NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Nabila

Mengejar Cinta Nabila

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cinta setelah menikah / Janda / Beda Usia / Bad Boy
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Nabila Althafunisa tiba-tiba saja harus menikah dengan seorang pria bernama Dzaki Elrumi Adyatama, seorang pria yang usianya 10 tahun lebih muda darinya yang masih berstatus mahasiswa di usianya yang sudah menginjak 25 tahun. Dzaki tiba-tiba saja ada di kamar hotel yang Nabila tempati saat Nabila menghadiri pernikahan sahabatnya yang diadakan di hotel tersebut.

Anehnya, saat mereka akan dinikahkan, Dzaki sama sekali tidak keberatan, ia malah terlihat senang harus menikahi Nabila. Padahal wanita yang akan dinikahinya itu adalah seorang janda yang memiliki satu putra yang baru saja menjadi mahasiswa sama seperti dirinya.

Siapakah Dzaki sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Usaha Dzaki

Sesampainya di villa, Nabila segera mengolah bahan-bahan makanan yang baru saja dibelinya. Tanpa disangka-sangka Dzaki bersedia membantunya. Padahal Nabila kira Dzaki tidak akan mau melakukan hal-hal seperti ini.

Setelah semua masakan selesai, mereka membawanya ke beranda belakang villa dan menikmatinya di sana.

“Suasananya tetep kayak resto yang kita datengin kemarin, 'kan?” tanya Nabila.

“Iya,” sahut Dzaki setuju. “Dan makanan kamu gak kalah enak, Bila. Kamu pinter banget masak.”

“Syukur kalau kamu suka,” ujar Nabila lega.

Mereka pun menikmati makan malamnya sambil terus bercengkrama.

Setelah itu mereka bersama-sama mencuci piring dan menonton tv sambil menunggu kantuk menghampiri.

“Kita nonton film aja gimana?” saran Dzaki.

“Boleh, kalo gitu saya bikinin popcornnya gimana? Kebetulan tadi beli.”

“Mantap,” sahut Dzaki setuju.

Nabila pun berjalan menuju dapur dan membuat popcorn. Tak lama ia kembali ke ruang tengah dengan popcorn yang sudah dibuatnya. Film juga sudah siap untuk dimainkan.

“Nonton apa?” Nabila duduk di sebelah Dzaki.

“Ada apa dengan cinta,” sahut Dzaki.

“Hah? Jadul banget. Emang kamu tahu film itu?” Komentar Nabila tak menyangka Dzaki akan memilih film yang rilis pertama kali saat Nabila masih duduk di bangku SMP itu.

“Ini film zaman kamu 'kan? Ya mau gak mau aku harus ikutin vibesnya istri aku,” canda Dzaki.

Nabila memukul pelan Dzaki menggunakan bantal kursi yang dipangkunya. “Dasar kamu. Suruh siapa nikahin perempuan yang lebih tua dari kamu.”

“Duh, ngambek. Tapi jadi tambah cantik loh kamu kalau ngambek,” ujar Dzaki mencoba memberikan Nabila jurus gombalnya.

“Iya cantik soalnya saya 'kan perempuan.” Nabila tak termakan gombalan Dzaki. Ia selalu bisa mengendalikan dirinya agar tidak terbawa perasaan. “Sepuluh tahun lagi juga saya udah bakal mulai keriput, kamu gak akan bilang saya cantik lagi.” Nabila memperingatkan bahwa dirinya sudah tak lagi muda.

"Sepuluh tahun lalu sama sekarang aja kamu gak beda jauh. Sepuluh tahun lagi, kamu pasti masih akan sama cantiknya kayak sekarang."

"Emang kamu pernah lihat saya sepuluh tahun lalu?" tanya Nabila heran.

"Kamu gak inget pernah ketemu aku waktu itu?"

"Sepuluh tahun lalu?" Nabila mencoba mengingat.

"Pasti gak inget," rajuk Dzaki.

"Saya ingetnya waktu kamu ulang tahun waktu kamu SD," ujar Nabila.

"Waktu aku SD?" Sekarang Dzaki yang mencoba mengingat.

"Kamu pasti gak inget. Waktu itu kamu masih kecil banget. Kelas 1 SD, sedangkan saya waktu itu baru kenal sama Gina. Saya baru mulai kuliah dan waktu itu juga saya lagi hamil." Nabila terkekeh, "gak nyangka sekarang saya malah nikah sama kamu.

Nabila masih ingat Dzaki kecil yang kurus dan kecil. Ia menangis di hari ulang tahunnya karena kedua orang tuanya mempersiapkan pesta yang begitu meriah untuknya, tapi kedua orang tuanya malah tidak hadir. Gina dan sahabat-sahabatnya yang justru menghibur Dzaki saat itu agar tetap tersenyum di hari ulang tahunnya.

"Ya ampun, aku malu-maluin banget. Jangan diinget-inget ah," ujar Dzaki malu sekali dengan kejadian waktu itu.

"Tapi kalau kita lihat masa lalu, perbedaan umur kita bener-bener terasa jauh banget. Kamu masih kelas 1 SD, sedangkan saya baru masuk kuliah, udah menikah, dan lagi hamil juga waktu itu."

"Gak jauh amat, kok," debat Dzaki. "Emang kenapa kalau kita beda sepuluh tahun? Sekarang kalau kita selfie, orang-orang gak akan ada yang tahu kalau kita beda sepuluh tahun."

Dzaki mengeluarkan ponselnya dan melakukan selfie.

"Tung..." Nabila sama sekali belum siap berfoto. "Kamu kok tiba-tiba ambil foto sih? Saya pasti gak kobe."

Dzaki memperlihatkan foto yang diambilnya kepada Nabila. "Gak kobe aja cantik, Bila. Dari dulu kamu selalu cantik. Gak menua sama sekali."

Pipi Nabila merona merah mendengar pujian dari Dzaki. " Udah ah, kita mulai aja filmnya," ujar Nabila mengalihkan topik pembicaraan.

Dzaki pun tersenyum gemas seraya menekan tombol play dan film Ada Apa dngan Cinta pun dimulai. Mereka larut dalam cerita cinta klasik yang legendaris itu.

"Dulu waktu kamu SMA bajunya gitu?" tanya Dzaki saat di pertengahan film.

"Iya, dulu roknya span dengan belahan di depan. Dulu saya belum berkerudung. Saat nikah sama Mas Hadi baru saya mulai berkerudung."

"Rambut kamu kayak gimana sih, Bila? Lurus atau keriting?" tanya Dzaki penasaran.

"Rambut saya?"

"Iya. Aku penasaran aja, pengen tahu. Aku gak minta kamu lepas hijab depan aku kok," Dzaki segera menambahkan khawatir Nabila merasa tak nyaman.

"Rambut saya hitam lurus," jawab Nabila singkat.

"Kamu tidur pakai hijab juga?" Dzaki sebenarnya sangat penasaran, karena Nabila tidak pernah membuka hijabnya di depannya.

"Dilepas dong. Di rumah kalau gak ada siapa-siapa kecuali Hazel, saya lepas hijab saya. Sekarang di depan kamu, saya belum bisa melepas hijab saya," ujar Nabila sambil menatap Dzaki dengan tatapan maaf.

"Gak gitu kok, Bila. Santai aja. Kamu kalau belum siap gak usah maksain ya. Kita pelan-pelan aja. Aku tahu buat kamu pasti masih susah buat nerima kehadiran aku. Tapi aku akan sabar nunggu."

Nabila membalas ucapan Dzaki dengan senyuman dan kemudian kembali fokus menonton film. Hingga saat adegan terakhir saat Rangga dan Cinta berciuman di bandara saat mereka akan berpisah, membuat Dzaki dan Nabila canggung sendiri.

Dzaki berdeham. "Dasar filmnya kok ada adegan ciumannya sih."

"Setuju. Harusnya kontak fisik itu dilakuin sama orang yang udah sah suami istri, bukan sama yang belum menikah. Apalagi ceritanya mereka masih SMA. Pantas aja pergaulan anak sekarang gak kekontrol karena sekarang makin banyak film yang menunjukkan adegan kayak gitu," diskusi Nabila panjang lebar.

Dzaki tak menyahut. Saat Nabila menoleh ke arah Dzaki, Dzaki sedang menatap ke arahnya dengan senyum penuh arti.

"Apa?" tanya Nabila tak paham.

"Kita udah sah suami istri, Bil. Berarti..." Dzaki menggantung kata-katanya, ingin membuat Nabila menyadari bahwa kata-kata yang Nabila katakan sebelumnya mengandung makna yang menjurus.

"Hah? Ah, maksud saya gak gitu!" ujar Nabila panik. Ia melambai-lambaikan tangannya di depan Dzaki.

Dzaki malah tertawa puas melihat Nabila yang salah tingkah.

"Saya duluan ke kamar." Nabila memutuskan untuk melarikan diri saja.

"Yah, kok gitu. Jangan dong, Bil. Ya udah maaf aku udah godain kamu," sesal Dzaki. Ia masih ingin bersama dengan Nabila.

"Saya udah ngantuk. Lagian filmnya udah selesai."

Dzaki pun tak bisa menahan Nabila lagi. "Kalau gitu tunggu bentar, aku punya sesuatu buat kamu. Tunggu di sini ya," ujar Dzaki seraya bangkit dari duduknya dan masuk ke kamarnya.

Tak lama Dzaki keluar dengan sesuatu yang sangat besar di tangannya.

"Ya ampun, Dzaki. Kamu kok punya boneka itu sih?"

Sebuah boneka teddy bear yang sangat besar bahkan tingginya sama dengan Dzaki, kini berada di antara Dzaki dan Nabila. "Ini buat kamu."

"Kamu kasih saya boneka?" Nabila tercengang.

"Kan kamu belum bolehin aku buat tidur bareng sama kamu. Jadi ini perwakilan aku. Dia harus nemenin kamu tidur setiap malam ya."

Nabila terkekeh gemas. "Ya ampun kamu ada-ada aja."

"Pokoknya kalau tidur kamu harus meluk dia. Namain boneka ini Dzaki. Ajak ngobrol dia ya kalau kamu lagi mau tidur."

"Kenapa kayak gitu?"

"Latihan aja biar kamu makin kebiasa sama aku. Jadi nanti, aku yang bakal tidur bareng kamu, bukan boneka ini."

1
Dewi Anggya
semoga semoga aja hazel dpt menerima penjelasan dr bunda Nabila....
Dewi Anggya
semoga hazel menerima pencerahan dr sahabatnya...
Dewi Anggya
bakal susah buat buka hatiii secara hazel mnjga Nabila dr kecil mpe bujang skr merasa ada yg lebih merhatiin lebih dr dirinya.... Apalg KLO tau itu bang Dzaky 🤭🤭
Dewi Anggya
harus bngt bikin hazel curiga🤭🤭🤭
lalalati: harus kak 😂
total 1 replies
Dewi Anggya
nunggu bom wkt meledaaaaak sama hazel 🤭🤭
Dewi Anggya
aiiiiih yang....yang..... bikin iriiiii aja Dzaky iniiiii 🤭🤭
Dewi Anggya
makiiiiin beraaaat perjuangan Dzaky.....🤭🤭
Dewi Anggya
apa ya kira².jawaban hazel...
Dewi Anggya
perlu extra yg lebihhh buat naklukin hati seorang hazel... semangat Dzaky 💪🏻😊
Dewi Anggya
PR Dzaky simple tp rada suliiiit tp semoga dimudahkan urusannya 🤲🏻😊 semangat Abang Dzaky 💪🏻💪🏻😄
Sri Sumarsih
maaf penulis Novel Mengejar Cinta Nabila. kok cuman bab 17. bab berikutnya bagaimana. utk membaca bab berikutnya caranya bagaimana. tks
lalalati: masih bersambung kak. ditunggu ya aku update setiap hari. makasih udah baca. stay tune 🥰
total 1 replies
Dewi Anggya
hmmm....yg kangeeen 🤭
Mak e Tongblung
ada penyusup ternyata
Dewi Anggya
part ini bikin bapeeeer...
Dewi Anggya
ternyata Dzaky patah hati bunyinya KRETEEK ...🤭🤭🤔
lalalati: 😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Dewi Anggya
ternyata udh berteman dgn hazel trlebih dahulu
Dewi Anggya
kira² ingat gk y Nabila....
Dewi Anggya
aiiiiih jd bapeeeeer part ini ragara ulah si Dzaky 🤭🤭🤭🤭 tanggung jawab Dzaky 🤭🤭🤭
Dewi Anggya
ahhhh Dzaky..meleleh hati Nabila 😘😘
Dewi Anggya
uluh² ..... Dzaky semoga Nabila bisa membuka hatinya... semangat pendekatannya Dzaky
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!