NovelToon NovelToon
Our Love Journey

Our Love Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:608
Nilai: 5
Nama Author: Renjana

Membahagiakan memiliki sahabat yang baik dan seorang crush yang sangat perhatian. Tapi dibalik itu semua, perjalanan cinta tak selalu bahagia. Masa lalu yang belum usai menjadi ujian disaat mereka memutuskan ke jenjang yang serius.
Masa lalu yang hadir diantara mereka, juga cobaan yang silih berganti. Akankah mereka bisa mengatasi dan melaluinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Verlie masih mencatat beberapa hal penting di bukunya saat pintu kelasnya diketuk dan seseorang masuk. Jimy berjalan santai di depan kelasnya sambil tersenyum dan meminta ijin untuk menemui Verlie. Verlie menepuk wajahnya yang malu.

Setelah meminta ijin, Verlie keluar bersama Jimy yang masih tersenyum.

"Ada apa?" tanya Verlie kesal sambil bertolak pinggang. Masalahnya bukan hanya kali ini ketiga sahabat randomnya datang ke kampusnya dan membuat ulah.

"Aku mau mengajakmu pergi tanpa sepengetahuan Naja, kamu tahu besok adalah hari ulang tahunnya. Biasanya tanpa perencanaan dia akan menyewa satu tempat. Tapi tahun ini biar diadakan di rumah saja," Kefin menjelaskan.

"Hmmm lalu?"

"Kita buat surprise untuk Naja, bagaimana?" tanya Kefin antusias.

"Hmmm kan masih besok, santai sajalah," ucap Verlie dan berbalik.

"Eeeh bukan begitu, kita siapkan kado, hiasan dan kue," ucap Kefin.

"Cari saja tukang hias, kalian kan cukup kaya untuk mendekor ruangan kecil saja," Verlie tak berminat dengan ide Kefin yang selalu berakhir gagal dan diluar perkiraan.

"Ayolah, bantu aku. Ada Jimy juga. Kita bertiga selesaikan," ucap Kefin. Verlie menarik napas dan membuangnya kasar.

"Baiklah! Tapi setelah kuliah..."

Baru saja Verlie mengatakannya, teman-teman sekelasnya sudah keluar kelas. Kelas sudah berakhir. Shendy menghampiri mereka dengan membawakan tas Verlie.

"Hai Kefin!" sapa Shendy.

"Hai Shendy! Mau pulang? Kita sekalian saja," ajak Kefin yang selalu bertemu Shendy.

"Baiklah kalau tidak keberatan," ucap shendy. Lalu mereka bertiga meninggalkan kampus.

"Shen, kamu nggak sibuk? Temani aku dan Verlie memilih kue," kata Kefin.

"Hmmm boleh saja, waktuku juga santai. Kue untuk apa?" tanya Shendy.

"Naja besok ulang tahun," jawab Verlie.

"Sekalian saja kita membeli hiasan sederhana," ucap Shendy.

"Tapi..."

"Sudahlah, nanti aku bantu juga," kata Shendy. Kefin mengangguk setuju. Mereka pergi ke toko kue lalu dilanjutkan membeli hiasan dinding dan balon. Bahkan Kefin membeli dua lusin topi kerucut ulang tahun. Membuat Verlie dan Shendy terbahak melihatnya.

Setelah itu, mereka mengantar Shendy pulang dan berjanji besok akan membantu menghias ruangan belakang. Ruangan yang jarang dikunjungi Naja.

Keesokannya, setelah dari kampus mereka segera menghias ruangan belakang yang lumayan lebar. Hanya ada Kefin, Verlie dan shendy. Sedangkan Jimy bertugas memastikan Naja akan terus di kantor sampai nanti malam. Awalnya Jimy menolak, tapi setelah di tatap tajam oleh Kefin dan Shendy akhirnya ia setuju.

Setelah menghias ruangan dengan hiasan sederhana, Verlie menuju dapur. Ia akan menyiapkan sedikit makanan untuk tamu yang mungkin akan datang. Hari sudah semakin sore, Verlie dan Shendy membuat aneka makanan. Mulai dari buah, kue-kue dan camilan lainnya.

Malamnya Kefin sudah kembali membawa pesanan kue yang mereka pesan. Ada enam orang yang diundang oleh Kefin dan Jimy. Lalu ditambah Kefin, Jimy, Verlie dan shendy. Mereka bersiap di ruangan belakang menanti Jimy yang membawa Naja ke belakang.

Sudah lebih dari sepuluh menit mereka menunggu, tapi Jimy belum mengabari mereka apakah sudah masuk rumah atau belum.

"Kita surprise saja di depan pintu!" ucap Verlie. Semua mengangguk setuju dan mengendap ke depan dengan lampu yang dimatikan. Mereka menghidupkan lilin saat Jimy mengabari mereka sudah di depan. Saat Kefin membuka pintu....

"Happy Birthday!!!" teriak beberapa orang di luar mengagetkan mereka yang di dalam. Semua melongokkan kepala keluar melihat siapa yang mendahului mereka mengucapkan selamat ulang tahun.

Verlie maju untuk melihat Naja yang sudah menghadap keluar. Verlie hanya dapat melihat sebuah kue dihadapan Naja tanpa tahu siapa yang memegangnya. Yang ia tahu itu tangan seorang wanita dengan kuku panjang. Sayang wajahnya tidak terlihat.

"Siapa?" tanya Shendy. Verlie mengedikkan bahu tanda tidak tahu.

Kefin dan Jimy menerobos ke pintu untuk melihat siapa yang ikut memberikan surpise untuk Naja. Kedua pemuda itu hanya terdiam tanpa mampu berkata-kata.

"Happy Birthday to you... Happy Birthday to you... Happy Birthay to Naja, happy birthday to you..." diluar mereka menyanyikan lagu selamat untuk Naja.

"Make a wish," pinta sebuah suara wanita sepertinya dia yang memegang kue.

Terlihat Naja memejamkan matanya tanda berdoa dan meniup lilin hingga padam.

"Selamat ulang tahun," ucap wanita itu lalu memeluk Naja sambi tersenyum. Di situlah Verlie dapat melihat siapa dia. Wanita cantik, berambut panjang bergelombang.

"Ayo masuk!" ajak Naja. Verlie akan menyodorkan kue ulang tahun tapi lilin itu sudah padam. Jadi ia menurunkan kue hingga saat Naja melewatinya tak dapat melihat kue yang dipegangnya.

Kefin menepuk pundaknya menguatkan. Jimy menatapnya dengan pandangan sedih. Entah mengapa kedua sahabat Naja menatapnya sedih. Verlie cukup pandai menyembunyikan rasa sedih dan kecewanya.

"Kita letakkan saja kue ini di kamar Naja," kata Verlie sambil tersenyum yang dipaksa.

"Tapi..."

"Tidak apa, biarkan saja di kamar Naja," Verlie memotong pembicaraan Jimy. Mereka berempat meletakkan kue ulangtahun itu di meja samping tempat tidur Naja dengan lilin yang sudah meleleh karena terlalu lama dimakan api. Terlihat menyedihkan.

Setelah meletakkan kue ulangtahun Naja, mereka segera bergabung dengan yang lainnya di belakang. Berlatar hiasan yang dikerjakan oleh Verlie dan teman-temannya kini digunakan oleh si wanita yang baru datang. Terlihat Naja tersenyum saat mereka menikmati makanan yang sudah susah payah disediakan oleh Verlie.

"Dia siapa?" tanya Shendy.

"Aku tidak tahu," jawab Verlie. Entah mengapa melihat wanita itu dekat dengan Naja, bagaimana Naja bisa tersenyum senang membuat hati Verlie terasa sakit. Berdenyut di sana.

"Berikan air ini!" Kefin menyodorkan segelas air saat Naja terbatuk dan mendorong Verlie ke tengah ruangan. Tapi Verlie kalah cepat, wanita itu sudah lebih dulu memberikannya.

"Terimakasih," ucap Naja mengembalikan gelasnya dan akan mengambil tisu di meja. Saat ia berbalik, ternyata ia malah menabrak seseorang. Air di gelas yang dipegangnya segera tumpah dan membasahi bagian depan pakaiannya.

"Ah maaf," ucap Naja pelan. Verlie hanya menunduk menatap pakaiannya yang basah.

"Tidak apa-apa," ucap Verlie sambil memberikan senyuman palsu lalu kembali ke Shendy dan Jimy dengan wajah kesal.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Jimy.

Ingin sekali Verlie mengatakan ia baik-baik saja. Tapi matanya sudah memanas dan ia tak mau semua orang melihatnya menangis menyedihkan entah karena alasan apa.

"Sudah, lupakan saja. Sebaiknya kita keluar," ajak Kefin.

"Tapi..."

"Kamu mau merayakan bersama mereka?" tunjuk Jimy pada segerombolan orang yang baru saja memulai berjoget dan menyetel lagu yang sangat keras. Sepintas Verlie melihat Naja dan gadis tadi berhadapan sambil tersenyum. Sekali lagi,Verlie menarik napas dan berlalu dari sana. Ia tak akan bisa mendekati Naja meski hanya untuk mengucapkan selamat.

Siapakah gadis itu? Mengapa dengan mudah membuat Naja tersenyum? Verlie terluka? Tentu saja, meski ia ingin menyangkal tapi rasa denyut di dadanya tak bisa membohongi dirinya sendiri. Bahkan Kefin menatapnya sendu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!