Khianat Cinta

Khianat Cinta

Bab 1 Kesibukan Arsyaka

Samara Ananda Putri yang sedang memasak sarapan pagi untuk suami dan anaknya. Kini telah selesai memasak, tinggal menyajikan makanannya di meja makan di bantu oleh Bi Siti pembantunya. Samara yang melihat kedatangan ketiga anaknya, menyuruh anak-anaknya untuk makan terlebih dahulu. Karena Arsyaka suaminya, belum bangun dari tempat tidur.

"Kalian semua makan saja duluan. Bunda mau membangunkan ayah dulu yah." ucap Samara sambil tersenyum kearah ketiga anaknya.

"Iya bunda," ucap Candra dan Kirana secara bersamaan, ia adalah putra dan putri kembar Samara dan Arsyaka.

"Bi, sudah buatkan susu untuk anak-anak belum?" tanya Samara kepada Bi Siti pembantunya, sebelum meninggalkan ketiga anaknya yang sedang makan.

"Sudah Nyonya," sahut Bi Siti.

"Bunda pergi ke kamar dulu, makan dan minumannya di habiskan yah." Samara pun pergi meninggalkan ketiga anaknya, yang sedang makan di meja makan. Karena ia akan membangunkan suaminya, yang bernama Arsyaka Yudha Pratama.

Sesampainya di dalam kamar.

Samara melihat Arsyaka sudah bangun, dan sedang merapikan pakaian kerjanya.

"Sini Mas biar aku pakaikan dasinya." Samara menghampiri Arsyaka suaminya. Untuk membantu Arsyaka memakaikan dasi.

"Terima kasih sayang," ucap Arsyaka sambil mencium kening istrinya.

Samara membalas dengan sebuah senyuman yang manis.

"Yuk Mas, kita sarapan terlebih dahulu," ajak Samara kepada Arsyaka. Setelah ia selesai memakaikan dasi Arsyaka suaminya.

"Maaf sayang, sepertinya Mas sarapan di kantor saja. Karena hari ini ada jadwal meeting pagi, kamu yang antarkan anak-anak ke sekolah yah." Arsyaka pun berlalu pergi meninggalkan Samara.

"Tapi.... Mas," panggil Samara yang dihiraukan oleh Arsyaka. Tanpa mendengarkan apa yang akan Samara ucapkan.

Samara pun bergegas pergi menghampiri suaminya, yang sudah pergi meninggalkan kamar mereka berdua.

"Mas, Mas Syaka," panggil Samara kepada suaminya Arsyaka.

"Ada apa lagi sih," gerutu kesal Arsyaka pada istrinya.

"Mas aku cuman mau bilang, besok ada acara di sekolahannya si kembar. Apakah Mas bisa datang?" tanya Samara.

"Gimana besok saja. Mas gak bisa janji," jawab Arsyaka sambil melangkah pergi meninggalkan Samara.

"Mas!" panggil Samara lagi.

Arsyaka pun berbalik ke arah Samara, dengan wajah yang sangat kesal.

"Apa lagi?" Arsyaka menatap tajam ke arah istrinya.

Samara mengulurkan tangannya. Untuk bersalaman kepada suaminya, yang akan berangkat bekerja di kantor.

"Mas pergi kerja dulu," ucap Arsyaka dengan sedikit tersenyum.

Arsyaka pun melanjutkan kembali perjalanannya, yang akan pergi bekerja di kantor.

"Ayah," panggil Candra.

"Iya sayang. Ada apa?" Arsyaka berusaha berkata lembut di depan anaknya. Meski ia sedikit kesal. Karena saat ia akan pergi bekerja di ganggu oleh istri dan anaknya.

"Ayah besok ada acara hari ayah yang diadakan di sekolah. Candra dan Kirana sangat berharap ayah bisa datang ke sekolah," ujar Candra yang berharap kedatangan ayahnya di acara sekolahannya.

"Akan ayah usahakan ya sayang, kalau begitu ayah berangkat dulu yah." Arsyaka pun pergi meninggalkan anak dan istrinya di rumah.

"Kita sarapan dulu yuk sayang," ajak Samara kepada putranya Candra.

Samara dan ketiga anaknya pun sarapan pagi, sebelum berangkat mengantar anaknya pergi ke sekolahan mereka masing-masing.

Samara mengantarkan anak bungsunya terlebih dahulu, karena jarak dari tempat TK anak bungsunya.  Berada tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu barulah ia mengantarkan si kembar ke sekolah SD.

Sesampainya di sekolahan si kembar.

Candra dan Kirana membuat drama tidak mau masuk ke dalam kelas. Jika ayahnya tidak hadir ke acara yang akan diadakan di sekolahannya.

"Bunda! Candra tidak mau masuk ke dalam kelas." Candra merajuk kepada Samara.

"Kirana juga tidak mau," sahut putrinya Sambil melipatkan kedua tangannya di atas dadanya.

Samara bingung membujuk si kembar, yang sudah mengetahui kesibukan ayahnya akhir-akhir ini. Jarang bisa bermain dengan ketiga anaknya. Karena di saat Arsyaka pulang bekerja, ketiga anaknya sudah tidur.

"Tadi pagi kan, ayah sudah bilang sama Candra. Kalau ayah akan mengusahakan datang ke sini," ucap Samara mengingatkan kejadian tadi pagi, sebelum Arsyaka berangkat bekerja.

"Bunda kaya tidak tahu ayah saja. Minggu kemarin aja, katanya mau mengajak pergi main di mall. Tapi cuman janji-janji doang, ayah tuh sibuk terus," gerutu Candra yang mengingat kejadian minggu lalu. Saat Arsyaka berjanji kepada anak-anaknya, akan mengajak mereka semua ke mall dan bermain di wahana Timezone.

"Ayah sekarang nyebelin bunda," ucap Kirana sambil mengeluarkan air matanya. Karena Arsyaka selalu sibuk bekerja, tanpa memberikan perhatian kepada anak-anaknya lagi.

"Eeeh anak-anak bunda jangan marah, dan bersedih seperti ini dong sayang. Bunda akan menghubungi ayah terus. Agar ayah bisa datang ke acara besok." Samara mengusap air mata putrinya. Berusaha membujuk si kembar yang tidak mau masuk ke dalam kelas.

"Janji ya bun! Pokoknya aku mau ayah datang. Karena besok adalah acara hari ayah, masa ayah tidak datang." Kirana mengarahkan jari kelingking kepada Samara. Untuk membuat perjanjian, dan Candra juga mengarahkan jari kelingkingnya ke arah Samara.

"Iya sayang." Samara pun berjanji kelingking kepada si kembar.

Dan akhirnya drama si kembar, yang tidak mau masuk ke dalam kelas bisa Samara atasi. Meski ia juga tidak tahu, apakah suaminya bisa datang ke acara besok di sekolahannya si kembar.

Sepulang mengantarkan ketiga anaknya ke sekolah. Samara langsung masuk ke dalam kamarnya, ia benar-benar kecewa dengan sikap Arsyaka, yang akhir-akhir ini selalu sibuk bekerja hingga pulang sampai larut malam.

"Mas, kenapa? Sekarang ini. Sikapmu mudah sekali marah, tidak selembut dulu lagi. Bahkan ketiga anakmu merindukan, saat bermain bersama denganmu Mas," lirih Samar di dalam kamarnya. Lalu mengambil album foto keluarganya, dan mengingat saat kebersamaannya dengan suami serta anak-anaknya.

______

Flashback

Samara dan Arsyaka mengajak putra putrinya, pergi ke kampung halaman keluarga Samara. Dan mereka semua memutuskan. Untuk pergi piknik di perkebunan keluarga Samara yang sangat sejuk, karena berada di pedesaan Bukit Pelangi.

"Sayang, kalian semua ada di mana sih?" Arsyaka yang sedang bermain bersama ketiga anaknya. Mencari ketiga anaknya, karena mata Arsyaka di tutupi dengan kain, mengharuskan ia untuk bisa menemukan keberadaan putra putrinya.

"Ayo dong ayah, cari aku di sini!" ujar Kirana putrinya.

"Candra di sini ayah. Ayo tangkap aku dong yah, hahaha." Candra tertawa melihat ayahnya yang kesulitan mencari keberadaan anak-anaknya. Karena matanya di tutupi dengan kain.

"Ayah ayo cali asya di sini. Hehehe," ucap Arsya anak bungsunya Arsyaka dan Samara, yang tidak bisa mengucapkan huruf R.

Dengan hati-hati dan mendengarkan suara tertawa ketiga anaknya, akhirnya Arsyaka berhasil menangkap putra bungsunya.

"Nah ke tangkap!" Arsyaka memeluk si bungsu Arsya sambil tertawa bersama anak-anaknya.

Sedangkan Samara dan kedua orang tuanya, hanya menyaksikan keseruan suami dan anaknya yang sedang bermain bersama. Dan Samara juga ikut tertawa bahagia, melihat kebahagiaan anaknya yang bermain bersama ayahnya.

Flashback off

________

Tok-tok suara ketukan pintu dari kamar Samara. Menyadarkan Samara, yang sedang mengingat kejadian kebersamaannya dengan Arsyaka dan anak-anaknya.

Samara pun bergegas membukakan pintu kamarnya.

"Ada apa Bi?" tanya Samara yang sudah membukakan pintu kamarnya.

"Di luar ada ibu dan bapaknya Nyonya," jawab Bi Siti memberitahukan kepada Samara.

"Oh iya Bi. Ibu dan bapak sudah masuk ke dalam ruang tamu belum?" kini Samara yang bertanya kepada Bi Siti pembantunya.

"Sudah Nyonya," sahutnya.

"Kalau begitu, tolong Bibi buatkan minuman, dan sekalian bawakan camilan juga yah Bi," titah Samara pada  pembantunya.

"Baik Nyonya." Bi Siti yang mendapatkan perintah dari Samara, segera melangkah pergi ke dapur. Untuk menyiapkan makanan dan minuman.

Sedangkan Samara pergi ke ruang tamu. Untuk datang menghampiri kedua orang tuanya, yang datang berkunjung ke rumahnya.

Samara bersalaman kepada kedua orang tuanya, dan melepaskan rasa rindu kepada kedua orang tuanya. Karena sudah beberapa bulan ini. Samara dan Arsyaka serta anak-anaknya, tidak berkunjung pergi ke rumah orang tuanya, yang berada di Desa Bukit Pelangi.

"Bapak, ibu sehat?" tanya Samara sambil melepaskan pelukan kepada ibunya.

"Alhamdulillah Bapak sama Ibu sehat, kamu dan Arsyaka serta anak-anak juga gimana kabarnya! Pada sehat?" giliran bapaknya Samara yang menanyakan, tentang kesehatan Samara dan suami serta anak-anaknya.

"Alhamdulillah sehat Pak, kenapa bapak sama ibu datang gak bilang dulu? Nantikan Samara bisa jemput ibu dan bapak di terminal bus," jawab Samara dengan raut wajah sedih. Karena bapak dan ibunya tidak memberitahukan kedatangan mereka berdua kepada Samara terlebih dahulu.

"Tidak apa-apa nak. Ibu dan bapak ingin segera sampai sini, sudah rindu kepada kalian semua," ujar ibunya Samara sambil mengusap rambut Samara.

"Semoga dengan kedatangan bapak dan ibu, membuat Candra dan Kirana tidak merasa bersedih. Jika ayahnya tidak bisa datang di acara besok. Tapi aku sangat berharap Mas Syaka besok bisa datang ke acara yang diadakan di sekolahannya si kembar," gumam Samara dalam hatinya.

Bersambung.

Mohon dukungannya yah 🤗

Salam kenal and love love you 😘

Jangan lupa like, vote dan tambahkan ke favorit yah😊

Biar tambah semangat💪 menulisnya✍️

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

mampir thor

2024-09-07

0

〈⎳ Muzulicious ☕

〈⎳ Muzulicious ☕

Aku ikut baca ya Thor... semangat 🔥🔥🔥

2023-02-02

1

🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌜UŁΛЛ GΞUŁłS💅

🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌜UŁΛЛ GΞUŁłS💅

mampir dulu 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2023-01-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kesibukan Arsyaka
2 Bab 2 Uang Bulanan Berkurang
3 Bab 3 Arsya Sakit
4 Bab 4 Arsyaka Diturunkan Dari Jabatannya
5 Bab 5 Kedatangan Ibu Mertua
6 Bab 6 POV Samara
7 Bab 7 Berjualan kue
8 Bab 8 POV Arsyaka
9 Bab 9 Menghindar
10 Bab 10 Mendapatkan pekerjaan menjadi pembantu
11 Bab 11 Kerja Hari Pertama
12 Bab 12 Dobel POV
13 Bab 13 Kaget
14 Bab 14 Dobel POV Samara dan mertuanya
15 Bab 15 Kesedihan hati Samara
16 Bab 16 Dobel POV Samara dan Rayanza
17 Bab 17 Pergi ke pulau Dewata Bali
18 Bab 18 Keputusan Samara
19 Bab 19 Semakin Kecewa
20 Bab 20 Penyesalan
21 Bab 21 POV Samara
22 Bab 22 Keraguan
23 Bab 23 Dobel POV Arsyaka dan Samara
24 Bab 24 Yakin Dengan Keputusannya
25 Bab 25 Kebohongan Arsyaka
26 Bab 26 Dobel POV Linda dan Arsyaka
27 Bab 27 Mencari Alasan
28 Bab 28 Salah Sangka
29 Bab 29 Mendapatkan Bukti
30 Bab 30 Tinggal Satu Atap
31 Bab 31 Mengetahui Kebenarannya
32 Bab 32 Samara bertemu dengan Chelsea di rumahnya
33 Bab 33 Mengalah
34 Bab 34 Dobel POV Pergi
35 Bab 35 Kehilangan
36 Bab 36 Mencari Samara
37 Bab 37 Pergi ke kampung
38 bab 38 Sidang Perceraian
39 Bab 39 Ada pelangi setelah hujan
40 Bab 40 POV Samara
41 Bab 41 Dobel POV Pergi ke Surabaya
42 Bab 42 Putusan sidang perceraian
43 Bab 43 Bukti Kecurangan Arsyaka
44 Bab 44 Kembali Ke Surabaya
45 Bab 45 Rencana yang berjalan lancar
46 Bab 46 Pergi ke penjara
47 Bab 47 Memberikan Keterangan
48 Bab 48 Ketakutan
49 Bab 49 Rekaman cctv
50 Bab 50 Dobel POV Kecurigaan
51 Bab 51 Mendapatkan Bukti
52 Bab 52 Terungkap
53 Bab 53 Kedatangan tamu
54 Bab 54 Menemui tamu yang datang
55 Bab 55 Resmi menjadi janda
56 Bab 56 Kebingungan hati Samara
57 Bab 57 Hari Pertama bekerja di kantor
58 Bab 58 Ungkapan hati Samara
59 Bab 59 Karma
60 Bab 60 Mendapatkan Kesempatan
61 Bab 61 Menolak
62 Bab 62 Bertemu Chelsea
63 Bab 63 Tabrakan beruntun
64 Bab 64 Pergi ke rumah sakit
65 Bab 65 Pengakuan Arsyaka
66 Bab 66 Kondisi Chelsea
67 Bab 67 Di usir
68 Bab 68 Mencari tempat tinggal
69 Bab 69 Ketakutan Linda dan Chelsea
70 Bab 70 Rencana Chelsea.
71 Bab 71 Keributan
72 Bab 72 Hilang
73 Bab 73 Pencarian
74 Bab 74 Kekhawatiran Samara
75 Bab 75 Melihat Rekaman cctv
76 Bab 76 Bertemu
77 Bab 77 Dejavu
78 Bab 78 Menemukan
79 Bab 79 Curiga
80 Bab 80 Penyelidikan
81 Bab 81 Mendapatkan Informasi
82 Bab 82 Menggeledah Seisi Rumah
83 Bab 83 Pergi Ke Jakarta
84 Bab 84 Pergi Ke Rumah Arsyaka
85 Bab 85 Berhasil Menemukan Penculik
86 Bab 86 Mengintai
87 Bab 87 Menginterogasi
88 Bab 88 Terpaksa
89 Bab 89 Bertemu dengan anak-anak
90 Bab 90 Mencemaskan Samara
91 Bab 91 Melakukan Perlawanan
92 Bab 92 Mendapatkan Bantuan
93 Bab 93 Terluka
94 Bab 94 Tertangkap
95 bab 95 Memberitahukan yang sebenarnya
96 Bab 96 Menunggu Jawaban Samara
97 Bab 97 Kekhawatiran dan kepanikan
98 Bab 98 Penyesalan yang terlambat
99 Bab 99 Pertemuan yang mengharukan
100 Bab 100 Bertemu di kantor polisi
101 Bab 101 Pertemuan di restoran
102 Bab 102 Bersembunyi
103 Bab 103 Hari Pernikahan
104 Bab 104 Pertemuan Di Kamar Hotel
105 Bab 105 Berusaha melarikan diri
106 Bab 106 Menolong Rayanza
107 Bab 107 Mengakui Kesalahan
108 Bab 108 Meminta Maaf
109 Bab 109 Pergi ke Perancis
110 Bab 110 Tidak Sengaja Bertemu
111 Bab 111 Menolong
112 Bab 112 Pergi ke rumah Syam
113 Bab 113 Membeli Oleh-oleh
114 Bab 114 Pulang ke Indonesia
115 Bab 115 End
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 Kesibukan Arsyaka
2
Bab 2 Uang Bulanan Berkurang
3
Bab 3 Arsya Sakit
4
Bab 4 Arsyaka Diturunkan Dari Jabatannya
5
Bab 5 Kedatangan Ibu Mertua
6
Bab 6 POV Samara
7
Bab 7 Berjualan kue
8
Bab 8 POV Arsyaka
9
Bab 9 Menghindar
10
Bab 10 Mendapatkan pekerjaan menjadi pembantu
11
Bab 11 Kerja Hari Pertama
12
Bab 12 Dobel POV
13
Bab 13 Kaget
14
Bab 14 Dobel POV Samara dan mertuanya
15
Bab 15 Kesedihan hati Samara
16
Bab 16 Dobel POV Samara dan Rayanza
17
Bab 17 Pergi ke pulau Dewata Bali
18
Bab 18 Keputusan Samara
19
Bab 19 Semakin Kecewa
20
Bab 20 Penyesalan
21
Bab 21 POV Samara
22
Bab 22 Keraguan
23
Bab 23 Dobel POV Arsyaka dan Samara
24
Bab 24 Yakin Dengan Keputusannya
25
Bab 25 Kebohongan Arsyaka
26
Bab 26 Dobel POV Linda dan Arsyaka
27
Bab 27 Mencari Alasan
28
Bab 28 Salah Sangka
29
Bab 29 Mendapatkan Bukti
30
Bab 30 Tinggal Satu Atap
31
Bab 31 Mengetahui Kebenarannya
32
Bab 32 Samara bertemu dengan Chelsea di rumahnya
33
Bab 33 Mengalah
34
Bab 34 Dobel POV Pergi
35
Bab 35 Kehilangan
36
Bab 36 Mencari Samara
37
Bab 37 Pergi ke kampung
38
bab 38 Sidang Perceraian
39
Bab 39 Ada pelangi setelah hujan
40
Bab 40 POV Samara
41
Bab 41 Dobel POV Pergi ke Surabaya
42
Bab 42 Putusan sidang perceraian
43
Bab 43 Bukti Kecurangan Arsyaka
44
Bab 44 Kembali Ke Surabaya
45
Bab 45 Rencana yang berjalan lancar
46
Bab 46 Pergi ke penjara
47
Bab 47 Memberikan Keterangan
48
Bab 48 Ketakutan
49
Bab 49 Rekaman cctv
50
Bab 50 Dobel POV Kecurigaan
51
Bab 51 Mendapatkan Bukti
52
Bab 52 Terungkap
53
Bab 53 Kedatangan tamu
54
Bab 54 Menemui tamu yang datang
55
Bab 55 Resmi menjadi janda
56
Bab 56 Kebingungan hati Samara
57
Bab 57 Hari Pertama bekerja di kantor
58
Bab 58 Ungkapan hati Samara
59
Bab 59 Karma
60
Bab 60 Mendapatkan Kesempatan
61
Bab 61 Menolak
62
Bab 62 Bertemu Chelsea
63
Bab 63 Tabrakan beruntun
64
Bab 64 Pergi ke rumah sakit
65
Bab 65 Pengakuan Arsyaka
66
Bab 66 Kondisi Chelsea
67
Bab 67 Di usir
68
Bab 68 Mencari tempat tinggal
69
Bab 69 Ketakutan Linda dan Chelsea
70
Bab 70 Rencana Chelsea.
71
Bab 71 Keributan
72
Bab 72 Hilang
73
Bab 73 Pencarian
74
Bab 74 Kekhawatiran Samara
75
Bab 75 Melihat Rekaman cctv
76
Bab 76 Bertemu
77
Bab 77 Dejavu
78
Bab 78 Menemukan
79
Bab 79 Curiga
80
Bab 80 Penyelidikan
81
Bab 81 Mendapatkan Informasi
82
Bab 82 Menggeledah Seisi Rumah
83
Bab 83 Pergi Ke Jakarta
84
Bab 84 Pergi Ke Rumah Arsyaka
85
Bab 85 Berhasil Menemukan Penculik
86
Bab 86 Mengintai
87
Bab 87 Menginterogasi
88
Bab 88 Terpaksa
89
Bab 89 Bertemu dengan anak-anak
90
Bab 90 Mencemaskan Samara
91
Bab 91 Melakukan Perlawanan
92
Bab 92 Mendapatkan Bantuan
93
Bab 93 Terluka
94
Bab 94 Tertangkap
95
bab 95 Memberitahukan yang sebenarnya
96
Bab 96 Menunggu Jawaban Samara
97
Bab 97 Kekhawatiran dan kepanikan
98
Bab 98 Penyesalan yang terlambat
99
Bab 99 Pertemuan yang mengharukan
100
Bab 100 Bertemu di kantor polisi
101
Bab 101 Pertemuan di restoran
102
Bab 102 Bersembunyi
103
Bab 103 Hari Pernikahan
104
Bab 104 Pertemuan Di Kamar Hotel
105
Bab 105 Berusaha melarikan diri
106
Bab 106 Menolong Rayanza
107
Bab 107 Mengakui Kesalahan
108
Bab 108 Meminta Maaf
109
Bab 109 Pergi ke Perancis
110
Bab 110 Tidak Sengaja Bertemu
111
Bab 111 Menolong
112
Bab 112 Pergi ke rumah Syam
113
Bab 113 Membeli Oleh-oleh
114
Bab 114 Pulang ke Indonesia
115
Bab 115 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!