NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

"Ah... akhirnya sampai rumah juga." Seru Mey langsung turun dari mobil dan sedikit berlari memasuki rumah yang amat ia rindukan. Benar, saat ini mereka sudah kembali ke kediaman setelah menghabiskan waktu untuk berbulan madu selama empat hari.

Mey terus berlari kecil menuju kamar sahabatnya yang ia rindukan. "Tasya." Panggilnya sambil menggedor pintu kamar.

"Mamud." Pakik Tasya yang keluar dari kamar. Gadis itu pun berhambur dalam pelukan Mey. "Rindu banget tahu gak? Sepi rumah ini tanpa lo."

"Gw juga rindu tahu." Balas Mey mengeratkan pelukannya.

"Masuk kamar yuk, lo harus cerita pengalaman di sana." Ajak Tasya melerai pelukan mereka. Mey pun mengangguk antusias. Lalu keduanya pun hendak masuk kamar. Namun suara berat milik David berhasil menahan langkah keduanya.

"Sayang, mau ke mana?"

Mey dan Tasya pun menoleh bersamaan. "Kamar." Jawab keduanya kompak.

"Sasa, biarkan Mommymu istirahat." Kata David menatap keduanya bergantian.

"Mas, Mey gak papa kok. Lagian Mey kangen sama Tasya."

"Iya nih, Sasa juga kangen Mamud. Bilang aja Daddy gak mau jauhan dari Mamud. Iya kan?"

"Udah tahu masih aja nanya." Sahut David dengan entengnya.

"Ck, bentar aja Dad. Lagian malam nanti kalian bisa lanjut bulan madunya. Yuk ah, biarin aja Daddy sendirian. Orang kita mau temu kangen juga." Tasya pun menarik tangan Mey dan langsung membawanya masuk ke dalam kamar. Sedangkan David cuma bisa menghela napas panjang. Kemudian melenggang menuju kamarnya.

"Gimana-gimana? Seru gak di sana? Jangan bilang Bokap gw gempur lo tiap malam?"

Mey yang mendengar itu memutar bola matanya jengah. Lalu menyomot cemilan dalam toples. "Namanya juga bulan madu, ya pasti tiap malam lah. Pagi pun hayuk aja gw mah." Jawab Mey dengan santai.

Tasya melongo mendengarnya. "Itu artinya dua puluh empat jam kalian gituan terus? Hebat banget badan mungil lo bisa nyaingin tenaga Bokap gw."

"Ya enggak dua puluh empat jam juga kali, Sya. Mati gw kalau gitu." Sahut Mey dengan tatapan masih fokus pada televisi.

Tasya tersenyum lebar. "Lo harus cek ke dokter, mana tahu aja lo udah hamil. Gw denger kalau orang hamil gak boleh terlalu sering ngelakuin itu. Bahaya buat janin."

"Gw rasa belum, soalnya gw gak rasain ada perubahan apa pun." Jawab Mey sambil ngelus perut ratanya.

"Periksa aja, mana tahu beneran udah ada. Gw temenin deh." Bujuk Tasya.

"Entar aja deh, gw ajak Bokap lo sekalian."

"Hm. Terserah lo aja, gw harap lo beneran udah hamil."

"Gak mungkinlah, cepet banget prosesnya."

"Mana tahu aja topcer, lagi pula lo sama Daddy tiap hari buatnya. Kemungkinan besar udah ada. Gak sabar gw denger kabar baik." Ujar Tasya memeluk Mey dari samping.

"Semoga aja." Jawab Mey masih serius menonton. Sedangkan Tasya terus memperhatikan wajah Mey.

"Mey."

"Hm."

"Minggu depan gw udah berangkat ke London."

"Apa?" Kaget Mey yang langsung memutar tubuhnya ke arah Tasya, menatap gadis itu tajam nyaris tak percaya dengan ucapannya. "Lo bilang sebulan lagi. Kok minggu depan sih?"

Tasya tersenyum simpul. "Gw harus ngurus berkas, kalau dari sini agak susah. Gak papa kan gw tinggal?"

Mey terdiam cukup lama. "Mau gimana lagi, demi kebaikan lo kan? Gw mana bisa nolak, masa depan lo dipertaruhkan di sini. Tar gw bantu lo beres-beres."

Tasya menarik Mey dalam pelukannya. "Gw bakal rindu masa-masa kita kayak gini, apa lagi suara omelan lo."

Mey tertawa renyah mendengar itu. "Gw juga bakal rindu mulut lo yang selalu ngeluarian kata-kata ngeres."

"Gw bakal tiap hari video call lo kok."

"Tapi kan waktu di sini sama di sana beda, Sya."

"Gampang itu, bisa kita atur jadwalnya." Mey pun mengangguk antusias.

"Udah ah, kayak mau pisah selamanya aja. Pas liburan gw balik kok." Tasya mendorong bahu Mey perlahan. Pandangan keduanya pun saling bertemu. Sedetik kemudian tawa mereka pun pecah. Seakan dunia ini milik mereka berdua.

****

Hari itu pun tiba, di mana Tasya benar-benar berangkat ke London. Kini Mey dan David berada di Bandara untuk melepas kepergian gadis cantiknya.

"Baby, dengarkan Daddy. Apa pun yang terjadi, hubungi Daddy langsung. Daddy sudah mengurus panthouse untukmu dan akan ada asisten di sana. Daddy juga sudah siapkan kendaraan untukmu. Kamu bisa pakai itu untuk bepergian. Jangan nakal di sana." Jelas David panjang lebar. Lalu menghadiahi sebuah kecupan hangat di kening putrinya.

Mey yang melihat itu tersenyum bahagia. Hatinya menghangat melihat kedetakan Ayah dan anak yang satu itu.

"Daddy menyayangimu." Ucap David mendekap putri cantiknya.

"Sasa juga sayang Daddy. Tolong jaga Mamud buat Sasa, jangan sakitin Mamud lagi. Karena Sasa tidak akan memaafkan Daddy kalau sampai menyakiti Mamud." Ancam Tasya sambil menatap Mey yang kini berada di belakang David. Mey tersenyum lebar.

"Daddy akan menjaganya dengan baik." Sahut David melerai pelukannya. Tasya pun beralih pada Mey, memeluk Mamudnya dengan penuh kehangantan.

"Jangan kangen gw, karena gw bisa berubah pikiran."

Mey tertawa renyah. "Gw gak akan rindu lo, Sya. Soalnya otak lo terlalu ngeres. Jangan lupa cuci otak lo kalau udah sampe sana, jangan lo balurin pasir terus."

"Sialan lo, Mamud." Umpat Tasya yang disambut tawa oleh Mey.

"Udah ah, sana pergi. Gw udah ikhlas lo pergi."

"Emangnya lo pikir gw mau mati." Ketiganya pun tertawa renyah. Kemudian Tasya pun langsung berpamitan dan meninggalkan keduanya dengan langkah berat. Sesekali Tasya menoleh ke belakang dengan senyuman lebar. Sampai tubuh jangkung itu menghilang di balik dinding penghalang.

"Kita pulang?" Ajak David merangkul bahu sang istri. Mey mendongak, lalu mengangguk pelan. Keduanya pun beranjak pergi dari sana.

"Mas, berhenti di supermarket sebentar ya? Mey mau beli sesuatu." Pinta Mey.

"Okay." Sahut David yang sejak tadi terus menggenggam tangan Mey.

"Mas, kok gak mau dilepas sih? Emangnya Mey mau ke mana?" Tanya Mey merasa heran dengan sikap suaminya.

"Takut kamu kabur, terus diambil orang." Jawab David ngasal.

"Ya ampun, Mas. Gimana caranya Mey bisa kabur? Pintunya aja kekunci gini."

"Kamu kan aneh, bisa aja nyelip lewat celah."

"Idih, emangnya Mey apaan sampe bisa nyelip segala? Udah ah lepasin, Mey kan mau main hp." Mey menarik tangannya dari genggaman David. Namun lagi-lagi David menariknya, menautkan jemari mereka.

"Gini lebih enak." Ujarnya sambil tersenyum manis.

Mey menghela napas dalam. "Okay, kali ini Mey ngalah." Pasrah Mey.

Beberapa menit kemudian, Mey dan David memasuki sebuah supermarket. Mencari beberapa keperluan rumah. Namun selama itu pula tangan David tak lepas darinya. Kecuali saat Mey mengambil sesuatu baru David lepas, setelah itu digenggamnya lagi. Mey mentap David heran, tak pernah menyangka David seposesif ini.

"Mas gak beli apa-apa?" Tanya Mey saat mereka beranjak menuju kasir.

"Enggak, kan sekarang kamu yang atur semua kebutuhan aku." Jawab David memindahkan tanganya ke pinggang sang istri saat melihat seorang lelaki menatap Mey.

"Iya deh." Sahut Mey meletakkan keranjang belanja di atas meja kasir.

"Totalnya lima ratus lima puluh tujuh ribu, Buk." Ujar sang kasir menyerahkan barang belanjaan pada Mey. Mey hendak mengambil uang, namun David menahannya lebih dulu.

"Pake uangku aja," kata David menyerahkan uang seratus ribuan sebanyak enam lembar.

Setelah selesia belanja, Mey dan David beranjak menuju parkiran. Namun langkah mereka tertahan saat seorang wanita berpakain seksi menghadang jalan keduanya. Mey melotot saat melihat orang itu yang tak lain adalah Nindy.

"Nindy, buat apa kamu di sini?" Tanya David datar nyaris tanpa ekspresi.

"Honey, kenapa kamu begitu dingin padaku huh? Tentu saja aku merindukanmu." Jawab Nindy langsung berhambur dalam pelukan David. Sontak Mey pun tersingkir ke samping. David yang terkejut pun langsung mendorong tubuh wanita itu dengan kasar.

"Jaga sikapmu, Nindy. Sejak awal kita tak pernah memiliki ikatan apa pun. Hormati istriku, karena mulai saat ini kita tak akan pernah bertemu lagi." Tegas David kembali mengamit tangan istrinya.

"Dev, kau tak bisa meninggalkan aku hanya karena gadis jelek ini. Kau mencintaiku Dev. Kau hanya terobsesi padanya karena dia masih gadis kan? Kamu sendiri yang bilang, akan melepaskan gadis ini setelah Tasya ke luar negeri." Sanggah Nindy kembali memeluk David. Mey yang melihat drama itu cuma memutar bola matannya jengah.

"Lepaskan aku, Nindy. Sebelum aku memanggil polisi karena kau sudah menganggu kenyamanan seseorang." Ancam David yang berhasil menggoyahkan Nindy. Wanita itu mundur beberapa langkah.

"Kau jahat Dev, lima tahun kita menjalin hubungan. Bahkan kita sering melakukan itu karena sama-sama menginginkan. Aku serahkan diriku padamu, tapi kamu malah memilih pelakor ini." Teriak Nindy sambil menujuk Mey.

"Hah? Lo ngatain gw pelakor? Helow, di sini yang istri sah itu siapa? Lo atau gw? Harusnya lo ngotak kalau ngomong, gak kebalik apa situ yang pantes disebut pelakor. Lagian mana ada cowok yang mau sama lo, mau aja dijamah sama yang bukan mahram. Gw yakin sebelum suami gw nyentuh lo, pasti lo bekas orang lain kan? Atau selama lima tahun ini juga udah banyak laki yang jamah lo." Sinis Mey yang berhasil membungkam mulut Nindy.

Sialan! Berani banget dia menghinaku di depan David. Memang sih perkataanya benar. Tapi tetap aja aku tak terima dia jadi pemenangnya.

David merangkul pundak istrinya, menahan Mey agar tak meluapkan emosinya.

"Eh Tante gatel, lo harus ingat satu hal. Gw gak peduli siapa suami gw di masa lalu, sebejat apa pun dia. Dia tetap suami gw saat ini dan dia lebih milih gw ketimbang lo. Jadi berhenti ganggu dia okay?" Imbuh Mey berusaha lebih santai.

Nindy langsung melayangkan tatapan permusuhan yang kental pada Mey.

"Sebaiknya kita pulang, Sayang." Ajak David melirik Nindy sekilas. Lalu membawa istrinya masuk ke dalam mobil.

"Dev, kamu tidak bisa lari dari tanggung jawab. Saat ini aku hamil anak kamu!"

Deg! Tangan David yang hendak meraih gagang pintu pun tertahan. Kemudian ia menoleh ke arah Nindy. Mey yang mendengar itu pun langsung turun.

"Hamil?"

"Iya, kita melakukan itu tanpa pengaman, Dev. Sekarang aku hamil. Usianya sama seperti kita melakukan itu terakhir kali. Dia anakmu, Dev."

Mey mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke arah sang suami. David masih terdiam, sepertinya lelaki itu terlalu kaget.

"Mas?" Panggil Mey meminta jawaban. David pun menoleh.

"Masuk, Mey. Kita akan bicarakan ini di rumah." Titah David pada sang istri. Mey melirik Nindy sekilas, kemudian masuk kembali ke dalam mobil tanpa banyak protes.

"Kita akan membicarakan ini nanti." Ujar David yang ditujukan pada Nindy. Lalu ia pun segera masuk ke dalam mobil. Meninggalkan tempat itu.

Nindy tersenyum miring sambil menatap kepergian mobil mewah David. "Lihat aja, aku tak akan pernah melepaskanmu, Dev. Mungkin Hendra benar, aku mulai mencintaimu. Aku tak akan membiarkan dirimu lari dari hidupku. Meski aku tak tahu anak ini milik siapa, tapi untuk saat ini ia bisa aku manfaatkan untuk menghancurkan hubunganmu dengan wanita jelek itu. Akulah pemenangnya, Dev."

1
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Rika Fitria
bagus banget ceritanya
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga ya ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Deni Supriadi
Luar biasa
Tyaz Wahyu
aduh kena ajian jalang goyang nih smpai david tdk bs berpaling dari si nindiH eh sll mksdq nindy..seneng skl mmprtahankn teTEH celup sana sini (nindy)
Ita Listiana
smpek sini aq suka sama ceritanya, tata bahasa juga enak dibacanya. semoga cerita selanjutnya makin menarik.. thank thor😊
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!