NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05 -Alunan Takdir-

Rania yang sudah setuju untuk di adopsi oleh Dodi dan Wulan membuat Ratna merasa sangat senang, Karana akhirnya Rania bisa merasakan apa itu keluar khususnya seorang ibu, hari ini Dodi dan Wulan tidak membawa Rania bersama mereka, karena Rania masih ingin berada di panti

" Kapan saja bapak dan ibu mau menjemput Rania saya akan ijinkan, karena Rania sendiri sudah setuju dengan semua nya " ucap Ratna menatap Dodi dan Wulan

Dodi memberikan beberapa berkas yang diperlukan, mereka sudah menyiapkan semua nya, karena memang ingin mengadopsi seorang anak " ini berkas yang di perlukan, susah saya siapkan buk Ratna, jika ada yang kurang bisa telpon saya langsung saja " memberikan nya kepada Ratna

Dengan senyuman di wajah Retna dia menerima berkas tersebut " nanti akan saya cek dan jika ada kekurangan pasti akan saya hubungi "

Wulan dan Dodi masuk ke dalam mobil dan segera pulang ke rumah mereka, saat mereka sudah menjauh, Arya datang dan melihat berkas yang ada di tangan buk Ratna

" Arya dengar Rania akan pergi bersama mereka ya buk? Rania juga sudah memanggil om Dodi sebagai ayah nya " ucap Arya dengar wajah penasaran nya

" Iya nak, Rania akan ikut bersama mereka, tetapi waktu nya belum tau, karena Rania sendiri masih ingin berada di sini, katanya ingin menghabiskan waktu dengan teman-teman nya "

Arya merasa sangat sedih dia menatap ke bawah dengan wajah nya yang murung " apakah saya boleh ikut bersama Rania buk? "

Buk Ratna menatap Arya dengar wajah murung nya " nak, suatu saat nanti kamu akan dapat kan orangtua, tapi untuk saat ini kamu dan Rania tidak bisa bersama karena kalian akan di pisah "

Arya yang selalu bersikap dewasa kini menjadi anak yang sangat manja, dia menangis di pelukan Ratna, padahal ini sudah sering terjadi, banyak teman mereka yang sudah di adopsi tetapi entah mengapa kali ini membuat hati Arya merasa sangat terluka.

Ratna membawa Arya ke kamar nya, Karen dia terus saja menangis, saat ini Arya yang menjadi seperti Rania, sifat mereka seolah tertukar, Ratna menitip pesan pada seorang anak, bahwa jika mereka melihat Rania tolong suruh dia ke kamar Arya karena Arya sedang menangis.

Rania yang mendapatkan kabar tersebut langsung menuju ke kamar Arya, " Arya " ucap nya saat masih berada di pintu

Arya menghapus air mata nya, dia tidak mau terlihat sedih di depan Rania, dia akan bersikap dewasa saat Rania tiba " iya aku disini Nia " jawab nya

Rania masuk dan melihat Arya yang sedang duduk di tepi kasur nya, Rania menatap wajah nya, memang tak ada air mata, tetapi wajah Arya terlihat sangat sedih.

Rania mengambil satu buah coklat yang ia dapat kan dari Dodi dan Wulan, dia membukakan bungkus nya, kalau di berikan kepada Arya, " kenapa kau terlihat sedih? apa ada masalah? "

Arya yang biasa melakukan hal ini, Arya yang biasa nga bertanya pada Rania, kini sebalik nya, laki-laki kuat yang biasa nya menemani Rania kini menjadi kemah karena sumber kebahagiaan nya akan segera pergi.

Arya mengambil coklat nya " aku tidak sedih, aku hanya merasa lelah, ada banyak pekerjaan yang aku lakukan hari ini " menatap Rania dan melihat kalung gang ia berikan sebagai hadiah di pakai oleh Rania

" Jika ada apa-apa kau bisa katakan pada ku, aku tidak akan marah dan aku akan mendengar kan mu bercerita, seperti yang kau lakukan " tersenyum

" Saat ini takdir sedang bermain bersama kita, dia pertemukan kita lalu ia pisah kan, Rania aku minta pada mu tolong jangan pernah buka kalung itu, kau harus selalu memakai nya "

Rania memegang kalung yang ia pakai " tentu saja akan ku pakai, lagipula sebentar lagi kita akan pergi dari panti, kita akan berada di rumah yang berbeda dengan di sini dan kita akan isi rumah itu dengan canda kita " Rania tersenyum

David mengusap kepala Rania " maaf Rania, tapi aku tidak ikut dengan kalian, aku akan tetap berada di sini, untuk selama nya "

David yang juga tidak pernah menerima adopsi dari siapapun, karena itu tidak ada guna bagi nya, dia sudah nyaman dengan panti ini, dan memutuskan bahwa dia akan tetap berada di sini, apapun yang terjadi

" Kenapa kau bicara seperti itu? kemarin kau katakan bahwa kau akan ikut dengan ku, tapi hari ini? apa ini? " Rania mulai bersedih dan sikap keenakan nya muncul lagi

" Aku akan mencari mu di manapun kau berada, aku ada adalah anak laki-laki, aku akan berusaha mencari mu, dan kau ingat kan Rania bahwa cita-cita ku ingin menjadi tentara? " menatap Rania yang hanya diam saja " aku akan datang kepada mu Rania, dimana pun kau berada "

*

*

*

Kediaman keluarga Dodi, saat ini mereka berdua tinggal bersama ibu dari Dodi, hal ini di karenakan sang ibu sudah tua dan sudah tak wajar baginya untuk tinggal sendirian di rumah nya.

Terkadang ibu Dodi yang bernama Ros, tinggal bersama Abang dari Dodi yang bernama Reza, namun di karenakan Reza sedang ada pekerjaan di luar kota, jadi Ros tinggal bersama Dodi dan Wulan

Selama di rumah, Ros selalu saja mengatakan bahwa dirinya tidak nyaman karena melihat rumah yang sunyi dan senyap, dia selalu membahas tentang momongan jika sedang berkumpul dengan Wulan dan Dodi.

" Tidak perlu mengadopsi anak, kalian kan pasangan suami istri, masih bisa hamil kan istri mu? " ucap nya kepada Dodi yang berada di luar teras

Wulan datang sambil membawa teh untuk ibu mertua dan juga sukai nya " iya buk saya memang masih hamil, tapi tidak tau kenapa tuhan masih belum memberikan anak untuk saya dan mas Dodi " duduk di sebelah mertua nya

" Wulan benar buk, kita juga udah ketemu sama anak yang benar-benar akan menjadi anak kita, dia baik dan sopan, seperti anak yang aku dan Wulan mah buk " berjalan mendekati Wulan dan Dodi

Ros menatap Wulan dengan tatapan sini, dia mengeluarkan sebuah bungkusan dari dalam saku nya, terlihat sangat kecil " ini kamu minum ini Wulan, jangan adopsi anak, ibuk tidak setuju, kalian selalu saja mengambil keputusan sendirian, ada ibuk di sini tapi tidak di hargai "

Dodi menatap ibunya " bukan begitu buk, karena kita ingin ibu punya cucuk banyak, maka nya aku dan Wulan ngambil keputusan ini, demi kebaikan kita semua juga buk " berusaha membuat Ros mengerti

" Abang kamu saja Reza bisa punya anak sampai tiga, kamu tidak, itu salah nya di istri kamu, makanya ibuk suruh dia minum ini, biar hamil dan gak perlu kerja, perempuan kok sok mau menjadi penopang keluarga " ucap Ros lalu masuk ke dalam, meninggalkan Wulan dan Dodi di teras rumah

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!