NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:837.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkar

"Axel...!" teriak Kyara. Ia segera turun dari mobilnya dan menghampiri Axel yang tergeletak di tengah jalan raya. Banyak warga sekitar berdatangan melihat kondisi Axel.

"Tolong panggilkan ambulance." pinta Kyara.

Tak lama kemudian ambulance datang dan segera membawa Axel ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan ia banyak mengeluarkan darah.

Ya tuhan selamatkan Axel. Bagaimana aku harus menghadapi mbak Misha batin Kyara. Tidak... mbak Misha tidak berhak marah padaku, aku ibu kandungnya. Aku lebih baik diam, nanti kalau kondisi Axel sudah baik aku akan memberitahunya.

Ambulance telah sampai di rumah sakit dan membawa Axel ke ruang IGD. Kyara cemas menunggu hasil pemeriksaan dari dokter

Sementara itu

Xander memperhatikan gerak gerik Kamisha yang tampak gelisah. Berkali - kali ia membuka handphone nya.

"Kenapa?"

"Tidak tahu, perasaanku tidak enak."

"Sudah telepon rumah?"

"Sudah, cuma tidak ada yang angkat. Tidak biasanya mbok Sri begini."

"Mungkin ke toko?"

"Ah benar juga, kenapa tidak terpikirkan olehku."

Kamisha segera membuka handphonenya lagi. Belum sampai ia melakukan panggilan pada Suci. Tiba - tiba ada telepon masuk.

"Dari sekolahnya Axel," gumamnya. "Halo."

"Maaf bu Misha, kami dari pihak sekolah memohon maaf."

"Untuk apa?"

"Kami mau memberitahu kalau Axel mengalami kecelakaan di depan sekolah."

"Apa! bagaimana bisa terjadi bu!" teriak Kamisha histeris. "Bukankah Axel sekolah, kenapa bisa keluar?"

"Maaf bu, tadi pagi Axel tidak sekolah. Saudara bu Misha, mbak Kyara meminta ijin Axel datang terlambat."

"Ya tuhan, kenapa ibu mengijinkan?!"

"Karena Axel sendiri juga mengiyakan bu, maafkan kami."

"Dimana dia sekarang?"

"Di rumah sakit Permata Hati."

Panggilan di akhiri. Air mata Kamisha dengan deras membasahi pipi. Ia mencengkeram erat handphone miliknya. "Kyara." gumamnya pelan. Ia geram mendengar anak kesayangannya mengalami kecelakaan karena kelalaian seseorang.

"Kenapa?"

"Axel kecelakaan." jawabnya. "Pak Alex saya turun di rumah sakit Permata Hati."

"Baik, mbak."

"Tenanglah, aku yakin Axel akan baik - baik saja." Xander berusaha menenangkan Kamisha. Karena ia melihat tangannya yang gemetar dan pandangannya yang kebingungan.

"Aku akan menghukum diriku sendiri jika terjadi sesuatu dengan Axel."

"Tidak... tidak akan terjadi apa - apa dengan Axel. Ia anak yang kuat. Aku mohon tenanglah. Aku akan menemanimu." Xander menepuk - nepuk bahu Kamisha.

Alex melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Hanya memakan waktu tiga puluh menit akhirnya mereka sampai ke rumah sakit. Dengan cepat Kamisha turun. Ia menanyakan pada bagian informasi di mana pasien yang bernama Axel yang baru saja masuk karena kecelakaan. Begitu tahu Axel masih di IGD, dengan berlari cepat Kamisha menuju ke sana tanpa menghiraukan Xander.

Kamisha mengedarkan pandangannya dan tertuju pada sosok yang dia kenal. Yah, Kyara.

Dengan segera ia menuju ke sana. "Kyara!" panggilnya.

"Mbak Misha? kok mbak bisa ada disini?"

Plaaakkk...!!! Kamisha menampar Kyara.

"Apa yang mbak lakukan?" tanya Kyara memegangi pipinya yang terasa panas.

"Kenapa tidak memberitahuku kalau Axel kecelakaan?"

"Aku masih syok mbak."

"Kenapa tidak mengantar Axel sekolah dan kau malah membawanya pergi tanpa se ijin aku?"

"Aku hanya ingin mengajaknya jalan - jalan mbak."

"Tidak di jam sekolah!" teriak Kamisha histeris. Beberapa orang mulai memperhatikan mereka.

"Kamisha tenang." Xander datang menengahi mereka.

"Kalian pergi bersama?" tanya Kyara yang tampak terkejut. "Dan kenapa baju kalian sama? kalian pacaran?" teriak Kyara.

"Bukan urusanmu! aku pergi urusan pekerjaan. Jangan menuduh sembarangan." sanggah Kamisha.

Tampak beberapa perawat datang menghampiri mereka. "Maaf, tolong jangan membuat keributan. Ini rumah sakit. Selesaikan urusan pribadi anda di luar saja."

Kamisha diam. Ia berusaha menahan emosinya. Ia tahu ia salah telah bertengkar di dalam ruang IGD.

Tampak dokter keluar dari ruang perawatan. "Maaf dengan keluarga anak Axel." panggilnya.

"Ya saya dokter," sahut Kamisha.

"Anak Axel telah kehilangan banyak darah, kebetulan stock darah di tempat kami untuk golongan AB tidak ada. Apakah ada keluarga yang memiliki darah AB? mungkin ayah atau ibunya?"

Kamisha diam. Ia tahu golongan darahnya tidak cocok dengan Axel. Hatinya sangat terluka karena tetes darahnya tidak bisa menyelamatkan Axel. Dan dengan berat hati ia harus mengatakannya.

"Kyara golongan darahmu pasti cocok bukan?" ucap Kamisha dengan berderai airmata.

"Apa maksud mbak?"

Xander pun terkejut dengan perkataan Kamisha.

"Tolong Kyara, tolonglah Axel. Kamu ibu kandungnya dan aku yakin darahmu pasti cocok. Aku mohon." Kamisha memohon dan bersimpuh di depan Kyara. Air matanya mengalir dengan deras.

"Kamu ibu kandungnya?" tanya Xander sambil memandang Kyara dengan tatapan tidak percaya.

"Tidak... itu tidak benar... mbak Misha syok sehingga ia bicara ngelantur."

"Jangan berbohong lagi Kyara, aku sudah capek. Sekarang yang terpenting selamatkan Axel. Tolonglah." Kamisha terus memohon tanpa henti.

"Mari bu Kyara kita lakukan pemeriksaan sekarang. Kita jangan menunda lagi."

"Tapi___"

"Periksalah darahmu, ini menyangkut nyawa orang." perintah Xander dengan tegas.

Perawat segera membawa Kyara masuk untuk melakukan pemeriksaan.

Xander membantu Kamisha berdiri. Sebenarnya ia sangatlah marah mengetahui kebenarannya. Ia merasa menjadi bahan olokan oleh keduanya. Ia dibohongi berkali - kali. Tapi karena rasa simpati dan kasihan ia tidak akan mempermasalahkan nya saat ini. Situasinya yang tidak memungkinkan.

"Maaf Xander, kamu harus mengetahuinya di saat seperti ini."

Xander hanya diam dan tidak merespon ucapan Kamisha.

Tak lama kemudian Kyara keluar bersama perawat.

"Darahku tidak cocok."

"Apa! tidak...! tidak...! bagaimana kita menyelamatkan Axel?" tangis Kamisha mulai meledak.

"Mungkin ayah dari anak Axel juga bisa melakukan pemeriksaan." ucap perawat.

"Yah benar..." teriak Kamisha. "Xander tolong telepon Harvey."

"Harvey? untuk apa?"

"Dia ayah kandungnya Axel... ayolah tolong telepon dia." Kamisha memohon - mohon.

"Mbak Misha!" teriak Kyara. Ia tidak menyangka Kamisha sudah membongkar semua.

"Kyara, ayo kamu telepon Harvey. Suruh dia datang menyelamatkan anaknya. Aku mohon." Kamisha mengguncang bahu Kyara.

Xander, mengeratkan genggamannya karena merasa sebagai orang bodoh. Tapi walau bagaimanapun Axel tidak bersalah, jangan sampai karena keegoisannya nyawa seorang anak kecil akan hilang.

"Akan aku telepon" Xander dengan segera melakukan panggilan dan meminta Harvey untuk datang.

Setelah itu mereka bertiga hanya diam menunggu kedatangan Harvey. Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran Xander.

Tak lama kemudian Harvey datang dengan berlari. Kamisha tampak lega melihat kedatangan Harvey. Karena ia satu - satunya yang bisa menyelamatkan Axel.

"Mana Axel?"

"Ada di dalam."

Seorang perawat satang menghampiri "Anda ayah dari anak Axel?"

"Ya betul."

"Mari ikut saya."

Harvey memandang pada Xander, ia tahu saudaranya itu butuh penjelasan atas semuanya. "Aku akan menjelaskan nanti, bro." ucapnya sebelum kemudian ikut perawat masuk ke dalam ruangan.

Kamisha terus berdoa agar Axel bisa di selamatkan. Ia akan melakukan apapun untuknya. Dokter keluar dan memberitahu bahwa golongan darah Harvey cocok dengan Axel. Mereka akan segera melakukan tranfusi darah.

"Oh syukurlah," ucap Kamisha lega. "Kyara, Axel akan selamat." Kamisha memeluk Kyara karena lega dan senang. Sedangkan Kyara hanya diam, ia sedang memikirkan bagaimana reaksi Xander selanjutnya. Rencananya sudah hancur. Rahasia yang selama ini ia sembunyikan dalam sekejap terbongkar. Bagaimana ia nanti akan mempertanggung jawabkannya pada Xander. Masa depan yang sudah ia impikan tidak akan menjadi kenyataan.

Xander pergi setelah mengetahui Axel akan baik - baik saja. Kamisha tahu Xander sedang marah. Tapi saat ini ia belum bisa menjelaskan apa - apa. Perhatiaannya saat ini hanya pada kesembuhan Axel. Maafkan aku Xander ucapnya dalam hati.

"Mbak Misha, kenapa mbak tega melakukan ini padaku?"

"Melakukan apa, Ra?"

"Aku tidak menyangka mbak berhati busuk! mbak ingin memisahkan aku dengan Xander kan?!"

"Kecilkan suaramu, ini rumah sakit."

"Tidak...! kenapa mbak? kenapa...!"

"Aku tidak bisa berpikir lagi, Ra. Apalagi ini menyangkut keselamatan Axel. Kamu ibu kandungnya, Harvey ayah kandungnya. Kalian adalah orang yang bisa menyelamatkannya. Dimana hati nuranimu, Ra. Hanya karena masalah Xander kau bersikukuh tidak mau mengakui kalau Axel anakmu."

"Diam...! diam kataku...! mbak tidak tahu bagaimana rasanya impian yang aku inginkan tiba - tiba hancur berkeping - keping karena ulah keluarganya sendiri."

"Tapi impianmu itu di bangun atas dasar kebohongan. Wajar jika akhirnya seperti ini."

"Maaf selamat siang," ucap seorang polisi dengan seorang pria.

Kamisha dan Kyara segera menghentikan pertengkarannya.

"Dengan keluarga anak Axel?"

"Ya pak. Saya Kamisha dan ini Kyara."

"Maaf kami dari pihak kepolisian akan meminta konfirmasi terkait kecelakaan yang terjadi." ucap Polisi tadi. "Jadi begini bu, bapak ini adalah orang yang menabrak anak Axel." tunjuk polisi tadi ke arah pria setengah baya yang memakai jaket ojek online.

"Maafkan saya bu, saya benar - benar tidak sengaja."

Kamisha berusaha tenang dan tidak marah dengan orang yang menabrak Axel. Karena kalau dilihat dari kondisinya ia juga mengalami luka - luka.

"Bagaimana awal ceritanya pak?"

"Jadi begini bu, saat itu anak ibu berada di pinggir jalan sendirian dan ingin menyeberang. Lalu lintas saat itu ramai, mungkin itu yang membuat anak ibu takut menyeberang sendirian."

"Sendirian?"

"Ya bu, sendirian. Kemudian dia mulai melangkah, ada motor di depan saya dengan kecepatan tinggi yang tiba - tiba berhenti mendadak lantas karena kaget saya banting motor saya ke kanan dan saat itulah tiba - tiba anak ibu menyeberang secara mendadak."

Kamisha memandang tajam ke arah Kyara. "Ya sudahlah pak. Namanya juga kecelakaan, yang terpenting anak saya bisa selamat."

"Jadi begini bu, anda kami minta menandatangi berita acara Laka."

"Baik pak, saya akan mengikuti prosedur yang ada. Dan saya memilih jalur damai."

"Ya Allah... terima kasih bu." ucap penabrak tadi sambil sujud syukur. Kamisha juga merasa kasihan karena ia tidak melakukan dengan sengaja. Sebenarnya yang bersalah adalah Axel yang menyeberang sembarangan tapi yang harusnya paling di salahkan adalah Kyara, bagaimana bisa ia membiarkan Axel menyeberang sendirian.

Setelah menandatangani berkas, polisi dan penabrak tadi pamit pulang.

Plaakkk...!!! tampar Kamisha.

"Mbak menamparku lagi?!" teriak Kyara.

"Ya benar, Kenapa? Ibu macam apa kamu? tega kamu ya membiarkan anakmu menyeberang sendiri saat lalu lintas sedang ramai! dimana otakmu Kyara!" teriak Kamisha. "Pantas kau enggan memberitahuku karena kamu merasa bersalah dan takut padaku, bukan?"

Kyara hanya diam. "Aku muak dan malas dengan mbak Misha yang sok merasa benar, sok merasa suci!" bentak Kyara yang kemudian pergi meninggalkan Kamisha sendiri di rumah sakit.

Kamisha duduk di kursi tunggu, tubuhnya terasa lemah, hatinya terasa sakit mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

"Sha."

"Harvey." ucap Kamisha pelan. Ia sampai tidak tahu kalau Harvey sudah selesai tranfusi darah. "Bagaimana Axel?"

"Dia anak yang kuat, aku yakin dia akan cepat sembuh."

"Terima kasih sudah bersedia mendonorkan darahmu untuk Axel."

"Sudah kewajibanku sebagai orang tuanya." ucap Harvey. "Dimana Kyara?"

"Kyara sudah pergi keluar."

"Hmm... kalau begitu aku juga akan pulang. Kau tahu kan kondisiku seperti apa. Aku tidak ingin istriku tahu masalah ini."

"Yah aku menghargai itu."

"Aku pamit, permisi."

Harvey meninggalkan Kamisha sendiri. Tak lama kemudian dua orang perawat keluar dan membawa Axel masuk di ruang rawat inap. Kamisha dengan setia berada di samping Axel. Kata dokter tidak ada yang membahayakan, semua organ vitalnya aman. Hanya saja luka yang cukup lebar membuatnya kehabisan darah. Apapun itu sangat disyukuri oleh Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

"Selamat sore, tante."

"Sore Harvey. Sendirian? Zeline mana?"

"Masih dikantor tante. Hmm Xandernya ada?"

"Ada, ia di ruang gym. Naiklah ke atas."

"Baiklah kalau begitu saya permisi."

Harvey segera menaiki anak tangga satu demi satu. Sampailah ia di ruang Gym dan melihat Xander yang sedang berlating boxing. Dengan perlahan ia masuk.

"Hai bro."

Xander melihat siapa yang datang. Tapi kemudian kembali berlatih tanpa membalas sapaan dari Harvey.

Harvey tahu Xander pasti sangat marah dengannya. Oleh sebab itu ia hanya diam menunggu sampai Xander selesai latihan.

"Ada apa? masih menganggap aku saudara? atau kamu anggap aku sebuah lelucon?"

"Oh common bro kau salah paham. Beri aku kesempatan menjelaskannya."

Xander berjalan mengambil Sparring Gloves dan melemparkannya pada Harvey.

"Ayo tanding denganku. Jika kau bisa mengalahkanku, aku beri kesempatan untuk menjelaskannya."

"Oke." Harvey kemudian memakai sarung tangan dan pelindung kepala. Mereka mulai bertanding. Sudah bisa dipastikan siapa yang akan menang, tentu saja Xander karena dia sudah terlatih untuk itu.

"Bagaimana?"

"Heh... cukup bro. Aku menyerah... heh... heh." napas Harvey tersengal - sengal. Ia menjatuhkan diri ke lantai dan terkapar tak berdaya.

Xander duduk di sebelahnya. Ia melepas Sparring Gloves dan melemparkannya ke sembarang arah. Mereka sama - sama terdiam.

"I'm sorry Xander."

"Soal apa? karena menipuku?".

"Bukan menipumu, lebih tepatnya menyembunyikannya padamu."

"Aku sudah siap mendengarkan penjelasanmu."

Harvey menarik napas panjang sebelum bercerita. "Aku dan Kyara dulu berkenalan di jogja. Waktu itu ia masih gadis belia. Mungkin masih belum mengerti apa itu cinta. Memang aku akui ia sangat cantik dan menjadi idola banyak pria di sana. Dia dengan kerelaan hatinya menyerahkan dirinya padaku. Kau tahu kan saat masih muda bagaimana kehidupanku."

"Sering gonta ganti pacar." sahut Xander.

"Benar, jadi aku anggap Kyara seperti gadis yang lain. Setelah kejadian malam itu hubungan kami biasa saja. Sampai akhirnya orang tuaku memintaku untuk belajar di luar negeri. Sampai aku bertemu Zeline wanita luar biasa yang sekarang menjadi istriku."

"Bagaimana dengan Kyara?"

"Aku tinggal begitu saja. Karena aku pikir ia sama dengan gadis - gadis yang aku kenal. Lama aku tidak bertemu atau pun melakukan hubungan, hingga kemarin itu aku bertemu dia saat acara makan malam keluarga dan sudah menjadi kekasihmu."

"Malam itu aku memutuskan untuk menjalin pertemanan saja dengannya. Dia membohongiku tentang ibunya."

"Benarkah?"

"Ya dan feeling ku ternyata benar. Aku tidak bisa memulai suatu hubungan dengan banyak kebohongan. Lanjutkan ceritamu."

"Awalnya aku tidak tahu kalau dia ternyata hamil dan keluarganya mengalami keterpurukan. Ibunya terkena kasus penipuan jual beli tanah dan berakhir dipenjara. Aku baru tahu beberapa hari yang lalu karena kembali ke Jogja. Banyak informasi yang aku terima dari keluarga maupun dari teman - teman."

"Ah dia berbohong lagi padaku." ucap Xander sambil menggelengkan kepalanya, tanda tidak percaya.

"Oh god."

"Kalau saat itu kau sudah mengenal Kyara, itu tandanya kau mengenal Kamisha. Kenapa saat bertemu kau pura - pura tidak mengenalnya."

"Saat itu Kamisha tidak ada di sana ia sudah tinggal di Bandung. Informasi yang aku terima ayahnya berselingkuh dan itu membuat ibunya jatuh sakit dan meninggal. Ia tidak bisa menerima itu semua dan akhirnya pergi merantau. Kalau saat itu ada Kamisha, sudah tentu aku akan jatuh cinta padanya bukan dengan Kyara. Hahahahahh..."

"Dasar brengsek kau."

"Tenang bro, aku lanjutkan ceritaku. Jadi begitu Kyara melahirkan ia segera pergi dari rumah dan meninggalkan bayinya sendiri di sana. Orang tua Kamisha segera menelepon Kamisha dan menyuruhnya pulang ke Jogja. Jadi intinya mereka menyerahkan Axel untuk Kamisha rawat sampai sekarang. Kamisha belum pernah menikah sampai sekarang."

"Oh... pantas saja."

"Pantas apa?"

"Never mind." jawab Xander. Oh pantas saja reaksi berlebiham seperti itu ketika kami tidur bersama di hotel, ternyata ia sama sekali belum menikah batin Xander.

"Kamisha wanita luar biasa, ia merawat Axel seperti anaknya sendiri. Walaupun ia sakit hati dengan sikap bapaknya tapi ia masih mau menolongnya sampai sekarang."

"Ia memang wanita yang luar biasa, tapi dia telah membohongiku."

"Maafkanlah dia, kita manusia tempat salah dan dosa."

"Entahlah, apa aku bisa memaafkannya untuk saat ini. Aku merasa dipermainkan oleh mereka. Aku tidak menyukai kebohongan."

🍁🍁🍁🍁

1
Anonymous
i
yang ramli
Luar biasa
Jana
mau launching Xander junior inih
Jana
/Facepalm//Facepalm/
Jana
gimana rasanya klepon isi keju mozzarella 😁😁
Ratu Yuliana
Luar biasa
Jana
jangan jd playboy ya Axel 😂😁
Allenn
Matteo
Allenn
Bali
Allenn
Xander
Allenn
Misha
Nurul Siti Aisyah: kak kenapa setiap baca satu episode selalu iklan aja?
total 1 replies
sri Hartati_
mana rumah mu mb misha TK susul. Kulo saking sragen hehe
Aik Unique
Luar biasa
Sri Widjiastuti
duhh kok bisa sihh
Sri Widjiastuti
😁😁
Sri Widjiastuti
heleh2
Sri Widjiastuti
heleh2.... misha2 mosok g paham??
Sri Widjiastuti
tuh kan bikin susah sendiri
Sri Widjiastuti
hadeeh g mikir sdh dibantu heny... gimana nasib heny? pdhal kyara, heni, tina bertengkar didepan mata misha tuh
Sri Widjiastuti
duh gila ini mama, dikasih obat ya??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!