Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
[Chapter 35.]
[Tujuan Xiao Fan.]
[Silahkan Dibaca.]
Kediaman Patriark Klan Xiao.
Terlihat di ruang makan, terdapat sembilan orang tengah duduk selesai makan bersama. Mereka adalah Xiao Feng, Gu Lin, Xiao Fan, Ning Shui, Lin Hua, Liu Kai, Zhu Lin, Ning Shira, dan Ning Ring Ren.
Liu Kai kemudian menatap ke arah Xiao Fan, dirinya kemudian bertanya dengan ringan. “Junior Fan, apakah benar Roh Elemen milikmu itu Benang?”
Semuanya diam, mereka penasaran kecuali Xiao Feng, Gu Lin, dan Ning Shui. Dua Pangeran juga terlihat tertarik akan hal itu. Xiao Fan yang mendengar pertanyaan tersebut, menatap ke sekeliling dan fokus ke Liu Kai.
“Itu benar.” Xiao Fan dengan ringan mengangkat tangan kanannya, muncullah benang hijau. Seluruhnya terkejut, mereka tidak menyangka akan hal itu.
“Jika begitu, bagaimana bisa kamu mengem—“ sebelum Liu Kai bertanya dengan antusias. Xiao Fan menyela terlebih dahulu.
“Maaf, Senior. Itu aku rahasiakan terlebih dahulu.” Xiao Fan berkata dengan serius. Dia merasakan jejak keinginan tinggi di antara orang di depannya.
Xiao Fan tetap tenang dan bertingkah normal saja. Namun dalam dirinya Qi mengalir ke mata, agar dapat melihat aura milik orang di depannya.
Liu Kai menyadari bahwa dia terlalu antusias. Dirinya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, kemudian berkata dengan malu.
“Maaf, aku terlalu antusias, Junior Fan.”
Xiao Fan tersenyum dan mengangguk. Dirinya tidak mempermasalahkan hal itu. “Tidak masalah, Senior. Hanya saja, aku belum bisa mengungkapkan hal itu, terlebih dahulu.”
Lin Hua memahami arti ucapan tersebut. Bukan dirinya saja, melainkan Xiao Feng dan Gu Lin juga paham ungkapan Xiao Fan.
Ketiganya dalam hati menjadi serius, sementara di luar wajah mereka tetap tenang agar tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali.
“Juga, Junior Fan... Kamu benar-benar kuat bisa mengalahkan San Da, orang yang berada di peringkat 10 di Benua Yuansu.”
Ning Shira memuji Xiao Fan. Liu Kai dan Zhu Lin juga sadar akan hal itu. Mereka berdua setuju dengan ungkapan Pangeran pertama.
“Itu benar, San Da itu sangat kuat... Lebih kuat dari kami.” Liu Kai berkata dengan nada serius. Kemudian menatap ke arah Xiao Fan dengan cepat.
“Nah, Junior Fan... Bisakah aku menjadi muridmu?” pertanyaan Liu Kai membuat seluruh orang di dalam ruang makan terkejut. Namun, bagi Xiao Feng dan Gu Lin itu normal. Sementara bagi, Lin Hua dan Zhu Lin, sedikit terkejut dan tahu situasi asli Liu Kai sendiri.
“Pernyataan yang tepat. Berlatihlah pada orang kuat, agar menjadi lebih kuat.” Ning Ring Ren berkata dengan nada ringan. Dirinya menggelengkan kepalanya, mengakui bahwa kiasan itu benar.
Xiao Fan sebenarnya terkejut dalam hati dengan pertanyaan yang diajukan dari Liu Kai tersebut. Dirinya juga sedikit mengerutkan keningnya ketika mendengar ungkapan dari Ning Ring Ren.
‘Aura itu, akan tetapi kenapa cepat menghilang dalam sekejap...’
Xiao Fan menaikkan sudut mulutnya dalam hati. Dia benar-benar merasa ada sesuatu hal yang menarik telah dia temukan.
‘Lebih baik, aku selidiki terlebih dahulu. Jika langsung membuat pernyataan tak berdasar, aku bisa-bisa dianggap orang bodoh.’
Xiao Fan kemudian menatap ke Liu Kai dan berkata, “Itu tergantung, Senior. Nanti saja kita bahas akan hal itu.”
Lin Hua mengetahui seluruh arti Xiao Fan. Kemudian sudut mulutnya naik membentuk sebuah senyuman.
“Nah, Adik Fan... Bagaimana kalau kamu jadi guru di Akademi Yuen?”
Seluruhnya terdiam, ajakan Lin Hua benar-benar membuat mereka semua terkejut. Xiao Fan sendiri ingin menjawab, akan tetapi Lin Hua melanjutkan.
“Juga aku sudah menentukan hal itu dan kamu harus menerimanya. Bagaimanapun juga, di sana tidak ada yang bisa kami ajarkan ke kamu.”
Xiao Fan tahu akan hal itu. Dirinya terjatuh dalam perenungan sekarang. Gu Lin menyadari hal itu dan berkata, “Baiklah, sudah larut malam. Kita hentikan pembicaraan dan mulai tidur.”
Ning Shira dan Ning Ring Ren berdiri, kemudian Shira berkata, “Kami akan kembali ke penginapan. Bagaimanapun juga, kami sudah menyewa di sana.”
Xiao Feng mengangguk, dirinya tidak bisa berkata apa-apa dan melihat kedua pangeran berlalu pergi. Ning Shui sendiri entah kenapa tetap diam dan menatap ke dua kakaknya tersebut.
‘Ada apa dengan, kedua kakakku?’ Ning Shui merasakan keanehan terhadap kedua kakaknya. Namun, dia segera menggelengkan kepalanya.
“Mungkin aku kurang tidur.” Ning Shui berkata dalam hati. Kemudian menatap ke arah Gu Lin, lalu berkata, “Ibu, aku ijin ke kamar terlebih dahulu.
Gu Lin mengangguk dan menjawab, “Istirahatlah, Nak. Besok kamu dan Fan’er memulai perjalanan. Begitu juga dengan kalian bertiga.”
Ketiga orang dari Akademi Yuen mengangguk. Mereka diarahkan oleh pelayan menuju ke kamar tamu. Xiao Fan kembali ke dalam kamarnya, seluruh orang di ruang makan sudah berada di kamar mereka masing-masing.
***
Xiao Fan berbaring dan menatap ke arah atap rumahnya. Tingkat miliknya sudah berada di Benua kedua awal. Roh Elemen miliknya sudah berada di 50.
Sangkar Burung sudah berubah menjadi Sangkar Angin. Namun belum bisa sepenuhnya mengendalikan Sangkar Angin secara terus-menerus.
Serigala Pemangsa berubah menjadi Serigala Neraka. Perubahan itu hanya mengurangi jumlah Serigala Pemangsa saja. Tiga Serigala Pemangsa sama dengan satu Serigala Neraka.
Kemampuan ketiga, keempat, dan kelima. Nanti akan terungkap sendiri di perjalanan selanjutnya.
Xiao Fan berbaring dan berkata, “Kedua orang itu, aneh.” Pikirannya sekarang tertuju kepada orang yang memiliki aura hitam namun sebentar.
“Sepertinya ada sesuatu dengan Kerajaan Ning. Entah konspirasi apa lagi ini nanti.” Xiao Fan menarik sudut mulutnya, dan melanjutkan ucapannya, “Masalah yang baru, aku akan menantikannya.”
Xiao Fan menutup matanya, akan tetapi sekarang pikirannya beralih ke tawaran dari Lin Hua tersebut.
“Tujuanku pergi ke Akademi adalah berdiam selama 5-6 tahun. Umur 17-18 tahun aku akan memulai perjalanan kembali, menyusuri Benua Yuansu dan pergi ke Benua selanjutnya.”
“Untuk perempuan itu mudah... Aku akan menggunakan kerajinan Artefak tingkat tinggi untuk menciptakan Dunia kecil.”
“Jadi, keputusan akhir yang kudapat, terima jadi Guru. Selepas itu guncang dengan perlahan-lahan.”
Xiao Fan tersenyum semakin lebar dan tertidur pulas.
***
Di penginapan.
“Pemuda itu benar-benar mengerikan... Dia akan menjadi penghambat Kerajaan Zhao nantinya.” Sosok Ning Shira kemudian perlahan menghilang mengungkapkan seorang laki-laki yang memiliki rambut silver, iris mata berwarna biru dalam.
“Jadi, apa yang harus kita lakukan, Kakak?” Ning Ring Ren juga berubah menjadi sosok perempuan dengan rambut silver, iris mata berwarna ungu dalam.
“Yu’er, kita tidak bisa membunuhnya. Hanya melaporkan saja, Ning Shui ini di jaga sangat ketat oleh pemuda Xiao itu.”
“Hmmm, aku setuju dengan Kakak.” Perempuan itu menatap ke luar jendela dengan dingin. Kemudian, berjalan ke tempat tidur.
Laki-laki tersebut melihat adik perempuan tertidur. Dirinya menatap ke luar jendela dan berkata dengan pelan. “Entah kenapa? Dia mirip dengan orang itu...”
Laki-laki itu memandang ke langit dan melihat bintang-bintang yang indah. “Xiao Fan, aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di atas. Saudaraku, di sini ada orang yang mirip denganmu.”
Laki-laki itu memejamkan matanya, dia mengingat kejadian di mana pertarungan dengan banyak orang. Di medan pertarungan terdapat Xiao Fan yang berteriak.
“Shen De, mari kita menari. Membunuh para Dewa...”
Laki-laki itu mengingat ucapan tersebut. Kemudian, berbalik dan berbaring di tempat tidur lain.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.