Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 Flash back 2
"Nayy tunggu". sentak Fero.
"Dasar Bajingan Lo Cel". Bugghh .. Fero segera menghajar Excel membabi buta tanpa pikir panjang. Dia sunggu amat kesal saat melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu.
"Cukup .. Fero .. Cukup .. Kau bisa membunuh sahabatmu sendiri"! teriak Ajeng histeris.
"Dia bukan sahabatku lagi! Kau harus tahu Beb,
gue tidak pernah melakukan hal kotor apapun dengan Nayya, mana mungkin gue tega untuk menyakiti hati dua wanita sekaligus dalam waktu bersamaan! Gue tidak menyukai Nayya lagi, gue dan Felix real sudah berjanji akan menjaga dan melindungi Nayya, karena itu pesan dari Kak Sean kepada kita berdua untuknya"!
"Gue memang salah membela Lo malam itu, seharusnya kita serahin Nayya pada lelaki yang memang benar mencintainya, dasar bajingan"!
"Lo bilang Nayya tidur sama gue, cih .. Lo liat penampilan Lo sekarang ini bangsat, Lo habis ngese* sama siapa hah? Jawab bangsat"!
"Maksud Lo apa Fero"? tanya Ajeng penasaran.
"Lo liat bekas kecupan jalang ini"! ujar Fero menarik kerah baju kemeja Excel yang sudah berapa kancing terlepas tidak tahu dimana.
Ajeng terbelalak mendengar ucapan Fero.
Dirinya sudah salah paham pada Nayya sahabatnya. Ahh .. Ajeng benar-benar frustasi malam ini.
Gadis itu pun langsung berlari menerobos penonton yang sudah ramai diluar pintu kamarnya yang memang sedang terbuka itu.
***
Sedangkan Nayya keluar dari kamar hotel dengan berjalan kaki, menempuh hujan badai malam-malam hanya sendirian saat itu.
"Aarrgghh ... Kenapa takdirku selalu seperti ini apa salah ku padamu Tuhan". lirih Nayya dengan jeritan tangisan yang makin menjadi ditengah hujan badai malam itu.
Dia menepi dibawah halte untuk berteduh, kemudian merogoh saku blazer nya dan mengambil benda pipih itu lalu dengan cepat ia terlihat menghubungi seseorang dibalik ponsel pintarnya.
"Hallo Nayy, ada apa"? sapa pria dibalik telpon.
"Ka-kak". lirih Nayya dengan nada rendahnya.
"Kamu kenapa Nayy"? sentak pria itu.
"Kakak .. Aku .. Aku .. hiks .. hiks .. hiks". tangis Nayya pecah dan dia tidak menjawab ucapan pria itu kemudian. Dia hanya menangis dan menangis.
"Kamu dimana Nayy? Aku akan segera kesana! Kamu jangan kemana-mana, hmm". jawabnya.
"Aku masih di Hotel sekarang ini kak".
"Baiklah Kau tunggu Aku disana"! ujarnya lagi.
***
Semua orang sibuk mencari Nayya, namun tidak dapat mereka temukan juga dimanapun.
"Ro, kita harus temuin Nayya malam ini juga".
"Sabar sayang ya, Aku akan cari Nayya kemanapun, Kamu jangan khawatir hmm".
"Bagaimana kalau kita menghubungi Kak Sean?
Dia sedang ada disini saat ini, Dia ada kerjaan dikota yang sama dengan kita. Kemarin malam dia menelpon Nayya, dengan bantuan Kak Sean pasti akan lebih cepat untuk kita menemukan Nayya".
"No sayang, kita tidak boleh melibatkan Kak Sean kali ini, Kau tahu bagaimana murkanya Kak Sean saat tahu apa yang menimpa Nayya malam ini.
Gue dan Felix akan dihajarnya habis-habisan nanti". keluh Fero merasa takut.
Ajeng menghela nafas panjangnya.
"Ajeng". tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang menghampiri mereka berdua.
"Kau! Ada apa"? ketus Ajeng yang selalu tidak suka dengan gadis lemah dihadapannya itu.
"Beb". tegur Fero yang telah menggenggam lembut tangan kekasihnya itu.
"Ada apa Cessy"? sahut Fero menimpali.
"Aku .. Aku .. Aku menemukan jepit rambutnya Narra didepan pintu kamarku". lirih Cessy.
"Apa? Jadi Nayya habis dari kamar kalian tadi"! sentak Fero yang langsung membuat Cessy memundurkan sedikit langkahnya.
Ajeng mengambil jepit kupu-kupu itu, ciri khas seorang Nayya yang selalu menyukai yang berbau Butterfly. Ajeng menelisik penampilan Cessy yang nampak tidak baik-baik saja.
"Cess, jujur gue nerima Lo dipersahabatan kita karena hanya Nayya seorang, Lo tahu sendiri bagaimana baiknya hati seorang Nayya".
Cessy menunduk malu kemudian terisak.
"Lebih baik Lo jujur sebenarnya apa yang terjadi pada dirimu dan Excel malam ini"! sentak Ajeng yang tidak dapat membendung emosinya lagi. Dia benar-benar kalut, bahkan dia sudah salah sangka dan salah paham pada sahabat terbaiknya itu.
"Maafkan Aku .. Maafkan Aku .. Sungguh Aku tidak pernah ada niat sama sekali untuk menyakiti sahabatku sendiri". lirih Cessy.
"Cepetan jelasin semuanya Cessy"! teriak Ajeng dia ikut gugup saat melihat keadaan wanita didepannya Apa yang sebenarnya terjadi, pikirnya.
"Aku .. Aku .. Aku .. ". Cessy tidak dapat meneruskan ucapannya. Dia sungguh tidak berani membuka satu kata pun lagi didepan dua orang ini.
"Ada apa ini"? tanya Sean yang baru saja tiba.
"Kakak". gumam Cessy.
"Kamu kenapa Cess, ada apa sebenarnya"?
"Kakak tahu dari mana kita ada dihotel ini"?
sela Ajeng saat melihat kedatangan Sean.
"Aku diberi tahu Nayya tadi, makanya Aku cepat-cepat kesini. Dimana Nayya"?
"Nayya menelpon Kakak"? ucap Ajeng dan Fero dengan kompak. Mereka berdua saling melirik.
"Iya dia menghubungiku 1 jam lalu, karena Aku terjebak macet makanya Aku baru bisa datang,
Lalu dimana Nayya sekarang"? tanya Sean lagi.
"Nayya .. Nayya .. Nayya pergi Kak". lirih Ajeng.
"Hah? Pergi? Kemana? Sebenarnya ada masalah apa ini"? sentak Sean dia takut terjadi apa-apa dengan gadis yang dia cintai itu.
Semua yang ada disana hanya menggeleng tidak ada yang tahu keberadaan Nayya saat ini.
"Dimana Excel"? tanya Sean dengan emosi.
"Excel barusan tertidur Kak". jawab Cessy.
"Tidur? Dalam keadaan genting seperti ini"?
"Excel begitu mabuk Kak, bahkan dia seperti orang lain sejak tadi". lagi-lagi Cessy terisak dalam diam.
Ccckkk .. "Brengsek"! teriak Sean frustasi.
"Gue udah coba hubungin Nayya Kak, tapi nomornya sudah tidak terdaftar lagi". Ajeng sudah tidak tahu harus bagaimana saat ini.
"Tidak terdaftar"? Sean mengernyitkan dahinya lalu berfikir sejenak. Lalu dengan cepat Sean pergi berlari dari sana sekarang juga.
"Kak Lo mau kemana"? teriak Fero lantang.
"Kak kabarin kita kalau udah ketemu Nayya". sahut Ajeng menimpali dengan kuat.
Namun Sean tak mengindahkan ucapan mereka,
dia tetap pergi mengambil mobilnya lalu melaju dengan cepat meninggalkan hotel.
***
Sedangkan Nayya sedang berada ditoilet Bandara saat ini. Ia mengganti pakaiannya yang sudah sangat basah itu. Lalu ia juga telah menggunakan masker dan kacamata agar tidak ada satupun orang yang mengenalinya di Bandara nanti.
"Nayy Lo benar-benar akan pergi dari sini"? tanya Raisa teman sekamarnya Nayya selama menginap dihotel. Raisa bukan sahabat Nayya, namun mereka cukup dekat berapa bulan terakhir ini karena saat kelas XII ini mereka sekelas.
"Aku yakin Sa, Thanks untuk semuanya".
"Aku gak bakal pernah lupa sama semua yang Kamu lakukan hari ini demi Aku". ucap Nayya.
Raisa diminta tolong oleh Nayya untuk mengambil semua barang-barangnya yang masih tertinggal didalam kamarnya, tanpa ada satupun orang lain yang tahu. Termasuk dari para sahabatnya itu. Sebenarnya Nayya tadi melihat kedatangan Sean dilobi hotel. Ia juga sempat melihat betapa frustasinya Sean saat tahu Nayya tidak berada disana. Namun Nayya sudah bertekat tidak ingin bertemu siapapun lagi saat ini. Baik itu Excel, Sean dan juga para sahabatnya.
"Lo jaga diri Lo baik-baik ya, terimakasih sudah mau jadi teman say hallo gue yang sangat baik".
"Gue benar-benar nyaman berteman sama Lo".
"Sama-sama Sa, Kamu juga Gadis yang baik".
"Thanks a lot atas semua bantuannya. Jika tidak ada Kamu yang membantuku malam ini, mana mungkin Aku bisa senekat dan sejauh ini".
"Kalau begitu Aku berangkat dulu ya, See you". ucapnya lalu mendorong kopernya untuk segera masuk kedalam, waktu keberangkatan dan penerbangannya sebentar lagi.
"See you next time Nayy, jangan lupa buat hubungin gue, ketika Lo udah sampai dan ganti nomor yang baru disana nanti". cicit Raisa.
"Oke pasti, Aku akan hubungin Kamu asal kau selalu ingat apa yang udah Kamu janjiin sama Aku tadi". balas Nayya dengan lembut.
Raisa mengangguk setuju lalu mereka berpelukan dengan waktu yang cukup lama.
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...