NovelToon NovelToon
Nona Rubah Milik Tuan Muda

Nona Rubah Milik Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Menjadi cantik dan cerdas tidak membuat nasib baik berpihak pada wanita bernama Teresa. Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi nasib buruk terus menimpanya. Selama ini ia menikah atas dasar cinta, membuatnya menormalisasi perbuatan buruk suaminya. Ia menjadi mesin penghasil uang untuk suami dan ibu mertuanya selama ini, sampai pada akhirnya suatu kejadian menyakitkan membuatnya tersadar, bahwa ia harus meninggalkan kehidupan menyedihkan ini. Teresa berubah menjadi wanita yang memprioritaskan uang dan kekayaaan. Ia sudah tidak percaya cinta, ia hanya percaya kepada uang dan kekuasaan. Menurutnya, menjadi kaya adalah tujuan utamanya sekarang. Agar dia tidak lagi ditindas. Sampai ia menemukan seorang pria yang menjadi sasaran empuk untuknya, pria dengan status sosial yang tinggi, pria dari kalangan atas yang akan membantunya untuk meningkatkan status sosialnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 (Hari Pernikahan)

Sebuah ruangan pengantin wanita yang dihiasi dengan bunga berwarna putih dan sebuah hiasan berwarna emas membuat ruangan ini terlihat sangat indah. Disana, sang pengantin wanita sudah siap dengan gaun putih yang sangat mewah. Gaun yang sangat pas di tubuhnya, karena memang gaun itu khusus dibuat untuk dirinya.

Teresa sangat cantik dengan rambut yang disanggul dengan gaya bak putri kerajaan negeri dongeng. Sebuah mahkota yang terlihat sangat gemerlap dimata, membuat kesan mewah yang semakin melekat di penampilan Teresa saat ini.

Wajah cantik Teresa terus menatap bunga putih yang berada ditangannya. Ia memikirkan banyak hal di kepalannya. Ia tidak percaya bahwa ia akan menikah lagi secepat ini.

Pernikahan keduanya ini sangat berbeda dari pernikahan sebelumnya. Tetapi, hari ini entah kenapa Teresa merasakan bahagia. Ia tidak tau dia bahagia karena hal apa. Ia bersikeras bahwa kebahagiaannya ini berasal dari kekayaan dan juga uang. Tapi kenapa jauh di dalam hatinya, ia merasa bahagia karena Wiliam.

“Tere!” panggil seseorang.

Tere melihat kearah sumber suara yang memanggilnya. Dan disana, ada Stefi yang sedang tersenyum lebar kearahnya. Sahabatnya itu langsung memeluk Teresa dengan erat. Ia bahkan sedikit terisak saat melihat Tere memakai gaun pengantin.

“Aku tidak percaya bahwa kau akan menikah lagi secepat ini” ucapnya.

“Doakan aku Stefi. Semoga aku bahagia” ucap Tere sembari mengusap punggung sahabatnya.

Stefi segera melepaskan pelukannya dan melihat penampilan Teresa dengan lebih jelas. Ia tersenyum dan mengusap tangan Teresa. Ia merasa bersyukur karena sahabatnya sangat beruntung di pernikahan saat ini.

“Aku yakin, Wiliam akan memberikanmu segalanya” ucap Stefi sembari menatap Teresa dalam.

Teresa tersenyum untuk membalas ucapan itu. Ia tidak mengharapkan banyak hal dari Wiliam. Seperti niat awalnya, Teresa hanya akan memperdulikan uang dan kekayaan. Selebihnya, Teresa tidak peduli. Setidaknya untuk saat ini, ia tidak bisa berbicara tentang apa yang akan terjadi di masa depan nantinya.

Matanya menatap pantulan dirinya sendiri dicermin. Ia tersenyum tipis melihat penampilannya sekarang. Ia akan mengangkat wajahnya dan akan menjalani hidup barunya sebagai menantu keluarga Antonio. Ia akan selalu memakaikan barang mahal ke dirinya sendiri. Ia akan berdiri dengan anggun di samping Wiliam, dan menjadi istri bayangan untuknya.

Dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Teresa mengambil nafas dalam-dalam sebelum melangkahkan kakinya di altar. Ia mulai melangkahkan kakinya dengan anggun, ia menunjukan senyuman untuk memperlihatkan betapa bahagianya seorang Teresa saat ini. Tere bisa melihat Wiliam yang telah berdiri dengan gagahnya di ujung altar sedang menunggunya. Pria itu terlihat sangat tampan dan seksi seperti biasanya.

Mata Teresa sedikit menangkap momen dimana teman semasa sekolahnya sedang memandangnya iri. Bahkan Kinan, ia terlihat sangat marah saat melihat Teresa saat ini. Ia sadar, bahwa ia bukan hanya membuat iri teman sekolahnya. Tapi ia juga membuat iri banyak wanita di luar sana.

Sementara Wiliam, ia tersenyum saat melihat Teresa semakin mendekat kearahnya. Dan Wiliam mengakui bahwa Teresa terlihat sangat cantik saat ini. Tangannya sudah bersiap untuk menyambut calon pengantinnya.

Dan sampai dimana mereka saling berhadapan, saling menatap satu sama lain. Saling melemparkan senyuman diwajah mereka. Dan mereka menyatukan tangan mereka, mengucapkan janji nikah.

“Aku berjanji untuk mencintaimu, dan menghormatimu dengan sepenuh hati. Aku akan menyayangimu dan melindungimu. Aku akan menjadi suami yang baik untukmu” ucap Wiliam.

“Dengan sepenuh hati. Aku akan mencintaimu, dan menghormatimu. Aku akan menjadi istri yang setia, dan akan mendukungmu dan menemanimu dalam suka dan duka” ucap Teresa.

Dan sampai di momen yang di tunggu-tunggu. Pemimpin upacara pernikahan mempersilahkan mereka untuk melakukan ciuman pertama sebagai suami istri. Wiliam mulai terlihat panik sekarang, matanya langsung melihat kearah Ruby yang sedang duduk melihatnya dengan senyuman diwajahnya.

“Ingat, kau harus pura-pura pingsan” bisik Wiliam, dan mata Teresa langsung melirik kearah Ruby.

Wiliam mulai mendekatkan wajahnya perlahan, matanya melihat kearah bibir merah Teresa yang terlihat sangat indah. Ia sengaja untuk memperlambat ciumannya, ia memberikan waktu kepada Teresa untuk pingsan saat ini juga.

Tapi sampai bibir mereka hampir bersentuhan, Teresa belum juga melakukan aksi pura-pura pingsannya. Reflek membuat Wiliam menatap matanya, dan ia mulai berprasangka buruk saat ia melihat senyuman tipis Teresa.

Dan detik selanjutnya, Teresa mencium Wiliam dengan lebih dulu, kejadian yang begitu cepat dan sangat mengejutkan. Bibirnya menekan bibir Wiliam, bahkan tangannya memegang wajah dan leher pria itu. Wiliam merasa terjebak sekarang, ia tidak ada pilihan lain selain menerima perlakuan ini. Ia tidak mungkin mendorong Teresa di depan banyak orang.

Teresa melumat bibir Wiliam dengan lembut, ia lebih mengambil inisiatif saat ini. Ia bahkan sadar bahwa Wiliam tidak membalas ciumannya. Dan hal ini membuat Teresa semakin memperdalam ciumannya, ia terus mencium bibir Wiliam sampai pada akhirnya Wiliam mulai membalas ciuman itu.

Suara tepuk tangan berhasil menyadarkan Wiliam. Ia segera melepaskan ciuman itu. Ia hilang kendali saat Teresa memperdalam ciumannya, padahal ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan hasrat dalam dirinya.

Teresa tersenyum puas setelah melakukan ciuman itu. Ia melihat wajah Wiliam yang memerah, noda merah akibat lipstik itu sangat terlihat di sekitar bibirnya. Menandakan bahwa mereka telah berciuman dengan penuh gairah.

Teresa bisa melihat Wiliam yang langsung mencari keberadaan Ruby. Senyum Teresa langsung memudar saat melihat Wiliam yang terlihat sangat kawatir. Ia benci dengan hal ini, ia benci Wiliam yang mengkhawatirkan sesuatu hal yang sebenarnya tidak perlu ia pedulikan.

Teresa bisa melihat dengan jelas, bahwa Ruby sedang bertepuk tangan dan melemparkan senyumannya. Disampingnya, terdapat Julian mendampinginya. Lalu, apa yang membuat Wiliam sekawatir itu padanya?

Teresa menarik paksa tangan Wiliam untuk lebih dekat dengannya. Ia memaksa Wiliam untuk cepat sadar dan mengendalikan ekspresinya saat ini. Mereka dipaksa untuk selalu tersenyum di depan semua tamu yang hadir.

Dan saat ini mereka sudah menjadi resmi menjadi suami istri. Berita tentang pernikahan ini akan dengan cepat menyebar di media sosial. Dan seolah mengumumkan pada seluruh dunia, bahwa Wiliam Antonio adalah suami dari Teresa Julietta.

“Ikut denganku sebentar!” ucap Wiliam dan menarik Teresa untuk masuk keruangan pengantin sebentar.

Acara resepsi sebentar akan dilakukan sebentar lagi, dan Wiliam beralasan untuk merapikan penampilannya. Ia menarik Teresa dengan sedikit kuat, bahkan Tere sampai meringis kesakitan dengan genggaman tangan Wiliam yang saat ini.

Wiliam langsung mengunci pintunya setelah mereka masuk kedalam ruangan pengantin wanita. Ia mengecek tempat ini terlebih dahulu sebelum ia mulai berbicara.

Teresa bisa melihat wajah penuh amarah pria yang sudah menjadi suaminya itu. Ia tau bahwa Wiliam sedang marah sekarang. Tere hanya pasrah dengan apa yang akan Wiliam lakukan padanya.

“Kau gila? Kau menciumku Tere!” ucapnya langsung pada intinya.

“Kita sudah sepakat sebelumnya, bahwa kita akan berusaha menghindari ciuman itu!” ucapnya lagi.

Teresa hanya diam saat Wiliam mengucapkan kalimat itu padanya. Nada kemarahan sangat terdengar di telinganya. Ia hanya diam dan mendengar setiap ucapan yang Wiliam lontarkan padanya.

“Kau hanya diam? Setelah apa yang kau lakukan?” ucap Wiliam, ia merasa kesal karena Teresa tidak menanggapi ucapannya.

“Apa yang membuatmu marah? Aku hanya menciummu” ucap Tere.

“Kita tidak boleh melakukannya Teresa, sudah kubilang berapa kali” ucap Wiliam yang terlihat sangat marah.

“Ini semua sudah terjadi. Aku tidak bisa membalikan waktu” ucap Tere.

Wiliam menahan amarahnya sekuat tenaga. Ia memilih untuk tidak meneruskan masalah ini. Ia langsung mencari sebuah tisu basah untuk membersihkan noda lipstik diwajahnya. Lalu ia menatap Teresa yang masih terdiam.

“Kita harus kembali kesana. Kita harus bersandiwara menjadi pengantin yang bahagia sampai acara berakhir”

1
Merybelang Merybelang
critsx makin asyikk
lanjutttttt
Erni Yuliastuti
bagus
Diana (ig Diana_didi1324)
pura2 terlihat baik2 aja didepan semua org itu gk enak loh
Celine
Terimakasih buat yang sudah baca cerita aku, makasih dukungannya semuanya 😇
Merybelang Merybelang
semakin seruuuuuu.
lanjutttttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!