Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Kaisar Lin Jun dan permaisuri Shu Lian yang melihat putri mereka mengamuk di dalam kereta akhirnya menyuruh para prajurit untuk menghentikan perjalanan, keduanya segera turun dari kereta yang ditumpanginya kemudian segera berjalan ke arah kereta yang berada di belakang di mana Lin Mengyu saat ini berada.
Kaisar Lin Jun dan juga permaisuri Shu Lian merasa sangat khawatir dengan keadaan putri mereka yang seolah tengah frustasi itu, apalagi setelah mendengar penolakan yang dilakukan oleh Kaisar Yu Qing San membuat pasangan orang nomor satu di kekaisaran awan putih itu ikut meradang.
Mereka benar-benar tak menyangka kalau akan mendapatkan perlakuan yang seperti itu dari kaisar Yu Qing San, padahal selama ini mereka berdua sangat yakin jika Lin mengyu adalah gadis yang tercantik di seluruh kekaisaran, Namun ternyata perkiraan mereka salah, bahkan permaisuri Huang Yue Li jauh lebih cantik dibandingkan dengan putri mereka.
Selama ini bahkan Kaisar Lin Jun telah berkali-kali menolak pinangan dari beberapa orang Kaisar maupun pangeran yang meminta agar Lin Mengyu bersedia untuk menjadi permaisuri mereka, karena ternyata putri cantiknya itu telah jatuh cinta kepada seorang Kaisar yang berasal dari kekaisaran Feniks emas.
Sehingga akhirnya kaisar Lin Jun berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan keinginan dari sang putri dengan cara mengajukan kerjasama pada kaisar Yu Qing San, dan menjadikan putri mereka sebagai selirnya.
Tak...
Tak...
Tak...
Akhirnya langkah keduanya pun sampai di samping kereta yang ditumpangi oleh Lin Mengyu, Kaisar Lin Jun segera saja membuka pintu kereta itu dan masuk ke dalam diikuti oleh permaisuri Shu Lian.
"Apa yang kau lakukan putriku? Kenapa kau harus seperti ini?" tanya Kaisar Lin Jun.
Mata Lin Mengyu terlihat berkaca-kaca, kemudian dia pun segera menangis dan berhambur kepelukan sang ayah. Betapa sakit hatinya saat ini, karena ternyata cintanya tak terbalas oleh kaisar Yu Qing San yang lebih memilih permaisuri Huang Yue Li sebagai pasangan hidupnya.
Padahal selama ini Lin Mengyu telah banyak berkoar-koar di hadapan orang-orang, bahwa dirinya merupakan calon permaisuri dari kekaisaran Feniks emas, namun saat ini ternyata ucapannya itu tidak terbukti, entah di mana dia harus menyimpan kembali wajahnya, agar tak menanggung malu di hadapan semua orang, yang pastinya akan menuntut ucapan gadis itu di masa lalu.
Permaisuri Shu Lian segera mengelus rambut putrinya dan memeluk tubuh Lin Mengyu yang saat ini terlihat masih bergetar karena terus menangis. Dia benar-benat tak kuasa melihat kesedihan putri kesayangannya.
Permaisuri itu pun berjanji dalam hati, sesampainya di kekaisaran macan putih, dia akan segera mengirimkan surat kepada para pembunuh bayaran untuk segera menyerang kekaisaran Feniks emas, khususnya untuk menculik dan juga membunuh permaisuri Huang Yue Li.
Lin Mengyu tentu saja sangat bahagia mendengar ucapan dan sang Ibu, kemudian gadis itu pun segera membalas pelukan dari permaisuri Shu Lian seraya menyandarkan kepalanya di dada sang ibu.
"Tenanglah putriku, kau tidak sendirian! Ada kami di sini yang akan selalu mewujudkan seluruh keinginanmu dan jika memang Kaisar Yu Qing San tidak mau menjadikanmu sebagai selirnya, maka esok atau lusa ayahmu akan segera menyiapkan para pasukan untuk menyerang kekaisaran Feniks emas." bujuk permaisuri Shu Lian.
.
.
.
Hatcu...
Hatcu...
Huang Yue Li baru saja menginjakkan kakinya di paviliun phoenix, namun entah kenapa dia terus bersin, seolah saat ini ada seseorang yang tengah mengumpatinya.
Kaisar Yu Qing San memanggil ketiga pelayan permaisuri Huang Yue Li dan meminta agar mereka segera menyiapkan air panas, sepertinya saat ini permaisurinya telah terkena flu, karena terlalu banyak berada di luar ruangan.
Dia pun segera membantu permaisuri Huang Yue Li untuk kembali ke peraduannya, namun baru saja sang Kaisar akan merebahkan diri di sisi permaisurinya, tiba-tiba saja Huang Yue Li terbangun dan langsung menendang bokong dari orang nomor satu di kekaisaran Feniks emas itu.
Bruk.
Kaisar Yu Qing San pun terjatuh di atas lantai marmer, wajahnya terlihat meringis, kemudian segera bangun dan berdiri di hadapan permaisuri Huang Yue Li sambil memelototkan matanya ke arah sang permaisurinya itu, dia tak menyangka jika Huang Yue Li akan melakukan hal seperti itu.
"Apa yang kau lakukan, permaisuri Huang Yue Li?" tanya Kaisar Yu Qing San, permaisuri Huang Yue Li membuang wajahnya, tak lama dia pun segera mengucapkan kata-kata pedas dari mulutnya itu.
"Berhenti untuk terus bersandiwara! saat ini sudah tak ada satu orang pun lagi disini. hanya ada kita berdua, jadi segeralah pergi dari Paviliunku dan kembalilah ke tempat kerjamu." ucap sang permaisuri.
Kaisar Yu Qing San langsung meradang mendengar ucapan dari permaisurinya, dia tak menyangka jika gadis itu akan menolak dirinya.
"Jadi seperti ini perlakuan seorang permaisuri terhadap orang yang berkuasa di kekaisaran ini?" tanya Kaisar Yu Qing San.
"Apa peduliku? Bukankah selama ini kau juga tak pernah memperdulikanku? Lalu kenapa tiba-tiba saja kau berubah? Apa karena wajahku yang saat ini sudah tak buruk rupa lagi?" tanya permaisuri Huang Yue Li.
Kaisar Yu Qing San mengerutkan dahinya, dia benar-benar tak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh permaisuri Huang Yue Li saat ini. Bukankah tadi mereka begitu bahagia? Lalu apa yang terjadi dengan permaisurinya sehingga tiba-tiba saja berubah?
"Aku tahu kau tidak pernah mencintaiku! Bahkan selama ini kau juga mengabaikanku. Lalu kenapa sekarang tiba-tiba saja kau bersikap baik terhadapku? Bukankah ini sangat aneh, yang mulia?" tanya permaisuri Huang Yue Li.
Akhirnya Kaisar Yu Qing San pun mengerti, jika saat ini permaisurinya tengah mempertanyakan sikapnya di masa lalu, yang selalu mengabaikan istrinya itu. Tapi baru saja dia akan menjawab pertanyaan dari permaisuri Huang Yue Li tiba-tiba saja terdengar ketukan pintu dari luar.
Tok...
Tok...
Tok...
"Yang mulia, airnya sudah siap." teriak Wei Wei.
Huang Yue Li langsung bangun dari pembaringannya dan bergerak menuju ke pintu. Tapi kaisar Yu Qing San segera menarik pergelangan tangan permaisurinya itu dan membawanya kedalam pelukan, sehingga membuat Huang Yue Li memberontak.
Namun Kaisar Yu Qing San tetap memeluk istrinya itu dengan sangat erat hingga permaisuri Huang Yue Li tak bisa bergerak. Baru saja dia merasa senang karena istrinya itu patuh, tiba-tiba saja...
Krek...
Permaisuri Huang Yue Li menggigit telinga kaisar Yu Qing San hingga berdarah, dan membuat orang nomor satu di kekaisaran Feniks emas itu mendesis keras.
"Aw..!" ringis kaisar Yu Qing San seraya melepaskan pelukannya.
Huang Yue Li segera saja membuka pintu kamar dan mendorong tubuh Kaisar Yu Qing San keluar dengan sangat kasar, tubuh sang kaisar kembali terjatuh di atas lantai, di depan para prajurit dan juga pelayan dari permaisuri Huang Yue Li.
Bruk...
"Cepat panggilkan tabib! Jangan sampai telinga yang mulia putus!" teriak Huang Yue Li seraya menutup pintu kamarnya dengan sangat keras.
Brak...