NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-4

" Assalamualaikum Dokter Aidan. " ucap Daliya. 

" Waalaikumsalam Nyonya Daliya silahkan duduk. " ucap dokter Aidan. 

" Apa ada keluhan akhir-akhir ini? " tanya dokter Aidan lagi. 

" Kepala saya sering pusing dok, sampai mimisan juga beberapa kali. " jelas Daliya. 

" Penyakit yang Nyonya Daliya derita semakin parah dari hari ke hari kemungkinan kecil 40 persen bisa bertahan hidup. " 

" Walaupun sudah dilakukan operasi berkali-kali, tumornya kembali hidup lagi dan berkembang semakin pesat ditubuh Nyonya Daliya. " 

" Jadi bagaimana ini dok? apa tidak masalah? " tanya Daliya cemas. 

" Apa pingsan dan Mimisan nya sering terjadi,setiap jam? "tanya Dokter Aidan. 

" Iya dok. " jawab Daliya. 

" Kalau gitu Nyonya butuh penanganan secepatnya. " ucap Dokter Aidan.

...✿ ✿ ✿ ✿...

Ciara memarkirkan mobilnya dihalaman rumah sakit Medika Natura, ia melangkah menyusuri lorong rumah sakit entah sudah berapa kali ia mencoba menghubungi Daliya tapi wanita itu tidak mengangkatnya sekedar membalas pesan saja tidak.

" Aku mohon, angkat dong!!! " batin Cia yang masih mencoba menghubungi nomor Daliya.

Ciara memutuskan bertanya pada perawat disana, dan memberitahu ruangan rawat Daliya. 

KLEK... 

Nafas wanita itu tampak ngos-ngosan dan raut wajahnya begitu cemas dan emosi mulai meluap dalam dirinya. sedangkan si pelaku hanya menatapnya santai. 

" Kamu!!!! " tunjuk Cia menetralkan nafasnya sejenak. 

" Apa? " tanya Daliya bak orang bodoh. 

" Kamu bikin aku khawatir loh! katanya kita pergi sama-sama, tapi kamu pergi sendirian? kamu bohong sama aku. " dumel Cia. 

" Aku gak bohong kok, emang mau kerumah sakit kan? " tanya balik Daliya. 

" Tapi kamu gak bilang kalau pergi sendirian, kalau suami mu tahu dia pasti bakal marah. " dengus Cia. 

" Sudah, gak perlu di permasalahkan yang sudah lewat. palingan seminggu aja bisa pulang. " ucap Daliya menenangkan sahabatnya. 

" Huh, aku mau keruangan dokter dulu. " ucap Cia segera pergi. 

Cia tampak memijat kepalanya, melihat kelakuan Daliya yang selalu diluar nalar. 

TOK... 

TOK... 

TOK...

" Masuk. " 

KLEK... 

" Oh, Nona Cia. silahkan duduk. " ucap dokter Aidan. 

" Bagaimana keadaan Daliya dok? apa penyakit nya semakin parah? " tanya Cia cemas. 

" Hasil diagnosa setelah di rongsen memang cukup parah, karena tumornya kembali aktif lagi dan berkembang semakin pesat jadi untuk sekarang dibantu dengan obat dan cairan infusan dari dalam tubuh. " 

" Bukannya sudah dilakukan operasi ya dok? kenapa tidak ada hasilnya? harusnya tumornya sudah diambil kan? " tanya Cia kembali. 

" Memang sudah, tapi yang kami herankan tumor nya semakin aktif dan lebih ganas, saya tidak bisa melakukan operasi lebih dari ketiga kalinya. jadi untuk sementara penanganan nya dilakukan seperti itu dulu untuk kedepannya. " ucap dokter Aidan.

" Tapi Daliya akan bisa sembuhkan. " tanya Cia. 

" Untuk itu, saya tidak bisa memastikan. saya hanya dokter biasa jadi saya dan perawat lain akan berusaha semampu kami. " ucap dokter Aidan.

" Tapi, apa Nona Cia tahu. akhir belakangan ini Nyonya Daliya sering mengalami sakit kepala berlebihan, mimisan yang dibatas wajar. " sambung dokter Aidan.

" S-sejak kapan? Daliya tidak pernah menceritakan apapun pada saya dok, dia selalu menyembunyikan apa yang terjadi pada dirinya. " ucap Cia. 

" Sudah terjadi 2 minggu terakhir, dan Nyonya Daliya baru datang kemari untung saja tidak sampai terlambat dalam penanganan. " ucap dokter Aidan.

" Nyonya Daliya akan dirawat sampai batas yang ditentukan Nona Cia, jadi selama itu tolong sampaikan pada suami Daliya atau suruh Pak Keenan temui saya. " jelas dokter Aidan. 

" Baik dokter, terimakasih. " ucap Cia berpamitan. 

Setelah keluar dari ruangan dokter Aidan, wanita itu mencari nomor Gus Azi, sepertinya dia penyimpan 4 tahun lalu semoga saja ada. wanita itu rasa nya ingin mengumpat pada suaminya Daliya. 

" Bisa-bisanya istrinya sakit ditinggal keluar kota, emang tolol! " umpat Cia. 

KLEK... 

" Apa kata dokternya? " tanya Daliya saat melihat kehadiran Cia yang baru masuk ruang rawat inap. 

" Katanya kau harus dirawat sampai batas yang ditentukan dokter Aidan, jadi selama itu apa yang kamu rasakan sakitnya jangan disembunyikan kamu harus beritahu aku dan suami mu paling tidak perawat saja tidak masalah. " 

" Jangan diam-diam seperti ini, mimisan dan sakit kepala berlebihan? untung saja dokter Aidan memberitahu ku. " jelas Cia. 

" IYa-iya jangan marah lagi dong. " ucap Daliya. 

" Aku marah juga demi kebaikan dan kesehatan mu! " pekik Cia tanpa sadar. 

" Sudahlah, aku harus menghubungi suamimu. " ucap Cia mencoba menghubungi nomor Gus Azi. 

" Tidak usah Cia. " ucap Daliya ingin merebut ponsel wanita itu dan Cia langsung menghindar. 

" Gak bisa! dia suami mu, dia harus tahu kondisi mu. nanti dikiranya kamu baik-baik aja dirumah padahal lagi di rumah sakit. " dumel Cia. 

" Dia pasti sibuk Cia, banyak urusan nya. " ucap Daliya. 

" Aku tidak perduli, sesibuk apapun tidak mungkin dia memilih pekerjaan nya ketimbang istrinya yang sakit. " sambung Cia melangkah keluar ruangan. 

Daliya menghembuskan nafas lelah melihat sahabatnya yang begitu keras kepala. 

Cia berdecak kesal panggilan nya tidak diangkat sudah 5 kali dia menelepon ke nomor yang sama hanya nada monitor saja terdengar. 

" Nih manusia, ngapain sih! susah banget angkat telepon aja. " dengus Cia kembali menekan ke nomor yang sama. 

TUT....

" Halo, Assalamualaikum. ini siapa ya? " tanya Gus Azi diseberang sana. 

" Kirain udah mati, syukurlah diangkat." ucap Cia. 

" Ini Ciara kan? kamu tidak sopan sekali berkata seperti itu. " ucap Gus Azi tampak marah dari nada suaranya. 

" Ck, terserah akulah. Daliya masuk rumah sakit. gak berniat pulang? " tanya Cia. 

" Apa? bagaimana bisa istri saya masuk rumah sakit? " ucap Gus Azi. 

" Bisalah, kan dia sakit Bapak Keenan terhormat. mendingan sekarang pulang deh kalau dalam waktu 2 jam Gus gak kesini aku bakal bawa Daliya pergi jauh dari Gus. " ancam Cia. 

" Kamu! jangan ikut campur dalam rumah tangga saya, saya akan datang kesana. " ucap Gus Azi mematikan sambungan teleponnya. 

Cia menatap layar ponselnya, dan berdecak pelan. 

" Dikiranya aku takut sama dia? sama-sama hamba tuhan aja belagu. " sinis Cia. 

" Kalau dia sudah datang, aku tidak sabar memarahinya habis-habisan. persetan dia ustad atau tidak aku tidak perduli!!! " umpat Cia bibirnya sudah gatal mengumpati serapah lelaki itu. 

...✿✿✿✿...

" Pak bos mau kemana? " tanya Roy melihat bosnya beranjak dari duduknya raut wajahnya tampak panik dan cemas. 

" Aku harus pergi kerumah sakit, istriku masuk rumah sakit. kau bisa lanjutkan sisanya kan? " tanya Gus Azi. 

" Bisa Pak Bos, hati-hati dijalan. " ucap Roy. 

Gus Azi mulai melajukan mobilnya melintasi jalan terlihat kalut dan cemas terpancar diwajahnya. 

" Kenapa harus sahabatmu duluan yang mengetahui masalah kesehatan mu Daliya? kenapa kau tidak pernah mengatakan apapun mengenai kesehatan mu padaku? " 

" Sejak awal aku mengenalnya, Cia begitu menyebalkan wanita yang suka ikut campur permasalahan orang lain. " 

" Shit! kenapa terasa jauh sekali!!! " umpat Gus Azi semakin melajukan mobilnya.

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
bahagia selalu buat gua Azi, mba CIA dan keluarga 🤲🤲🤲🥰
Siti Koyah
cerita nya menarik dan bikin kesel sama si guz
Samsiah Yuliana
lanjut kak author,,,
udh qu kasih kopi nih,,,/Rose/
Samsiah Yuliana
lanjut,,,
makin penasaran kan aku sama ceritanya,,,
Siti Koyah: Gus edan TPI suka ceritanya semangat KK up nya
total 1 replies
Samsiah Yuliana
ayo kak, lanjut lgi, penasaran bgt sama kelanjutan nya,,,
Sasikarin Sasikarin
sat set thor jd pembaca g jenuh
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!