NovelToon NovelToon
Cinta Luar Biasa

Cinta Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:95.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: El Viena2106

Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.

Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.

Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Status Baru Rumah Baru

Tak terasa sudah hampir satu minggu Mawar di rawat di rumah sakit. Dan hari ini wanita cantik itu sudah di perbolehkan untuk pulang.

Semenjak dirinya dan Adam telah terikat sebagai suami dan istri. Mawar masih merasa ada sedikit kecanggungan. Entah mengapa Mawar seolah begitu irit bicara apabila Adam sedang ada bersamanya. Tidak seperti komunikasi antara dirinya dengan sang ibu mertua. Mawar tampak begitu cerewet.

Adam pun juga heran sebenarnya, Kenapa istrinya tiba-tiba berubah seperti itu. Tidak seperti saat keduanya masih menjadi atasan dan bawahan.

"Setelah ini kita akan mampir ke kontrakan mu dulu.. Kau bisa ambil barang-barangmu yang kau butuhkan.." Ucap Adam membuat Mawar yang hendak turun dari brangkar menoleh ke arah pria itu.

"Kenapa saya harus mengambil barang-barang saya pak.."Tanya Mawar yang seolah belum mengerti.

"Ayolah Mawar... Tidak perlu formal begitu. Kita ini sudah resmi menjadi suami dan istri..Bukan atasan atau bawahan lagi..Jadi ganti cara bicaramu terhadap ku.." Mawar mengangguk. "Ah..satu lagi, Setelah ini aku akan bawa kau pulang ke rumahku..Jadi kau tidak perlu tinggal di kontrakan itu lagi. Tapi sebelum itu, Kita mampir kesana, Siapa tahu ada barang yang ingin kau ambil.."Lagi mawar mengangguk. Adam hanya bisa menarik nafas, Tak apalah. Mungkin Mawar masih belum terbiasa. Tidak di benci saja ia sudah banyak bersyukur.

"I..iya pak Eh, Mas.."Adam menghentikan pergerakannya menatap Mawar yang memanggilnya dengan sebutan baru.

"Kenapa? Tidak suka aku panggil Mas? Atau aku panggil Abang saja.." Adam menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Tidak, Aku suka dengan panggilan itu..Mas, Mas Adam.." Mawar memalingkan wajah. Pipinya mulai memerah menahan malu apalagi senyuman Adam yang selalu membuat jantungnya bergetar tak karuan. Andai jantungnya buatan manusia sudah pasti di ganti berkali-kali.

"Yuk..Kita pulang sekarang..."Mawar kembali menatap pria yang kini telah menjadi status suaminya. Matanya juga melirik kesana kemari seolah mencari seseorang.

"Ibu sedang sibuk, Jadi dia tidak kemari.. Kita pulang berdua ya.." Seolah tahu apa yang ada di pikiran sang istri Adam memberi pemahaman.

Mawar pun turun dari brangkar. Dengan penuh perhatian, Adam membantu Mawar turun.

"Aku baik-baik saja..tidak per..

"Diamlah.. Kau baru saja pulih, Biar aku melakukan semua kewajiban ku sebagai seorang suami.."Mawar hanya diam saja membiarkan apapun yang sang suami lakukan. Hingga Mawar memekik ketika Adam mengangkat tubuhnya.

"E..M..Mas..A..aku udah kuat jalan kok.. Gak perlu di gendong.." Adam hanya tersenyum tipis tak peduli dengan apa yang katakan Mawar.

Mawar menghela nafas panjang, Wanita itu pasrah terhadap Sang suami yang ingin melakukan apapun.

"Pegangan nanti kau terjatuh.." Mawar dengan ragu-ragu mengangkat kedua tangannya hingga akhirnya kedua lengan tersebut melingkar di leher Adam. Mawar menunduk karena merasa malu, Terlebih sekarang banyak orang-orang yang menatapnya.

Entah menatap karena terbawa perasaan atau hal yang lainnya tidak tahu. Tapi Mawar cukup malu, Wajahnya bertemu merah saat ini. Seumur hidup ia tidak pernah di perlakukan manis oleh seorang, apalagi dengan seorang pria.

Perlahan Mawar mengangkat kepalanya di sepanjang perjalanan menuju parkiran. Wajah tampan Adam selalu menghiasi matanya. Sebuah senyum terbit dari bibir Mawar. Nyatanya pria yang ia kagumi selama ini sangat tampan..

"Aku tahu aku memang sangat tampan, Tidak perlu di tatap begitu.."Lagi, Mawar hanya diam dan kembali menunduk merasa malu dan salah tingkah karena ketahuan telah memerhatikan sang suami.

Adam hanya terkekeh geli saja. Ekspresi Mawar terlihat sangat menggemaskan. Ingin rasanya Adam gigit pipinya itu tapi tidak berani ia lakukan.

"Mulai sekarang aku adalah suamimu..Dan mulai sekarang kau bebas menatapku..Tak perlu curi-curi pandang pagi.." Ucap Adam sembari membantu Mawar masuk ke dalam mobil. Mawar terkesiap, Darimana pria yang berstatus suaminya ini tahu jika ia selama ini sering curi-curi pandang terhadapnya? Ah betapa malunya Mawar sekarang.

.

.

.

Mobil Adam berhenti di depan kontrakan yang di tinggali mawar selama ini. Wanita itu turun dan masuk ke dalamnya. Di susul oleh Adam yang berjalan di belakangnya.

"Mas duduk dulu.. Apa mau saya bikini kopi?" Adam menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu, Lebih baik kita cepat berkemas karena jujur aku masih ada kerjaan.." Mawar mengangguk.

"Yaudah, Mas Adam tunggu dulu ya..Mawar mau berkemas, Cuma bentar kok.." Adam mengangguk, Mawar masuk ke dalam kamarnya. Adam memerhatikan sekeliling kontrakan tersebut. Ini adalah dua kalinya ia masuk ke kontrakan ini. Tapi saat itu, Adam panik jadi hanya mengambil data milik Mawar saja itupun di bantu Bu Uum.

Di dalam kamar tersebut, Mawar menghela nafas panjang. Wanita itu melihat sekeliling kamarnya, Kamar yang ia tempati selama ini. Mawar memasukan pakaiannya yang memang tidak seberapa itu.

Mawar juga memasukkan barang-barangnya yang menurut wanita itu sangat penting. Mawar meraih sebuah buku deary. Buku Deary dimana Mawar selalu menulis tentang isi hatinya disana.

Ada tiga buku deary disana. Dimana salah satu buku tersebut penuh, Maka Mawar akan menulis di buku yang baru. Mawar meraih salah satu buku deary nya yang terlihat begitu usang. Buku dimana masih zaman ia sekolah dulu.

Di bukalah buku tersebut, Mawar tersenyum begitu melihat sebuah bunga mawar yang ia masukan ke dalam plastik. Bunga itu sudah tampak hitam dan mengering.

21 juni 20xx Bunga dari Adam..

Ya, Bunga mawar itu adalah bunga dimana Adam hendak memberikannya kepada seorang gadis. Karena di tolak bunga itu akhirnya di buang hingga Mawar memungut nya. Di halaman kertas itupun juga tertulis cerita mawar hari itu.

"Mawar sudah selesai belum?"

Buugghh!

Mawar yang terkejut dengan kedatangan Adam pun reflek menjatuhkan buku deary nya.

"I..iya mas ini udah selesai kok.." Mawar kembali memungut deary nya dan memasukan ke suatu tempat. Adam membantu sang istri berkemas, Namun sebelum itu Mawar pamit terlebih dahulu kepada pemilik kontrakan. Tidak lupa pamit dengan Bu Uum juga.

"Ibu gak nyangka kalau kamu udah nikah..Yaudah, Hati-hati ya.. Ibu gak bisa kasih apa-apa..Cuma doa yang terbaik. Semoga Samawa atas pernikahan kalian.."Ucap Bu Uum tulus.

",Terimakasih Bu atas doanya.. Kalau begitu saya permisi..Assalamualaikum..

"Waalaikum salam...

Mawar pergi meninggalkan rumah kontrakannya. Wanita itu akhirnya harus memilih pulang dan tinggal di rumah sang suami.

Tidak sampai dua puluh menit, Mobil Adam terhenti di depan rumah minimalis lantai dua. Adam turun di susul oleh mawar..

"Ini rumah kamu mas?" Adam menoleh dan tersenyum.

"Iya..Mulai Sekarang ini Rumah kita.. Kita akan tinggal berdua disini. Bertiga sama pembantu, Ibu dan ayah tidak tinggal disini.."Mawar mengangguk, Ia kira ia akan tinggal bersama kedua orang tuanya.

"Bismillah...Status baru rumah baru...Semoga selalu di lindungi.. Semoga rumah ini menjadi rumah surga rumah tangga ku ..

.

.

.

Tbc

1
Yunita aristya
pak dosen cakep banget ,idola drachin papa Xiaobo 😍
Innara Maulida
ya elah karma nya cuma struk doang...
Viena Alfiatur Rohman
Aku kira ardi metong tapi untunglah gpp.. itu karmamu dari mawar dan ibu nya
Egy Erlangga
Itu emang karma mu Ardi.. Dan untungnya Mawar masih punya hati
Evi Alvian
Ardi kena karma ibu dan mawar tp semoga saja cepat sembuh dan bisa berdamai lg dengan nawar
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
syukur alhamdulillah klo ardi masih diberi kesempatan hidup, semoga dg apa yg trjadi ada hikmah'y & cepet sembuh ya pak ardi, biar othor cepet launching karya baru 🤭😅✌
Evi Alvian
Ada apa ini apakah Ardi meninggal..
Egy Erlangga
Ardi jngan meninggal dulu. jngan buat Mawar nyesel karena ini..
Viena Alfiatur Rohman
Apa yg terjadi? Apa Ardi metong?
Fitra Susanti
metong kah thor🤔🤔🤔
Teh Euis Tea
mungkin ardi meninggal ya thor
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
apakah ardi meninggl? 🤔
Evi Alvian
Waou pak dosennya ternyata cakep bner dach aku mau donk🤭😂😂
Egy Erlangga
Udah mia.. lupakan Arkana.. Kita pindah ke Pak dosen aja gak klah ganteng loh🤭🤭
Viena Alfiatur Rohman
Pak dosen aku sama kmu aja pak.. Bneran dah😅😂
Teh Euis Tea
wuidihhhhh ganteng bgt pak dosen aku padamu pak dosen🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
udh lah mi mup on dr si arkana aja, tuh duren nya cakep bgitu syang klo dianggurin😅✌
Sri Winda
lanjut thor 💪🏼💪🏼
Teh Euis Tea
cemburu tuh arka liat mia diantar pulang pria lain, lanjutkan mia biar arkana tambah cemburu
Evi Alvian
Ngapain mo marah cemburu gak berhak tau..mending Mia ama pak dosen ganteng aja dari pada Arkana makan ati mulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!