NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Memiliki Mu

Biarkan Aku Memiliki Mu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:218.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy jay

Dinda ayu pratista adalah seorang gadis cantik,yang harus menelan kekecewaan saat tahu jika dirinya sedang berbadan dua.
Hidupnya berubah setelah laki-laki yang menjadi temannya, tanpa sadar merenggut kesuciannya.
Saat mengetahui jika temannya itu akan menikah,dinda pun memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupannya sekarang.
Dia pun berharap dapat melupakan kejadian malam itu dan memulai hidup baru.
Kini dinda pun di karuniai seorang putra tampan yang memiliki wajah sama persis dengan teman laki-lakinya itu.
Sampai di suatu saat,takdir pun mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Akankah dinda jujur pada temannya itu, jika sudah dia memiliki anak darinya?
Dan apakah dinda akan memberitahu putranya,jika temannya itu adalah ayah biologisnya?
Ikuti kisah selanjutnya sampai selesai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAMM 24

Sebelum dinda menjawab, tiba-tiba saja pintu ruangan gevano terbuka.

"Selamat pagi, semuanya...!" sapa inces, heboh.

Mereka bertiga pun, sama-sama melihat ke arah, pintu.

"Om inces..." balas gevano, tersenyum.

Inces yang berada di ambang pintu pun, tersenyum melihat keadaan gevano sudah membaik. dia pun segera masuk, dan menghampiri gevano.

"Bagaimana keadaan mu, jagoan?" tanya inces, menatap gevano lekat.

Gevano tersenyum. Keadaan Vano, baik-baik saja kok om. Telima kasih ya om, sudah menolong vano."

Sebelum inces menjawab, tiba-tiba saja Roy yang baru saja datang langsung menyela ucapan gevano.

"Jadi, cuma om inces saja, nih. Sama om roy, enggak mau berterima kasih!" ucap roy ketus.

Semua yang berada di sana langsung menatap ke arah roy, yang memasang wajah jutek.

Gevano pun terkekeh. "Oh iya, kan om loy juga ikut menolong Vano, ya. Kalau begitu, telima kasih om loy." ucapnya tulus.

Roy yang awalnya cemberut, kini tersenyum lebar. saat melihat kepolosan gevano, yang sangat menggemaskan.

Mereka semua pun tertawa, melihat tingkah gevano dan roy.

Di saat mereka tertawa bersama, seorang dokter masuk ke ruangan gevano. "Selamat pagi, semuanya." sapanya ramah.

"Selamat pagi, dok." balas semuanya bersamaan

Dokter pun tersenyum, kini tatapannya beralih pada gevano yang terlihat ceria. "Gevano, bagaimana keadaan mu, nak?" tanyanya lembut.

"Vano sudah baikkan, doktel. Lihat sekalang, tangan Vano sudah bisa di gelakan." jawab gevano antusias.

Dokter pun tersenyum lebar, mendengar penuturan gevano yang terlihat bersemangat. baru kali ini sebagai dokter, dia bertemu pasien anak seperti gevano.

"Baiklah, kalau begitu sekarang dokter, mau memeriksa kamu dulu, ya. Biar dokter tahu, bagaimana keadaan kamu saat ini. Boleh?"

Gevano mengangguk mantap. "Boleh dong, doktel." jawabnya tersenyum.

Dokter pun mulai memeriksa gevano. sementara untuk yang lainnya memilih menunggu di luar. sebab tidak ingin mengganggu dokter, yang sedang memeriksa gevano.

Disaat sedang menunggu di luar, mereka di kejutkan dengan kedatangan dua orang polisi yang menghampiri mereka.

"Maaf, apa anda yang bernama dinda?" tanya seorang polisi berkumis tipis, menatap dinda.

Dinda yang merasa pun, segera mengangguk. "Iya benar, saya dinda, pak. Kalau boleh tahu, ada apa bapak mencari saya?" Dinda yang belum tahu maksud polisi pun, balik bertanya.

"Begini nona, pelaku yang bernama aditya berhasil di tangkap, beserta kedua orang suruhannya. Dan pihak kepolisian meminta anda, untuk datang ke kantor polisi sebagai saksi." ujar polisi itu, menjelaskan maksudnya.

Dinda yang paham pun, segera menangguk menyetujui perintah dari polisi itu.

Kedua polisi itu pun pergi dari sana, sebab tugasnya menyampaikan perintah, pada dinda sudah selesai.

"Aku titip Vano, ya?" Dinda menatap, semua orang yang berada di sana.

"Aku ikut." sahut raffael cepat.

Dia tidak tega membiarkan dinda, pergi sendiri ke kantor polisi. dia juga berencana, akan memberikan kesaksiannya di sana.

Dinda terdiam, sebenarnya dia merasa canggung jika harus berdekatan terus dengan raffael.

"Udah din, kamu pergi saja sama babang raffael. Biar Vano, sama gue dan inces aja, ok." Roy dengan sengaja, menggoda temannya itu sampai salah tingkah.

Raffael tersenyum tipis, melihat sikap Roy yang seakan mendukungnya untuk dekat dengan dinda.

"Bener, din. Biar Vano sama eike. Kamu juga tidak bisa pergi sendiri.Sebab eike khawatir, terjadi apa-apa sama kamu di jalan." Inces yang tidak mau kalah pun, ikut menimpali.

"Nah betul, itu. Ya, udah kalian cepat pergi sana. Keburu siang." sahut Roy lagi.

Dinda pun pada akhirnya setuju, berangkat ke kantor polisi dengan raffael. mereka berdua menggunakan motor raffael, untuk pergi ke kantor polisi.

"Nih, pakai." Raffael memberikan helm miliknya pada dinda. sementara dirinya, menggunakan helm milik Roy.

Dinda pun tersenyum, menerima helm pemberian Raffael dan memakainya.

Raffael tersenyum tipis melihat helm, yang di pakai dinda kebesaran.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya dinda heran.

Raffael menatap dinda. "Kamu lucu kalau pakai helm kebesaran, din. Lihat wajah mu, seperti pororo." jawabnya terkekeh.

Dinda mendelik, mendengar perkataan Raffael. " Kamu itu memujiku, atau mengejek ku, raf?" tanyanya ketus.

Raffael pun tidak bisa menahan tawanya, wajah dinda yang menggemaskan membuat dirinya, seketika mencubitnya.

"Awww... Raffael sakit...!" seru dinda, kesakitan.

Raffael tersenyum dan menatap dinda. "Habisnya, kamu Nge gemesin din." sahutnya, tanpa rasa bersalah.

Dinda yang kesal pun, segera naik ke atas motor. kini di antara mereka, pun tidak terlihat canggung lagi. sebab, raffael bersikap seperti biasanya, saat dimana mereka bersama dulu.

"Kenapa tidak jalan, raf?" tanya dinda heran, sebab raffael tidak menyalakan motornya.

"Pegangan." titah raffael, tegas.

Dinda yang paham pun, segera mencari pegangan untuknya. "Sudah, raf." sahut dinda, polos.

Raffael menghela nafas kasar, saat melihat dinda yang berpegangan pada bagian belakang motornya.

"Bukan di sana, din!" ucap Raffael sedikit kesal.

Dinda pun mengernyitkan dahi, tidak mengerti. " Kalau bukan kesana, aku harus pegangan dimana, raf?" tanya dinda kembali.

"Sini tangan, mu." sahut Raffael.

Dengan ragu, dinda pun mengulurkan kedua tangannya. dengan cepat raffael pun, menuntun tangan dinda agar memeluk pinggangnya.

"Tapi raf..." Dinda menghentikan ucapannya, saat tiba-tiba saja raffael, melajukan motornya kencang.

Dinda yang takut terjatuh pun, mengeratkan pelukannya pada pinggang raffael.

Di balik helm full face nya, raffael tersenyum penuh kemenangan. dia terpaksa melakukan hal ini, sebab tahu jika dinda akan tetap menolak keinginannya.

Tak membutuhkan waktu lama, dinda dan raffael pun kini sudah sampai di kantor polisi.

Mereka berdua pun segera masuk, ke dalam kantor polisi.

Dalam langkahnya, dinda terlihat gugup. melihat hal itu, membuat raffael langsung menggenggam tangannya erat.

Dinda yang terkejut pun, langsung melihat ke samping menatap raffael.

"Tenang, din. Kita hadapi semuanya bersama." ucap raffael, memberikan semangat pada dinda.

Dinda yang sedang gugup pun, tersenyum tipis. dia sadar, jika sekarang dirinya tidak sendiri. dia pun bersyukur, karena raffael ikut bersamanya.

Dengan keadaan hati yang lebih baik, dinda pun melanjutkan lagi langkahnya. dia pun masuk ke tempat, yang ternyata sudah ada aditya dan ibunya.

Dinda dan raffael pun duduk di kursi, yang berhadapan dengan seorang polisi.

Dinda di minta polisi, untuk memberikan keterangan yang lebih detail. dia pun dengan senang hati memberikan kesaksiannya, atas kejahatan aditya. meskipun sesekali, dia harus menahan rasa sedihnya, jika harus mengingat kejadian semalam.

"Terima kasih atas kerja samanya, nona dinda dan tuan raffael. Kami pastikan, pelaku akan menerima hukuman yang setimpal, dengan perbuatannya." ucap polisi, tegas.

Raffael dan dinda mengangguk, kemudian mereka pun beranjak dari duduknya, dan memutuskan untuk pergi dari sana.

"Dinda tunggu!" panggil aditya, yang tiba-tiba saja bersimpuh dan memeluk kaki dinda.

1
Rasti Si Cw Imuet
Luar biasa
LISA
Wah udh tamat nih...terimakasih Kak Author..ceritanya bagus banget, alurnya juga mudah dimengerti..kita tunggu kisah² yg lainnya y Kak..semangat Kak 😊🙏💪
mommy jay: Sama-sama kk atas supportnya. 🙏
Terima kasih juga karena kk selalu mengikuti cerita ku sampai selesai. 🙏
total 1 replies
Wahyu Suroso
dinda na aza yang kurang hati2 terlalu gampang d baik in orang sih
LISA
Ikut saja Nandi, Arjun, Selvi..Raffael & Dinda akan membawa kalian pindah ke rmh itu spy mendapatkan kasih sayang & kehidupan yg lebih baik..
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
LISA
Pasti Kak Raffael & Kak Dinda ke tempatmu lg Nadin..
Ah Serin
lanjut lagi plseee
Sunaryati
wah bagus benar sandiwara Agnes, oma masih terpengaruh. Ya silahkan namun siap- siap jika perhatian anak cucumu berkurang, karena selama ini mengabaikan cucu kandungmu malah memberi kasih sayang pada penipu /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunaryati
penasaran bagaimana reaksi oma, jika dia telah ditipu Agnes
Dewi @@@♥️♥️
kalau Oma masih percaya dengan air mata buaya Agnes,,sungguh Oma bodoh sekali
LISA
Agnes² udh ketahuan..masih saja berusaha mengambil simpati dari Oma..
LISA
Syukurlah Dinda sudah kembali ke rmh dgn selamat..ayo Raffael ajak Nandi & ke 2 adiknya utk tinggal bersama di rmhmu.
LISA
Aiden & adik² nya dibawa pindah sekalian aj Raffa biar mereka dapat hidup dengan layak
Dewi @@@♥️♥️
biar nyusul adiknya di penjara tuh si Aiden,,dan biar melek itu si Oma ,,
LISA
Puji Tuhan..Raffa dan Roy yg menemukan Dinda lebih dulu drpd si Aiden itu..ayo Raffa cepat bawa Dinda pergi..juga Nandi & adik² nya kasihan mereka hidup sendiri..
Dewi @@@♥️♥️
Alhamdulillah akhirnya Raffael bisa bertemu Dinda,,sebelum keduluan ketauan sama Aiden
Nana Meidian
smga Aiden GK curiga kepada nandi. smga Rafael cpt nylamtin Dinda . dn bisa membantu nandi kasian dia hidup susah 🥺
Dewi @@@♥️♥️: iya semoga Aiden tidak curiga kepada Nandi,,
total 1 replies
LISA
Hati² ya Nandi & Dinda..jgn sampe si Aiden itu menemukan mereka.
Sunaryati
Kau kalah sama anak, Aiden, lagi pula kau sendirian ya bakal kalah melawan, Raffa. Semoga selamat Dinda kamu dan janinmu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!