Asmara Dunia Lain

Prabu weling keluar dari istananya dengan tergesa-gesa tampak kekhawatiran diwajahnya . terdengar gumaman dari mulutnya . " Aku Harus Secepatnya Mencari Kemala, Sebelum Dia Bertindak Yang Bisa Membahayakan Dirinya."

Setelah berada diluar istana, prabu weling berubah menjadi ular yang sangat besar, ular penjelmaan prabu weling merayap begitu cepat menuju istana kancana. tak lama kemudian sampailah di depan pintu gerbang istana kancana , prabu weling kembali merubah wujudnya dan mendekati pengawal yang tampak berjaga.

" Pengawal, Sampaikan Pada Raja Hanggara Patih, Prabu Weling Hendak Bertemu Dengannya ." titahnya pada pengawal .

pengawal istana kancana tidak kaget di datangi prabu weling karna kerajaan mereka bertetangga dan kakek lingga sudah kenal baik dengan prabu weling. penguasa istana ular. salah satu pengawal bergegas menuju ke pendopo, melihat raja nya sedang melamun membuatnya tidak berani mengusiknya, hanggara Patih terlihat termenung dengan wajah sedih memikirkan keberadaan istrinya. sembari bergumam.

" Sekar Arum Sebutlah Namaku Tiga Kali Aku Pasti Datang Menolongmu , Apa Kamu Lupa." hanggara patih kembali mengingat istrinya saat bersamanya bercengkraman di kamar . sekar arum bertanya dengannya .

" Kangmass Bila Ada Seseorang Berbuat Jahat Padaku Apakah Kang Mass Akan Menolongku?? ."

" Tentu Saja Sayang, Dimanapun Dinda Berada, Kangmass Pasti Datang . Sebut Saja Nama Kangmass Tiga Kali Kangmass Pasti Datang, Ingat Itu Ya! Jangan Sampai Lupa." sembari mencium pucuk kepala rukmini.

Raja hanggara patih melihat pengawalnya berdiri di tangga naik pendopo kemudian memanggil nya dan bertanya." Ada Apa Pengawal,? Dari Tadi Kamu Berdiri Disana ." pengawal itupun segera memberi hormat pada raja hanggara patih." Ampun Baginda Raja!, Prabu Weling Ada Diluar Istana, Dia Ingin Bertemu Baginda."

" Antar Prabu Weling Kesini " titahnya " Kebetulan Sekali Dia Datang, Siapa Tahu Bisa Membujuk Kemala, Seandainya Kakek Ada Disini, Sekar Arum Bisa Dengan Mudah Ditemukan." gumamnya lirih.

Tampak prabu weling datang diantar seorang pengawal . kemudian pengawal itu meninggalkan mereka berdua di pendopo istana. hanggara patih berdiri menyambut prabu weling sembari mempersilahkan nya duduk. " Silahkan Duduk ! Prabu Weling." setelah prabu weling duduk hanggara patih kembali berucap.

" Ada Keperluan Apa Jauh-jauh Prabu Kemari?."

" Maafkan Saya Baginda Hanggara Patih , Begitu Lancang Datang Ke Istanamu Tanpa Diundang Sebelumnya . Saya Kesini Hendak Mencari Putriku."

" Kenapa Prabu Weling Begitu Yakin Kalau Kemala Ada Disini ." tanya hanggara patih dengan tatapan marah.

" Jangan Salam Paham Dulu Baginda, Saya Kesini Semata-mata Ingin Mencegah Rencana Putriku Yang Bermaksud Mencelakai Ratu ." tutur prabu weling terus terang.

" Prabu Weling ! Kamu Harus Tahu Kalau Putrimu Kemala Sudah Berhasil Melaksanakan Rencananya Dan Saat Ini Istriku Sekar Arum. Sudah Beberapa Hari Menghilang, Kesalahan Terbesar Kemala Yang Tidak Bisa Aku Maafkan, Dia Sudah Berani Merubah Wajahnya Seperti Istriku Hingga Aku Bisa Dikelabuinya, Untung Saja Diriku Cepat Mengetahuinya Hingga Tak Sempat Melakukan Hubungan Yang Lebih Jauh Lagi,. " hanggara patih terlihat sangat berang menceritakan semuanya. prabu weling hanya diam mendengarkan nya.

" Prabu Weling Aku Bangga Padamu Karna Tidak Menuruti Kemauan Putrimu . Andai Saja Kamu Bersekutu Dengannya . Kupastikan Kerajaan Dan Rakyatmu Kuhancurkan Tanpa Sisa " lanjutnya penuh tekanan.

" Dimana Putriku Sekarang Baginda." Prabu weling bertanya. pikiran nya begitu kalut .

" Kemala Sekarang Berada Dipenjara, Apakah Prabu Hendak Melihatnya?." tawar hanggara patih. walaupun hanggara patih sangat marah pada kemala tapi dia tetap berbicara sopan pada prabu weling, mengingat dirinya tidak terlibat dalam rencana putri nya dan kakeknya juga bersahabat baik dengannya.

" Bila Baginda Mengizinkannya."

" Baiklah,!! Silahkan Prabu Ikut Denganku! Siapa Tahu Prabu Bisa Membujuk Kemala Mengatakan Tempat Dia Menyekap Arum. Sebab Bila Kemala Terus Tutup Mulut Aku Akan Terus Menyiksanya ."

...****************...

Rukmini tampak berusaha melepaskan ikatan ditangan nya, walau awalnya dia begitu kesulitan tapi akhirnya berhasil juga, walau kelihatan kulit nya lecet dimana-mana bahkan mengeluarkan darah. setelah ikatan nya terbuka dia berpura-pura terikat dan lemah. dayang putri Kemala masuk membawa daun talas yang berisi air lalu menyodorkan nya kemulut rukmini " Ayo Minum Atau Kamu Mau Mati Kehausan ? ." bentaknya.

" a, aaku lapar selaliiiii. bisakah kalian mencari buah-buahan? perutku sangat sakitttt?. " rukmini memelas kepada dayang.

" Ayo Kita Kehutan, Jangan Sampai Dia Mati Kelaparan." ajak si dayang kepada temannya.

" Tapi, Kalau Kita Berdua Pergi Siapa Yang Menjaganya?."

" Tidak Usah Dijaga, Bicara Saja Dia Sudah Tidak Sanggup, Apalagi Melarikan Diri, Sudahlah ! Kita Berangkat Sekarang." kedua dayang itu segera meninggalkan tempat menyekap rukmini.

setelah merasa kedua nya telah jauh. dengan terburu-buru rukmini melepas ikatan di kakinya kemudian berlari sejauh mungkin meninggalkan tempatnya disekap. dengan terseok-seok rukmini tetap berlari sembari sesekali menengok ke belakang takut dayang putri kemala yang bisa saja mengejarnya. karna merasa tidak kuat lagi berlari. rukmini bersembunyi didalam lubang pohong yang besar. rasa lapar dan lelah yang mendera nya membuatnya tertidur.

kedua dayang yang mencari buah-buahan kembali ke gubuk tempat menyekap rukmini. keduanya sangat terkejut ketika melihat tawanannya sudah tidak ada. tampak ketakutan diwajah keduanya di tengah kepanikan nya salah satu dayang berucap. "Bagaimana Ini ? Putri Kemala Pasti Marah Besar Kalau Tahu Sekar Arum Hilang ."

" Tadi Aku Sudah Mengatakan Kalau Kamu Saja Yang Mencari Buah, Biar Aku Menjaganya," sergahnya.

" Iya Iya Lebih Baik Sekarang Kita Cepat Mencarinya Sebelum Putri Kemala Kesini, Supaya Lebih Cepat Kita Berpencar" sarannya

keduanya pun merubah wujud menjadi ular dan merayap diantara rerimbunan daun-daun mencari rukmini kedalam hutan yang terlihat gelap dan lembab. rukmini yang tertidur pulas bermimpi didatangi seorang kakek berpakaian berwarna putih kakek itu mendekati rukmini seraya berkata. " Cucuku Tinggalkan Tempat Ini, Ikutilah Cahaya Putih Yang Ada Didepanmu, Cepatlah Cucuku Sebelum Mereka Menangkapmu Kembali." saat rukmini ingin melangkah menuju cahaya putih itu tiba-tiba dia terbangun , dan mendengar suara mendesis diluar pohon tempatnya bersembunyi. rukmini mencoba mengintip dan melihat seekor ular yang besar badan rukmini bergetar ketakutan. rukmini tidak tahu kalau ular besar itu adalah jelmaan dayang yang menyekapnya. setelah memastikan ular itu sudah pergi, dengan pelan rukmini keluar dari dalam lubang pohon itu, mengendap-endap meninggalkan tempatnya bersembunyi saat rukmini melewati ranting kering Krak... Krak.. Krak... naas.. rukmini menginjak ranting dan didengar ular jelmaan dayang putri kemala . yang belum begitu jauh meninggalkan tempat itu , dengan cepat ular itu merayap ke asal suara patahan ranting tadi. rukmini yang belum menyadari bahaya yang mengintainya tetap berlari kedalam hutan. tiba-tiba dari belakang terdengar suara mendesis . rukmini yang mendengar itu pun berbalik dan alangkah terkejutnya ketika melihat ular yang tadi dilihatnya sekarang berada di belakangnya siap untuk membelit nya. tanpa menghiraukan rasa sakit di kakinya rukmini berlari terus menjauh dari kejaraan ular raksasa itu. rukmini begitu panik saat melihat ular yang mengejarnya menjadi dua dengan rasa takut yang menyelimuti hatinya, rukmini terus berlari, terkadang dia jatuh saat kakinya tersangkut di akar-akar pohon yang melintang. ketika rukmini berbalik kedua ular itu tak terlihat lagi . baru saja merasa lega di hatinya tiba-tiba kedua ular raksasa itu muncul mengelilinginya sembari menjulurkan lidah, terlihat cairan berwarna hijau menetes dan mengeluarkan bau busuk. gegas rukmini menutup hidungnya karna sudah tak tahan yang hampir saja membuatnya pingsan. kedua ular itu menghentakan ekor nya ke tanah membuat rukmini limbung akibat goncangan yang dibuat nya. salah satu dari ular itu mengangkat ekor nya membelit tubuh rukmini dan mengangkat hendak menelan nya. wusss.... wusss... wussss...angin besar datang menghempaskan kedua ular itu. rukmini terlempar beberapa meter saat hendak berdiri sayup-sayup mendengar suara yang terbawa angin ." Cucuku Cepat Tinggalkan Tempat Ini. Larilah Kearah Cahaya Putih Disana Sebelum Mereka Menangkapmu

Rukmini berdiri mencari sumber suara itu tapi tak ditemukan siapa-siapa. segera rukmini mencari keberadaan cahaya yang dimaksud suara itu . rukmini mempercepat langkahnya saat melihat cahaya Putih didepan nya dan disaat bersamaan, ular yang tadi terhempas dibawa angin, kembali mengejarnya dan sudah terlihat di belakang nya. sedikit lagi rukmini mencapai cahaya itu tiba-tiba ular yang mengejarnya sudah berdiri didepannya dan hendak membelit nya tapi belum sempat ular itu melakukannya . tubuh rukmini tiba-tiba tersedot masuk kedalam cahaya yang menyilaukan mata. bersamaan dengan itu terjadilah dentuman yang keras menimbulkan angin yang sangat dahsyat di sekitar cahaya tadi, kedua ular raksasa itu terlempar cukup jauh dan terluka parah terlihat dari kulitnya melepuh mengeluarkan cairan hijau .

...****************...

" Pengawal, Buka Pintunya ." terlihat hanggara patih dan prabu weling berdiri didepan pintu penjara.

" Baik Baginda."

saat pintu terbuka, terlihat keadaan Kemala begitu menyedihkan, rambutnya acak-acakan, pakainya robek dimana-mana dan wajahnya terlihat sembab. Kemala yang melihat ayahandanya berlari memeluk nya sembari menangis. dengan terisak Kemala berucap lirih " Ayahanda, Keluarkan Kemala Dari Sini! Hiks hiks hiks . "

" Kemala, Putriku " prabu weling tak dapat membendung air mata nya melihat keadaan putrinya yang sangat memprihatinkan. " Iya, Nak Ayah Akan Mengeluarkanmu Dari Sini, Tapi Dengan Satu Syarat "

" Apa Syaratnya Ayah? "

" Katakan Dimana Ratu Sekar Arum Kamu Sekap?. "

" Aku Tidak Akan Mengatakannya! Biarkan Anak Manusia Itu Mati ." dengusnya sambil menatap hanggara patih.

rahang hanggara patih mengeras mendengar perkataan Kemala, tampak dia sangat marah. hanggara patih mendekati Kemala dan prabu weling sambil berkata. " Bila Terjadi Sesuatu Pada Sekar Arum Dan Calon Anakku, Aku Bersumpah Akan Melenyapkanmu Kemala."

" Kemala, Katakan Nak Dimana Istrinya Hanggara Patih ? " suara prabu weling terdengar bergetar membayangkan ancaman hanggara patih " Apa Kamu Tahan Selalu Di Siksa? " sambung prabu weling kembali .

" Baiklah Tapi Lepaskan Aku Dulu, Setelah Itu Aku Antar Kalian Kesana. "

" Pengawal,..!! Lepaskan Ikatannya " titah hanggara patih.

setelah kemala keluar dari penjara . mereka segera menuju ke gubuk tempat Sekar Arum disekap. tak lama kemudian mereka sampai tapi tak di temui nya seorangpun.kemala terus berteriak memanggil kedua dayangnya tapi tak ada jawaban . akhirnya Kemala menggunakan telepatinya menghubungi kedua dayang nya " Kalian Berdua Ada Dimana " .

" Putri Kemana, Tolong , Kami Ada Di Hutan Hitam. "

" Dihutan Hitam " kening Kemala terlihat bertaut.

" Ada Apa Kemala? Apa Kamu Sudah Menemukan Keberadaan Kedua Dayangmu Dan Ratu Sekar Arum? " desak prabu weling.

" Sudah Ayahanda, Mereka Ada Di Hutan Hitam ".

" Apa,....Hutan Hitam " hanggara patih dan prabu weling terlihat kaget. karna sangat jauh dan sudah berada diluar kuasa istana kancana juga istana prabu weling.

" Lebih Baik, Kita Secepatnya Kesana ," ajak hanggara patih tampak khawatir.

ketiga nya pun berangkat menuju hutan hitam. prabu weling dan kumala berubah menjadi ular dan merayap dengan cepat sedangkan hanggara patih terbang melesat di angkasa. tak berapa lama mereka pun sampai dan melihat dayang putri kemala terluka parah dan tak berdaya . kemala mendekati dayangnya dan berkata " Kenapa Kalian Bisa Berada Disini, Mana Sekar Arum? "

mereka pun menceritakan awal sampe akhir. mengetahui Sekar Arum menghilang hanggara patih berubah menjadi raksasa, matanya merah menyala mengeluarkan cahaya berwarna merah dan membakar pohon-pohon di sekitarnya . tak ayal kedua dayang putri kemala yang terkena cahaya dari kedua mata hanggara patih, hangus terbakar menjadi abu. kemala yang melihat nya bergidik ngeri, nyalinya ciut menyaksikan keganasan hanggara patih saat marah .

" Hentikan Hanggara Patih " teriak kakek lingga sudah bersama mereka di hutan hitam.

hanggara patih yang mendengar suara kakeknya kembali kebentuknya semula dan memberi hormat pada kakeknya seraya berujar " Kakek, Tolong Selamatkan Arum ".

" Cucuku! Sekar Arum Baik-baik Saja, Dia Sekarang Sudah Kembali Ke Alamnya ".ucap kakek nya lembut.

" Bagaimana Mana Bisa Kek, Siapa Yang Mengembalikannya. " tanya hanggara patih.

" Kakek Tidak Tahu, Tapi Dia Juga Berasal Dari Bangsa Manusia."

" Tapi Kek, Sekar Arum Tidak Tahu Kalau Saat Ini Dia Sedang Mengandung Anak Kami."

" Kakek Juga Tahu Cucuku, Percayalah Kalau Sekar Arum Mengingatmu Kalian Bisa Bertemu Kembali ".

" Iya Kek, Bagaimana Dengan Kemala. Apa Aku Harus Menghukumnya. Mengingat Semua Ini Karna Perbuatannya. " desis hanggara patih melihat kemala. kemala tampak ketakutan mendengar ucapan hanggara patih.

" Sudahlah Cucuku, Sekar Arum Kan Baik-Baik Saja, Begitupun Calon Anakmu, Jadi Lepaskan Saja, Mengingat Prabu Weling Sangat Baik. " Saran Kakek Lingga.

" Baiklah Kek. "

Setelah mengucapkan terimakasih dan memberi hormat kakek lingga . Prabu weling meninggalkan hutan hitam kembali ke istana nya. begitupun dengan hanggara patih dan kakeknya . terbang menuju istana kancana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...