ingin hidup lebih tenang, dan satu-satunya tempat yang terlintas di pikirannya adalah di dekat Bao Wei.
"Aku punya cukup uang untuk memulai usaha. Beberapa teman seperjuangan juga berencana keluar. Mungkin kami bisa memulai sesuatu bersama" gumamnya dalam hati.
Li Cheng juga merasa penasaran dengan aktivitas Bao Wei. Gadis itu selalu pulang larut malam, dan meskipun ia ingin bertanya, ia merasa belum saatnya.1
Sebelum kembali ke kamarnya, Bao Wei berbicara dengan Li Cheng di ruang tamu.
“Kalau kau butuh sesuatu malam ini, jangan sungkan mengetuk kamarku” kata Bao Wei.
Li Cheng tersenyum kecil “Weiwei, kau benar-benar seperti malaikat. Terima kasih”. Bao Wei hanya tertawa kecil dan melambaikan tangan sebelum masuk ke kamarnya.
Setelah pintu tertutup, Li Cheng bersandar di sofa, masih memikirkan banyak hal tentang Bao Wei. Dalam hatinya, ia berjanji bahwa pertemuan ini bukan akhir, melainkan awal dari sesuatu yang lebih besar.
"Aku akan kembali untukmu, Weiwei" pikirnya sebelum akhirnya masuk ke kamarnya untuk beristirahat.