My Psycho Man

" Silahkan pesanannya"

Wanita cantik dengan rambut lurus kuncir kuda itu terlihat bersemangat melayani para pengunjung dari berbagai kalangan. Tak hanya menyediakan varian kopi saja, aneka roti serta dessert pun menjadi salah satu hal yang menarik minat pengunjung yang ramai berdatangan.

" Bagaimana, kau suka tempat ini?" tegur Jovita sembari memberikan segelas susu kepada wanita cantik dihadapannya

" Tentu saja, tempat ini sangat nyaman" ujar Erina melanjutkan makan malam nya di meja dapur

" Syukurlah jika kau nyaman, kau sudah bekerja keras hari ini" Jovita menimpali dengan memberikan sebuah amplop berisikan beberapa lembar uang

" Bukankah sesuai perjanjian gaji ku akan dibayar setelah satu bulan kerja? ini belum genap seminggu" ujar Erina enggan menerima amplop tersebut

" Oh ini hanya tip dari kami, karena kau sudah bekerja keras membuat pekerjaan kami menjadi mudah" jelas Jovita memasukkan amplop tersebut ke dalam saku celemek wanita cantik dihadapannya itu

" Kalau begitu terimakasih, kau sungguh baik" sahut Erina merasa terenyuh dengan perlakuan baik Jovita yang merupakan teman barunya.

Hingga sepulang dari tempatnya bekerja, wanita cantik tersebut tidak langsung pulang melainkan mampir sebentar ke pusat perbelanjaan untuk membeli keperluannya.

Namun alih-alih berbelanja sebentar, wanita cantik itu malah tertarik memilih pernak-pernik unik disebuah toko dalam pusat perbelanjaan yang dikunjunginya.

Hingga tanpa terasa waktu pun semakin larut, karena tidak mendapatkan taxi, wanita cantik itu terpaksa berjalan kaki dengan membawa beberapa kantung belanjaan di kedua tangannya.

Beberapa menit Erina berjalan, perasaan nya kian waspada akan kehadiran dua sosok pria yang mulai mengikuti langkah kaki nya. Hal itu membuatnya semakin mempercepat langkah agar menjauh dari kedua pria tersebut.

Namun, semakin wanita cantik itu menghindar, semakin dekat pula jarak antara dirinya dengan kedua pria yang mengikutinya tersebut. Memiliki sabuk hitam taekwondo, tidak serta merta membuatnya cukup berani mengambil resiko. Terlebih suasana pada malam ini begitu sepi, hanya ada beberapa mobil saja yang melintas di sekitar nya.

Ditengah rasa waspada nya, tiba-tiba muncul sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat disisi tepi jalan. Hingga keluarlah seorang pria tampan yang terlihat familiar dari dalam mobil mewah tersebut, berjalan santai menghampiri wanita cantik yang tengah waspada itu.

" Maaf aku terlambat menjemputmu, ayo cepat naik" ujar pria tampan itu mengambil semua kantung belanja dari kedua tangan Erina

Merasa ada peluang untuk selamat, wanita cantik itu pun mengikuti arahan dari pria tampan tersebut untuk segera masuk ke dalam mobilnya. Dengan ekspresi penuh intimidasi, pria tampan tersebut menatap kearah dua orang pria penguntit yang hanya berjarak beberapa meter dari posisinya berdiri.

Melihat tatapan mengerikan dari sang pria tampan, membuat kedua orang pria penguntit tersebut saling berpandangan, lalu berlari meninggalkan lokasi.

" Kau baik-baik saja?" tanya pria tampan tersebut duduk ditempat kemudinya

"Tentu, terimakasih sudah membantuku" jawab Erina berusaha mengingat nama pria tampan yang duduk di sampingnya

" Apa kau masih mengingat ku?" tanya pria tampan tersebut dengan tiba-tiba

" Tentu saja, kita pernah bertemu di danau waktu itu, namamu Jerkang" jawab Erina mencoba memasang sabuk pengaman, namun sudah didahului oleh pria tampan yang ia sebut sebagai Jerkang itu

' Wanginya enak~' batin Erina setelah menghirup aroma parfum yang menguar dari tubuh sang pria tampan, dengan hanya berjarak beberapa centimeter dari posisinya.

Helaan napas yang terasa hangat,membuat pria tampan yang sedang memasangkan sabuk pengaman itu menjadi teralihkan. Hingga mata keduanya pun bertemu, membuat mereka saling tatap sejenak.

'Ini terlalu dekat' batin Erina dengan wajah yang mulai merona

" Nah sudah selesai, katakan dimana tempat tinggal mu, akan ku antar" ujar pria tampan itu kembali duduk di kemudinya

" Hanya beberapa blok saja dari sini tapi, apa tidak merepotkan mu?" tukas Erina merasa tidak enak

" Tentu saja tidak, lagipula aku hanya sedang berjalan-jalan disekitar sini" ujar si pria tampan tersebut dengan santai

Sampai beberapa menit lamanya mereka berkendara,mobil pun berhenti di tepi jalan, tepatnya di depan sebuah guest house tempat tinggal Erina saat ini.

' Jadi ini tempat tinggalnya, sederhana sekali' batin pria tampan tersebut

" Terimakasih sudah mengantarku, bagaimana caraku memba.."

Kalimat Erina seketika terhenti karena tidak mungkin baginya, mempersilahkan seorang pria ke dalam tempat tinggalnya ditengah malam begini, hanya untuk sekedar membalas kebaikan dengan secangkir kopi, coklat panas ataupun teh hangat.

" Boleh ku pinjam ponselmu? ponselku mati kehabisan daya" tegur si pria tampan dengan tiba-tiba

" Tentu saja".

Dengan cepat pria tampan itu mengetikkan sesuatu pada layar ponsel Erina, lalu memberikannya kembali pada sang pemilik.

" Jika kau ingin membalasnya, hubungi nomor ini. Oh ya, namaku Yerkhan, bukan Jerkang" ujarnya kembali dengan menyunggingkan senyum, membuat wanita cantik dihadapannya kembali merona

" Kau tinggal sendirian disini?" tanya Yerkhan yang dibalas dengan anggukan oleh wanita cantik di hadapannya

" Kalau begitu cepatlah masuk kedalam, jangan lupa kunci pintu".

Mendengar ucapan dari pria tampan dihadapannya membuat Erina semakin tersipu, entah mengapa kalimat tersebut, membuatnya merasa seperti diperhatikan.

Setelah mengucapkan terimakasih, Erina segera masuk kedalam tempat tinggalnya, begitu pun dengan Yerkhan yang kembali masuk kedalam mobil mewah miliknya.

Waktu pun semakin larut, dikarenakan pertemuannya kembali dengan seorang pria tampan asal Astana itu, sungguh membuat wanita cantik yang sudah merasa mengantuk itu tak kunjung bisa memejamkan matanya.

Bayangan mengenai sosok tampan yang baru ditemuinya beberapa jam sebelumnya mulai tertanam dalam benaknya. Sorot matanya yang hangat dengan bulu mata yang cukup lentik untuk seorang pria, menambah kesan indah dalam setip tatapannya.

Hidung yang mancung, serta bibirnya yang sensual, sungguh pahatan sempurna dari -Yang Maha Kuasa. Terlebih wangi dari tubuhnya yang sempat terhirup saat mereka berdekatan, sempat membuat wanita cantik itu tergoda beberapa saat.

Tidak ingin munafik, siapa yang tidak tertarik dengan ketampanan wajah pria ras Asia tengah. Kebanyakan dari mereka memang berwajah campuran, karena negara ini sebelumnya memang pecahan dari Uni soviet.

Namun Yerkhan berbeda, walaupun terkesan tampan dan menarik, tetap saja paras dari suku asli negara ini tetap ada padanya. Sungguh perpaduan yang sexy sekaligus maskulin yang mampu membuat wanita cantik itu semakin tertarik padanya.

Ditengah lamunannya, tiba-tiba ponsel yang berada di atas nakas menyala, dengan nada notif sebuah pesan. Erina yang terkejut seketika terduduk, mengambil ponselnya.

" Hufft.. pesan dari maya, ku kira siapa" gumamnya sembari menggulir aplikasi chat dalam ponselnya, hingga ia menemukan sebuah nomor dengan wajah tampan yang baru saja di pikirkan nya

" Tunggu, ini kan.."

...----------------...

Sementara itu Yerkhan yang tengah mengemudi, mulai menepikan mobilnya dipinggir jalanan yang cukup sepi. Sama hal nya dengan Erina, pria tampan berparas asia eropa itu mulai merasakan debaran aneh dalam dirinya.

Berbeda dengan perasaan kagum ketika melihat potret wanita cantik tersebut dalam komputer beberapa waktu lalu. Kali ini ada hal lain yang ia rasakan sampai membuatnya kehilangan fokus. Bukan hanya karena wajah cantik Erina yang memang sedari awal sudah membuatnya tertarik, namun hembusan napas hangat wanita cantik itu masih terasa sampai saat ini.

' Hhh.. Jika saja aku tidak menahan diri, entah apa yang akan terjadi padanya' batin Yerkhan sembari melepas dua kancing kemejanya

' Kling!'

Terdengar bunyi notifikasi pesan dalam ponsel milik pria tampan tersebut, yang langsung dibaca olehnya. Terlihat sebuah pesan dari aplikasi chat dengan profil wajah cantik yang baru saja di pikirkan nya.

' Terimakasih banyak karena sudah membantuku, untuk membalas budi baikmu, mari kita bertemu esok sore di restoran soup, aku yang traktir ^^'.