Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pedang Terkutuk
Perjalanan menuju Hutan Kabut Awan akan memakan waktu yang lumayan lama. Mereka akan singgah di beberapa desa dan kota yang searah dengan tujuan mereka. Disana selain beristirahat, mereka juga akan mengisi ulang perbekalan mereka.
Hari ini adalah hari ketujuh perjalanan Boqin Changing dan gurunya. Selama tujuh hari perjalanan, tidak ada peristiwa hebat yang terjadi. Keadaannya tenang dan damai tanpa ada gangguan.
Selama perjalanan ini mereka tidur beratapkan langit dan beratapkan tanah. Boqin Changing seakan bernostalgia dengan keadaannya di kehidupan pertamanya sebelum menemukan bola pemanggil.
Saat itu dia hanya pendekar tanpa nama. Dia bebas tidur dan berpetualang kemanapun. Pada waktu itu Boqin Changing lebih banyak melakukan perjalanan sendiri sebelum akhirnya bergabung ke Paviliun Teratai Naga.
Saat ini keadaan sudah berubah. Kali ini dia menjalani takdir yang berbeda dengan kehidupan pertamanya. Perjalanan mengunjungi Hutan Kabut Awan tidak pernah ada dalam kehidupan pertamanya. Namun kali ini dia akan pergi ke sana bersama dengan gurunya.
"Chang'er sebentar lagi kita akan sampai di Kota Yuisong. Disana kita akan beristirahat sebentar dan mengisi perbekalan."
"Baik guru."
Kota Yuisong dulunya adalah kota yang sangat kaya. Ratusan tahun yang lalu ditemukan tambang emas besar di sekitar kota ini. Hal ini membuat kota ini menjadi ramai oleh para pekerja dan pedagang. Namun dua puluh tahun lalu, emas yang bisa ditambang habis tak tersisa. Hal ini mengakibatkan perekonomian yang terbentuk sebelumnya menjadi berantakan.
Perlahan mulai banyak orang meninggalkan kota ini sehingga kota ini semakin sepi. Kota yang dulunya gemerlap sekarang mulai bertahap menunggu kematiannya.
Guru Tian dan Boqin Changing kemudian sampai di pintu gerbang kota. Setelah membayar ke penjaga gerbang dengan koin perak mereka dapat memasuki kota.
Kota yang mereka datangi saat ini sudah tidak terawat. Banyak bangunan sudah kusam dan terlihat kuno di kota ini. Jika dahulu kota ini bisa menjadi pusat perdagangan emas di masa lampau, saat ini Kota Yuisong hanya menjadi kota transit para pedagang atau pendekar sebelum menuju ke kota lain.
Mereka berdua akhirnya menemukan sebuah penginapan dan memutuskan mengambil dua kamar di situ. Karena hari masih sore, Boqin Changing meminta ijin kepada gurunya untuk berjalan jalan di sekitar kota. Guru Tian mengijinkan dengan catatan tidak boleh terlalu jauh dari penginapan.
Di kehidupan keduanya ini Boqin Changing lebih suka mengeksplor beberapa daerah dibanding kehidupan pertamanya. Segala hal yang tidak sempat dia lakukan di kehidupan pertamanya akan dia coba saat ini. Dia kemudian berjalan jalan melihat kawasan perdagangan yang ada. Masih ada beberapa toko yang buka di kota ini. Mungkin memang masih ada peminat untuk beberapa barang yang dijual di toko ini.
Boqin Changing kemudian terus berjalan sampai menemukan toko kecil yang menjual beraneka jenis pedang. Merasa tertarik karena selama ini dia hanya mempunyai pusaka kelas dua, Boqin Changing memutuskan pergi ke sana.
Untuk jenis pusaka ada beberapa tingkatan pusaka di alam ini dimulai dari yang paling rendah sebagai berikut:
• Pusaka Kelas Tiga
• Pusaka Kelas Dua
• Pusaka Kelas Satu
• Pusaka Raja
• Pusaka Bumi
• Pusaka Langit
• Pusaka Alam
Saat ini Boqin Changing hanya mempunyai satu buah pedang dengan kualitas pusaka kelas dua. Pedang dia yang lain sudah patah saat dia berlatih. Dia berharap di toko tersebut setidaknya terdapat pusaka kelas satu. Setidaknya kualitas pedangnya meningkat.
Boqin Changing masih mempunyai sisa uang hasil dari menjarah para perampok beberapa tahun lalu. Dia pikir siapa tau ada senjata yang menarik perhatiannya.
Ketika memasuki toko pedang itu, tampak tidak ada satupun pembeli. Toko tampak sepi dan kotor. Seorang pria tua sedang tertidur di meja. Sepertinya dia kelelahan menunggu pembeli.
"Permisi"
Mendengar ada suara di tokonya, penjual tersebut langsung bangun dengan tergesa gesa.
"Ah Tuan Muda. Maaf sepertinya aku ketiduran. Pilihan tepat tuan muda berkunjung ke toko saya. Toko ini adalah toko pedang terbaik di kota ini."
Pedagang itu tidak berhenti berbicara untuk meyakinkan Boqin Changing. Dia menjelaskan bahwa pedangnya adalah kualitas terbaik yang pernah ada. Melihat Boqin Changing yang masih muda dia berfikir bahwa Boqin Changing mudah ditipu.
"Yang ini harganya 100 koin emas tuan muda. Yang ini 50 koin emas... Yang ini 60 koin emas."
Pedagang tersebut mencoba meraih untung besar dari pedang yang dijual disana. Boqin Changing sendiri bukannya tidak tahu bahwa pedagang ini mencoba menipunya. Dari tadi dia melihat lihat pedang yang ada disana. Hampir semuanya adalah pedang kelas tiga. Ada beberapa pedang kelas dua namun tidak ada yang dirasa cocok olehnya. Belum lagi harganya yang sangat mahal di sini. Namun karena dia masih membutuhkan satu pedang lagi maka dia berniat membeli pedang termurah saja.
"Sejujurnya aku hanya mempunyai satu koin emas saja paman. Apakah ada pedang berharga satu koin emas." ucap Boqin Changing sambil memperlihatkan koin emas di tangannya
"Aih ternyata kau orang miskin. Percuma aku menawarkan pedang mahal padamu." ucap penjual tersebut sambil mengambil uang koin dari tangan Boqin Changing.
"Sana kau cari di bagian pojok sana. Kau bisa pilih satu pedang pada tumpukan yang ada di bak itu." ucap sang penjual sambil mendengus dan kembali ke tempat awalnya tidur.
Boqin Changing yang mendapat perlakuan tersebut tidak membalasnya. Dia kesini hanya untuk mencari pedang. Apalagi paman itu hanya sekelas pendekar dasar. Mungkin karena alasan itulah dia memutuskan menjadi seorang pedagang dibandingkan meneruskan menjadi seorang pendekar.
Boqin Changing kemudian menuju ke arah tumpukan pedang yang cukup banyak. Tumpukan pedang itu ditaruh di sebuah bak besar dengan posisi gagang pedang berada di atas.
Boqin Changing memegang satu persatu gagang pedang dan memeriksa kualitas pedang yang ada disitu. Semua yang dia pegang hanya pedang sampah, pedang tumpul, ataupun maksimal pedang kelas tiga.
Dia tersenyum kecut. Dia merasa hari ini dia cukup sial sehingga hanya mendapat pedang kelas tiga saja di toko ini. Hingga tangannya kemudian memegang sebuah gagang pedang berwarna hitam yang berada di bak.
Ketika dia memegang gagang pedang itu ada perasaan tidak enak muncul. Boqin Changing kemudian membuka sarung pedangnya dan menemukan bilah pedang tersebut berkilauan saat diterpa cahaya. Jika dia orang awam ataupun pendekar biasa mereka pasti tertarik mengambil pedang ini, namun Boqin Changing tidak.
"Pedang terkutuk" gumamnya saat merasakan hawa pedang tersebut.
Pedang yang saat ini dipegang Boqin Changing telah tertempel formasi kutukan. Boqin Changing kemudian membaca kutukan yang menempel pada pedang tersebut dengan ilmu rahasianya. Di kehidupan pertama, Boqin Changing pernah belajar ilmu formasi kepada pengikutnya yang seorang master formasi. Orang tersebut adalah orang terkuat kedua di pasukannya setelah Zhi Shen.
..."Semua yang mengakui pedang ini sebagai pedangnya maka dia ditakdirkan akan mati terhunus oleh pedang ini."...
Begitu bunyi kutukan di pedang ini.
Boqin Changing merasa ada yang aneh dari pedang tersebut yang membuatnya penasaran. Dia kemudian mencoba mematahkan formasi kutukan tersebut. Dia ingin melihat rahasia dibalik pedang ini.
Lima menit berlalu dan Boqin Changing masih merapal mantera untuk mematahkan formasi kutukan di pedang tersebut. Formasi di pedang tersebut cukup rumit. Boqin Changing yakin pedang tersebut dulunya setidaknya dimiliki seorang pendekar bumi ke atas. Biasanya seorang pendekar suci tidak akan mampu membuat formasi serumit ini.
Sepuluh menit berlalu dan Boqin Changing masih mencoba memecahkan formasi kutukan di pedang tersebut. Di sisi lain paman penjual melihat Boqin Changing yang belum menentukan pilihan pedangnya mulai tidak sabar.
"Bocah apa kau belum selesai memilih pedangnya? Aku mau tutup" ucapnya kemudian sambil menutup mata dan tidur tiduran di atas meja.
Saat paman penjual tersebut berkata seperti itu, bersamaan dengan Boqin Changing yang selesai merapal mantera pemecah formasinya.
Krakkkk.... Formasi yang menyelimuti pedang tersebut akhirnya hancur. Warna berkilauan pada bilah pedangnya kemudian berubah menjadi warna hitam pekat.
"Tidak mungkin, ini tidak mungkin. Ini pusaka langit" gumam Boqin Changing gembira.
LIST BAJU YG HADIR KARENA DPT KAOS ASMIPA DARI SPONSOR
1. Sugeng ( L)
2.
3.
4.
5.
TERUSKAN
KUSUS YG HADIR SEGERA MAU SAYA SETOR KE PUSAT
bukannya sbgai pendekar terhebat di kehidupan pertama Dan begitu mudah bagi² tehnik kepada org² terdekat di kehidupan kedua nya
Naif...sungguh naif