Legenda Pendekar Api (Zhao Ling)

sedangkan zhao ling kini dengan cepat sudah sampai di klan Zhao dia mencoba merasakan keberadaan orang tuanya tapi dia tidak merasakan nya.

"aneh biasanya ayah dan ibu selalu ada di klan tapi sekarang tidak ada, kemana mereka pergi, mungkin kah ke tempat kakak, sudah lah lebih baik aku beristirahat dulu" gumam Zhao ling dan dia pergi menuju kediaman milik nya.

Zhao ling masuk dan langsung menuju kamar nya karna dia merasa lelah tapi saat dia sampai di kamar nya dia melihat sebuah surat dan juga sebuah kotak kecil di atas kasur nya, Zhao ling mengambil nya dan membaca isi surat itu.

* ling er maaf kan ibu yang meninggalkan mu ibu, ayah dan kedua kakak mu sudah pergi karna ibu di jemput oleh klan ibu sebenarnya ibu ingin mengajak mu pergi tapi ibu tidak menemukan mu makanya ibu hanya meninggal kan ini untuk mu.

ling er alam langit emas bukan lah alam tertinggi masih ada alam di atas nya dan ibu berasal dari alam surga di di atas alam langit emas, saat kau membaca surat ini mungkin ibu sudah berada di klan ibu, jadi lah yang terkuat ling er ibu, ayah dan kedua kakak mu akan menunggu mu di klan ibu

selamat tinggal ling er, salam Yun Li\*

Zhao ling yang membaca isi surat itu hatinya terasa sangat sakit dan air matanya keluar dari matanya dia merasa sedih karna baru merasakan kasih sayang keluarga setelah sekian lama tapi harus kembali terpisah.

"hufff aku baru saja merasakan apa itu kasih sayang keluarga setelah sekian lama tapi harus kembali terpisah" gumam Zhao ling dengan sedih dia tidak menyangka kalau kepergian nya secara diam-diam merupakan kesalah terbesar nya.

Zhao ling kemudian membuka kota kecil yang di tinggalkan oleh ibunya dan di dalam nya Zhao ling melihat sebuah token emas bertuliskan Yun dan sebuah cincin penyimpanan.

"klan Yun, ayah , ibu tunggu aku aku pasti akan ke alam surga dan berkumpul kembali dengan kalian" gumam Zhao ling dia memegang token itu dengan erat dengan air mata yang terus mengalir dari matanya, dia kembali merasakan sedih yang dia alami dulu dia tidak menyangka akan secepat ini berpisah dari kedua orang tua nya lagi.

setelah mencoba menenangkan diri Zhao ling bertekad untuk segera amen jadi kuat dan mencari keberadaan ke dua orang tuanya.

"aku harus segera menjadi kuat, dengan begitu aku bisa kembali berkumpul dengan keluarga ku, sepertinya aku akan segera menuju benua tengah dan mengambil ke tiga api itu, sekalian menyelesaikan masalah yang terjadi dulu" gumam Zhao ling yang bertekat menjadi kuat dengan cepat, kemudian Zhao ling melihat cincin yang di berikan ibunya, saat melihat isinya mata Zhao ling membulat bagai mana tidak.

Isi di dalam cincin itu memiliki jutaan koin emas dan juga ada batu aneh yang memiliki energi spritual yang cukup pekat dan bukan hanya itu banyak herbal-herbal yang sangat susah di temukan dari tingkat delapan sampai tingkat yang tidak di ketahui oleh Zhao ling, karna dia belum pernah melihat nya.

"apa ibu tidak salah meninggalkan ini, semua ini adalah harta berharga dan batu ini, batu apa" gumam Zhao ling tak percaya dia juga melihat batu yang mengeluarkan energi itu, tapi tampa memperdulikan itu senyuman Zhao ling mengembang bagai mana tidak dengan semua itu tidak sulit baginya naik ranah.

"hahaha sepertinya ibu sudah mempersiapkan nya untuk ku, baik lah aku akan meningkatkan kekuatan ku kembali sebelum menuju benua tengah setidak nya aku harus melewati petir kesengsaraan dulu di sini jika aku melewatinya di benua tengah akan menjadi keributan yang tidak perlu" ucap Zhao ling yang tertawa senang dia kemudian menghilang dari sana entah kemana.

sedangkan di sebuah klan yang sangat besar jauh dari alam langit emas klan itu bertuliskan klan Yun, di sana adalah klan milik Yun Li, sekarang dia tengah berada di sebuah ruangan dengan seorang pria paruh baya, Yun Li hanya menatap peria itu dengan dingin.

" Li er apa kau belum memaafkan orang tua ini"ucap sedih pria paruh baya itu dia adalah Yun chen ayah dari Yun Li,.

mendengar perkataan ayah nya Yun Li hanya mendengus dia masih sangat marah pada ayah nya itu karna hanya demi status ayah nya hampir menjualnya kepada tuan muda klan Lin yang terkenal akan ke playboy an nya.

"sudah lah ayah apa kau tidak ada lagi yang ingin di bahas aku ingin istirahat" ucap Yun Li dengan mada yang tidak enak di dengar hal itu membuat Yun chen hanya bisa menyesali kebodohannya yang hampir menjual ke bahagian putri nya sendiri.

karna tidak ada jawaban Yun Li langsung pergi dia masih belum mau bertemu dengan ayah nya itu karna rasa sakit hatinya.

"maaf kan ayah nak, karna kebodohan ayah membuat mu marah pada ayah" gumam Yun chen dengan p nih penyesalan.

"sudah lah gege aku yakin secara perlahan Li er pasti akan memaafkan mu" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba saja muncul dia bernama Yun xin, istri dari Yun chen ibu Yun Li.

"yah aku tau xin er, tapi aku merasa bersalah padanya karna memaksanya dulu" ucap Yun chen dengan nada penyesalan, mendengar perkataan suaminya Yun xin hanya terdiam karna dulu juga dia sedikit kecewa dengan keputusan suaminya itu karna dia juga tidak setuju dengan perjodohan itu dan Yun xin lah yang membantu Yun Li untuk pergi dari klan nya dan berakhir di alam langit emas.

"sudah lah kau tidak perlu memikirkan nya lagi lebih baik kau lihat, dia mendapatkan kebahagian di alam langit emas aku harap kau tidak melakukan hal bodoh seperti dulu lagi, jika tidak bukan hanya Li er yang akan meninggalkan mu tapi juga aku" ancam Yun xin dan dia pergi dari sana, mendengar ancaman istrinya Yun chen hanya menunduk dia tidak berani menjawab dia tau ke bodohan nya dulu.

"tidak kali ini aku tidak akan membuat hal bodoh itu lagi" gumam Yun chen yang juga pergi dari sana.

sedangkan di alam langit emas tepatnya di sebuah hutan yang gelap terlihat sebuah cahaya api unggun di sebuah goa, dan di sana terlihat seorang pemuda yang sedang membakar se ekor rusa.

"aku tidak menyangka akan balik lagi ke hutan ini, tapi hanya di sini tempat yang aman untuk aku menjalan kan petir kesengsaraan, baik lah setelah makan aku akan memulai ber kultivasi, pil yang aku butuhkan sudah selesai semoga saja aku berhasil kali ini" gumam feng chen, dan dia kemudian makan setelah daging rusa itu masak, dia melahap nya dengan rakus.