MINE

MINE

Chapter 1

Nafas Ainsley terengah-engah karena berlari kencang. Jarak dari halte bus ke cafe tempatnya bekerja memang biasanya tidak begitu jauh dari tempatnya tinggal. Biasanya ia hanya berjalan kaki. Tapi sekarang ia harus sesegera mungkin tiba di cafe itu.

Ainsley terburu-buru menyeberangi jalan itu. Cafe tempatnya bekerja terletak di seberangnya. Tiba-tiba suara rem yang berdecit kencang membuatnya memejamkan mata kuat-kuat. Ia merasa kaget dan panik. Ia pikir ia akan segera mati karena ditabrak, namun setelah lama memejamkan mata tidak terjadi apapun. Tak ada rasa sakit di badannya, bahkan dia tidak terguling-guling jatuh karena tertabrak atau apapun itu.

Perlahan-lahan Ainsley membuka matanya. Ia menatap kedepan dan melihat sebuah mobil hitam yang tampak mewah itu dekat sekali dengan tubuhnya. Hanya berjarak beberapa senti dari tubuhnya.

Pintu mobil terbuka, menampilkan seorang lelaki tampan bertubuh tinggi dengan rahang tegas dan wajah mengintimidasi itu turun dari balik kemudi. Lelaki itu tampak sangat marah.

"Dimana otakmu? Kau tidak peduli pada keselamatanmu dengan berjalan terburu-buru seperti itu?" sentak lelaki itu dengan nada tinggi. Pipi Ainsley memerah, ia merasa malu sekaligus gugup dimarahi didepan umum begitu. Cukup banyak orang yang melihat mereka saat melewati jalan itu.

"M..maaf." gumam Ainsley lemah, suaranya sedikit gemetar karena tak tahan dengan tatapan tajam lelaki itu.

Mata pria itu menelusuri seluruh tubuh mungil Ainsley, mencari-cari kalau ada ada yang terluka. Setelah itu ia mendengus kesal.

"Lain kali hati-hati!" ucapnya sinis lalu membalikan tubuhnya dan masuk kembali ke mobilnya, meninggalkan Ainsley yang mundur kembali ke trotoar sambil menatap mobil hitam itu melaju meninggalkannya hingga benar-benar menghilang dari hadapannya. Ainsley tersenyum sinis. Pria sombong, batinnya.

Gadis itu menyeberang lagi. Kali ini ia memutuskan untuk sangat berhati-hati supaya kejadian mengerikan dan memalukan tadi tidak terulang lagi. Lagipula dia sudah benar-benar terlambat sekarang.

Seperti yang Ainsley pikirkan, gadis itu dimarahi habis-habisan oleh sang manajer cafe dan memberinya hukuman mencuci piring sendirian, tanpa bantuan dari siapapun.

Mata Ainsley melebar ketika melihat seorang pria yang dikenalnya. Bukan, bukan kenal. Orang itu adalah orang asing tapi ia jelas ingat wajahnya. Lelaki yang hampir menabrak dan memarahinya tadi.

Gadis itu mundur ke dalam lagi dan mengintip dari balik tirai yang membatasi area dapur dengan bagian luar cafe. Lelaki itu tampak sangat misterius dan tak ada senyum sama sekali diwajahnya. Ainsley mendengus pelan, memangnya tersenyum itu mahal?"

"Mengintip apa?" tiba-tiba suara Sandra teman kerjanya terdengar dari belakangnya. Sandra ikut melirik dari balik tirai dan membuat Ainsley kaget setengah mati. Dia hampir memekik dan melompat lalu menatap Sandra jengkel.

"Bisa tidak jangan muncul tiba-tiba begitu?" gumam Ainsley setengah marah. Sebenarnya Sandra tidak bisa dibilang dekat dengannya. Hanya saja wanita itu yang paling sering mengajaknya ngobrol dibanding yang lain yang selalu melihatnya sebagai perempuan aneh. Memangnya apa yang aneh dari dirinya? Sampai sekarang dia masih tidak mengerti kenapa karyawan-karyawan cafe itu banyak yang tidak suka padanya.

Sandra terkekeh lalu menatap ke arah lelaki yang dilihat Ainsley tadi. Sandra ikut terpesona. Ia kenal lelaki itu. Lelaki yang selalu diberitakan oleh media-media terkenal. Lelaki itu memiliki wajah yang sangat tampan dan sorot mata tajam yang bisa mengintimidasi banyak orang namun membuat banyak wanita tergila-gila padanya. Tubuh jangkungnya, rahang tegas, kulit putih tanpa noda dan penampilan mahal membuatnya terlihat lebih menarik lagi. Ia pria yang sangat menawan di mata Sandra dan tentunya di mata perempuan-perempuan lain juga. Sandra menoleh ke Ainsley.

"Kenapa kau melirik pria itu sembunyi-sembunyi begitu? kau kenal?" tanya Sandra walaupun ia tidak percaya. Ainsley hanya seorang pelayan cafe, mana mungkin bisa kenal pria terhormat itu. Paling-paling gadis itu sama dengannya, terpesona dengan penampilan dan wajah tampannya.

Ainsley menggeleng kuat-kuat.

"Kalian berdua, kenapa hanya berdiri disitu! Bersihkan meja-meja kotor didepan sana cepat! suara pak Dino sang manajer cafe yang galak itu mengagetkan Ainsley dan Sandra. Mereka bergegas menuju area depan dan melaksanakan tugas. Padahal sudah tengah malam tapi Ainsley harus bertahan untuk tidak pulang. Ia memang mengambil shift malam karena paginya masih harus ke kampus mengikuti pelajaran di kelas sebagai mahasiswi.

Dengan ragu, Ainsley membersihkan meja kotor yang terletak di sudut, dekat dengan lelaki yang menabraknya tadi. Lelaki itu mengalihkan tatapannya dari tablet dan menatap Ainsley.

Namanya Austin. Austin tentu masih ingat jelas wajah gadis itu, gadis yang tadi hampir ia tabrak karena kelalaian gadis itu sendiri.

"Kenapa gadis kecil sepertimu bekerja sampai tengah malam begini?" gumam Austin dengan suara datar, menatap Ainsley dengan saksama dari ujung kaki ke ujung rambutnya. Mereka berada cukup dekat karena meja yang dibersihkan oleh Ainsley ada di dekat meja tempat Austin duduk.

Ainsley merasa tidak nyaman dengan tatapan pria itu yang seolah menelanjanginya. Ia tidak menduga pria itu akan bicara padanya.

"I..ini memang jam kerjaku." jawabnya lalu cepat-cepat memalingkan wajah dari lelaki itu. Ia bisa merasakan lelaki itu terus menatapnya intens. Astaga, apakah lelaki ini adalah jenis lelaki mesum yang akan mengamati semua wanita dengan cara yang membuat canggung begitu? Ainsley cepat-cepat menyelesaikan tugasnya dan buru-buru masuk, meninggalkan Austin yang kini tersenyum menyeringai.

"Apa yang kau bicarakan dengan pria itu?" Sandra menatap Ainsley dengan tatapan menyelidik. Mereka berdua sudah kembali ke dapur. Sandra merasa heran karena tadi ia melihat pria itu bicara duluan pada Ainsley. Seorang Austin yang sangat terkenal, bicara pada pelayan cafe? Mungkin kalau bertanya tentang menu atau hal yang berhubungan dengan cafe itu hal yang wajar, tapi Sandra merasa dari gerakan kedua orang itu, mereka sedang membicarakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan cafe. Ia bahkan melihat Austin tidak berhenti menatap Ainsley dengan tatapan tertarik, dan entah kenapa ia merasa tidak suka. Sandra memang berteman dengan Ainsley, tapi ia hanya menganggapnya sebagai teman biasa dan akan merasa tersaingi kalau gadis itu berada lebih di atasnya.

"Tidak ada yang penting." jawab Ainsley sibuk mengatur piring-piring yang sudah bersih ke rak piring.

"Tapi aku lihat kalian ngobrol cukup lama." tambah Sandra lagi ingin mengorek lebih dalam. Ainsley meliriknya sebentar. Cukup lama? Jelas sekali pria itu hanya bicara satu kalimat pendek dan dia menjawab dengan satu kalimat yang pendek juga, dimana gadis itu menghitung waktu lamanya mereka bicara? Yang lama adalah tatapan pria itu yang membuatnya risih.

"San, ada pelanggan yang baru masuk tuh." ujar Ainsley menunjuk keluar ke beberapa pelanggan yang masuk. Sandra buru-buru keluar melayani mereka.

"Hufft." Ainsley bernafas lega. Untung ada pelanggan baru, ia jadi bisa menghindari pertanyaan Sandra yang pastinya tidak akan ada habisnya itu. Menurutnya Sandra adalah majalah gosip berjalan.

Terpopuler

Comments

Wahyu Eka

Wahyu Eka

💟💟

2024-05-09

0

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

majalah gosip berjalan.. hihihi ngakak ...

2024-05-02

1

Andariya 💖

Andariya 💖

wah, seru ini kak

2024-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 82
84 Chapter 85
85 Chapter 86
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 82
84
Chapter 85
85
Chapter 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!