NovelToon NovelToon
MINE

MINE

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Ainsley adalah anak kuliahan yang punya kerja sampingan di cafe. Hidupnya standar. Tidak miskin juga tidak kaya, namun ia punya saudara tiri yang suka membuatnya kesal.

Suatu hari ia hampir di tabrak oleh Austin Hugo, pria beringas yang tampan juga pemilik suatu perusahaan besar yang sering di juluki iblis di dunia bisnis.

Pertemuan mereka tidak menyenangkan bagi Ainsley. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah gadis yang dijodohkan dengan Austin dua puluh tahun silam. Lebih parahnya lagi Austin tiba-tiba datang dan menagih janji itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Austin memang langsung ke kantor ketika pesawat mendarat. Ia bermaksud untuk menghindari Ainsley sementara. Jujur dirinya masih terluka dengan perkataan Ainsley malam itu.

Semua orang boleh memandangnya seperti pria brengsek dan kejam. Namun ia tidak peduli. Tapi, ketika mendengarnya sendiri dari mulut Ainsley perasaannya jadi berkecamuk antara marah dan kecewa.

Austin bersumpah seumur hidup ini ia tidak pernah meniduri satu pun wanita. Ia adalah seorang laki-laki yang punya prinsip kuat. Ia lebih memilih menjadi pria yang setia pada satu wanita seumur hidupnya. Harusnya Ainsley senang bisa menjadi istrinya.

Austin terus mendengarkan presentasi di ruang rapat tapi ia tidak bisa fokus. Sosok Ainsley memenuhi pikirannya. Bayangan Ainsley tidak mau bilang dalam benaknya.

Austin akui, ia sengaja bersikap dingin pada Ainsley bukan hanya karena marah dan merasa kecewa. Tapi ia takut kalau dirinya ikut berdebat dengan gadis itu, mereka berdua akan berakhir di atas tempat tidur. Dan kalau itu sampai terjadi, Ainsley pasti akan sangat membencinya. Bukan itu yang dia mau.

Jadi, untuk menghindarinya Austin lebih memilih bersikap dingin dan menyibukkan diri dengan bekerja

Mungkin Ainsley tidak tahu. Namun ketika gadis itu ketiduran di bandara, Austin terus menatapnya lama. Ia bahkan ingin sekali mencium Ainsley sampai gadis itu kehabisan napas.

"Jadi bagaimana, bos?" suara itu membuyarkan lamunannya.

Austin tersadar. Ia melihat para bawahan yang kini menatapnya. Apakah ia melamun tadi?

Ini tidak bagus.

Ainsley sudah membuatnya hampir kehilangan akal sehatnya. Ia tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Austin merasa frustasi. Ia tidak bisa konsentrasi.

"Kita lanjutkan saja rapatnya besok. Kepalaku masih terasa pusing." katanya memberi alasan. Dari sudut matanya, ia melihat para bawahanya saling bertukar pandang, namun tidak ada satu pun di antara mereka yang berani protes.

Austin memilih kembali ke ruangannya. Sudah pukul delapan malam. Ia sangat ingin pulang, namun pekerjaannya masih menumpuk.

Dengan berat hati pria itu duduk di kursinya dan mulai mengambil map di tumpukan teratas laporan yang harus di periksanya.

Saat memeriksa map, wajah Ainsley kembali terngiang di pikirannya.

"Sialan!" Austin mengacak-acak rambutnya. Ia berusaha berkonsentrasi pada pekerjaannya lagi tapi tidak bisa. Sepertinya dia butuh minum.

Tanpa pikir panjang Austin berdiri dan berjalan menuju ruangan Narrel.

Ia membuka pintu ruangan itu tanpa mengetuk dan sialnya pemandangan yang dilihatnya di dalam sana membuatnya ingin melontarkan makian.

Narrel sedang asyik melakukan adegan dewasa itu dengan perempuan yang kini berada di bawahnya. Sih perempuan yang dirinya sudah menyatu dengan Narrel itu tampak kaget saat pintu terbuka, namun ia tidak bisa berhenti mengerang saking keenakannya di tusuk-tusuk oleh milik Narrel yang besar.

Narrel sendiri malah santai. Ini bukan pertama kalinya ia bercinta di depan Austin. Ia malah asyik melanjutkan.

Di dalam ruangan itu ada dua wanita. Wanita yang satunya lagi sedang berdiri di dekat meja kerja Narrel. Ia tampak tertarik melihat Austin yang kini duduk di sofa. 

Wanita cantik yang memakai mini dress berwarna pink itu menatap Austin dengan tatapan menggoda.

"Hai sayang," sapa wanita itu. Ia sengaja menjilat bibirnya sendiri untuk menggoda Austin.

Siapa wanita gila ini?

batin Austin sambil menatap wanita itu dengan aneh.

Wanita itu berjalan mendekati Austin dan ingin duduk di pangkuannya tapi Austin langsung mendorongnya kuat tanpa belas kasihan sampai wanita itu jatuh tersungkur ke lantai.

Narrel yang melihat langsung menghentikan kegiatan panasnya sepihak hingga wanita di bawahnya itu tampak keberatan. Dirinya belum puas padahal.

Setelah memakai kembali bajunya, Narrel melangkah ke dekat Austin dan membantu wanita yang di dorong pria itu tadi. Wanita itu terlihat malu sekali.

Austin sendiri merasa jijik. Ia tidak bisa merasakan apa-apa secantik apapun wanita itu. Tidak seperti dengan Ainsley. Meski baru sebatas ciuman, Austin merasa bahagia. Sampai sekarang ia tidak bisa melupakan rasa bibir Ainsley yang lembut dan manis.

"Ada apa denganmu Austin? Dia bisa terluka," kata Narrel memberi peringatan. Biar status wanita itu hanya sebagai wanita penghibur, tidak seharusnya diperlakukan dengan kasar.

"Usir mereka keluar dari sini, aku tidak sudi melihat perempuan kotor jni." perintah Austin dingin. Mata wanita yang berada di sebelah Narrel itu berkaca-kaca. Ia langsung keluar dari ruangan Narrel sambil menangis.

Berbeda dengan wanita yang keluar tadi, wanita yang satunya terlihat marah. Tidak terima di hina seperti itu. Meski kenyataannya mereka memang wanita panggilan tapi apa bedanya dengan lelaki yang bersenang-senang dengan mereka? Semuanya sama saja, brengsek. Wanita itu ikut keluar dengan raut wajah emosi.

Austin menghela nafasnya dengan kasar. Ia memijit-mijit keningnya. Ainsley sungguh membuatnya kehilangan fokus. Tingkah pria itu tak luput dari Narrel.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Ada masalah apa?" tanya Narrel kemudian. Ia tahu cabang perusahaan mereka di Hawaii lagi ada masalah beberapa waktu lalu. Tapi, bukannya semua masalah itu sudah teratasi? Kenapa Austin tidak terlihat senang. Jangan-jangan karena Ainsley lagi. Belakangan ini kan Austin lebih banyak mengurus istri barunya itu.

"Kau bertengkar dengan istrimu?" tanya Narrel lagi. Kali ini berhasil membuat Austin menatapnya. Namun pria itu menggelengkan kepala. Artinya ia tidak bertengkar dengan Ainsley. Narrel jadi bingung sendiri apa yang membuat Austin jadi aneh begini.

"Masalahnya adalah aku tidak bisa berhenti memikirkan gadis itu." gumam Austin terlihat frustasi.

Narrel mengernyitkan kening. Tidak bertengkar dengan Ainsley tapi tidak berhenti memikirkan gadis itu, tetap saja Ainsley adalah sumber kenapa suasana hati Austin berubah. Narrel merasa Austin benar-benar sudah jatuh pada istrinya itu. Pria itu tertawa kecil lalu menepuk bahu Austin pelan.

"Kau ingin minum?" tawarnya.

1
Sunny Kwok
Luar biasa
Christy Ling
bagus
Sofiasofy Sofiaty
seruuuuuuu....kereeeeeeen👍👍👍👍👍👍
Kamalia Khan
Kecewa
Kamalia Khan
Buruk
Galuh Setya
Luar biasa
sherly
gile tanpa aba2 langsung nyosirrr
sherly
menarik
Wahyu Eka
💟💟
Elicia Yeung
Luar biasa
Aleta Henderinahauteas
sebagi perempuan yg sudah menikah ainsly salah bgt masih pergi berdua dengan laki-laki lain apapun alasannya,kalau memang mau ketemu ijin dlu sama suami atau ajak suami sekalian,,,,tapi Austin juga ga bisa d benarkan tapi itulah laki-laki ketika ego nya yg terganggu maka akan melupakan akal sehatnya
Akun Tiga
ini athornya goblok apa gimana, gw tanya?
Muslimah
bagus
Griselda Nirbita
siapakah orang yg menarik paksa tangan Ainsley??? jreng jreng jreng...
Griselda Nirbita
majalah gosip berjalan.. hihihi ngakak ...
uwuw
Luar biasa
Adhwa Nararya
salah ketik Dambi. itu nama yang novel pertunangan juga kan,aku udah kelar baca/Drool/
Siti Aminah
🙂🙂🙂🙂
Agnes Pinangkaan
siap² saja Austin, nyonya hugo gamuk
Andariya 💖
wah, ainsely di tarik siapa ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!