Gadis yang bernama zeline gracella berusia 18 tahun hidup sebatang kara, orang tua zeline meninggal akibat kecelakaan saat zeline berusia 15 tahun, dia bekerja paruh waktu demi membiayai sekolah nya dan juga kehidupan sehari-hari nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Seperti biasa nya, arfan mengantar zeline ke sekolah nya, sesampainya di sekolah arfan sengaja mencium pucuk kepala zeline, membuat wajah zeline merona.
"Terima kasih tuan, tuan alex berhati-hati lah saat menyetir"
"Baik nona zeline jawab alex singkat"
Zeline berjalan dan tiba di depan gedung sekolah nya hendak ingin masuk ke dalam kelas nya.
Sahabat nya datang, dan memanggil diri nya.
"Zeline!!", teriak nevarine dari kejauhan.
"Mulai lagi, ini di sekolah loh nev bukan hutan, kamu kebiasaan deh"
"Hehehehe maaf atuh neng", nevarine terkekeh mendengar ucapan sahabat nya.
"Sudah-sudah ayo, kita ke kelas saja"
Zeline dan nevarine berjalan menuju kelas nya, nevarine sangat bahagia jika bertemu dengan sahabat nya itu.
Mereka berdua sampai di depan ruang kelas nya, zeline dan nevarine masuk ke dalam kelas nya, dan duduk di kursi mereka masing-masing.
"Eh zel kita ada PR nggak", tanya nevarine.
"Nggak ada nev, tadi malam aku udah periksa"
Ting nong.....bunyi bel menandakan mulai pembelajaran.
Di perusahaan company tepat di ruangan arfan, arfan sibuk memeriksa beberapa dokumen yang di serahkan oleh sang asisten.
Arfan terlihat sangat tampan saat fokus dengan kertas-kertas yang ada di hadapan nya, pantas saja semua kaum hawa sangat tergila-gila kepada arfan.
Ponsel arfan berbunyi, arfan melihat siapa yang menghubungi nya dirinya, ternyata adalah vano anak buah nya.
[Katakan ucap vano datar]
[Tuan markas kita yang berada di new york tengah di serang tuan jawab vano]
[Sial bagaimana bisa di serang tanya arfan]
[Kami juga belum mendapatkan motif nya tuan, markas kita di serang secara tiba-tiba jawab vano lagi]
[Hem baik, arfan mengakhiri panggilan nya]
Arfan menekan nomor alex.
Panggilan terhubung...
[Ada apa tuan tanya alex]
[Kita berangkat ke new york sekarang, markas sedang di serang]
[Baik tuan jawab alex, mengakhiri panggilan]
Alex menyimpan semua berkas-berkas nya agar tidak tercecer, dan mematikan komputernya, alex keluar dari ruangan nya bergagas menuju ruangan bos nya.
Tok,,,Tok,,,Tok
Masuk!!
"Tuan kita berangkat sekarang tuan"
"Hem ayo, hubungi ronald agar memperketat penjagaan mansion dan markas"
"Baik tuan, tuan arfan bagaimana dengan nona zeline, apa tuan sudah memberi tahunya"
"Tidak!!, nanti saja, saat ini pasti gadis ku sedang belajar aku tidak ingin mengganggu nya, pengawal ku yang lain berada di sana memantau gadis kecil ku, sudah ayo kita pergi saja"
Arfan berjalan keluar dari dalam ruangan nya, di ikuti alex yang berada di belakang nya, dan masuk ke dalam lift.
Ting bunyi lift.
Arfan dan alex keluar dari dalam lift, mereka berdua bergegas menuju mobil.
Berapa menit berlalu, arfan dan alex tiba di bandara, arfan menggunakan jet pribadi nya.
Arfan memilih beristirahat terlebih dahulu untuk mengumpulkan tenaga.
Di sekolah zeline, zeline saat ini sedang beristirahat di kantin bersama dengan sahabat nya.
Mark datang menghampiri zeline dan nevarine.
"Gua boleh gabung dengan kalian?", tanya mark.
"Tentu saja mark, duduk aja gih nggak ada yang keberatan juga, paling entar yang keberatan doi kamu tuh arumi"
Zeline menggeleng-gelengkan kepala mendengar perkataan sahabat nya.
"Aku dan arumi nggak ada hubungan apa-apa nev, sebatas teman doang, arumi aja yang terlalu lebih menanggapi nya"
"Sudah-sudah mending kita habisin makan kita dulu, sebentar lagi kita harus masuk ke dalam kelas sambung zeline"
Zeline, nevarine dan mark memakan pesanan mereka masing-masing.
Di tempat arfan, arfan mendapat notif dari pengawal yang memantau zeline, terlihat di sebuah chat nya, zeline tengah berbicang dengan seorang pria.
"Haduh baru saja di tinggal sebentar kau sudah bersama dengan pria lain gadis ku", guman arfan.
Arfan membalas pesan dari pengawal nya.
[Kau jaga lah gadis ku jika, pria itu mendekati gadis ku lagi kau patahkan saja kaki nya, jangan sampai kalian lengah menjaga gadis ku, isi sebuah pesan arfan kepada pengawal nya.]
"baik tuan" kata alex sambil keluar munuju ruang kerjanya kembali.