"Kalau kau mau menjadi laki-laki sukses, jangan pernah hadirkan wanita dalam hidup mu!!! Karena wanita hanya akan membuat hidup mu hancur!!!"
Itulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam otak Dave Winstone. Satu nasehat yang selalu Ayahnya katakan jika Dave ingin menjadi orang sukses.
Dave pun mengikuti saran sang Ayah, di usianya yang menginjak 35 tahun, tak pernah sekalipun Dave menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, sampai-sampai banyak yang mengatakan kalau Dave adalah seorang penyuka sesama jenis.
Meski begitu, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Hingga suatu hari dokter salah memberikan hasil diagnosa penyakit, Dave dinyatakan mengidap penyakit kanker otak stadium tiga.
Dave yang bingung akan memberikan semua hartanya kepada siapa, akhirnya memutuskan untuk mengontrak seorang wanita untuk melahirkan keturunannya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari kita ikuti cerita Pernikahan Kontrak CEO Arogan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
🍁 Happy Reading 🍁
"Kalau Anda menyuruh kepala pelayan berhenti bekerja, kalau begitu saya juga akan berhenti bekerja Tuan." Ucap Nyonya Dominique sambil menundukkan kepalanya.
Paman Harold menghela nafasnya kasar.
"Baiklah, kali ini kamu saya maafkan! Tapi lain kali jangan melakukan kesalahan seperti itu! Sekarang berdiri lah!" Ucap Paman Harold pada kepala pelayan.
"Terimakasih Tuan, terimakasih." Jawab kepala pelayan.
"Berterimakasih lah kepada... kepada Bibi itu. Asal kalian tahu Bibi ini adalah mantan kepala pelayan di hotel ini!" Dengan berat hati, Paman Harold terpaksa mengatakan itu.
Oh...
Terdengar bisik-bisik pelayan lainnya yang ada di belakang mereka.
Kepala pelayan itu pun mendekati Nyonya Dominique.
"Terimakasih Bibi dan saya minta maaf karena saya tidak mendengarkan kata-kata Anda, itu karena saya tidak tahu kalau Anda adalah mantan kepala pelayan di hotel ini." Ucap kepala pelayan itu.
"Tidak pa-pa. Semua orang pernah melakukan kesalahan." Balas Nyonya Dominique.
Kepala pelayan pun membantu Nyonya Dominique berdiri.
"Jadi bagaimana, apa yang akan di makan Tuan Dave sekarang, Tuan?" Tanya kepala pelayan pada Paman Harold.
Paman Harold tersenyum tipis. Nampaknya kejadian ini ada hikmah-nya karena dengan begitu Paman Harold bisa memberi kesempatan pada Nyonya Dominique untuk memasak makanan kesukaan putranya.
"Kita serahkan semua-nya pada mantan kepala pelayan andalan hotel ini." Jawab Paman Harold.
Sontak Nyonya Dominique membulatkan matanya dan di balas Paman Harold dengan anggukkan kepala-nya.
"Felix." Panggil Paman Harold pada kepala pelayan Mansion.
"Iya Tuan."
"Bantu Bibi ini menyiapkan makanan untuk Tuan Dave dan istrinya. Saya akan membantu mengulur waktu Tuan Dave untuk makan." Perintah Paman Harold.
"Siap laksanakan, Tuan." Jawab Paman Felix mantap.
"Mari Bibi, kita mulai memasak." Paman Felix pun mempersilahkan Nyonya Dominique untuk berjalan terlebih dahulu ke dapur.
Setelah Nyonya Dominique dan Paman Felix pergi, Paman Harold pun ikut meninggalkan ruangan itu dan menghampiri Dave yang sedang asyik berbincang dengan para tamu di meja VIP.
Dan para pelayan pun kembali bekerja.
🍁🍁🍁
Saat Paman Harold hendak menghampiri Dave, Paman Harold pun berpapasan dengan Alfred.
"Bahaya Papa, ada makanan yang mengandung kacang di menu makanan." Ucap Alfred panik.
"Cih.. Telat! Papa sudah tahu!" Balas Paman Harold.
"Benarkah? Lalu, sudah Papa suruh ganti makanan itu?"
"Tidak. Biarlah tamu yang memakan makanan itu. Kalau untuk Tuan Dave dan istrinya, sudah di tangani Nyonya Dominique dan Felix." Jawab Paman Harold.
Alfred bernafas lega.
"Kau ini! Bagaimana bisa kau melupakan hal sepenting itu! Untung saja Nyonya Dominique segera mengetahui-nya, kalau tidak..." Paman Harold menggantung kata-katanya, ia tak sanggup meneruskannya.
"Maaf Papa. Saya terlalu sibuk, makanya saya lupa memberi tahu kepala koki dan kepala pelayan." Jawab Alfred seraya menundukkan kepala.
"Sudah lah, semua sudah di tangani! Lain kali kau harus lebih teliti lagi!" Ucap Paman Harold.
"Baik Papa."
"Oh.. iya, dimana Tuan Dave?" Tanya Paman Harold karena tak menemukan Dave di meja-nya. Hanya ada Dhea, orangtua Dhea dan istri Paman Harold disana.
"Tadi Tuan Dave sedang di meja dokter Bryan, Papa." Jawab Alfred.
Paman Harold pun berlalu dari hadapan Alfred dan berjalan menghampiri Dave yang ada di meja dokter Bryan dimana bukan hanya dokter Bryan yang ada disana, melainkan juga ada dokter Wilma dan suami-nya disana.
🍁🍁🍁
Bersambung...
...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....
...🙏🙏🙏...
can't hardly stop... U guys so lovely