NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Kilas Balik Masa Lalu

Bab 10. Kilas Balik Masa Lalu

Pov Ranti

Menemukan catatan harian Mas Sanjaya membuat ku tersadar, kalau selama ini aku melupakan istrinya yang telah kabur entah kemana.

Jika teringat pada malam itu, suasana rumah begitu tenang dan sepi. Di dapur Ibuku sibuk menyiapkan makan malam untuk kami semua. Biasanya Mbak Sri yang selalu repot di dapur meski pun selalu di omeli oleh Ibuku. Tapi hari itu aku tidak melihat kehadirannya.

Ibu tampak tersenyum melayani kami, yaitu aku dan Kakak ku yang sekarang tinggal di Belanda mengikuti suaminya. Kami tiga saudara, Mas Sanjaya anak nomer satu dan aku yang ke tiga atau bungsu. Mas Sanjaya sendiri saat itu tidak ada di antara kami karena baru akan pulang sekitar 4 hari lagi.

"Bu, Mbak Sri tidak di ajak makan?"

Raut wajah ibuku langsung berubah ketika aku menyebut istri Mas Sanjaya di depannya.

"Tidak perlu repot. Dia sudah kabur dari rumah. Dan ingat jangan tanya lagi soal dia, ibu tidak suka!"

Aku tertegun waktu itu. Apa ada kejadian yang aku lewatkan sehingga Mbak Sri memutuskan kabur dari rumah? Aku juga tidak bisa memantau apa yang ibu lakukan pada Mbak Sri karena aku masih bersekolah dan Kakak ku juga kuliah. Jadi di rumah hanya ada Ibu dan Mbak Sri.

Yang aku tahu ibuku memang tidak suka dengan Mbak Sri. Aku juga tidak tahu kenapa Ibu sebenci itu padanya. Tapi tetap saja aku bingung dan penasaran, kenapa Mbak Sri sampai meninggalkan rumah. Bagaimana kalau Mas Sanjaya sampai tahu kalau istrinya sudah tidak lagi tinggal di rumah ini?

"Bu, dia istri Mas Sanjaya. Bagaimana kalau pulang nanti Mas San nyari Mbak Sri?"

"Ibu akan suruh Sanjaya cerai darinya. Dari awal ibu tidak setuju sama pernikahan mereka, tapi tetap saja mereka menikah!"

"Bu, yang menjalani biduk rumah tangga adalah mereka. Jika mereka bahagia, bukankah kita juga ikut bahagia?"

"Ibu tidak bahagia selama Sri orangnya! Sudah jangan bicara lagi kamu! Belajar saja yang rajin, cepat cari kerja yang mapan dan cari suami yang tidak miskin!"

Pedas, kata-kata yang ibu ucapkan menusuk di hati meski mungkin tujuannya untuk kebaikan ku tapi rasanya seperti Ibu memaksakan keinginannya padaku.

Aku saja yang mendengar kata-kata Ibu bisa terasa sedikit sakit di hati, lalu bagaimana dengan Mbak Sri yang bahkan di caci maki dan di hujat oleh Ibuku. Sungguh, aku tidak dapat membayangkan betapa sakit hatinya kakak iparku terhadap Ibuku. Jadi, wajar saja bila ia kabur dari rumah atas perlakukan Ibu, begitu lah pemikiran ku waktu itu.

Ibuku meninggal karena penyakit komplikasi yang di deritanya. Ia mulai jatuh sakit sejak meninggalnya Mas Sanjaya akibat kecelakaan karena mencari Mbak Sri, istrinya.

Sampai akhirnya aku baru mengetahui dari cacatan yang di tinggalkan Mas Sanjaya ketika aku membereskan barang-barang lama di rumah ibuku yang ku kontrakan pada orang lain setahun yang lalu. Padahal buku itu sudah lama aku bawa kerumah yang sekarang aku tempati bersama suami ku. Tetapi, aku baru membacanya dua bulan yang lalu, ketika aku iseng membuka dan ingin mengetahui isinya.

Di dalam buku itu Mas Sanjaya mengetahui kehamilan Mbak Sri yang masih di sembunyikan melalui tespek yang ia temukan di kamar mandi.

Mas Sanjaya juga mencatat sebuah alamat yang aku tidak tahu itu alamat apa. Tidak ada keterangan disana. Untungnya aku bertemu rekan kerja Mas Sanjaya yang mengatakan kalau Mas Sanjaya pernah mengatakan padanya akan mengajak Mbak Sri sang istri, tinggal di sebuah kampung untuk memulai hidup baru mereka. Dari situ lah aku memiliki firasat kalau Mbak Sri mungkin saja kabur ke daerah sana.

Dan akhirnya aku menemukan mereka setelah menggunakan cutiku beberapa hari untuk mencari Mbak Sri dan anaknya.

Dan sekarang, Menur yang merupakan satu-satunya keturunan Mas Sanjaya tinggal bersama ku setelah aku mengetahui kalau Mbak Sri telah pergi menyusul suaminya.

"Cerah sekali hari ini." Sapa rekan kerjaku. "Kayaknya akan ada ranjang bergoyang nih malam ini."

Aku terkekeh.

"Opo sih Mbak. Mas Pram masih di luar kota kok."

"Terus apa yang buat kamu mengukir senyum sepanjang mengerjakan laporan yang bikin mumet kepala?"

"Anak Mas Sanjaya kini tinggal bersama ku Mbak."

"Yang kamu ceritakan waktu itu?"

"Iya."

"Ibunya sudah mengijinkan?"

Aku menggeleng pelan.

"Loh, terus?"

"Mbak Sri meninggal beberapa hari yang lalu karena di tabrak seseorang."

"0alah, innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Aku turut berduka ya Ran."

"Iya Mbak. Karena itu aku mengajak Menur tinggal di rumahku. Tidak tega rasanya membiarkannya tinggal sendirian di kampung sana."

"Iya, sudah bener itu keputusan mu. Tapi, apa suami mu tahu?"

"Iya, sudah aku ceritakan semuanya sejak aku berniat mencari istri dan anak Mas Sanjaya. Dan Mas Pram juga yang memberi ide untuk membiayai pendidikan Menur."

"Syukurlah, suami mu bisa mengerti."

"Iya Mbak."

Memang aku selalu terbuka kepada Mas Pram. Begitu pula dirinya yang juga selalu terbuka padaku. Karena sejak awal dalam hubungan, kami sudah berkomitmen untuk saling jujur dan terbuka. Membicarakan hal penting maupun tidak penting sehingga hubungan kami akan tetap terjalin dengan rasa saling percaya.

Hari pekerjaan ku tidak banyak setelah menyelesaikan laporan tadi. Aku bisa pulang tepat waktu dan mengajak Menur membeli laptop sesuai janjiku.

Saat aku pulang kerja, ia sudah tampak siap menunggu di kursi teras. Begitu melihat mobilku di depan rumah, ia pun tersenyum dan segera menghampiri aku.

"Lama menunggu Nur?"

"Tidak kok." Jawabnya singkat ketika sudah duduk di dalam mobil.

Kami pun bergerak menuju toko yang pernah aku kunjungi untuk membeli laptop juga di sana. Dan sampai disana, Menur sangat antusias memilih laptop pertamanya.

"Yang ini bagus Nur. Tante juga pake yang ini, hanya beda warna saja."

"Boleh Tante. Aku mau juga yang ini, tapi warga biru."

"Mbak... yang biru ya." Kataku kepada karyawan toko untuk di ambilkan yang sesuai dengan permintaan Menur.

Aku pun membayar tagihan begitu laptop tadi sudah di bungkusan.

"Mau makan dulu Nur?" Ajakku ketika kami sudah di dalam mobil.

Terlanjur berada di luar, ku ajak saja keponakan ku makan di luar dan aku pun tidak perlu memasak kalau sudah sampai di rumah nanti.

"Boleh, Tante."

Aku tersenyum, lalu menjalankan mobil ku mencari tempat makan yang berada tidak jauh dari sana.

Rumah makan yang menyajikan tongseng daging menjadi pilihan kami. Kami pun turun dan mengambil tempat duduk yang nyaman sambil menunggu pesanan kami datang.

"Rencana mu mau kuliah di mana Menur, besok kamu sudah bisa cari-cari tahu tentang pendaftaran disana."

"Aku sudah punya kampus yang aku inginkan Tante, dan juga sudah proses. mendaftar disana."

"Ohh begitu."

Syukurlah Menur mulai bisa mandiri. Kupikir akan butuh waktu lama untuk mengajarinya mandiri. Tapi sepertinya itu hanya kecemasan ku saja.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
itu si pram bukan kucing lagi, ah keduanya bikin kesel 😤😤😤
pokoknya Ranti gak boleh lemah kek di sinetron", makin muak liat Pram dan menur
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
teruslahh bermain di belakang pasti pada saatnya bakal terlihat nyata kelakuan kalian berdua 😒😒
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
hadehh berbohong lahh terus berbohong dan bakal ada kebohongan apalagi yang kau ucapkan ke istrimu pram😤
Wati Nanda
wes to ponakan adalah maut🤣🤣
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Cantik menafik.kslo di pske jsl" yang bodoh dan menyskiti orang lsin gkda nilainnya tetep murahann ,laki" gkkan kiat bila terlalu tergoda makanya yang selibgkuh itu salah kedua belah pihak.
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
woyy kondisikan kaki kalian kimpritt 😠😤
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
makin kesini makin belagu kamu menur 🙄
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
emang bisa saling tautan jari2 kaki🙄😩
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
hadeuuuuuu ampun ahh🤦‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
terus terusin lah kalian, sepandai pandainya bermain pasti ketahuan juga. yomennn
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
nakal ya kamu pram 😤
Akbar Razaq
Semenarik apapun jika akhlak nol lama lama pasangan juga jengah. Memangnya hidup hanya utk kuda kudaan mulu.Tunggu saja klo Ranti tahu smua, kalian akan kelabakan eh ku rasa hanya Pram yg kehilangan tapi Keponakan dajjalnya dijamin tdk karena apa ? karena sptnya dia tak berotak.
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
berteriak..??
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini baru jari kaki belum belalai gajah nya yg bertaut🤧🤣🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini mahhh bener bener gilaaa🤧😭😭😭
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
iya diam,setelah mulut nya dibungkam pake bibir pram, ups 😂
⏤͟͟͞𝐑𝐙⃝🦜➢‮
gaya kepasar g mau memang lamalama minta di hiih ni anak
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
dasar kucing garong🤧🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
keren si pram ini
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
tangan kan ada kenapa harus bibir sih 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!