Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.
namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.
tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?
" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa maksudmu?
" Sedang memikirkan ku? mmmmm? "
secara tiba tiba sebuah suara membuyarkan lamunan dari tubuh gadis itu menegang.
" Felix..... sedang apa kau di sini? " ucap peony yang kaget saat melihat Felix.
" bagaimana keadaan mu saat ini? " tanya Felix duduk di sebelah peony.
" seperti yang kau lihat.. aku baik baik saja. Felix... kau lihatlah.. aku kan sudah baik baik saja jadi tolong lah biarkan aku pergi dari sini... aku mohon... " ucap peony pada Felix.
" kau harus istirahat. tubuhmu masih begitu lemah. " ucap Felix mengalihkan tatapannya ke jendela.
" hei ayolah.. aku sudah sangat sehat. lihat! " ucap peony sembari melompat lompat di kasur.
sedangkan Felix hanya melihatnya sembari menghela nafas.
" Kau tak akan pergi. " ucap Felix Datar.
membuat peony yang tengah asik melompat lompat menghentikan nya dan melotot menatap Felix dengan sorot mata suram.
" kau tak berniat mengurung ku selamanya kan? " tanya Peony takut takut.
" mungkin saja... " jawab Felix lirih.
dan itu membuat peony takut bukan main. setelah mengenal Felix selama satu minggu ia tahu jika pria itu tak suka bercanda.
" Makanlah. " ucap Felix menyodorkan makanan yang entah dapat dari mana.
hei! kenapa ia tak sadar bahwa Felix membawa makanan ke sini?
" tak mau! " ucap peony sembari melangkah meninggalkan Felix dan berjalan menuju jendela kamarnya yang terkunci dan di gembok dari luar. sehingga ia tak bisa keluar.
" Terserah.. aku akan menaruh makanan nya disini. jika kau lapar makanlah. " ucap Felix dan hendak beranjak pergi.
" Felix... aku mohon.. biarkan aku pulang. keluarga ku pasti khawatir. " ucap peony memelas.
Felix menghentikan langkahnya namun tak berkata apa apa ia langsung pergi.
sedangkan peony menggeram frustasi.
" aku harus pergi dari sini! ayah dan kakak kakakku pasti sangat khawatir. "
..............
Sedangkan di sebuah mansion terlihat lima pria tengah frustasi. keadaan mansion benar benar terlihat suram.
" Ahkkk!! kalian benar benar tidak becus! apa kalian tak bisa mencari seorang gadis saja!! " ucap pria paruh baya dengan urat urat yang menonjol di lehernya.
belum pernah pria tersebut semarah itu sebelumnya.
" maaf maaf.. Duke saya akan berusaha sekeras mungkin." ucap panglima pemimpin pasukan tersebut sembari menunduk takut takut.
" jangan hanya berusaha. pergi dan bawa peony kembali atau nyawa mu yang jadi taruhannya! " ucap Duke leon dengan nada dingin.
panglima itu pun pun mengangguk walau dengan tubuh yang mulai gemetar.
setelah panglima itu pergi, Duke leon ambruk ke sofa. dan mengusap wajahnya kasar.
" aku sudah tak tahan lagi! aku akan mencari peony! " ucap adam yang langsung pergi dari sana.
" aku juga! " ucap Xavier dan langsung pergi dari sana.
sedangkan Kelvin hanya diam saja dan pergi tanpa suara.
lain halnya dengan Duke leon yang memijit pelipisnya pusing.
" apakah peony ada di sana ya? " gumam Duke leon lirih.
" aku harus memastikan nya. " ucap Duke leon sebelum akhirnya beranjak dari sana.
sedangkan di sebuah kamar terlihat lily tengah duduk sembari menulis sesuatu di sebuah kertas.
setelah selesai menulis gadis itu manuangkan sebuah cairan dari dalam sebuah botol dan secara ajaib tulisan yang ada di kertas itu menghilang.
gadis itu tersenyum sebelum akhirnya mengikatkan kertas itu di kaki burung merpati dan seketika merpati itu terbang membawa kertas tersebut.
sedangkan lily tersenyum samar melihatnya, dan beranjak dari jendela tersebut.
tanpa gadis itu sadari ada seseorang dari atap yang bergerak memanah merpati tersebut.
merpati yang seharusnya membawa kertas itu jatuh setelah di panah. merpati malang itu akhirnya mati.
orang misterius tersebut segera beranjak dan mengambil kertas yang ada di kaki merpati yang sudah mati itu. lalu pergi begitu saja.
..............
keesokan harinya, peony seperti biasa tengah duduk di pinggir kasur yang menjadi tempat tidurnya selama lebih dari satu minggu.
kali ini gadis itu berencana akan mengelabui Felix lalu pergi dari sana.
seperti biasa setiap pagi Felix pasti akan membawakannya makanan. dan peony pikir itulah kesempatan nya untuk kabur.
peony sudah mempersiapkan semuanya sejak semalam. dan ia akan menjalankan rencanannya sekarang.
Kretttt...
pintu ruangan terbuka membuat lamunan peony buyar.
seperti yang sudah di duga, Felix datang dengan membawakan makanan pada peony.
" makanlah. " ucap pria itu menaruh makanan di nakas.
" iya. " ucap peony mengangguk.
tanpa berkata apapun, Felix langsung berbalik hendak pergi. namun,
Secara cepat peony langsung memukul tengkuk pria itu dengan sebuah vas bunga.
Felix pun memegang tengkuknya yang berdarah lalu menatap peony dengan tatapan yang dingin.
" apa yang kau lakukan? " tanya pria itu dingin.
" jika kau ingin tau apa yang akan aku lakukan maka..... Terima lah ini!! " ucap peony lalu tanpa aba aba memukul aset berharga milik Felix.
yang mana seketika membuat pria itu berjongkok memenggang asetnya sembari meringis kesakitan.
dan seketika melihat ada kesempatan, peony langsung berlari keluar dari kamar itu.
namun, ada satu hal yang ia lupakan. mension itu sangat luas dan sedikit gelap, karena tak ada cahaya yang masuk ke dalam mansion.
dan hal itu membuat peony tersesat. mau seberapa jauh pun gadis itu berlari tetap saja ia ada di dalam mansion tersebut.
" hah.. hah.. hah... aku harus segera pergi dari tempat ini. tapi.. bagaimana?! aku bahkan tak tau jalan keluar mansion ini! aku merasa seperti ada di dalam labirin. " ucap peony panik.
tapi gadis itu tentu tak menyerah. dan yah, sedang bersusah payah akhirnya ia berhasil menemukan sebuah pintu besar. walau keadaan agak gelap tapi ia masih bisa sedikit melihat keadaan sekitar karena ada sedikit penerangan berupa lilin. namun lilin lilin itu hanya tersebar di beberapa tempat.
dengan sigap peony berusaha sejuta tenaga mendorong pintu besar itu. walau gagal namun setelah beberapa lama, akhirnya pintu itu bergerak dan itu menambah semangat peony untuk keluar.
apalagi ia juga sudah bisa melihat cahaya matahari di balik pintu itu.
namun, sedikit lagi saat pintu itu akan terbuka tiba tiba ada sebuah tangan menarik peony menjauh dari pintu tersebut.
dan pintu yang sudah hampir terbuka itu akhirnya kembali tertutup.
" Lepaskan aku! lepas! biarkan aku pergi! " ucap peony memberontak saat di seret kembali ke kamar oleh Felix.
" Diam!! " bentak pria itu sembari menghempaskan peony ke kasurnya saat tiba di kamar.
peony pun beranjak menjauh dari Felix. pria itu sangat menakutkan. sungguh peony benar-benar merasa terancam saat ini.
" Lepaskan aku! kenapa kau mengurung ku? apa salah ku?? " ucap peony dengan nada sedikit ngegas.
" Kau ingin tau kenapa aku mengurung mu? "tanya Felix dengan nada lirih.
peony pun mengangguk, Felix pun melangkah mendekati peony, namun peony yang ketakutan pun refleks mundur.
Srettt...
Felix berhasil menarik peony hingga wajah gadis itu menabrak dada bidangnya.
" auhh!! sakit!! " ringis gadis itu Felix hanya diam saja sembari mengeratkan tangannya di pinggang ramping gadis itu, dan peony pun menyadarinya.
" apa yang kau lakukan? hei lepaskan aku! jangan bertindak seperti pria cabul! " ucap peony berusaha melepaskan tangan Felix di pinggangnya.
sedangkan Felix hanya melihat peony dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
" peony tidak kah kau melihat orang orang di sekeliling mu selama ini? " ucap Felix tidak nyambung. dan itu membuat Peony bingung.
" apa maksudmu? "
" hah.. lupakan anggap kau tak pernah mendengar nya. "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung......
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
Putra Mahkota konon...