NovelToon NovelToon
Negeri Para Penyihir

Negeri Para Penyihir

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Romansa Fantasi / Sistem / Epik Petualangan / EXO
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasihnya, Bumi terlempar ke dunia penyihir, tempat dimana kekuatan sangat di perlukan untuk bertahan hidup.

Bumi diangkat menjadi anak seorang penyihir wanita paling berbakat era itu. Hidupnya mulai mengalami perubahan, berpetualang menantang maut dan berperang.

Meski semuanya tak lagi sama, Bumi masih menyimpan nama kekasihnya dalam hatinya, dia bertekad suatu hari nanti akan kembali dan meminta penjelasan.

Namun, gejolak besar yang terjadi di dunia penyihir membuat semuanya menjadi rumit. Masih banyak rahasia yang di simpan rapat, kabut misteri yang menyelimuti Bumi enggan menghilang. Lantas saat semuanya benar-benar tidak terkendali, masih adakah setitik harapan yang bisa diraih?

*

cerita ini murni ide author, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu hanyalah fiktif belaka.

ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Dilihat dari dekat, orang lembah mayat memiliki tanda seperti luka terbakar di bawah daun telinga. Bumi mengalirkan energi sihirnya ke seluruh tubuh orang itu untuk membantunya cepat sadar.

"Ssss..." Orang itu mendesis, matanya terbuka dan langsung melotot kala melihat enam orang mengelilingi nya. Dia ingin mengubah posisinya menjadi duduk namun tidak bisa, dadanya terasa berat, matanya bergerak ke dada dan mendapati sebuah selendang ungu menekan dadanya kuat.

"Apa yang kalian inginkan!" Teriaknya marah.

"Sialan! Kau tidak berhak berteriak, jawab pertanyaan kami dengan jujur maka akan ku ampuni nyawamu." Trixy balas membentak.

"Cih, tidak akan pernah. Aku lebih baik mati daripada menuruti kata-kata kalian." Orang itu mendengus sinis.

"Baiklah. Kau tidak akan dibunuh tapi akan di kirim ke penjara hitam." Kata Bumi tenang. Tidak akan ada yang mau di kurung di penjara hitam dan orang ini tak terkecuali, wajahnya langsung berubah pucat mendengar nama penjara hitam disebut.

" Kau tidak akan bisa melakukannya." Dia masih berusaha untuk menyembunyikan ekspresi ketakutannya.

"Kita lihat saja, aku mampu atau tidak membawamu ke penjara hitam." Bumi mendekat, menatap tajam tepat di mata orang itu, "Kau akan tahu setelah kami kembali ke akademi langit hitam."

"Kalian orang-orang akademi langit hitam?" Pria itu sekarang sangat amat terkejut, wajahnya memucat dan itu tidak bisa lagi di sembunyikan.

" Tentu saja. Sekarang jawab pertanyaanku atau kau benar-benar sangat ingin pergi kesana." Tekan Zavion.

"Baik, baik, baik..."

Pria itu sampai menjawab sampai tiga kali, sepertinya catatan yang beberapa waktu lalu Bumi temukan benar adanya. Penjara hitam sangat di takuti oleh siapapun.

" Katakan siapa yang menyuruhmu dan kenapa kau menyerang kami?" Raina yang bertanya, dia yang paling paham tentang orang-orang lembah mayat.

" Kesalahan." Dia menjawab lalu tertawa keras.

Krak!

"AAARRGGGHH..."

Trixy menginjak keras punggung tangan orang itu hingga tawanya berhenti dan berganti dengan teriakan kesakitan.

"Dendam yang terlahir dari kesalahan akan menghancurkan Terra sebentar lagi hahah..."

Keenam penyihir muda itu saling pandang mencoba memahami maksud kata-kata pria lembah mayat itu.

"Jawab saja pertanyaannya! Jangan membuat lelucon!" Zavion mulai muak mendengar tawa itu, menarik kuat rambut panjang pria itu, "katakan siapa yang menyuruhmu!"

"Dendam yang terlahir dari kesalahan..."

Wuuuutttttt!

Crass!

Sebuah pedang dalam kecepatan sangat tinggi memenggal kepala pria itu, matanya melotot dan mulut nya masih mengeluarkan suara namun kepalanya sudah terpisah dari lehernya dan terbang sejauh sepuluh tombak.

Wuuuttttt!

Pedang itu kemudian terbang ke langit dan hilang diatas cakrawala sana.

Keenamnya kompak menolehkan kepala kearah sebatang pohon yang menjulang tinggi di depan sana, pedang itu berasal dari atas pohon tersebut. Raina yang memiliki kecepatan paling cepat diantara mereka langsung terbang keatas pohon tersebut.

Tapi siapapun yang membunuh orang lembah mayat itu sudah pergi, hanya meninggalkan secarik kain berwarna biru gelap. Raina mengambilnya dan mengamati lama.

Raina dapat mencium aroma wangi tipis yang memabukkan dari potongan kain.

"Orangnya sudah pergi." Kata Raina kembali menghampiri teman-temannya, " tapi sepertinya dia seorang perempuan." Katanya menyerahkan potongan kain biru.

" Siapapun yang membunuhnya pasti dialah orang yang sudah menyuruh mereka untuk menyerang kita." Kata Ivander memberikan pendapat.

"Ya, dan aku mencurigai seseorang."ucap Trixy menatap Bumi lekat.

"Siapa?" Tanya mereka hampir bersamaan.

"Bibi Analika." Kata Trixy tanpa beban.

Bumi langsung menatapnya tajam penuh amarah, memberikan tatapan sinis untuk pertama kalinya sejak mereka bersiteru.

"Tarik kata-katamu!" Kata Bumi, di tangannya sudah ada sihir ganas yang bisa langsung membunuh seseorang dalam sekejap.

"Aku menuduhnya bukan karena permasalahan kami, tetapi coba kalian pikirkan siapa lagi yang selalu memakai pakaian serba biru kalau bukan bibi Lika."

Beberapa diantara mereka mulai memikirkan hal yang sama, kecuali Raina, tentu saja.

" Kenapa ibuku memerintahkan mereka untuk menyerang anaknya sendiri?" Bumi marah, dia tatap satu persatu teman-temannya sebagai bentuk ketidaksenangannya terhadap tuduhan yang diberikan Trixy.

" Seseorang bisa saja jahat tetapi seorang ibu tidak akan mau mencelakai anaknya sendiri."tegas bumi, walaupun Analika hanya ibu angkat tetapi wanita itu yang telah menyelamatkannya dan Bumi tidak bisa membiarkan siapapun memfitnah ibunya, bahkan jika itu adalah temannya sendiri.

Analika mungkin adalah perempuan dingin, di luar dia terlihat tidak berperasaan tetapi bumi tahu ibu angkatnya itu tidak akan mencelakai nya dengan cara rendahan. Jika ingin membunuhnya, Analika pasti langsung melakukannya tanpa menyuruh siapapun.

"Kalian bisa diskusikan tentang orang itu, termasuk jika mau memasukkan ibuku ke dalamnya. Aku permisi." Setelah mengatakan itu, Bumi mengeluarkan energi sihir dan terbang menjauh.

Dalam sekejap pemuda itu tidak lagi terlihat, dia sudah terbang menjauh bersama amarahnya.

"Kau tidak seharusnya menuduh bibi Lika." Zavion sangat menyayangkan sikap terburu-buru Trixy.

"A-aku hanya menyampaikan pendapatku,"

"Tapi pendapatmu menimbulkan perpecahan diantara kita." Dengus Raina kemudian segera menyusul Bumi.

"Sudahlah, kita pergi sekarang." Kata Ivander menengahi.

Lalu mereka juga meninggalkan tempat itu, membiarkan mayat pria lembah mayat tergeletak begitu saja.

...***...

1
Roti gulung
kok isi perutnya ilang /Skull/
biruu
💯
Ega
👍👍
Kevin
⭐⭐⭐⭐⭐
Alya
💯👍
Lunaire astrum
karya bagus
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
bisa" lu mikir gitu bumi haha
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
hah? cepet banget metong, dan lu makan kah isi perut dia del, makanya ilang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!