"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menerima cinta Axel.
"Via!" Axel mencoba mengejar Via yang terus berjalan menjauhi cafe nya.
Gadis itu tampak marah karna pernyataan cinta Axel yang cukup mengejutkan.
"Tunggu Via!" Axel akhir nya berhasil menarik tangan Via dan menggenggam nya erat.
Ia pun bergegas menarik tangan Via menuju sebuah taman yang ada di dekat situ.
Kebetulan sekali, taman itu tidak terlalu ramai dengan pejalan kaki. Hingga mereka bebas untuk bicara apa saja.
"Kenapa kamu jadi marah begitu Via? Apa aku salah karna menyatakan perasaan ku pada mu?" tanya Axel bingung dengan sikap Via.
"Tentu saja aku marah! Aku tuh pengen cari kerjaan, bukan nyari pacar! Bukan nya kasih aku pekerjaan, kamu malah ngajak aku pacaran. Emang nya aku apaan? Mau kamu jadikan pacar bayaran gitu?" semprot Via kesal.
Via ternyata salah paham dengan maksud Axel.
"Kamu salah paham Via, aku tak bermaksud begitu. Aku tak mau kamu bekerja di cafe ku karna cafe ku gak layak mempekerjakan gadis seperti kamu.Dan aku melakukan nya demi kamu karna aku memang mencintai mu Via! Apa aku salah? Melindungi perempuan yang ku cintai?" ucap Axel dengan kalimat yang tulus dari keluar dari bibir nya.
Via tertegun di tempat nya berdiri. Bayangan Raymon mendadak melintas di benak nya. Raymon juga mencintai nya. Tapi ia tak mampu melindungi Via seperti yang dilakukan Axel pada nya.
Axel memandang Via dengan pandangan sendu.
"Percayalah Via, aku tak main-main dengan perasaan ku. Jika kamu mau bekerja, aku akan cari kan pekerjaan yang layak untuk mu. Tapi kamu harus bersabar menunggu nya." bujuk Axel.
Via memandang Axel lekat-lekat. Ia seolah mencari kesungguhan dalam setiap perkataan Axel lewat pancaran mata pria itu.
Via tak melihat kebohongan di mata itu. Axel terlihat sungguh-sungguh dengan ungkapan perasaan dan ucapan nya.
"Kenapa kau mencintaiku?" tanya Via bimbang.
"Perasaan cinta tak bisa di pertanyakan kenapa dan mengapa Via. Kapan aku jatuh cinta pada mu? Itu bisa jadi pertanyaan mu dan aku akan menjawab bahwa Aku jatuh cinta saat pertama kali kita bertemu. Dan rasa itu hadir begitu saja tanpa bisa ku hindari." ujar Axel dengan suara bergetar.
Ia tak menyangka, perasaan nya pada Via begitu berbeda. Setiap kali bertemu Via jantung nya berdetak sangat cepat. Terkadang ia merasa grogi dan kaku jika berbicara dengan Via. Sering kali ia merasa rindu ingin bertemu Via setiap waktu. Dan, ia selalu merasa bersalah, jika tanpa sadar membuat Via sedih atau pun kecewa.
Itu sebab nya, Axel sangat yakin, jika ia telah jatuh cinta pada Via. Axel ingin memiliki Via. Ia ingin Via menjadi kekasih nya, agar ia punya alasan yang tepat dan lebih mudah untuk melindungi Via.
"Apa kamu mau jadi pacar ku Via?" ungkap Axel tak sabaran.
Ia butuh jawaban Via agar perasaannya tenang.
Via tampak ragu dan bimbang untuk menjawab. Ingatan nya akan kejadian buruk yang ia alami bersama Raymon membuat Via ragu untuk menerima pernyataan cinta dari Axel.
Meski jauh di lubuk hati nya yang dalam, ia juga mencintai Axel. Diam-diam, Via juga telah jatuh cinta pada pria tampan yang telah memikat hati nya semenjak mereka pertama kali bertemu.
Via takut menerima cinta Axel. Bagaimana jika pria itu mengetahui keadaan diri nya yang sudah tak gadis lagi. Apakah Axel akan menerima nya atau meninggalkan nya begitu saja?
Via menepis bayangan buruk itu. Ia yakin, jika Axel memang benar-benar mencintai nya, ia pasti akan menerima segala kekurangan yang ada dalam diri Via.
"Baiklah, Aku mau jadi pacar mu!" ucap Via kemudian dengan wajah tampak memerah menahan malu.
Axel memandang Via dengan takjub. Ia tak percaya, pernyataan cinta nya akan di terima Via. Awal nya, dia sudah nyaris putus asa dengan sikap Via yang selama ini terlihat kurang menyukai nya.
Ternyata, Axel salah tebak. Via memang pintar menyembunyikan perasaan nya pad Axel.
"Makasih Via. Aku sayang kamu. Aku janji, aku akan jadi pacar yang baik untuk mu." ucap Axel memeluk Via erat.
Via membenamkan kepala nya dalam pelukan Axel. Jantungnya bergetar, Pelukan Axel terasa hangat dan nyaman. Membuat Via seolah tak mau melepaskan nya.
"Via sayang, kamu tidur ya?" tanya Axel meledek Via yang saking nyaman nya tak juga berhenti memeluk Axel.
"Oh, ehm, enggak, eh iya, mungkin aku kecapean karna bangun kepagian. Jadi nya mata ku agak sedikit ngantuk." ujar Via malu dan grogi.
"Hehehe, ya udah. Kita ngopi bareng di cafe aja yuk. Mumpung masih jam sepuluh. Ntar kalau udah siang, kamu ku antar pulang. Kamu gak boleh di cafe lama-lama. Banyak cewek rese. Aku gak mau kamu ntar cemburu terus lihat aku di godain cewek." ujar Axel jujur dengan apa yang ia cemaskan jika Via sering di cafe.
"Bilang aja, Kamu gak mau ketahuan kalau kamu tuh punya pacar banyak!" tuding Via kesal.
Axel menggaruk kepala nya bingung.
"Nama nya juga cewek. Jujur aja salah, apalagi kalo bohong, makin salah pasti!" gerutu Axel dalam hati.
Tapi Axel senang dan bahagia karna sikap Via menjelaskan bahwa ia juga punya perasaan terhadap diri nya.
"Tenang saja sayang, cuma kamu yang ada dalam hati ku." ucap Axel meyakin kan Via.
"Ah, gombal!" ujar Via sewot.
Ia masih meragukan perkataan Axel yang ia ketahui berjiwa play boy. Walau pun dalam hati kecil nya, Via sangat berharap, Axel mau berubah dan benar-benar mencintai Via tulus seperti yang ia katakan.
Axel dan Via kembali ke cafe dan melihat cafe sudah di buka dan mulai di datangi beberapa pengunjung.
"yuk, duduk sini!" ucap Axel mengajak Via duduk di suatu tempat duduk yang ada di pojok di luar cafe.
"Bos, teman mu yang kemarin sudah datang. Dia sekarang duduk di dalam sendirian." mendadak Bobi si pelayang yang Via kenal kemarin, terlihat mendatangi Axel dan mengatakan ada teman Axel yang datang mencari nya.
"Kamu tunggu sebentar ya, ada teman ku duduk di pojok sana. Aku akan ajak dia kesini dan berkenalan dengan mu." ucap Axel pada Via.
Via mengangguk pelan.
"Iya, jangan lama-lama ya. Aku gak betah duduk sendirian." ucap Via dengan senyuman manis menggetarkan hati Axel.
"Iya sayang, aku juga gak mau lama-lama. Kalo kelamaan ntar kamu di godain orang, bisa kumat darah tinggi aku!" canda Axel seraya tertawa renyah.
Via ikut tertawa kecil dan mengiri kepergian Axel yang berjalan ke dalam cafe.
Via cukup penasaran dengan teman yang di maksud Axel. Teman lelaki kah? Atau teman perempuan? Jujur, Via masih meragukan perasaan Axel pada nya.
Via melongok mengangkat kepala nya mencoba mencari tahu siapa teman Axel itu. Sepintas, ia melihat seorang pemuda tampan melewati Bar mini yang ada di bagian dalam cafe menuju ke arah dalam cafe yang Via ketahui adalah jalan menuju ruangan pribadi Axel.
Via agak terkejut melihat penampakan pemuda tampan yang seperti nya teramat ia kenal.
"Raymon? Benarkah itu dia?" Hati Via seketika bertanya-tanya.
Ia meragukan penglihatan nya sendiri. Via tak percaya pemuda yang barusan ia lihat adalah Raymon.
Siapakah pemuda tampan yang kelihatan oleh Via itu?
.
.
.BERSAMBUNG