NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Pendekar Dewa

Reinkarnasi Pendekar Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Anak Genius / Murid Genius / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:299.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Boqin Changing

Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.

Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.

Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tabib Wang Tian

"Paman tenanglah. Mungkin kami bisa menolongmu." Boqin Changing mencoba menenangkan pria tua itu sambil mendekat ke arahnya.

"Jangan mendekat ke sini anak muda. Kami orang-orang yang sudah dikutuk."

Boqin Changing ingat pada kehidupan pertamanya, orang orang yang paling awal terkena penyakit ini disebut telah dikutuk oleh dewa. Tubuh mereka yang menghitam dan berbeda dirumorkan karena para dewa yang murka kepada mereka.

Namun lambat laun ketika penyakit ini kemudian menyerang para biksu, tabib dan petinggi kerajaan anggapan bahwa penyakit ini adalah kutukan dewa berangsur menghilang. Mereka mulai sadar bahwa penyakit ini dapat menyerang siapa saja bukan hanya para pendosa.

"Tuan, kami berdua adalah pendekar. Fisik kami cukup kuat untuk berada di dekatmu." ucap Guru Tian mencoba menenangkan pria tua tersebut.

"Paman saat ini sedang sakit. Percayalah guruku bisa menyembuhkanmu. Guruku selain seorang pendekar juga seorang tabib hebat paman." ucap Boqin Changing membual.

"Betul tuan. Percayalah pada muridku. Penyakitmu bisa disembuhkan karena....."

Tiba tiba Guru Tian menghentikan ucapannya setelah mencerna kalimat muridnya barusan.

"Chang'er apa maksudmu" bisik Guru Tian di telinga muridnya.

"Guru percaya saja padaku. Akan lebih mudah meyakinkan mereka jika guru yang seolah olah menjadi tabibnya dibanding aku." bisik Boqin Changing

"Benarkah kalian bisa menyembuhkanku dan anakku dari kutukan ini tabib?"

"Benar paman. Tenang saja guruku pasti akan bisa menyembuhkanmu." balas Boqin Changing

Dengan air mata yang berlinang pria tua itu kemudian mengajak pasangan guru murid ini untuk masuk di gubugnya. Di dalam kamarnya terlihat sesosok anak perempuan yang terbaring lemas di atas tempat tidur dengan keadaan menggigil. Tubuhnya juga mulai terdapat bercak bercak hitam. Jika tidak cepat diselamatkan dia akan segera meninggal seperti orang yang barusan dikubur di halaman.

Pria tua itu terus memohon kepada Guru Tian agar dapat segera menyembuhkan anak perempuannya. Dia tidak mau kehilangan anaknya lagi setelah kehilangan istrinya yang baru dikuburkannya.

Guru Tian tidak tega melihat kepedihan yang ada di depannya. Pria tua ini jelas sedang dalam keadaan yang buruk setelah ditinggal istrinya, dan akan semakin buruk jika dia ditinggalkan oleh anak semata wayangnya ini.

"Chang'er apa kamu yakin bisa menyembuhkan mereka." bisik Guru Tian

"Tenang guru. Aku bisa menyembuhkan mereka. Bahan yang dibutuhkan untuk obat mereka ada semua di cincin ruangku." balas Boqin Changing sambil berbisik kepada gurunya.

Boqin Changing tidak menyangka kebetulan terjadi. Bahan bahan herbal untuk membuat obat penyakit ini ada semua di dalam cincin ruangnya. Awalnya bahan bahan itu akan digunakan sebagai sumber daya untuknya. Namun saat ini terdapat keadaan darurat untuk menyelamatkan nyawa manusia. Jadi tidak perlu berfikir dua kali, Boqin Changing tentu akan lebih memprioritaskan para penduduk desa.

"Paman aku butuh ruangan untuk meracik obat. Aku ijin menggunakan dapur ya?"

"Silahkan nak. Silahkan pakai ruangan manapun yang kamu mau."

"Tabib Tian biarkan muridmu yang meracik obatnya. Guru di sini saja untuk menjaga kondisi pasien." ucap Boqin Changing sambil berakting.

"Ah.... baiklah Chang'er. Lakukan yang terbaik nanti guru akan melihat hasilnya." jawab Guru Tian bereaksi membalas akting muridnya.

Pasangan guru murid saat ini sedang berakting menjadi seorang tabib. Hal ini dilakukan agar pria tua tersebut percaya bahwa mereka berdua adalah seorang tabib yang bisa menyembuhkan mereka.

Dalam hati Boqin Changing tertawa geli melihat tingkah gurunya. Tidak disangka gurunya langsung paham akan sandiwara yang dia buat.

Sambil mengawasi anak perempuan yang sedang terbaring lemah, Guru Tian kemudian mengajak mengobrol pria tua itu. Orang tersebut bernama Guang Zhilong dan anaknya bernama Guang Feiling. Guang Zhilong adalah seorang pemburu yang tinggal di desa ini.

Boqin Changing sendiri pun pergi ke dapur dan mengeluarkan berbagai herbal yang dapat digunakan untuk membuat obat penyakit hitam. Ada dua cara untuk membuat obat bagi penderita penyakit ini. Yang pertama dibuat menjadi pil, dan yang kedua dibuat menjadi air rebusan.

Boqin Changing memilih untuk memakai cara yang kedua yaitu membuat air rebusan obat. Hal ini karena jika dia ingin membuat pil maka dibutuhkan tungku api yang jelas tidak akan ada di desa ini. Saat ini dia juga belum memiliki tungku api. Boqin Changing berfikir suatu saat nanti dia perlu membeli tungku api. Siapa tahu dia akan terjebak dalam situasi yang serupa.

Boqin Changing dengan teliti memasukkan berbagai herbal yang diperlukan dengan takaran yang sesuai pada panci yang yang ada di tempat pembakaran. Kurang lebih tiga puluh menit, rebusan air tersebut sudah matang dan sempurna. Selanjutnya Boqin Changing menambahkan sedikit rumput naga pada air rebusan yang masih mendidih untuk menambah kemanjuran obat.

Penggunaan rumput naga sebetulnya tidak terdapat pada resep untuk penderita penyakit hitam ini. Namun berdasarkan ingatannya dari Tabib Reha, menggunakan rumput naga akan membuat kemanjuran obat menjadi lebih tinggi.

Idealnya obat ini akan menyembuhkan penderitanya dalam tujuh hari jika dikonsumsi rutin tiga kali sehari. Namun jika ditambahkan rumput naga dengan takaran yang tepat maka penderita akan sembuh dalam tiga hari jika rutin meminum obatnya.

"Chang'er cepatlah sepertinya keadaan anak itu sudah mengkhawatirkan." ucap Wang Tian sambil mendekat ke arah dapur

"Ah baik guru. Ini sudah selesai kok." ucap Boqin Changing sambil menuangkan air rebusan tersebut ke gelas yang tersedia di meja.

Boqin Changing kemudian membawa gelas gelas tersebut ke tempat dimana anak perempuan itu dirawat. Saat sampai di sana, anak perempuan itu terlihat pucat dan terus memandang ayahnya.

Guru Tian dan Boqin Changing kemudian duduk di kursi dekat anak gadis itu terbaring. Terlihat kecemasan di wajah ayahnya melihat keadaan anaknya yang semakin pucat.

"Chang'er bagaimana rasa obat ini?" bisik Guru Tian.

"Pahit guru." balas Boqin Changing.

"Aih...."

"Ada rebusan air nira yang kusiapkan untuk menetral rasa obat ini guru."

"Ah baiklah jika begitu."

Wang Tian kemudian mengajak berbincang anak perempuan itu sebelum memberikannya obat.

"Fei'er kamu pasti sayang ayahmu kan. Kalo begitu kamu harus lekas sembuh agar ayahmu tidak sedih lagi."

Guru Tian mulai meyakinkan anak gadis itu agar mempunyai semangat hidup dan mau meminum obatnya.

"Obat ini agak pahit. Tapi paman percaya setelah kamu meminum obat ini kamu akan segera sembuh."

Zhilong kemudian membantu anaknya agar bisa duduk. Mukanya penuh harap akan kesembuhan putrinya.

Guru Tian kemudian menyodorkan gelas yang berisi obat buatan muridnya ke mulut Feiling.

"Minumlah dengan cepat agar tidak terlalu lama kamu merasakan pahitnya."

Feiling telihat mematuhi instruksi dari Guru Tian. Dalam pikirannya Guru Tian adalah tabib yang dibawa ayahnya untuk menyembuhkan keluarganya. Terlihat mukanya yang masam setelah meminum obat rebusan Boqin Changing. Namun segera dinetralkan dengan rebusan air nira yang disajikan juga untuk menekan rasa pahitnya.

Setelah meminum obat tersebut, Feiling dibaringkan kembali untuk beristirahat. Efek dari obat ini mungkin akan terlihat beberapa jam lagi.

Tidak lupa Boqin Changing juga meminta Paman Zhilong untuk meminum obatnya. Zhilong dengan sukarela langsung meneguk obat tersebut. Tidak lupa dia meminum air nira yang disediakan untuk menekan rasa pahitnya.

"Guru, kamu juga harus meminumnya?"

"Ah kenapa aku harus meminumnya juga Chang'er. Bukankah kita tidak akan terinfeksi penyakit ini?"

"Setidaknya buat jaga jaga guru. Mungkin penyakit ini tidak akan berpengaruh ke kita. Namun bisa jadi kita akan menularkannya ke orang lain."

"Kamu juga akan meminumnya kan Chang'er?"

"Tentu guru. Mari kita minum bersama."

Mereka kemudian meneguk gelas yang berisi obat buatan Boqin Changing.

"Ah pahit sekali obatmu Chang'er."

"Ya guru aku juga tidak menyangka sepahit ini."

"Mana air niranya Chang'er?"

"Ah guru maaf. Aku hanya buat dua gelas saja air niranya untuk paman dan adik ini saja."

"Aihhh.. Dasar murid kurang ajar." umpat Guru Tian.

1
Matt Razak
Mantap 👍
Matt Razak
Mantap 👍💯💥
Matt Razak
Mantap 👍💯
Matt Razak
Mantap 👍💯💥
Matt Razak
Mantap 👍💯
Matt Razak
mantap 👍
Matt Razak
Mantap 👍💯
Matt Razak
Mantap 👍
Matt Razak
mantap 👍
Matt Razak
👍👍👍👍
Matt Razak
Mantap 👍💯
Matt Razak
Mantap 👍💯💥👌
Matt Razak
👍👍👍👍👌
Matt Razak
Mantap 👍💯
Matt Razak
Mantap 👍
Matt Razak
Mantap 👍💯💥👌
Matt Razak
Mantap 👍💯💥
Matt Razak
Mantap 👍💯
Matt Razak
Mantap 👍
Matt Razak
👍👍👍💯💥👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!