NovelToon NovelToon
Teman Ranjang Billionaire

Teman Ranjang Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Romansa Modern / Konglomerat / Drama
Popularitas:18.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: el Putri

Demi mendapatkan uang untuk biaya operasi transplantasi ginjal ibunda tercinta, Arini rela menjadi teman ranjang atasannya, Sean, selama setahun.

Selama menikah dengan Arini, Sean bersikap sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Arini sedikit pun. Arini terbelenggu oleh beragam aturan yang diberikan Sean, dilecehkan dan dihina, termasuk oleh Monica, kekasih Sean.

Sedihnya, setelah semua pengorbanan yang sangat menyakitkan, sang ibunda justru berpulang dan Arini terus diperbudak oleh Sean. Entah sampai kapan. Mungkin sampai hati Sean melembut tersentuh oleh cinta yang datang tanpa diundang? Atau, sampai Arini cukup kuat untuk melawan dan melarikan diri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta

"Amira Amira jangan pikir aku akan panas," batin Arini lalu masuk mobil.

Di dalam mobil, Arini melihat gaun yang dibelinya tadi, "Nyesel aku beli ini, tapi nggak papa lah itung-itung sedekah. Namun jangan harap aku menyedekahkan suamiku," gumam Arini dengan terkekeh

Arini meminta sopir untuk membawanya ke mall karena dia akan membeli sepatu, tas dan juga perhiasan. Dia ingin terlihat se perfect mungkin supaya Sean tidak malu.

Arini berkeliling mall untuk membeli apa yang dia cari, setelah mendapatkannya Arini memutuskan pulang.

Di rumah Arini mencoba barang-barang yang dia beli, Arini membeli lagi beberapa gaun di butik lain, gaun yang dibeli di butik Amira rencananya akan dia berikan pada Vani.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Nick dan yang lainnya sudah menyiapkan pesta yang meriah.

"Sayang, nanti kamu ke kantor minta antar sopir ya," kata Sean

"Siap my boz," sahut Arini sambil terkekeh

Sean yang gemas memeluk istrinya dengan erat.

"You ought to know by now, how much i love you," bisik Sean

(kamu seharusnya tahu sekarang, betapa aku mencintaimu)

"Sayangnya aku nggak tau," sahut Arini dengan terkekeh

Plak

Tepukan mendarat di dahi Arini,

"Kamu tu terbuat dari apa, ga bisa banget diajak romantis, biasanya para mantanku pasti terbuai dengan perkataan ku sedangkan kamu jangankan terbuai mengena aja enggak," protes Sean

"Dari tulang rusukmu lah, memangnya dari apa. Jangan samakan aku dengan para mantan-mantanmu. Aku paling anti dengan pria yang suka ngegombal," sahut Arini dengan mengelus keningnya.

Sean mengeha nafas, "Aku nggak gombal sayang, ini jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam," timpal Sean

"Oh yeah," kata Arini dengan terkekeh.

Sean yang kesal langsung saja menjatuhkan bibirnya di bibir Arini, lalu Sean melepas kembali baju kerjanya.

"Tuan kamu....," belum sempat selesai bicara Sean kembali melahap bibir Arini.

"Hukuman buatmu yang nggak bisa digombali,"

kata Sean

"Sinting," umpat Arini

Sean membawa Arini ke ranjang, lagi lagi dan lagi dia memanjat Arini.

Arini pasrah saja, memang suaminya hobi sekali memanjatnya.

Puas memanjat istrinya, Sean membersihkan diri dan berangkat ke kantor sedangkan Arini menyiapkan keperluannya untuk nanti.

Rencananya dia akan pergi ke salon untuk mempercantik dirinya.

Pukul tiga Arini sudah sampai di salon, dia meminta pegawai salon untuk merombak dirinya supaya menjadi cantik seperti putri.

"Anda sudah cantik nona," puji pegawai

"Masak sih, seperti ini cantik terus yang jelek tu seperti apa," sahut Arini dengan terkekeh.

Arini pun digiring pelayan salon untuk di make over. Tiga jam berlalu Arini tampak seperti putri yang ada dalam dongeng-dongeng, dia sangat cantik sekali.

Make up minimalis, rambut yang dicurly dipadukan dengan gaun grey simpel elegan membuat Arini semakin cantik.

Dengan hati yang senang dia pergi ke kantor suaminya, empat puluh menit kemudian dia sampai di kantor Sean.

Sudah nampak banyak orang yang datang bahkan Daffa dan Shane juga sudah hadir dengan setelan jas mewah mereka.

"Halo mas Daffa dan mas Shane," sapa Arini

Daffa dan Shane menoleh lalu mereka membulatkan mata, "Arini," sapa Daffa

"Kamu cantik sekali, sampai pangling aku," imbuh Daffa memuji Arini

"Ini kamu si kaki bebek ya, cantik banget," kata Shane

Arini kesal dengan Shane yang mengatainya kaki bebek, dia pun mengatai Shane balik

"Mending kaki bebek daripada kamu, kaki kuda," sahut Arini tak terima.

Daffa tertawa mendengar kata Arini, "Benar Arini, Shane bisa berlari dengan kecepatan 60km/jam dengan kaki kudanya," timpal Daffa

Sean yang melihat punggung Arini datang menghampiri

"Jadi begini kelakuanmu, datang tidak mencari suami malah asik mengobrol dengan yang lain," omel Sean

Arini menoleh, saat melihat Arini Sean takjub dengan kecantikan istrinya setelah di make over

"Ini kamu sayang?" tanya Sean

Arini mengangguk dan tersenyum.

Sean mengajak Arini berkeliling, dia akan mengenalkan Arini pada koleganya.

Amira juga hadir dalam acara kantor Sean begitu pula dengan orang tua Sean.

Amira terlihat akrab dengan kedua orang tua Sean, dan itu membuat Arini tersenyum.

Acara sudah di mulai, Sean diminta memberikan sambutan selaku Presdir perusahaan tersebut.

Tepuk tangan meriah mendengar sambutan Sean, setelah memberikan sambutan Sean mendatangi kolega bisnisnya yang tak lain adalah orang tua Amira.

Amira pun ikut bergabung dengan Sean, "Aku kira dulu kamu menjadi mantuku Sean," kata papa Amira

"Anak om yang menolak saya," sahut Sean

"Karena dia masih terlalu belia Sean, sekarang kelihatannya dia mencintai kamu," timpal Papa Amira

Amira menunduk malu, sedangkan Sean hanya tersenyum.

Amira menggandeng tangan Sean, dia mengajak Sean untuk duduk berdua, "Lepaskan Amira," kata Sean namun Amira enggan melepas tangannya.

Arini yang melihatnya datang mendekat

"Suamiku," panggilnya

Sean memucat dia takut kalau Arini salah paham dan pergi lagi.

"Nona Amira yang berhak menggandeng tangan tuan Sean adalah aku istrinya bukan cinta masa lalunya," kata Arini dengan menatap tajam Amira lalu melepaskan tangan Amira dari tangan Sean.

"Kami berteman dari kecil pegangan tangan adalah hal yang wajar bahkan kami sering melakukannya, jadi aku rasa tidak masalah bukan?" sahut Amira

"Tapi ingat Amira sekarang Sean adalah milikku, bukan seorang yang bebas lagi," ucap Arini

Amira yang kesal pergi meninggalkan Sean dan Arini sedangkan Arini menatap Sean dengan tajam "Besok lagi tegas lah padanya. Kamu bukan seperti yang dulu, sekarang kamu memiliki hati yang harus kamu jaga," kata Arini

"Iya sayang, maafkan aku." kata Sean

Arini mengangguk, lalu mereka berdua mengambil makanan dan minuman.

Saat asik makan dan minum datanglah dua wanita yang menghampiri Sean.

Mereka adalah rekan bisnis Sean, "Halo pak Sean," sapa mereka berdua

"Halo nona," sahut Sean.

Mereka membicarakan tentang bisnis, nampak Sean mulai asik apalagi datang lagi rekan bisnisnya yang lain.

Arini mundur pelan-pelan, dia akan memberi ruang pada Sean dan tak ingin mengganggu obrolan mereka.

Arini bingung ingin kemana, tidak ada yang di kenalnya. Dari tadi bola matanya mencari keberadaan Vani namun dia tidak menemukannya, yang ada hanya Via dan gengnya.

Arini memilih menyendiri di rooftop, dia melihat keindahan kota pada malam hari.

Matanya memandang bebas, puas dengan keindahan daratan Arini memutar bola matanya ke atas langit.

Nampak bintang bintang dengan cahayanya yang indah.

Melihat bintang membuat Arini merindukan ibunda serta ayah nya.

"Ibu ayah, Arini kangen," gumam Arini

Dia menatap salah satu bintang yang paling benderang diantara lainnya yang bernama Sirius.

"Sirius titip salam buat ibu dan ayah," kata Arini

Di bawah Sean yang sadar kalau Arini tidak di sampingnya mulai panik, berkali-kali dia menghubungi Arini namun tak dijawab.

Sean melihat tas Arini yang tergeletak di kuris, lalu dia pun mematikan panggilannya.

"Pantas nggak di angkat la disini tasnya," gumam Sean

Sean memerintahkan Nick untuk mencari Arini bahkan Daffa dimintai tolong untuk mencari Arini.

"Gak perlu dicari karena dia masih di kantor ini," kata Daffa

Sean menatap Daffa dengan tatapan tak biasa.

1
Dedeh Kurniasih
Luar biasa
dikala senja
😄😄 Buto ijo apa genderuwo thor
Ia
Kecewa
Hidayathi Ismi
jadi penasaran deh
lup lep
😅😅sean sean
Maryati Yati
dasar sean mulutnya minta di lakban masak anakmu sendiri di bilang Buto ijo🤦🤦
Maryati Yati
dah mulai bucin ni si monster kampret
Maryati Yati
👍👍👍👍👍👍👍
Maryati Yati
bagus Arini sekali'kerjsin si monster kampret itu
Maryati Yati
kayak asmaus Husna aja 99
Trisna
wah siapa perempuan itu?
apakah mantan nya Nick
Trisna
mimpi kaki ya
Trisna
wajarlah pa Daffa namanya juga laki-laki dan perempuan.
kulit bersentuhan ada efek sampingnya
Indri Ana: (°ロl°) ! (°ロ°) ! is it just ˇ(ˇˍˇ) Kokola
Indri Ana: 9 look👀 like L
total 2 replies
Trisna
Berharap Arini ya takut,

eh Sean malah frustasi lihat kelakuan nya Arini pada hantu🤣🤣
haci
😒
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Salwa Antya
🤣🤣🤣🤣
Salwa Antya
kasian kau Nick,telingamu ternodai
Salwa Antya
bener Arini kasih mereka pelajaran 🤣🤣🤣
George Lovink
Setiap orang akan cemburu jika istrinya dipeluk lelaki lain...pantaslah Sean marah.Arini lagi kayak perempuan murahan main dipeluk tanpa menjaga jarak walau tak ada hubungan apa apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!