NovelToon NovelToon
BARTENDER NAKAL ITU, ISTRIKU

BARTENDER NAKAL ITU, ISTRIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nyai Gendeng

Sebuah Seni Dalam Meracik Rasa

Diajeng Batari Indira, teman-teman satu aliran lebih suka memanggilnya Indi, gadis Sunda yang lebih suka jadi bartender di club malam daripada duduk anteng di rumah nungguin jodoh datang. Bartender cantik dan seksi yang gak pernah pusing mikirin laki-laki, secara tak sengaja bertemu kedua kali dengan Raden Mas Galuh Suroyo dalam keadaan mabuk. Pertemuan ketiga, Raden Mas Galuh yang ternyata keturunan bangsawan tersebut mengajaknya menikah untuk menghindari perjodohan yang akan dilakukan keluarga untuknya.
Kenapa harus Ajeng? Karena Galuh yakin dia tidak akan jatuh cinta dengan gadis slengean yang katanya sama sekali bukan tipenya itu. Ajeng menerima tawaran itu karena di rasa cukup menguntungkan sebab dia juga sedang menghindari perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya di kampung. Sederet peraturan ala keraton di dalam rumah megah keluarga Galuh tak ayal membuat Ajeng pusing tujuh keliling. Bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyai Gendeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemani Laras, Bertemu Ajeng

"Jangan main-main soal perasaan, Laras. Perasaan gue ke lo itu gak lebih dari rasa sayang gue ke adik, ke teman atau apalah tapi yang jelas bukan sebagai pacar."

Galuh berkata tegas, berharap puteri jelita di depannya itu segera sadar bahwa dia tidak menginginkan perjodohan mereka. Namun, Laras menanggapinya hanya dengan tawa kecil yang sesekali ditutup oleh tangannya.

"Laras gak main-main, Mas. Memang aku bukan akan menjadi pacar kamu, kan? Laras akan jadi istri kamu. Laras ngerti mungkin Mas Galuh masih butuh waktu buat pendekatan. Laras akan menunggu selama apapun itu."

Pendekatan kepalamu! Galuh sudah protes di dalam hati. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Padahal, ia bisa saja melakukan apapun kepada Laras saat ini untuk membuktikan kebrengsekannya sebagai seorang lelaki agar gadis itu ilfil dan tidak lagi berharap kepadanya.

"Oh ya? Lo bakal kecewa. Gue bilang sama lo ya, gue gak pernah serius sama perempuan. Habis gue tidurin, gue tinggalin. Brengsek gak tuh?"

Demi membuat Laras beneran jadi ilfil, Galuh rela menjatuhkan harga dirinya. Sayang, dugaannya meleset. Meski Laras adalah gadis ayu yang sangat menjaga sopan santun dalam berbicara maupun bersikap, tapi ia tak segan mendekati Galuh saat ini. Bahkan tangannya meraih telapak tangan Galuh lalu meletakkannya di atas dadanya.

"Aw! Apa-apaan sih Laras?!" Galuh terlonjak kaget, segera ia mundur dan kemudian pindah ke sisi lain sofa itu.

Laras nampak sama terkejutnya. Tak menyangka Galuh akan menolak dirinya. Ia segera menunduk. Galuh jadi serba salah.

"Gue ajakin lo jalan deh. Abis itu gue anterin balik."

Laras mengangkat lagi wajahnya, menatap Galuh penuh binar bahagia sementara Galuh hanya melengos. Entah mengapa, saat tadi Laras mencoba menggodanya, Galuh yang jadi ngeri. Dia sama sekali tidak berhasrat sedikit pun kepada Laras.

Galuh keluar lagi dari kamar dengan telah berpakaian rapi. Dia tampak tampan dengan kemeja santai juga celana jeans. Laras semakin dibuat terpesona. Ingin rasanya Laras memeluk Galuh yang punya roti sobek di perutnya itu.

"Kita mau kemana, Mas Galuh?" tanya Laras sambil berjalan beriringan di samping Galuh. Saat ini mereka sudah hampir mencapai lift.

"Terserah deh." Galuh menjawab cuek.

"Temenin Laras ke mall ya. Ada yang mau Laras beli."

"Oke." Galuh mengangguk.

Laras mencium harum maskulin tubuh Galuh. Sisi kewanitaan perempuan itu jadi bergejolak. Dia rasanya sudah tak sabar ingin menikah dengan Galuh. Bagaimanapun caranya, dia harus menjadi istri Galuh.

Ia yakin, Galuh juga punya perasaan yang sama dengannya saat ini. Namun, lelaki itu masih enggan untuk mengakuinya. Tak apa, Laras akan menunggu hingga acara lamaran mereka tiba.

Galuh sendiri sebenarnya risih sekali harus menemani Laras ke mall. Dia tidak ingin Laras jadi semakin ge-er kalau dia betulan mau menikah dengan gadis itu.

Di dalam mobil, Galuh dan Laras diam. Galuh sedang fokus menyetir dan mendengarkan musik. Laras sendiri sedang berkutat dengan ponselnya. Ngomong-ngomong ponsel, Galuh jadi ingat Ajeng. Gadis bartender itu entah sedang apa saat ini. Terakhir berkirim pesan, gadis itu juga sedang di mall.

Mobil yang Galuh kendarai mulai memasuki pelataran mall megah itu. Ia segera turun bersama Laras yang sudah menggamit mesra tangannya. Galuh membiarkan saja, dia juga tidak ingin Laras merasa terlalu terabaikan. Setidaknya, dia masih membiarkan Laras bertingkah semaunya sebelum ia dengan resmi membawa Ajeng sebagai kekasih palsunya kelak di depan semua keluarga besar mereka.

"Ke sana dulu yuk, Mas. Laras pengen beli es krim."

Galuh menurut lagi, diseret ke sana kemari oleh gadis itu. Sembari menunggu eskrim mereka selesai, mereka mengantri. Tiba-tiba, tatapan Galuh tertumbuk pada seorang gadis seksi yang memakai tanktop hitam dan celana jeans panjang. Rambutnya yang bergelombang dibiarkan tergerai. Gadis itu sedang asyik menjilat eskrim. Galuh jadi terpanah, rasanya dia panas dingin pengen dijilat juga. Sebenarnya, cara gadis itu menjilat eskrim biasa saja, tapi aneh bin ajaib, lidah itu terlihat begitu menarik di mata Galuh sang cassanova.

Rupanya gadis yang sedang asyik menjilat eskrim itu sadar ada yang memperhatikan. Ia membulatkan matanya seketika, melihat Galuh sedang menatap dirinya penuh arti.

"Dasar mesum!" Gadis yang diketahui sebagai bartender dan juga pacar bohongannya itu berkata pelan dengan mata melotot ke arah Galuh.

Galuh membalas pelototan Ajeng. Sekian detik keduanya jadi adu melotot. Vira yang sedang berada di depan Ajeng mencubit lengan sahabatnya itu gemas.

"Liat apaan sih?!" Vira setengah berteriak bertanya kepada Ajeng yang segera menutup mulutnya itu. Semua orang di dalam kedai eskrim menatap mereka.

"Jangan berisik! Lo kira ini di pasar senen?!" Ajeng melempar wajah Vira dengan tisu basah.

Vira segera meraih tisu itu, menatapnya lekat, meneliti setiap seratnya dengan serius, sebab setelah ia menjadi sugar baby Koko, dia jadi kesulitan membedakan tisu baby dan tisu magic.

"Emang lo liat apaan sih?" Vira akhirnya memelankan volume suara sementara Ajeng dan Galuh masih berbalas pelototan sesekali.

Karena tak ada jawaban juga, akhirnya Vira menoleh. Ia terpanah melihat Galuh yang begitu tampan lalu ia kembali mengalihkan pandangannya dan menatap Ajeng lekat.

"Itu cowok baru lo kan? Yang punya acara hajatan di club malam waktu itu? OMG OMG OMG! Dia ganteng banget mirip sugar dady sugar dady di luar negeri gitu yang badannya kekar, sekseh, punya bulu halus di mukanya yang bakal bikin geli kalo lagi ciuman." Vira seketika kerasukan setan genit. Ajeng segera menyumpal mulut temannya itu dengan tisu membuat Vira kesal setengah mati. Orang lagi berkhayal juga!

"Udah yuk kita balik aja. Males gue di sini! Sialan itu cowok!"

Loh, kok Ajeng jadi uring-uringan? Vira segera menyusul Ajeng setelah sempat melambai kepada Galuh yang sudah digamit lagi lengannya oleh Laras. Vira sepertinya mencium aroma kecemburuan Ajeng saat ini. Ajeng berjalan cepat sekali, langkahnya panjang menyusuri mall yang cukup ramai hari ini.

"Kan udah gue bilang, Ndi, mana ada cowok yang setia. Setia juga koko gue!" Vira mendekati Ajeng yang sudah berhenti karena ngos-ngosan. Heran, melihat Galuh begitu mesra dengan gadis lain, Ajeng seperti kebakaran jenggot.

"Dia bukan cowok gue!"

"Terus kenapa cemburu kalo bukan cowok lo?" Vira menjebak Ajeng dengan pertanyaan mematikan itu.

"Gue kesal aja!"

"Alah, bilang aja lo cemburu. Makanya, kalo sama cowok itu jangan pake hati. Cukup cintai uangnya."

"Noh, lihat sono, Koko lo lagi jalan sama cewek lain tuh!" Ajeng menunjuk satu titik, dimana Koko kesayangan Vira terlihat sedang bersama perempuan lain. Ini kebetulan yang menguntungkan, jadi Ajeng bisa membungkam mut sahabatnya itu dengan pemandangan asoy geboy dari daddy-nya.

Vira sontak menoleh lalu menoleh kembali menatap Ajeng dengan mata berkaca-kaca, lalu Vira segera berlari mendekati Koko dan gadis lain itu.

"Noh, rasain!" Ajeng meneriaki Vira yang tadi meledeknya.

Ajeng masuk ke dalam toilet kemudian, ia ingin buang air kecil. Setelah keluar, ia terkejut bukan main saat hampir menabrak seorang di depannya.

"Ngapain lo?!"

Ajeng pasang wajah galak siap menggigit melihat Galuh yang sedang memandangnya dengan seringai aneh.

1
YuWie
satu kata untukmu luh galuh...laki2 gatelan..syukur in
YuWie
kapok mu rak Galuh..gatel sih..
YuWie
godaan sebelum nikah nih jeng
YuWie
Luar biasa
YuWie
terjerembab dan berpelukan...gimana itu jatuhnya..estetik atau benjol..hehehe
YuWie
wahahahaha..hari2 permainan rumah2an kalian akan segera dimulai..nikmatilah be enjoy diajeng Galuh
YuWie
yak begitulah kehidupan ibukota... duniawi sekali jadi wis podo2 rusak gak usah komplain2. Jalani aja sandiwara kalian tohhh sdh sadar buat kesepakatan.
YuWie
vira itu embet..gak usahlah apa2 mesti diceritain jeng2... keep u're secreet..
YuWie
Diajeng sdh baper ehhh si Galuh nya masih berpikiran cuman napsu aja. Ayolah jeng ajeng jgn jatuh cinta dulu ke Galuh, eman2 perawanmu
YuWie
gimana gàk kaget mimi dan babah mu diajeng...main teriak2 aja ngomongnya..frontal sekali dirimu..tapi syuka karaktermu
YuWie
waduhhh..kanjeng ibu..mata2 nya Banyak. Konyol gak sih pas jari ajeng dan galuh ketuker2..hihi
YuWie
jiannn pasangan absurd oigh..tapi luciui
Nyai Gendeng
makasih kakak♥️
YuWie
yang bener luh galuh..gak bakal jatuh cinta tapi bucin iya...cieee
YuWie
Diajeng punya sex appel brati ya Luh Galuh... baru jilat es cream aja sdh bikin kamu bayangin yg enggak2
YuWie
tuh cantik larasnya..modern..kenapa gak mau. Ternyata Galuh tukang celupan ya..kasihan perawan diajeng donk
YuWie
kan seru kan interaksi si banhsawan dan si bertender
YuWie
bukan bikin sial..tapi malah jodohmu itu bangsawan..xixixi
YuWie
enak lho ini gaya ceritanya asyik untuk dibaca.. next klo sdh ada vote ku vote lah..skrg ku favoritnya..tapi lanjutin ceritanya sampe tamat bakal alway ku dukung kak othor.
YuWie
satpam gak estetik ya diajeng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!