Terjerat Hasrat Tuan Samuel

"huf!" tiup Samuel mengejutkan villia yang sedang mengambil baju untuk dia pakai itu.

"*deg!, mas!" villia terkejut berkata dengan gugup dan malu memperbaiki handuknya yang hampir lepas karna ingin memakai celana dalam tersebut.

"hem..., lihatlah pemandangan yang indah ini!, apa kau sengaja merayu ku di pagi hari sayang!" ungkap samuel berbisik pelan dan kembali mengecup tekuk leher harum istrinya.

"uhn!, tidak mas... Aku tidak bermaksud seperti itu akh!" villia seperti tersengat listrik ketika Samuel menyerang lehernya secara tiba tiba dan mengigit kecil disana yang membuat villia berteriak terkejut.

"akh ...!, kau memang sangat sengaja sayang!" Samuel tersenyum nakal dan menyerang dengan bebas bahu mulus dan harum yang terpampang dengan jelas tersebut.

"uhn.. Mas.. Hentikan mas!, biarkan aku memakai pakaian ku!" villia melenguh kecil Samuel masih menyerang bahu, tekuk leher serta bagian d**nya yang sudah terpampang di sana.

"kenapa harus di pasang sayang!, biarkan aku memulai malam pertama kita!" Samuel berkata dengan suara serak dan seksinya dia sudah tidak sabar dan sangat ingin memulai malam pertama mereka!

"mas .., mas Samuel kumohon!" berkata dengan gugup dan belum siapnya.

melihat villia yang sedikit gemetar dia pun melangkah mundur dan sedikit mengecup bahu mulus villia.

"tidak apa apa sayang!, kalau kamu belum siap, mas gak akan memaksamu!" ungkap Samuel lirih dan tersenyum lembut pada istrinya.

Villia pun melirik Samuel di belakangnya.

dan sedikit mengigit kecil bibirnya.

"maaf mas!, aku belum siap!, mungkin nanti jika aku sudah siap aku yang akan mengatakannya padamu dan menyerahkan diriku padamu mas!" ungkap villia lirih dengan rasa bersalah nya.

"gak papa Sayang!, tidak apa apa!, mas akan selalu menunggu dirimu hingga kau benar benar siap menyerah kan dirimu kepada ku!" balas Samuel lirih dan memahami bahwa mungkin villia belum siap untuk memulai malam pertama mereka.

Samuel pun melangkah pergi dan mundur walaupun ada rasa kecewa di hatinya, tapi dia tidaklah boleh egois dan memaksakan kehendaknya kepada istri barunya ini

"*hiks..!"tiba tiba villia menitikkan air matanya entah kenapa dia sedih dan menangis seperti itu.

"apakah aku telah mengecewakan mas Samuel?" tanya lirih villia, sebenarnya dia memanglah belum siap dan takut untuk melakukan malam pertama meraka.

Kerena dari apa yang dia dengar malam pertama sangatlah menyakitkan, dan jika dia hanya menangis dan tidak bisa melayani suaminya. Villia takut Samuel akan bosan dan tidak akan mencintai dirinya lagi

"maaf mas.. Hiks, maafkan aku! , aku mohon bersabar lah menunggu kesiapan diriku terhadapmu!" lirih villia sedih dan bersalah dia pun mencoba menenangkan kecemasan di hatinya.

Tidak memiliki siapa siapa untuk bisa mengatakan isi hatinya ataupun sekedar curhat akan masalah yang di alaminya saat ini.

Membuat villia sedikit dilema dan semakin ragu untuk mengutarakan kebenarannya akan masalah yang sebenarnya. Padahal hal tersebut adalah hal yang bisa dikatakan sepele dalam hal baru dalam berumah tangga.

.

.

.

"hai sayang!, aku sudah menunggu kamu dari tadi!" sambut Samuel lembut dengan senyum indahnya menanti villia turun dari tangga tersebut dengan pelan.

Melihat Samuel yang bersikap biasa dan tetap tersenyum pada dirinya membuat villia semakin bersalah dan semakin sedih.

Villia pun hanya bisa menyembunyikan kesedihan itu dengan senyuman kecilnya.

"maaf mas!, apakah mas sudah lama menunggu ku!"ungkap villia lirih dia berusaha untuk bersikap baik baik saja disana.

"tidak terlalu lama!, apakah kamu habis menangis?" tanya Samuel lembut dia dapat melihat sedikit mata merah istrinya.

"??, tidak.. enggak kok!, aku gak nangis kok!" bohong villia cepat.

"... Sayang!, apakah kau berbohong kepadaku? " tanya Samuel lembut yang semakin membuat villia terdiam dan bersalah.

"... Hiks.. Mas!" tangis villia kecil pada akhirnya, dia tidaklah bisa menyembunyikan kesedihan kecil ini dari Samuel.

"hei.. Hei.. Tenanglah sayang!, aku disini aku disini!" Samuel membawa villia kedalam pelukannya menenangkan villia tersebut dengan menepuk bahu istrinya pelan.

"hiks.. Mas.. Maafkan aku! , maafkan aku mas!, aku tidak mau kau tidak mencintaiku lagi!" sendu villia kecil dalam pelukan Samuel.

Melihat villia yang semakin bersedih mau tak mau Samuel hanya bisa membawa villia kembali kekamar mereka.

Setelah di dalam kamar dan duduk di atas kasur.

"sudah.. Sudah tidak apa apa sayang!, jangan menangis!" ucap lirih Samuel lagi menenangkan villia untuk kesekian kalinya.

Villia pun menahan kesedihan di hatinya itu dan menggenggam kemeja yang digunakan Samuel dengan erat.

"mas...?" panggil serta tanya villia.

"ya sayang?, mas disini!" balas Samuel tetap menenangkan istrinya.

"apakah mas marah denganku?" tanya villia kembali dengan takut dan sedikit sedihnya.

"kenapa kau bertanya seperti itu sayang?, mana mungkin, mana mungkin mas marah sama Kamu!" ungkap Samuel cepat dan membenarkan kesalahan pahaman mereka.

Mereka pun mulai mengobrol dalam mengungkapkan isi hati masing masing. Dan akhirnya villia pun jujur akan masalah atau cemasnya perihal malam pertama mereka.

"ha..ha..ha!" tawa Samuel kecil pada akhirnya, dia tidak menyangka villia mencemaskan hal kecil seperti itu.

"kenapa kamu tertawa mas!, aku serius!" ungkap villia cemberut dan sedikit memukul pelan lengan kekar Samuel.

"ha..ha.. Maaf sayang!, hanya saja kau terlalu cemas berlebihan!" jelas Samuel jujur dan kembali menarik villia dalam pelukannya.

" baiklah sekarang dengarkan penjelasan dariku, sejujurnya memang benar bahwa malam pertama itu sedikit menyakitkan, akan tetapi mas tidak akan tidak mencintai dirimu lagi hanya karna kamu tidak bisa melayani diri ku sayang!, rasa cintaku padamu melebihi yang kau kira istriku!" jelas Samuel jujur dan ungkapan cintanya dalam.

"lalu . . Bagaimana mas!, aku takut sakit!" ungkap villia juga jujur dan semakin membuat Samuel gemas dan tersenyum nakal disana.

"jangan takut, awalnya saja yang sakit sebentar, tapi setelah itu mas yakin kamu akan menikmati hal tersebut!" bisik nakal Samuel kepada istrinya.

Membuat villia sedikit penasaran. Malu malu dan dengan wajah yang merahnya.

"apakah mas yakin itu hanya sakit sebentar?" tanya villia lirih penasaran serta malu malu mau.

"ya sayang!, itu hanya sakit sebentar!, apakah kau ingin mencobanya!" tanya Samuel semakin nakal dan telah mengusap paha mulus villia di balik gaun tersebut.

Villia mengigit bibir dalam merasakan sentuhan lembut dari Samuel.

"aku mau mas!, tapi aku minta lakukanlah dengan perlahan!" ungkap villia lirih memberikan lampu hijau pada Samuel untuk bisa memulai malam pertama mereka di siang hari tersebut.

Samuel pun tersenyum pasti, merebahkan villia lembut di tengah kasur empuk itu dan mulai mengecup dan menyerang tubuh istrinya secara perlahan.

"terima kasih sayang!,aku akan melakukanya dengan lembut!," bisik Samuel seksi dan hasratnya.