NovelToon NovelToon
Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:90.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

"Kamu istriku. Aku akan menerima kekurangan mu dan terimalah kekurangan ku sebagai seorang suami." Abhaya Chandra.

Akibat masyarakat yang memiliki tradisi kolot, mereka terpaksa melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena berteduh dari hujan di sebuah pos kampling. Dua orang yang tidak saling mengenal itu diikat dalam ikatan yang sakral secara tiba-tiba.

Qiana Nadhifa, gadis yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah itu pun seketika menjadi hujatan masyarakat. Pembelaan yang dilakukan sia-sia karena ada orang yang mengambil keuntungan dari kejadian yang menimpanya. Sehingga tidak ada yang mempercayai perkataannya ataupun perkataan laki-laki yang dipaksa menikahinya, Abhaya Chandra. Termasuk sang ibu yang justru membencinya.

Apakah pernikahan keduanya berujung keberkahan Allah?

Author Note: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan setting cerita, semua murni kebetulan. Semoga pembaca suka dengan karya keempat saya...
Terimakasih atas dukungannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Melepas Pakaian

"Maafkan aku, Dek. Bagaimana cara ku menebus kesalahanku?" Chandra bermonolog sambil membelai rambut istri kecilnya yang saat ini ada di dalam dekapannya.

Salahnya yang dikuasai hawa naf su, membuatnya bergerak mengikuti instingnya dan melupakan jika istri kecilnya masih memiliki trauma. Mengingat tubuh Qiana yang bergetar tanpa bisa mendengarkan suaranya tadi, ia seperti merasakan sakit di hatinya. Beruntung Qiana mengenalinya dan segera sadar dari ketakutannya. Cukup lama Qiana menangis dalam pelukannya sampai terlelap karena kelelahan.

Dan sekarang, ia tidak bisa bergerak sama sekali karena Qiana tidak melepaskan tangannya. Posisi mereka saat ini terasa ambigu sekali, dengan tangan Qiana yang melingkar di lehernya dan kedua tangannya yang melingkar di tubuh istri kecilnya. Untung saja karena rasa bersalahnya, sesuatu dibawah sana turun dengan sendirinya. Tidak ingin berpikir macam-macam, Chandra memejamkan matanya mengikuti Qiana menjemput mimpi.

Alunan adzan subuh yang berkumandang membangunkan Chandra dari alam mimpinya. Ketika ia membuka mata, Qiana masih berada dalam pelukannya, tetapi ada yang berbeda dengan istri kecilnya. Tubuhnya meringkuk dalam dekapannya. Merasa ada yang tidak beres, Chandra meletakkan tangannya di kening istri kecilnya. Ternyata benar dugaannya tubuh Qiana demam.

Perlahan ia turun dari tempat tidur menuju lemari pakaian untuk mengambil handuk kecil, kemudian membasahinya di kamar mandi guna mengompres Qiana. Setelah meletakkan kompres di kening Qiana, Chandra bergegas mengerjakan sholat subuh agar ia bisa menanyakan Mamak apakah memiliki obat penurun panas untuk Qiana.

"Mak, ono obat nggo panas ora?" tanya Chandra kepada Mamak yang sedang menemani Bapak sarapan.

(Mak, ada obat demam tidak?)

"Ora ono, takono Fathir." baru saja Mamak mengucapkannya, Fathir yang datang menghampiri mengatakan bahwa ia juga tidak punya obat penurun panas.

(Tidak ada, coba tanya Fathir.)

Mamak pun menanyakan obat tersebut untuk siapa. Chandra mengatakan jika Qiana demam dan sekarang masih dikamar ia kompres. Mamak menyarankannya untuk menyeduh jamu yang biasa dikonsumsi beliau ketika tidak enak badan dulu, jika hari sudah terang baru membawanya periksa ke dokter.

Chandra menurut dan menanyakan dimana Mamak menyimpan jamunya dan ia juga menanyakan apakah Mamak memiliki madu. Ia tahu Qiana tidak menyukai jamu, maka dari itu dengan adanya madu dapat mengurangi rasa pahit dari jamu. Mamak menyiapkan termos air, madu dan jamu seduh agar Chandra bisa membawanya ke kamar. Mamak juga berpesan untuk mengganti kompres Qiana dengan air hangat.

Dengan kedua tangan yang penuh dengan barang bawaan, Chandra masuk ke dalam kamar dan menemukan Qiana dalam posisi meringkuk dengan memeluk selimut. Segera ia meletakkan termos di meja. Tak lupa ia menambahkan madu ke dalam jamu yang sudah diseduh oleh Mamak, kemudian mendudukkan Qiana agar bisa meminum jamu tersebut.

Qiana perlahan membuka matanya yang berat, melihat Chandra yang sayup-sayup memintanya untuk membuka mulut. Qiana hanya bisa menurut, seketika rasa pahit bercampur manis masuk ke dalam mulutnya. Ia mendengar sang suami menyuruhnya untuk menelannya, ia pun menelannya dengan susah payah karena tenggorokannya saat ini terasa sakit.

Setelah memastikan Qiana meminum jamu yang ia berikan, Chandra merebahkan kembali tubuh Qiana. Ia mengganti handuk basahnya dengan air hangat dan meletakkannya kembali di kening istri kecilnya. Tiba-tiba ia teringat sebuah artikel yang pernah ia baca, jika pelukan skin-to-skin efektif untuk meredakan demam. Tanpa pikir panjang, Chandra mengunci pintu kamarnya dan melepaskan kaosnya. Perlahan, ia membuka atasan istri kecilnya menyisakan pembalut gu nung kem bar di sana. Tubuh Qiana dipeluknya di bawah selimut. Entah berapa lama ia memeluk istri kecilnya dengan keadaan seperti itu, karena ia pun ikut terlelap kembali.

Qiana yang merasakan sesak dan panas, membuka matanya perlahan. Ia mendapati sang suami terpejam memeluknya tanpa mengenakan pakaian. Ia pun mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam. "Maafkan aku, Mas." gumam Qiana.

Ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya semalam. Ia mulai bisa menerima ci uman sang suami, tetapi ketika tangan Chandra merabanya ingatan menyakitkan itu pun kembali memenuhi kepalanya membuat tubuhnya bergetar tak terkendali. Ketakutan menutup semua inderanya, ia seperti tenggelam dalam kegelapan dan Chandra lah yang menariknya dari kegelapan tersebut.

Qiana berusaha untuk duduk perlahan, ia menyandarkan kepalanya di bantalan tempat tidur karena kepalanya masih terasa sakit. Ia juga masih belum sabar dengan keadaannya saat ini. Ketika ia mengedarkan pandangannya, ia melihat jam dinding menunjukkan waktu pukul 07.00 pagi. Saat hendak membangunkan suaminya, pandangannya tertuju pada pakaian yang ada di samping tempat tidur. Tidak hanya kaos yang Chandra kenakan semalam, ada pula atasannya di sana.

Seketika ia melihat tubuhnya dan menemukan jika ia hanya mengenakan pakaian dalam. Sempat ingin berteriak, tetapi ia sadar jika ini adalah hak suaminya. Ia pun beringsut untuk mengambil pakaiannya.

"Dek..." panggil Chandra dengan suara parau.

"I-iya mas..." jawab Qiana gugup.

Chandra duduk dan meletakkan tangannya di kening Qiana. Ia bersyukur suhu tubuh istri kecilnya sudah normal. Ia pun turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Tetapi kemudian ia sadar dengan apa yang ia perbuat tadi, ia pun berbalik melihat Qiana yang masih diam membeku.

"Maaf, tadi kamu demam. Jadi aku buka pakaiannya untuk menyerap panas tubuhmu." jelas Chandra.

Qiana justru bingung dengan penjelasan Chandra. Apakah dirinya sakit? Ia pun meletakkan tangan di keningnya. Suhunya normal. Tidak mungkin suaminya berbohong kepadanya, ia pun mengambil pakaiannya dan mendapati termos dan handuk basah di sana.

Benar, suaminya tidak berbohong. Wajah Qiana bersemu merah. Ia telah salah paham terhadap suaminya. Ia mengira jika suaminya melepaskan pakaiannya untuk... Ah sudahlah. Mana mungkin suaminya minat dengan dirinya yang memberikan penolakan dan sedang dalam keadaan kotor. Qiana berada dalam dilema.

Suaminya akan terbang siangnya ini, ke tempatnya bekerja. Tetapi Qiana belum memberikan haknya sebagai suami. Apakah suaminya bisa menahannya nanti ketika melihat perempuan lain di sana? Pikiran Qiana melayang kemana-mana dengan segala kemungkinan. Chandra yang sudah keluar dari kamar mandi pun membuyarkan lamunan Qiana.

Segera ia menyiapkan pakaian untuk Chandra dan ia pun beranjak masuk ke dalam kamar mandi. tetapi Chandra menghentikannya dan memintanya untuk mandi menggunakan campuran air termos. Qiana menurut dan membawa termos air panas ke dalam kamar mandi.

1
Ria Nasution
double up dong Thor
Meymei: maaf kak,belum bisa karena masih tahap revisi bab😅
total 1 replies
Melki
next
Meymei: siap kakak,, ditunggu yah
total 1 replies
Yani
Suami idaman
Meymei: iya kak ☺
total 1 replies
Yani
Terus berusaha cepat sembuh
Meymei: doanya ya kak.. berusaha terus ini (Qiana)
total 1 replies
Yani
Penasaran sama author sebenarnya orang mana bisa bahasa Jawa bisa bahasa Banjar?
Meymei: campuran kak🤭
total 1 replies
Yani
Ternyata sang mantan
Meymei: hihihi
total 1 replies
Yani
Siapa tu perempuan?
Yani
Semoga berhasil
Meymei: aamiin...
total 1 replies
Yani
Kepala kali thor 🙏🙏
Meymei: hehehe iya kak,, msh proses revisi 🤭
total 1 replies
Yani
Betul banget thor 👍
Meymei: makasih kak,, takutnya di hujat klo gak di note ☺
total 1 replies
Yani
Ada aja yang julid
Meymei: biasa kak, iri
total 1 replies
Yani
Berkumpul dengsn besar merpanjang tsli silaturrahmi
Meymei: betul betul betul
total 1 replies
Ria Nasution
semangat buat hilangkan trauma d tubuh qiana
Meymei: siap kak ☺
total 1 replies
Yani
Betul kata Qiana cape" menjelaskan biarkan saja
Meymei: dibawa hepi aj ya kan kak 😁
total 1 replies
Yani
Untung tidak terjadi apa" rem mobilnya blong
Meymei: Pasti dong, mekanik punya (Chandra)
total 1 replies
Yani
Kasian Qiana memendam sendiri
Meymei: kurangnya dukungan dari keluarga kak
total 1 replies
Yani
Keterbukaan lebih baik dalam berumah tangga biar ga jadi salah paham
Meymei: bener banget kak 😁
total 1 replies
Nabilah
aamiin...
Nabilah
mau 1 yg kek gini thor
Nabilah: 🤣🤣🤣 ups
Meymei: aku juga mau kak 🤭
total 2 replies
Alisa Erlani
aduh qiana nanti candra d gondol novi loh kmu terus2an trauma jdi alasan mau sampai kapan knp kmu tak berobat untuk ngehilangkan trauma nya sih..
Yani: Seharusnya Qiana sambil berobat
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!