One Night Stand With Baby Sang Ceo
Pagi seperti biasanya Claudia sebelum berangkat kerja di restoran Central (Lima Peru), Restoran terbaik di Amerika Utara. Dia selalu membersihkan rumah dan melakukan aktifitas seperti pembantu lainnya padahal rumah beserta isinya adalah miliknya.
Karena tidak ingin disiksa seperti sebelumnya, maka Claudia hanya bisa diam dan pasrah atas nasib yang di alaminya.
Karena tidak sengaja menjatuhkan air waktu mengepel lantai, Akhirnya Audrey kakak tirinya terjatuh ke lantai.
"Aduh... Sakit," sentak Audrey saat dia terjatuh di lantai.
"Siapa yang bikin aku terjatuh kayak gini sih. Kurang ajar," bentak Audrey.
Claudia yang mendengar suara orang jatuh langsung saja dia menghampiri nya.
"Kau," ujar Audrey seraya menunjuk kearah Claudia yang saat ini berdiri di depannya.
"Pasti kau yang sengaja menjatuhkan air pel agar aku terjatuh di lantai kan?" tanya Audrey seraya menatap ke arah Claudia dengan tatapan tajamnya.
"Aku tidak sengaja tadi kak. Dan waktu aku mau membersihkan nya, kak Audrey keburu datang. Akhirnya malah jatuh." Claudia menjawab dengan perasaan takut.
"Jadi maksud kamu aku yang salah, hah," bentak Audrey yang tidak mau di salahkan.
"Kenapa dia malah menyalahkan aku? Sudah jelas dia yang tidak melihat dan berhati-hati Waktu jalan tadi," batin Claudia.
Karena tidak ada tanggapan apapun dari Claudia. Audrey yang sudah geram langsung saja menghampiri Claudia yang sedang begong di tempat dia berdiri dari tadi.
Tanpa aba-aba langsung saja dia menyiksa Claudia hingga terluka.
"Aduh... Lepaskan aku kak. Ini sakit sekali tolong ampuni - aku... Hiks... Hiks..." Claudia menangis seraya terisak.
Plak
plak
plak
"Rasakan ini babu. Ini balasan karena kamu sudah berani, membuat aku jatuh tadi. Dan menyebabkan tubuh aku sakit." Audrey yang tanpa perasaan menyiksa Claudia hingga terluka.
"Apa yang terjadi ini? Kenapa kamu memukul anak pelayan ini sayang? Lepaskan dia, Nantik dia bisa mati," ujar Barbara ibu kandung Audrey seraya melepaskan anaknya agar tidak menyiksa Claudia lagi.
"Lepaskan Audrey ma. Biar Audrey kasih pelajaran sama anak pelayan ini. Biar dia tau rasa," ujar Audrey setelah melepaskan Claudia.
Sementara Claudia sudah lemas sedari tadi, saat disiksa oleh Audrey.
"Sayang dengarkan mama. Kalau kamu menyiksa dia lagi. Mama yakin dia bisa mati. Kalau sampai diselidiki oleh polisi bisa masuk penjara kamu nanti," ujar Barbara dengan lembut.
"Kenapa harus takut ma? Bukannya selama ini daddy selalu membela kita dari pada anak ini. Apalagi aku anak kesayangan nya daddy. Kita bisa memfitnah dan menjelekkan anak pelayan ini di depan daddy seperti sebelumnya.
"Aku yakin daddy lebih percaya dengan kita dari pada anak kandungnya sendiri. Karena selama ini daddy mengganggap kalau anak ini bukan anak baik dan penurut yang selalu membangkang orang tuanya," ujar Audrey.
"Kamu benar sekali sayang. Emang selama ini mama selalu memfitnah anak pelayan ini agar daddy lebih memihak kepada kita dari pada anaknya sendiri."
"Tapi tidak menutup kemungkinan kejahatan kamu bisa ketahuan. Jadi untuk berjaga-jaga, jangan sampai kita meninggalkan jejak. Kamu mengertikan maksud mama," ujar Barbara dengan seringai liciknya.
"Awas kamu kalau sampai mengadu kepada orang lain. Akan aku cincang kamu sampai mati," ancam Audrey seraya pergi dari sana.
Tidak lama kemudian datanglah Ariana pengasuh Claudia waktu bayi dan sekaligus pembantu setia di rumah ini yang selalu membantu Claudia disaat mendapatkan penyiksaan terhadap ibu dan kakak tirinya.
Waktu mommy kandung Claudia masih ada. Hidup claudia bagaikan ratu yang selalu dimanjakan. Apapun yang di minta selalu dituruti. Tapi itu tidak bertahan lama. Setelah ayahnya menikahi wanita itu, hidup Claudia bagaikan di neraka.
Semenjak adanya mereka di rumah ini hubungan Claudia dan ayahnya jadi hancur. Bahkan ayahnya tidak segan-segan memukul dan menampar putri kandungnya sendiri hanya untuk membela anak orang lain.
Ariana membawa claudia ke kamar pembantu untuk membantu dia membersihkan luka yang disebabkan oleh kakak tirinya tadi.
"Kenapa hidup aku selalu menderita Ariana? Kapan aku bisa keluar dari neraka ini? Aku tidak sanggup lagi bertahan di rumah ini, sakit sekali Ariana. Sakit... Hiks Hiks..." Claudia menangis seraya terisak.
"Kamu yang sabar Clau. Aku yakin tuhan tidak pernah tidur. Mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatan yang selama ini mereka lakukan pada kamu," ujar Ariana dengan penuh amarah.
"Tapi kapan Ariana? Kapan mereka menderita seperti aku? Lihat ini Ariana," ujar Claudia seraya menunjukkan lengannya yang terluka.
"Bukan kali ini saja mereka menyiksa aku. Tapi sudah bertahun-tahun Ariana. Bahkan saat daddy melihat tubuh aku terluka. Tapi dia tidak pernah menanyakan kenapa aku bisa terluka. Sakit sekali rasanya Ariana. Sakit... Hiks... Hiks..."
"Apa aku bukan anak kandungnya Ariana? Karena dia lebih percaya pada mereka di bandingkan aku, yang anaknya sendiri... Hiks... Hiks..." Claudia menangis seraya terisak
"Apa yang kamu katakan Clau? Dia adalah daddy kandung kamu sendiri. Kalau bukan pengaruh mereka. Daddy kamu tidak mungkin menyiksa anak kandungnya sendiri.
"Sudah. Lebih baik kamu istirahat saja. Biar aku yang melanjutkan pekerjaan kamu nanti," ujar Ariana dengan lembut.
"Terima kasih Ariana. Hanya kamu yang selalu sayang dan membantu aku selama ini. Aku berjanji suatu saat nanti akan membalas semua jasa-jasa kamu Ariana," ujar Claudia dengan lembut.
"Sama-sama," jawab Ariana dengan lembut.
•
•
•
Disebuah club' malam Audrey kakak tirinya Claudia sedang menyusun rencana jahat untuk seseorang yang paling dia benci selama ini dan ingin menghancurkan hidupnya.
"Kamu yakin Drey ingin melakukan ini? Bagaimana kalau sampai ketahuan. Aku tidak mau sampai masuk penjara gara-gara masalah ini," ujar teman Audrey dengan wajah cemas.
"Kamu tenang saja. Aku yakin rencana ini akan berhasil. Karena dia itu orang yang mudah dibohongi dan kita akan mendapatkan uang yang banyak malam ini," ujar Audrey tertawa terbahak bahak.
Sementara temannya hanya menanggapi dengan senyuman. Jujur saja dia sangat takut jika sampai rencana ini gagal otomatis mereka yang akan kenak dampaknya.
Saat ini Claudia sedang bekerja di restoran untuk menampung kehidupan dia selama ini. Claudia yang dulunya seorang tuan putri yang cantik, manja, dan baik, yang tidak pernah merasakan kemiskinan. Tapi lihat sekarang, dia harus mencari uang sendiri agar bisa menabung untuk masa depannya sendiri.
Sementara ayahnya sama sekali tidak tau, kalau anaknya selama ini bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Sementara uang yang dikasih untuk anaknya tidak pernah sampai di tangan Claudia.
"Clau? Apa aku boleh pinjam HP kamu sebentar? tanya Alice Norin teman kerja Claudia.
"Boleh. Ini pakai saja sepuasnya kamu." Claudia menjawab seraya memberikan smartphone nya.
"Terima kasih. Kamu adalah teman terbaikku," ujar Alice seraya terkekeh geli.
Mendengar perkataan Alice membuat Claudia hanya bisa geleng-geleng kepala. Saat melihat tingkah laku temannya seperti anak kecil.
Dreet... Dreet... Dreet
Terdengar bunyi ponsel Claudia, hingga membuat Alice langsung memanggil Claudia yang saat ini sedang sibuk melayani pelanggan.
"Clau!" Ada orang yang menelepon kamu," panggil Alice dengan suara keras.
"Siapa?" tanya Claudia dengan suara keras.
"Tidak tau. Ini dari drakula." Alice menjawab dengan alis mengkerut karena merasa aneh dengan nama yang ada di kontak hpnya Claudia.
📞"Hallo... Ada apa kak?" tanya Claudia setelah mengangkat smartphone nya.
📞 "Hey, anak pelayan. Jemput aku di alamat yang tadi aku kirimkan padamu. Ingat jangan sampai telat. Kalau tidak akan aku siksa kamu lagi," ujar Audrey di sebrang sana.
📞 "Baik kak Audrey. Aku akan pergi kesana sekarang juga," ujar Claudia dengan perasaan takut.
📞 "Bagus. Aku tunggu disini. Awas saja kalau sampai kamu tidak datang," ancam Audrey seraya mematikan smartphone nya.
"Maaf Alice. Apa kamu bisa membantu aku untuk meminta ijin sama bos kita? Karena aku buru-buru mau menjemput kakakku," ujar Claudia pada temannya Alice.
"Ok. Biar aku yang meminta ijin sama bos nanti. Sebaiknya kamu pergi saja sekarang biar tidak telat," ujar Alice dengan cepat.
"Terima kasih banyak Alice. Kamu juga teman terbaik yang aku punya," ujar Claudia dengan lembut yang di jawab anggukan kepala oleh Alice.
"Ya sudah. Aku pergi dulu," ujar Claudia.
"Hati-hati di jalan," ujar Alice dengan lembut yang di jawab anggukan kepala oleh Claudia.
•
•
Bersambung.....
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
ira
ayah macam apa itu anak kandung sendiri d abaikan malah anak tiri yg d banggakan 😒😤
2024-03-23
0
Amanda23
bagus
2023-11-12
0
JJIMSSHII✨
Sekarang jamannya anak tiri dianak kandungkan dan anak kandung dianak tirikan sungguh membangongkan.
2023-09-11
1