NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:602.9k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2_Perlakuan yang tidak adil

Dengan penuh rasa syukur, Haris sangat berterima kasih atas jalan yang Tuhan berikan

Tetapi kejadian hari ini juga membuka matanya, membawanya merenungkan tentang segala kejadian yang telah dia lalui.

Bahwa boleh jadi terkadang orang yang tampak berpendidikan itu, justru seringkali tidaklah lebih terdidik jiwanya untuk mampu memberikan kepekaan dan rasa kasih pada sesama.

Orang yang senantiasa bersama melewati lembaran kehidupan baik dalam wadah dan lingkungan yang sama, belum tentu akan menjadi orang yang akan lebih dekat pada kita dalam hal hati dan perasaan.

Haris sama sekali tidak memberitahukan dari siapa pinjaman uang itu dia dapatkan dan hanya menyatakan ada orang baik yang memberinya,.

Sebenarnya Haris baik dari dirinya maupun istrinya, masih punya jalur kekekerabatan yang masih sangat dekat, pada sosok pengelola yayasan tempat dia bernaung sebagai guru honor disana.

Namun kesenjangan perbedaan status sosial, seringkali menjauhkan sebuah hubungan kekerabatan yang bahkan tadinya sangat dekat.

Pikiran Haris kini teringat akan ajakan ibu mertuanya, yang menyebutkan bahwa mereka punya bahagian tanah dari mertuanya tersebut, sebagai bahagian dari si Diana isitrinya.

"Jadi Ris, karena kalian sudah menikah dan hidup bersama, kenapa tanah itu tidak dibangun saja agar jadi kebun yang produktif seperti sawit atau pohon karet atau apapun daripada dibiarkan saja menjadi hutan.?"

Ucapan ibu mertua Haris itu kembali terngiang di telinganya.

"*Haahh telah bertahun lamanya sejak ajakan itu disebutkan oleh ibu, namun aku diamkan begitu saja, karena tidak ingin bergantung pada mertua.

Tetapi setelah melihat fakta hari ini, bahwa ternyata loyalitas atau kesetiaan itu tidaklah timbal balik, yakni dua arah antara aku dan pimpinan, maka sepertinya aku sudah harus menyisihkan waktu untuk keperluan dan masa depanku kelak bersama keluargaku*."

Haris mulai terbuka hatinya, untuk membangun lahan yang menjadi bahagian istrinya tersebut, menjadi kebun karet.

Harispun telah mulai membawa bibit karet, ke lahan kosong yang akan dia jadikan kebun.

Pkiran polosnya rentang pertanian, membuatnya berpikir agar cepat bisa di ambil manfaatnya, maka dia sengaja menanam bibit yang telah cukup besar seukuran, pergelangan kaki orang dewasa.

Tentu karena itu dia harus mengeluarkan tenaga lebih dan jumlah bibit yang akan dia bawa ke lahannya, juga menjadi sangat terbatas

Untuk beberapa saat Haris terus menyisihkan waktunya.

Disaat saat luang saat jadwal mengajarnya kosong, Haris pergi ke kebun untuk membawa dan menanam bibit pohon karet.

Di suatu hari saat Haris sedang tidur malam, dia dibangunkan oleh salah seorang murid untuk menghadap kepala sekolah, yang memang juga tinggal di area sekolah, sebagai anggota keluarga pemilik sekolah itu sendiri.

"Pak ... Pak...!

Pak Haris dipanggil pak kepala"

"Iya berangkatlah lebih dulu, sebentar lagi bapak akan datang menyusul"

Ucap Haris tampak tak berdaya.

"Ada apa sih bang ? sudah malam begini, masih saja di panggil dasar tidak tahu aturan dan tidak tahu waktu.

Pasti abang akan disuruh menjaga anak anak yang dihukum lagi, karena ketahuan keluar komplek, lalu abang tidak akan tidur semalam, tetapi besok mereka tidak akan mau tahu, abang yang tidak tidur semalaman juga harus masuk mengajar seperti biasa.

Ini sih bukan menjaga hukuman, tetapi abang yang dihukum.

Anak anak ini mereka bergantian menjalani hukuman, sementara abang yang jadi korban untuk terus mengawasi mereka, jadi intinya abang yang dihukum."

Haris hanya bisa pasrah pada apa yang disebut oleh istrinya, semua itu memang adalah kebenaran, terkadang dia harus tidak tidur selama berminggu minggu hanya untuk menjaga apa yang disebut hukuman itu.

Baik istri dan anaknya yang umurnya masih hitungan bulan harus ditinggal sendiri dirumah, pernah dia beberapa kali mempertanyakan atau yang lebih tepatnya disebut sebagai protes itu, dengan maksud agar jadwal menjaga hukuman murid yang melanggar itu dibagi pada guru lain, selalu jawaban dan alasan yang dia peroleh adalah

"Ini perjuangan pak Haris, kita sedang berjuang.

Kita harus sabar pak Haris, karena kita ini sedang berjuang"

Faktanya apanya yang berjuang?

Pihak pengelola sekolah kalau makan di rumah makan mudah menghabiskan uang sejumlah dua sampai tiga bulan gajinya bahkan lebih, sementara Haris dan keluarganya tiga ratus ribu itulah untuk segalanya dan untuk mendapatkannya dia harus full time disana, tidak ada waktu untuk bisa mencari tambahan di luar.

Selain itu dia harus menyiksa matanya, tidak tidur entah sudah berapa malam lamanya, kalau harus di total seluruhnya.

Sementara di saat yang sama si pimpinan tidur nyaman dan bobok cantik di tempat tidur empuk, dengan kehangatan selimut tebal dan pelukan isitrinya.

Menyadari semua itu, hati Haris semakin berontak atas ketidak adilan yang dia terima.

Seringkali terjadi ada saat dimana setelah malamnya dia tidak tidur karena menjaga hukuman, saat dia mengganti waktu tidurnya pada pagi harinya karena memang tidak ada jadwal mengajar.

Di saat masih nyenyak terlelap dalam tidur, istrinya yang sedang mencuci mendengar panggilan murid, yang mengatakan bahwa kepala sekolah menyuruh memanggil Haris agar mengimpal, atau menggantikan guru yang berhalangan hadir, untuk mengajar di kelas.

"Pak....! pak Haris, bapak disuruh masuk ke kelas kami pak, bu' Is ngak bisa datang hari ini."

Lagi lagi haris harus jadi korban, seperti biasanya.

Setelah beberapa hari menanam pohon karet, kegiatan Haris mulai terpantau dan diperhatikan pihak yayasan.

Selama ini dia bisa cukup bebas, karena pihak ketua yayasan, sedang melakukan perjalanan jauh ke luar kota.

Di suatu pagi hari seperti biasanya, karena kosong jadwal mengajar dan telah satu malam penuh menjaga murid yang dihukum, Haris mengganti tidurnya di pagi itu.

Tak lama terdengar namanya dipanggil lewat corong TOA rumah milik ketua yayasan, yang merupakan ayah dari kepala sekolah.

Panggilaan dengan cara yang tidak hormat itu sangat menyakitkan, seolah yang dipanggil berulang kali dengan cara tidak hormat dan memalukan itu, adalah murid yang sudah berulang kali membuat masalah berat di sekolah.

Tak pelak panggilan itu bisa di dengar semua makhluk yang memiliki telinga di sekolah itu.

1
Wawan Setiawan
kg jelas cerita nya
Rivan Zuhri
sambil rokokan
Fathana
giliran kita kapan pak direktur😀😀
Zafrullah Effendy
ceritanya bagus dan kuharap tidak sampai putus di tengah jalan seperti cerita2 lainnya, dimana pembaca udah suka, eh tiba-tiba gak nongol lagi
Anonymous
Luar biasa
Choky Ritonga
ayah sasmita kontolllll !!!
vina matullesy
emang rasanya gimana di madu.... apakah senikmat minum madu murni
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Sebenarnya mertuanya haris itu ikhlas nggak ngasih lahan untuk haris menantunya terus kalau nggak ikhlas kenapa dikasihkan
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Yang Sabar ya Haris percayalah haris hukum tabur tuai itu ada yang udah tega sama kamu nanti juga dia dapat karmanya sendiri sesuai apa yang orang itu udah perbuat🙏
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Ya Allah Kasihan Haris Udah capek2 menggarap kebun dan udah menanami nya giliran udah jadi dan udah ada tanamannya dan tinggal metik hasilnya malah dijual sama mertuanya, tega banget ya mertuanya haris 😭🙏
Aldo Marvel
toke apa artinya lek ku
Aldo Marvel
batak sekali bah novel nya 🗿
helminst
Luar biasa
Catur Warsono
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!