NovelToon NovelToon
Khianat Cinta

Khianat Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:500.3k
Nilai: 5
Nama Author: nurselah

Samara wanita yang bergelar Sarjana Ekonomi, terpaksa menjadi seorang pembantu, karena ia tidak bisa meninggalkan ketiga buah hatinya yang masih kecil. Samara mau melakukan pekerjaan apapun yang penting halal, dan ia juga bekerja keras demi menghidupi, kondisi keuangan suaminya yang sedang berada di bawah.

Akan tetapi pekerjaannya saat ini.
Bisa mengetahui kebohongan yang selama ini suaminya tutupi.

Suami yang selama ini ia cintai, telah berkhianat dan membagikan rasa cintanya kepada perempuan lain.

Akankah Samara bertahan dengan suaminya, atau memilih mengakhiri rumah tangganya, yang sudah berjalan selama 10 tahun......???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurselah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Kehilangan

POV Arsyaka.

Aku segera masuk ke dalam mobil. Setelah mengucapkan kata talak pada Samara, yang sekarang ini sudah bukan menjadi istriku lagi.

Tapi saat mobil yang di kendarai oleh Chelsea akan pergi meninggalkan rumah. tiba-tiba saja Samara datang mengetuk kaca mobil, mau apa lagi sih dia?

"Mau apa lagi kamu! Masih ganggu suamiku? Sudah di ceraikan juga," ucap Chelsea yang membukakan kaca mobil.

Aku melihat Samara mengkerutkan keningnya, dan tersenyum miring mendengar ucapan Chelsea barusan. Toh yang di katakan Chelsea memang benar, sudah di ceraikan masih saja menggangguku.

"Apa lagi! Yang mau kamu bicarakan?" tanyaku ketus. Karena Samara tidak menjawab pertanyaan dari Chelsea.

"Aku hanya mengingatkan saja, nomer rekeningku masih sama. Itu pun kalau kamu ingat dengan tanggung jawab," jawabnya sambil berlalu pergi meninggalkanku dan Chelsea yang berada di dalam mobil.

Aku mengepalkan tangan, enak saja mau meminta uang padaku. Toh sekarang ini dia bukan menjadi tanggung jawabku lagi. Kalau memang dia masih mencintaiku? Makanya jangan sok-sokan menggugat cerai aku segala. Pasti sekarang ini dia kebingungan mencari tempat tinggal dan juga pekerjaan, dan di tambah harus mengurus ketiga anakku yang aku serahkan kepadanya.

"Mas, pokoknya aku tidak mau yah! Kalau Mas mengirimkan uang bulanan lagi sama dia," ujar Chelsea sambil menyetir mobil.

"Iya Hanny, kamu tenang saja. Waktu dia masih menjadi istriku saja, aku tidak memberikan uang bulanan yang  lebih besar dari kamu. Dia hanya aku kasih seadanya saja Hanny. Apalagi sekarang ini! Dia bukan menjadi istriku lagi, tentunya aku tidak akan memberikan dia uang. Karena dia bukan tanggung jawabku lagi, dan aku pasti akan memberikan semua gajiku ini, hanya untuk kamu semuanya. Hanny," balasku meyakinkan Chelsea.

"Emangnya Mas masih bisa bekerja? Secara keadaan Mas sekarang ini kan lumpuh," ucapnya.

Aku sampai lupa, belum memberitahukan kepada Chelsea hasil check up dari Dokter hari ini. Karena saat Chelsea masuk ke dalam rumah, hatiku sangat kesal pada Samara yang melayangkan gugatan perceraian kepadaku. Sehingga membuat aku lupa, menceritakan tentang hasil check up dari Dokter pada Chelsea.

Aku sangat yakin, pasti Chelsea akan senang mendengarkan hasil check up dari Dokter. Aku pun tersenyum senang, sebelum menjawab pertanyaan dari Chelsea.

"Mas kenapa sih! Senyum-senyum gitu?" tanya Chelsea yang menengok ke arahku, dan ia melihat aku tersenyum senang.

"Mas tadi sudah check up ke dokter, dan hasil dari check up nya. Tidak lama lagi Mas akan bisa berjalan kaki dengan normal, itulah yang membuat Mas senang Hanny. Dan Mas sangat berharap, kamu bisa membantu dan menyemangati Mas. Agar Mas bisa sembuh," aku memegang satu tangannya Chelsea

yang sedang menyetir mobil.

"Iya Mas, tentu dengan senang hati aku akan memberikan semangat dan support untuk ke sembuhanmu Mas." Chelsea tersenyum manis ke arahku, dan senyuman itu membuat aku semakin mencintainya.

Aku tidak salah memilih pengganti Samara. Karena Chelsea itu wanita idamanku, yang memang pantas aku jadikan istri dan seorang ibu yang baik untuk anakku yang berada di dalam kandungannya.

Sesampainya aku dan Chelsea di rumah baru yang aku belikan untuknya, dia langsung segera turun dari mobil dan membantu aku untuk duduk di kursi roda. Chelsea begitu perhatian dan sayang kepadaku.

"Aduh Chelsea, biar ibu dan Siska saja yang membantu Arsyaka duduk di kursi rodanya. Kamu itu sedang hamil muda, ibu tidak mau sampai kenapa-kenapa sama kandunganmu itu," ibu bergegas menghampiriku dan Chelsea di samping mobil. Ibu juga mencegah Chelsea, yang mau membantuku duduk di kursi roda.

"Tidak apa-apa kok Bu, kandunganku pasti baik-baik saja," sahutnya sambil tersenyum manis.

"Bagus kalau memang begitu, tapi  kamu itu harus banyak istirahat. Agar kandunganmu tidak kenapa-kenapa, ayo kita semua masuk ke dalam rumah," ajak ibu. Kami semua pun segera masuk ke dalam rumah.

"Nak, ibu akan mencarikan pembantu di rumahmu ini. Karena ibu tidak mau Chelsea kecapean mengurus kamu dan mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi untuk sementara waktu, sebelum ada pembantu. Ibu akan menginap di sini," ucap ibu saat sudah masuk ke dalam rumah.

"Iya Bu," balasku yang setuju dengan ucapan ibu.

"Bu aku mau pulang ke rumah," pamit Siska yang akan pulang ke rumah.

"Kamu mau apa pulang ke rumah? Ibu mau kamu juga harus menginap di sini Sis," ujar ibu yang mencegah Siska pulang.

"Aku mau mengambil buku tugas yang tertinggal di kamarku Bu. Ya tenang saja bu, pasti aku juga akan kembali ke sini untuk menginap di rumah kak Arsyaka. Kalau begitu, aku pamit pulang ker rumah dulu," jawab Siska yang berpamitan pulang ke rumah.

Aku dan ibu pun mengijinkan Siska pulang ke rumah ibu.

*******

Selama beberapa hari ini aku tinggal bersama dengan Chelsea, keadaanku pun mulai berangsur membaik. Kakiku sekarang sudah mulai bisa berjalan, meski masih ada rasa sakit yang aku rasakan, ketika kakiku berjalan kaki terlalu lama.

Dan mulai hari ini, aku akan pergi bekerja di kantor. Setelah beberapa hari terakhir ini aku mengambil cuti. Aku yang akan mengambil tas kerja, dan mengecek beberapa berkas dan dokumen yang berada di dalam tas. Akan tetapi! Aku tidak menemukan sertifikat surat rumah ini, yang aku taruh di dalam tas kerjaku.

"Hanny, Hanny!'' teriakku memanggil Chelsea.

"Iya ada apa Mas?" sahut Chelsea yang datang menghampiriku.

"Kamu menyimpan sertifikat rumah ini tidak?" tanyaku pada Chelsea.

"Tidak Mas, aku juga tidak tahu! Di mana tempat Mas menyimpan sertifikat surat rumah ini," jawab Chelsea.

"Emangnya Mas taruh di mana sertifikat surat rumah ini?" lanjut Chelsea yang kini bertanya kepadaku.

"Mas taruh di dalam tas ini kok, tapi tidak ada," jelasku sambil terus memeriksa semua berkas dan dokumen di dalam tas kerjaku. Untuk mencari keberadaan sertifikat surat rumah ini, yang aku simpan di dalam tas kerjaku.

"Mungkin saja! Sertifikat surat rumah ini tertinggal di rumah itu Mas," ucap Chelsea.

"Ya bisa jadi. Karena Mas tidak mengecek beberapa berkas dan dokumen yang ada di dalam tas, selama Mas tidak bekerja di kantor," aku pun membenarkan ucapan dari Chelsea. Karena selama aku tidak bekerja di kantor, aku tidak mengecek semua berkas dan dokumen yang aku simpan di dalam tas kerjaku.

"Hanny, sepertinya Mas akan pulang terlambat. Karena setelah pulang dari kantor, Mas akan pergi ke rumah itu. Untuk mengambil sertifikat surat rumah ini yang tertinggal di sana. Kamu baik-baik ya di rumah ini," lanjut ku sambil berpamitan pada Chelsea.

"Mas tidak sarapan dulu, itu Bi Murni sudah masak. Kita sarapan pagi dulu Mas, kan hari ini Mas mulai bekerja di kantor lagi." Chelsea mengajak aku untuk sarapan pagi bersama. Sebelum pergi berkerja di kantor.

Aku pun menganggukkan kepalaku, untuk sarapan pagi bersama dengan Chelsea. Dan setelah selesai sarapan pagi, aku segera pergi bekerja di kantor.

Selama aku bekerja di kantor, hati dan pikiran ini ingin segera pergi ke rumah itu. Karena aku takut, kalau Samara menemukan sertifikat rumah yang aku beli untuk Chelsea.

Jam terasa begitu lambat, membuat aku ingin mengambil kerja setengah hari saja. Agar aku bisa secepatnya pergi meninggalkan kantor, dan segera pergi ke rumah itu.

Saat jam istirahat. Aku bergegas pergi ke dalam ruangannya pak David selaku CEO perusahaan tempat aku bekerja.

Tok-tok aku mengetuk pintu ruangannya pak David.

"Masuk," teriak pak David di dalam ruangannya.

"Ini jam istirahat! Kenapa kamu masuk ke dalam ruanganku?" tanya pak David.

"Aku mau meminta ijin bekerja setengah hari pak. Karena aku masih merasakan rasa sakit," jawabku.

"Ya sudah sana pulang," ucap pak David yang memberikan ijin pulang setengah hari kepadaku, dan kesempatan itu aku gunakan dengan baik. Untuk bisa secepatnya pergi ke rumah, dan mengambil sertifikat rumah baruku yang tertinggal di dalam rumah itu.

Sesampainya di rumah itu.

Aku melihat dua orang, yang sepertinya mereka berdua itu tinggal di dalam rumahku. Tapi aku tidak mengenal mereka berdua. Apa jangan-jangan! Samara telah berhasil menjual rumah itu, tapi rasanya cepat sekali Samara bisa menjual rumah itu. Jika benar Samara telah berhasil menjual rumah, kenapa aku tidak mendapatkan bagian dari hasil menjual rumah itu? Sebaiknya aku harus datang menghampiri mereka berdua, yang berada di halaman depan rumahku. Karena aku ingin memastikan kebenarannya pada mereka berdua.

1
Noerlina
Biasa
Noerlina
Kecewa
Sitifirash Sulaiman
Samara kan perempuan yang bodoh
Sitifirash Sulaiman
mampus la lo Samara perempuan dok jagoan tp otak letak kat lutut
Sitifirash Sulaiman
bodoh Samara sok jagoan mampus la lo
Sitifirash Sulaiman
bodoh bodoh bodoh Samara bodoh teramat bodoh
Sitifirash Sulaiman
Samara perempuan nk bodoh teramat Bodoh bodoh bodoh....geram aku
Sitifirash Sulaiman
ternyata Samara perempuan bodoh
Soraya
samara megang surat rumah arsyaka yang baru jual aja rumah nya
Soraya
anehnya tabrakan parah tpi chelsea gak keguguran
Soraya
Samara anak kuliahan tpi bodoh dan gak peka
Soraya
istri yang gak peka
Soraya
mampir thor
Arin
hehe maaf sy udh seuzon sm kmu nay...
Arin
dasar keluarga lampir
Arin
semoga lumpuhny ngga sembuh,biar di pecat
Arin
heh setan...enak bngt loh gilirn skit nyari samara,Sono SM jalng aja😡😡👊👊👊
Arin
dasar pasangan LAKNAT...sy tunggu karmamu😡😡👊
Arin
dan nanti klo kmu bneran di turunin jbtny ya biar tau rsa,semoga karma scptny dteng buat psngn laknat itu
Arin
setan tuh si syaka....udh punya anak 3 kok msih gtel,blm jga kaya udh bertngkah😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!