Suamiku Punya Kelainan Dalam Bercinta

Hari berlalu, sudah dua minggu ini Mira dan Bara tinggal di apartemen, dan hubungan mereka masih belum ada kemajuan, Bara sering pulang malam karena Papahnya belum balik ke Indonesia, jadi Bara makin sibuk. karena Bara juga mempunyai beberapa restoran dan harus mengurus perusahaan Papahnya juga.

Mira juga kerja seperti biasa, berangkat pagi dan pulang sore, Mira dan Bara jarang bertemu, kecuali hari libur, itupun bertemunya hanya sebentar.

Seperti hari libur ini, Mira sedang sibuk membuat kue di dapur, dan Bara yang dari dua minggu lalu selalu sibuk, hari ini ingin bersantai di apartemen saja.

Bara lalu masuk ke dapur dan ingin membuat kopi, tapi rupanya dapur sedang berantakan karena Mira yang sedang sibuk membuat kue.

"Kamu tuh lagi buat apa sih,kenapa dapur berantakan gini,, ?"tanya Bara.

"Aku lagi bikin kue,, tenang aja nanti Aku bersihkan kok dapurnya,, Mas mau bikin apa,?"saat melihat Bara mengambil cangkir.

"Aku mau bikin kopi,kamu minggir dulu sanah, "karena Mira berdiri di dekat dispenser.

"Iya,,, "Mira lalu pergi melihat ke pemanggang kue, dan terlihat sudah matang.

Bara selesai buat kopi, dan Mira juga mengangkat kuenya.Bara sedikit melirik ke arah Mira yang sedang mencoba kuenya.

"Mas,, kamu mau coba ngga, ini rasanya enak loh,, "sambil menyodorkan potongan kue ke arah Bara. Bara menggelengkan kepalanya.

"Iihh,, coba aaa,,, "Mira mendekatkan ke mulut Bara.

Bara lalu membuka mulutnya, dan memakanya.

"Enak ngga,,? "Bara masih mengunyah sambil menikmatinya.

"Enak,, lagi dong aaa,, "

"Iihh,, ambilah sendiri kalau mau lagi, "

"Itu di pipimu ada tepung,, "Bara menujuk ke pipi Mira.

Mira langsung mengusap pipinya, agar tepungnya hilang tapi ternyata Bara hanya mengerjainya.

"Udah hilang Mas,, "Bara menggeleng. Mira lalu mengusapnya lagi.

"Sinih Aku buangin,, "kata Bara, dan Mira pun mengangguk.

Bara lalu mengusap pipi Mira dengan jarinya, dan mata mereka saling pandang karena posisi mereka sangat dekat. dan rupanya jantung mereka berdua berdetak dengan cepatnya.

Bara lalu langsung menarik tanganya setelah sadar jantungnya merasa berdebar dan berdetak cepat.

"Su,, sudah,, "lalu Bara mengambil cangkir kopinya dan pergi dari dapur.

Mira lalu mengusap dadanya, "kenapa Aku deg degan gini yah,, "sambil melihat Bara keluar dari dapur.

Mira tersadar lalu langsung membereskan dapur,pertama Mira mencuci prabot yang kotor dan mengelapi semua meja, setelah itu menyapu dan terahir mengepelnya.

"Mas,, ini kuenya cobalah, pasti buat temen kopi makin enak,,"sambil meletakan piring berisi kue di meja depan Bara duduk.

"Hemmm,, makasih,, "jawab Bara, tapi Mira belum juga pergi..

"Ada apa,,? "

"Eemm,, ini,, nanti Farel akan datang kesini,apa boleh,, "

"Boleh,, silakan saja,tapi tidak boleh datang sendiri, harus ajak teman yang lain,, "

"Tapi,,, "

"Tapi apa,, kamu pengin mesra mesaraan di sini yang gratisan, kalau pengin mesra mesraan modal dong, Hotel banyak kan,, "

"Mas,, kamu tuh ngomong apa sih,, kan di perjanjian kita juga membolehkan pasangan kita masing masing main kesini, Aku juga tau diri ngga mungkin mesra mesra di sini, ini kan apartemen mu,, "

"Kalau kamu sadar diri,dan kamu tau kalau ini apartemen ku, kenapa kamu membolehkan dia main kesini, "

"Tapi dia kan kekasihku Mas,, "

Prangggg....

Bara membanting cangkir berisi kopi ke lantai saat dengar Mira berkata kekasih. Mira langsung kaget saat cangkir itu pecah dan berantakan.

"Dia kekasihmu,, lalu Aku kamu anggap apa, apa kamu sama sekali tidak menganggap pernikahan ini sedikitpun,, Aku ini suamimu walaupun kamu ngga cinta sama Aku setidaknya hargai Aku sedikit saja, "selesai bicara Bara langsung masuk ke kamar dan terdengar bunyi pintu di tutup dengan di banting.

"Mas Bara kenapa sih,, kok aneh, kan sudah kita bicarakan dari sebelum nikah,, "

Mira lalu membereskan pecahan cangkir dan mengepelnya sampai bersih.

Setelah selesai membersihkanya Mira lalu mengambil hpnya untuk menelfon Farel untuk tidak datang ke apartemenya. tapi saat Mira telfon ternyata Farel sudah ada di depan apartemenya.

"Mas,, kok cepat datengnya, kita keluar aja yuk, Mira ambil tas dulu yah,, "saat buka pintu.

"Katanya kamu lagi ngga mau pergi,, pengin di apartemen aja, "

"Iya tadinya, tapi Aku berubah fikiran, tunggu ya Mas,, "Mira lalu masuk ke kamar,sedang Farel duduk di sofa. ternyata Bara pun turun karena dia juga mau pergi.

"Hai Bar,, "Bara tersenyum tipis.

"Mau pergi kamu Bar,, "

"Iya,, "

Mira keluar kamar sedikit tidak enak pada Bara, karena Bara menatapnya dengan tatapan penuh ancaman.

"Mas Farel ayo berangkat,, "

"Iya ayo,, eh kuenya mana,, katanya kamu bikin kue, "

"Iya tadi Aku bikin,tapi hasilnya gosong, udah yuk kita pergi besok Aku buatkan kue lagi yang lebih enak,, "

"Oh gitu,, ya udah yuk, "Farel langsung merangkul pundak mura.

"Bar kita pergi dulu yah,, "Bara hanya mengangguk pelan.

Setelah Mira dan Farel sudah keluar, Bara langsung menjatuhkan badanya disofa.

"Kenapa Aku jadi sakit gini,, ya Tuhan, "sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Mira di dalam mobil hanya diam, Mira merasakan dadanya sesak tapi tidak tau kenapa, dan rasanya tidak tenang juga.

"Sayang,, kamu kenapa,, kok diam aja,,? "tanya Farel pada Mira.

"Ngga kenapa kenapa kok Mas,,"sambil tersenyum tipis. Farel lalu mengusap rambut Mira.

" Mas Mira merasa tidak enak badan, kita ngga usah pergi yah, kita pergi lain kali aja, Mira mau istirahat, "

"Loh kok tiba tiba,, "

"Mira aja ngga tau Mas, tiba tiba ngga enak gini,, antar Mira ke apartemen lagi ya Mas, "

Ahirnya Farel puter balik mobilnya lagi dan mengantar Mira ke apartemen. setelah sampai Mira langsung naik dan Farel langsung pulang lagi.

Jangan lupa like, komen dan votenya trimakasih...