Takdir Pria Penghafal Al-Qur'An

” Maaf pak, saya tidak sengaja,tadi saya sudah berhati hati tapi bapak yang jalan gak liat jalan." ujar farhan sambil mengambil peralatan yang berserakan.

”Anda hanya cleaning service tapi sudah sok belagu, sangat menjijikkan tapi berani melawan saya, apakah anda nggak tahu siapa saya hah! ." bentak pria itu untuk yang kedua kalinya sampai membuat wajahnya merah.dan membuat semua karyawan melihat apa yang terjadi,ada yang kasian pada Farhan namun juga ada yang cuek saja, seolah-olah bukan masalahnya.

Lalu setelah Farhan semua barang-barang nya ia pun menatap pria tersebut." Saya tahu di sini-sini hanya cleaning service dan jabatan saya dan Anda berbeda,namun kita manusia biasa,hanya amal yang membedakan,dan Tadi saya sudah minta maaf tapi anda ngotot, seolah-olah saya yang bersalah semuanya,padahal di sini yang bersalah itu anda karena tidak lihat jalan dan asik bermain handphone." tukas farhan dengan tenang Tampa emosi.

”Liat aja akan saya balas perbuatan kau pria rendahan. Jangan harap saya akan diam saja dan sebentar kau bakal kehilangan pekerjaan." tutur pria itu dengan sombong,sambil menendang ember yang semula sudah Farhan letakan dengan baik, kini malah ditendang kembali hingga terlempar lumayan jauh. karena benar yang dikatakan farhan kalo yang salah sebenarnya pria itu yang tidak melihat jalan,bukan salahnya karena Farhan tari sudah selesai ngepel dan pingin kembali ke belakang,namun tiba-tiba saja pria itu lewat dan menabrak dirinya otomatis ember yang berisi air kotor itu tumpah mengenai celana sepatu dan baju pria itu.

Dan apa katanya tadi,dia ingin mengeluarkan dirinya dari perusahaan ini,apa dia belum tau aja sedang berhadapan dengan siapa saat ini.. bisa-bisanya dia mengancam seperti itu.

Dan setelah pria itu Dedi yang tidak sengaja melihat pun mengahapiri Farhan dengan wajah pias.

”Farhan kamu gak papa kan,gak ada yang di lakukan pak Wildan kan sama kamu." tanya Dedi saat semua orang sudah bubar.

”Aku gak papa kok mas,cuma masalah kecil, emang kalau boleh tahu pria itu siapa ya Mas di perusahaan ini." ujar farhan sambil mengepel lantai yang basah.

”Dia itu Pak Wildan,di sini dia menjabat sebagai menejer keuntungan yang sangat sombong dan sering menghina karyawan renda seperti kita." tutur Dedi sambil berbisik pada Farhan.

”Emang sudah berapa lama dia kerja di sini mas." Farhan dengan penasaran.

”Sekitar 4 tahun lah,kata karyawan sini,kadang aja aku juga sering di giniin ,tapi aku diam saja karna percuma aja kita ngelawan orang yang seperti itu tidak akan menang,yang ada kita bakal dikeluarin dari perusahaan ini."

”Tapi yang aku denger nih perusahaan ini sering kehilangan uang dan pasti selalu ada karyawan yang dikeluarin dari perusahaan ini karena dituduh menggelapkan uang perusahaan oleh Pak Wildan, padahal yang aku tahu pak Wildan lah yang selama ini memegang semua keuangan di perusahaan ini tidak ada orang lain tapi entah kenapa orang lain yang kena getahnya begitu." sambung Dedi sambil membantu mengeringkan lantai yang masih basah.

Namun Farhan hanya mengangguk saja,sambil mendengarkan Dedi bercerita tetang karyawan sang papa.apa mungkin selama ia tidak ada perusahaan ada seorang penghianat yang ingin menumbangkan perusahaan yang di bangun oleh sang papa. tapi kenapa papa tidak bicara masalah ini kepadanya kemarin. batin Farhan.

*

Tak terasa waktu pun berjalan dengan cepat saat ini Farhan dan yang lainnya akan pulang setelah bekerja dari pagi hingga sore yang cukup melelahkan.

mereka pun berjalan keluar kantor untuk mengambil motor di parkiran khusus karyawan begitu juga dengan Dedi Farhan dan yang lainnya.

”Kamu naik apa ke sini Farha,n kalau kamu naik angkot Biar saya antar aja yuk ke kontrakan kamu." ujar dedi saat mereka sampai di parkiran.

” Makasih Mas atas tumpangannya tapi saya bawa motor sendiri kok."

"Oh ya kamu motor baru ya, soalnya kan kemarin kamu tidak punya motor waktu berangkat bekerja."

” Ya Mas Alhamdulillah saya punya sedikit tabungan buat beli motor second,Ini motor saya cuman motor keluaran lama Mas bukan motor baru, karena kalau naik angkot saya boros Mas Jadi mendingan beli motor selagi masih ada sisa uang." jelas farhan sambil menunjuk salah satu motor supra.

” Alhamdulillah kalau begitu jadinya kamu bisa pulang pergi tanpa naik angkot lagi, nggak papa bukan motor baru asal kamu ada daripada nggak sama sekali dan kamu boros di ongkos karena naik angkot terus kan." ujar dedi sambil tersenyum.

"Iya mas."

” Ya udah kalau gitu Mari kita pulang, kayaknya cuaca mau hujan ini udah mendung."Dedi sambil melihat ke atas awan yang mulai gelap, padahal waktu masih menunjukkan pukul 05.00 lewat 10 menit.

” Iya Mas, Kalau Mas dedi mau duluan juga nggak apa-apa,kan rumah Mas lebih jauh dari pada kontrakan saya takutnya malah kehujanan di jalan kan jadinya malah masuk angin dan takutnya besok nggak bisa kerja."lontar Farhan.

” Ya udah kalau gitu Mas pulang dulu ya aku mau hati-hati juga."

”Siap mas." jawab Farhan seraya tersenyum,dan memasang helm serta jaket.

Dan setelah itu pun Farhan dan Dedi berpisah karna beda jalan.dengan cepat Farhan melajukan motornya agar sampai di kontrakan apalagi ia hampir kelupaan kalau ada acara yang akan digelar di masjid Al fallah.

Dan syukurnya Farhan sampai juga di kontrakannya sebelum hujan turun, dengan cepat paham membuka pintu serta memasukkan motornya ke dalam lalu mengunci pintu kembali lalu masuk kamar mandi untuk membersihkan diri karena harus cepat datang ke masjid,karena sekitar 20 menit lagi acara akan dimulai.

Akhirnya Farhan telah siap menggunaka baju Koko lengan panjang dengan sarung serta peci yang semakin menambah ketampanan seorang Al Ghifran farhani Atma Wijaya.

Halo Farhan pun dengan cepat berjalan menuju masjid yang tidak jauh dari kontrakannya setelah mengunci pintu.dan Tak lama kemudian akhirnya Farhan sampai di dalam masjid yang sudah dipenuhi oleh jamaah yang hadir beserta dengan Pak Somat dan warga-warga sekitar yang antusias untuk menyaksikan acara pengajian pada malam hari itu.

” Assalamualaikum Pak Somat Maaf saya terlambat." sapa Farhan sambil mencium punggung tangan Pak Somat beserta warga yang lagi duduk di situ dengan sopan.

” Iya nggak papa nak, lagian acaranya masih belum dimulai kok." ujar pak Somat sambil menepuk pundak Farhan seraya tersenyum ramah.

Tak lama kemudian acara pengajian tersebut pun dimulai dengan Farhan yang menjadi pembawa acara di acara tersebut dengan pak Somat dan beberapa ustad lainnya yang hadir untuk memberikan penceramahan di masjid tersebut, secara bergantian. Apalagi ibu-ibu dan anak-anak sama aja wanita sangat terbuka dengan ketampanan seorang Farhan apalagi pembawaannya yang humoris ramah udah tersenyum dan sopan santun menjadi daya tarik tersendiri dalam membawakan acara tersebut.

Namun karna sudah waktunya sholat Maghrib akhirnya acara tersebut pun ditunda dan akan dilanjut setelah selesai salat magrib.

.

Dan tidak terasa waktu pun berjalan dengan cepat kini sudah jam 09.00 malam, akhirnya pengajian tersebut pun telah selesai dan orang-orang yang berdatangan telah pulang satu persatu meninggalkan masjid tersebut dengan para ustadz dan ustadzah yang diundang pak somat telah pulang.dan kini tinggal beberapa warga desa tersebut yang sedang membereskan bekas acara tadi.di bantu juga oleh Farhan untuk merapikan masjid itu agar Kembali rapi.

Setelah bergotong royong memberekan bersama sama, akhirnya masjid tersebut pun telah bersi kembali seperti sedia kala.dan warga yang tadi membantu pun sudah pulang tinggal pak Somat dan Farhan yang masih berada di luar masjid.

” Nak Farhan bapak berterima kasih sama kamu sudah bersedia membawa acara tadi dengan baik dan rapi,apa lagi banyak yang antusias dengan kamu saat membaca kan Al-Qur'an tadi di kalangan anak muda."

”Iya pak sama sama,saya ikhlas membantu bapak kok,dan Alhamdulillah kalo mereka suka dengan apa yang saya bawakan tadi." balas Farhan dengan tersenyum,sambil menundukkan kepalanya.

....