Diva Afkar. Wanita cantik yang berumur 20 tahun. Harus menghadapi masalah yang begitu berat. Mulai dari pengihatan sang adik yang merebut kekasih nya.
Begitu juga Ibu tiri dan ayah kandung nya, yang menjual Diva kepada seorang pengusaha tua kaya-raya.
Akan tetapi keberuntungan memihak kepadanya. Ternyata pengusaha tua itu menikah kan Diva dengan putra tungal pengusaha tersebut.
Bagai mana kelanjutan nya? Simak terus episode-episode berikut ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode #35
Jari jemari lentik Sela kini mulai menekan layar ponsel nya terlihat menghubungi seseorang, siapa lagi kalau bukan David.
"Hallo." (Ucap David di seberang telfon.)
"Iya hallo, David, apa kau sudah tau kak Ziel akan pulang hari ini? " (Tanya Sela dengan nada yang sedih.)
"Iya aku sudah tau. " (Ucap David yang paham dengan perasaan khawatir Sela.)
"Apa menurut mu dia akan membawa pulang wanita itu? " (Tanya sela mengecilkan suaranya nya.)
"Menurut ku itu bisa saja terjadi, dan aku juga tidak tahu apa yang harus kita lakukan, mau tidak mau ini akan terjadi. " (Ucap David dengan nada bicara lesu.)
"David, aku tidak ingin melihat kakak ipar menjadi sedih, saat ini dia begitu senang dengan kepulangan kak Ziel." (Ucap Sela hampir berbisik.)
"Sela, dengar kan aku, akan lebih baik jika nona muda mengetahui ini semua, karena sampai kapan kita harus menyembunyikan hal ini? Dan itu akan membuat Diva semakin tersiksa. " (Jelas David kepada Sela.)
Sela terdiam, perkataan David ada benar nya, jika mereka terus menutup semua ini maka Diva akan lebih sakit hati.
"Kau benar, sebaiknya kita biar kan saja ini terjadi, biar kan Aziel yang menyesalinya." (Ucap Sela putus asa.)
"Baik lah, kau jangan bersedih, aku akan ke sana setelah tuan muda tiba. " (Ucap David mencoba menenangkan Sela.)
"Baik lah, aku tutup dulu. " (Ucap Sela mutuskan sambungan telfon.)
Tetapi mereka tidak mengetahui jika Diva sudah mengetahui soal Luna tetapi dia tidak tahu jika Luna akan kembali dan mengacaukan rumah tangga nya dengan Aziel.
Tetapi bagaimana pun juga surat kontrak itu masih utuh.
Tiga jam berlalu, kini Aziel dan Luna telah tiba di bandara dan meminta sopir pribadi nya untuk datang menjemput.
"Ziel, apakah papa mu akan mengingat ku? " (Ucap Luna sok polos.)
"Tentu saja, pasti papa akan sangat senang kau datang. " (Ucap Aziel terlalu banyak berharap.)
"Benar kah? Aku jadi tidak sabar untuk segera sampai di rumah. " (Ucap Luna sambil memang tangan Aziel.)
Tidak butuh waktu lama mereka pun akhirnya tiba di masion kekuatan Buana.
"Kakak ipar, seperti nya itu suara mobil kak Ziel. " (Ucap Sela kepada Diva.)
"Benar kah? Ayo sekarang kita turun, bibi dan papa pasti sudah menunggu di ruangan tamu. " (Ucap Diva berlari kecil menuruni tangga.)
"Kakak ipar, Berhati-hatilah lah, kau bisa jatuh. " (Ucap Sela mengikuti Diva dari belakang.)
Di luar pekarangan rumah Aziel dan Luna turun dari mobil.
"Woah, ternyata masion keluarga buana masih saja mengah seperti dulu. " (Batin Luna.)
"Bibi, papa, di mana Aziel? " (Ucap Diva menghampiri bibi nya.)
"Sabar sayang, mungkin sebentar lagi dia akan masuk. " (Ucap Marisa kepada Diva.)
"Seperti nya ada yang sudah tidak sabar bertemu suaminya. " (Ejek tuan Baylor melirik Diva.)
"Eoh, papa jangan bicara seperti itu. " (Ucap Diva merasa malu.)
Sementara itu Sela hanya diam tampa sepatah kata pun.
Tak lama kemudian pintu masion terbuka, terlihat Aziel yang masuk sendirian.
"Tuan muda silakan masuk. " (Ucap bodyguard yang berjaga di depan pintu.)
"Aziel." (Ucap Diva ingin berjalan ke arah Aziel.)
"Berhenti di sana. " (Ucap Aziel kepada Diva.)
Semua orang bingung dengan Tingkah Aziel, kecuali Sela.
"Ke ... kenapa? " (Tanya Diva bingung.)
"Papa, lihat siapa yang ku bawa. " (Ucap Aziel menarik tangan Luna dari luar pintu.)
Tuan Baylor tercengang melihat apa yang ada di depan matanya. Begitu juga Marisa dan juga Diva yeng terlihat bingung.
"Aziel? Siapa dia? "( Tanya Diva menunjuk Luna.)
" Aziel! "(Kode tuan Baylor.)
" Sayang tunggu lah di sini. "(Ucap Aziel berlalu ke arah Diva.)
" Ikut aku. "(Ucap Aziel memegang tangan Diva dan membawa nya ke kamar.)
" Eoh, ada apa? "(Tanya Diva yang masih saja bingung.)
Aziel melepaskan tangan Diva saat tiba di kamar nya.
" Aishh, aku sangat merindukanmu. "(Ucap Diva memeluk Aziel.)
Aziel merasa jantung nya berdegup kencang saat Diva memeluk erat tubuh nya, akan tetapi dengan cepat ia melepaskan pelukan itu.
" Ada apa dengan mu? "(Tanya Diva mulai serius.)
" Apa kau ingat, perjanjian di surat kontrak itu? "(Tanya Aziel kepada Diva.)
" Iya aku ingat, lalu? "(Tanya Diva heran.)
" Kau lihat wanita yang bersama ku? "(Ucap Aziel kembali bertanya.)
" Iya, aku melihat nya, lalu ada apa? "(Tanya Diva lagi.)
" Dia adalah Luna, kekasih ku yang sudah hilang sejak Tiga tahun, dan sekarang aku menemukan nya kembali. "(Ucap Aziel menatap Diva.)
Deg....
Sekakan jantung Diva berhenti berdetak, ternyata pernikahan yang di laksanakan di atas selembar surat kontrak sangat lah menyakitkan.
Diva masih ingat saat itu dia terlihat biasa saja saat Aziel membuat perjanjian tersebut. Namun ia tidak menyaka jika sekarang ia akan merasakan sakit hati yang luar biasa.
"Baik lah, sekarang kita akan berpisah? " (Ucap Diva tersenyum paksa.)
Diva tidak pernah menyangka jika Aziel akan kembali membawa Luna.
"Tidak! Itu tidak akan terjadi. " (Ucap seseorang di depan pintu kamar.)
"Papa? " (Ucap Diva dan Aziel bersamaan.)
"Aziel, jika kau ingin bercerai dengan Diva maka kau lah yang akan pergi dari sini, tampa sepeser aset dan saham pun. " (Tegas tuan Baylor.)
"Papa? Apa yang papa katakan? Bukan kah sekarang Luna sudah kembali. Lalu aku bisa menikah dengan Luna. " (Ucap Aziel dengan bodoh nya.)
Diva tidak tahan menahan air mata yang sudah terbendung di katong mata nya.
Ia tidak menyaka selama ini cinta nya kepada Aziel bertepuk sebelah tangan, kalau begitu jenis perhatian apa yang di lakukan Aziel selama beberapa bulan ini?
"Menantu ku hanya satu ya itu Diva jika kau ingin berpisah dengan nya dan menikah dengan perempuan tidak jelas itu makan keluar lah dari daftar nama keluarga buana. " (Ucap Tuan Baylor tegas.)
"Cukup! Berhenti bilang bahwa Luna tidak jalas pah, Dia itu wanita sempurna untuk Aziel pah. Baik kalau itu mau papa Aziel akan keluar dari rumah ini. " (Ucap Aziel ingin melangkah kaki keluar dari kamar itu.)
"Aziel! Kau benar-benar keterla .... " (Ucap tuan Baylor terpotong saat sakit jantung nya kambuh.)
"Papa! Papa! " (Ucap Diva panik.)
Aziel pun membalikan badan nya melihat sangat papa yang memegang dada dengan begitu kesakitan.
"Papa! Bertahan lah aku akan membawamu kerumah sakit. " (Ucap Aziel lalu sambil memapah papa nya ke mobil.)
"Apa yang terjadi? " (ucap Marisa kaget.)
"Om, astaga. " (Ucap Sela.)
"Papa, Aziel papa kenpa? " (Tanya Luna mendekati Aziel.)
"Nanti aku jelas kan sekarang ayo kita kerumah sakit. " (Ucap Aziel sambil masuk ke mobil nya di ikuti Luna.)
Bersambung ....
hy sayang kenapa kembali dg aziel yg ufah sangat22 nenyakiti hati
kenapa dak dg fimas yg jelas2 mencintai udah lamaaa sekali