Istri Kontrak Tuan Muda
Diva Afkar. Wanita cantik berumur 20 tahun. Anak tunggal dari Adnan Afkar, dengan istri pertama nya yang telah meninggal.
Awal nya hidup Diva begitu bahagia, walaupun ia sudah tidak memiliki seorang ibu lagi. Akan tetapi semua itu tidak berlangsung lama setelah ayah nya "Adnan Afkar" Menikah lagi dengan seorang janda bernama "Maya".
Maya memiliki satu anak perempuan bernama
" Tara" yang umur nya dua tahun lebih muda dari Diva.
Tara ada lah perempuan yang cukup jahat, ia menyukai kekasih Diva yaitu "Brian Regan" Berbagai cara pun ia lakukan, agar Brian menjadi milik nya, termasuk menyerah kan tubuh nya. Dengan bodoh nya Brian meningal kan Diva kara tergiur oleh Tara.
Malam itu pukul 08.29
Dring ... Dring ... Dring.
Suara dering ponsel Diva, menandakan bahwa ada pangilan masuk.
Diva pun melihat layar Ponsel nya menyala di situ tertara nama "Brian", jari telunjuk nya pun mengeser tombol hijau.
Call onn
" sayang, apa kita jadi diner malam ini?"(Tanya Diva antusias.)
"Hallo, emm Diva maaf, diner malam ini kita tunda dulu, karena aku ingin menyelesaikan beberapa dokumen penting." (Ucap Brian panjang lebar.)
"Ouh, begitu kah? Padahal aku sudah bersiap-siap. " (Ucap Diva sedih.)
"Maaf kan aku ya, lain kali kita bisa diner aku janji. " (Ucap Brian meyakinkan Diva.)
"Tidak jangan minta maaf kau tidak salah. " (Ucap Diva mencoba mengerti.)
"Baik lah kalau begitu aku tutup dulu telpon nya. " (Ucap Brian mematikan telfon.)
"Tap .... " (Ucap Diva terputus.)
Call off.
Brian Regan adalah kekasih Diva, mereka telah berpacaran selama tiga tahun. Dan baru-baru ini mereka sempat berencana untuk bertunangan, Brian adalah anak seorang pengusaha satu tingkat lebih kaya daripada ayah nya Diva.
Belum sempat Diva meneruskan omongan nya, Brian sudah terlebih dahulu memutuskan sambungan telepon nya.
"Huh, kenapa aku sekarang merasa Brian berubah ya, tidak seperti biasanya. " (Gumam Diva.)
"Ouh iya apa dia sudah makan? Em dari pada dandanan ku sia-sia, lebih baik aku kerumah nya saja, sekalian membawakan makan malam untuk nya." (Ucap Diva sambil keluar dari kamar nya.)
Di sisi lain
Kediaman Brian Regan.
Setelah membeli beberapa makanan kesukaan Brian Diva pun langsung menuju rumah Brian. Diva sengaja tidak memberi tahu Brian supaya menjadi kejutan,karena ia yakin Brian pasti akan sangat senang jika melihat dirinya datang.
Akan tetapi tepat di depan pintu rumah Brian Diva mendengar suara perempuan yang mende*ah dari sofa ruang tamu.
Di depan pintu juga terdapat sepasang sepatu hak tinggi.
Karena rasa penasaran, Diva pun langsung membuka pintu rumah Brian yang kebetulan tidak di kunci.
Deg ... Rasanya jantung Diva berhenti berdetak untuk beberapa saat, semua makanan yang ia bawa terlepas dari genggaman tangan nya.
Iya tidak percaya dengan apa yang ia lihat, dua orang yang dia sayang tengah berhubungan in*im di atas sofa.
"Kakak! " (Ucap Tara kaget.)
"Diva! "(Ucap Brian yang tidak kalah terkejut nya.)
Ya kedua orang itu satu nya adik tirinya Diva, dan satu nya lagi adalahhh kekasih Diva.
"Apa yang kalian lakukan! " (Teriak Diva menahan tagis nya.)
"Diva, dengar kan penjelasan ku dulu. " (Ucap Brian sambil memasang baju nya.)
"Penjelasan kata mu? Penjelasan macam apa lagi yang akan kau katakan! " (Bentak Diva.)
Brian terdiam karena tidak mungkin bagi nya untuk beralasan lagi, karena Diva telah melihat semuanya.
"Dan kau! Wanita jala*g! Aku sudah menganggap mu seperti adik kandung ku sendiri, jadi ini balasan ku padaku? "(Menujuk ke arah Tara.)
"Ha ha ha, tapi sayang nya aku sama sekali tidak mengangap mu kakak ku! " (Ucap Tara angkuh.)
"Pantas saja kau berbuat kotor seperti ini!" (Bentak Diva kepada Tara.)
"Sudah cukup! Diva karena kau telah melihat semua nya maka aku mengakhiri hubungan kita, karena aku lebih memilih Tara. " (Ucap Brian kepada Diva.)
"Tampa kau bilang begitu, aku juga sudah tidak sudi berpacaran dengan peria baj*ngan seperti mu!" (Berjalan ke luar dari rumah Brian.)
Malam itu adalah malam paling menyakitkan bagi Diva, bagai mana tidak. Dia di hianati oleh adik tiri dan kekasih nya. Sungguh ia tidak pernah berfikir hal seperti ini akan terjadi.
Sementara itu, Tara merasa puas, karena dia sudah berhasil mendapatkan Brian sepenuhnya.
Ia juga merasa sangat senang telah berhasil menghancurkan hidup Diva.
Diva menyusuri jalan raya, yang begitu sunyi malam itu, Mata nya sembab karena terus menangis.
Cuaca malam itu begitu buruk, awan-awan mendung mulai bergumpal, menandakan akan turun nya hujan.
Namun Diva tetap tidak mempedulikan nya, perlahan hujan mulai turun dari rintik kecil menjadi hujan yang deras, mengguyur tubuh mungil Diva yang cantik.
"Kenapa, kenapa dunia begitu tidak adil padaku! Mereka merebut semua kebahagiaan ku! (Jeriit Akila di tengah guyuran hujan.)
"Aku membenci kalian semua! Lihat saja, suatu saat nanti, pembalasan ku akan lebih kejam dari apa yang telah kalian lakukan padaku!" (Ucap Diva di di susul bunyi petir dan kilat yang menyambar.)
Skip.
Dua jam berlalu.
Diva memutuskan untuk pulang ke rumah dengan badan basah kuyup.
Plak ... Sebuah tamparan keras dari ayah nya mendarat di pipi mulus Diva
"Ayah, kenapa ayah menampar ku? "(Ucap Diva memegag pipi nya yang terasa begitu memanas.)
"Kau masih bertanya kenapa? Seharusnya ayah yang bertanya kepadamu, mengapa kau ingin merebut kekasih adik mu sendiri! " (Bentak Adnan kepada Diva.)
Apa maksudnya merebut! "(Ucap Diva melirik ibu tiri dan juga adik tirinya yang duduk tak jauh dari tempat Diva dan Adnan berdiri.)
Sekarang Diva menyadari apa yang telah terjadi, tetu saja Tara sudah membalikkan fakta tetang dirinya.
" Dengar kan aku ayah, aku tidak pernah merebut apapun dari nya dia lah yang merebut Brian dari ku! "(Jelas Diva.)
"Hikss, kakak mengapa sekarang kakak malah menuduh ku? " (Ucap Tara ber akting.)
"Mas lihat kelakuan Diva dia telah menindas Tara." (Ucap Maya memanas-manasi Adnan.)
"Cukup Diva, dua hari lagi Tara dan Brian akan bertunangan, ayah harap kau tidak mengangu hubungan mereka lagi."( Ucap Adnan berlalu pergi,
meninggalkan kan Diva yang masih berdiri mematung di ruang tamu.)
Diva tidak habis pikir dengan apa yang di katakan ayah nya, bahkan sekarang ayah nya sama sekali sudah tidak mempercayai omongan nya lagi.
Diva pun berlalu pergi ke kamar nya dengan perasaan yang begitu hancur.
"Yes, bu akhirnya kita berhasil. " (Ucap Tara memeluk ibunya.)
"Ya ibu sangat senang kau mendapatkan apa yang kau mau."(Ucao Maya memeluk putri nya.)
Bersambung ....
Hay, terima kasih banyak. Dan jangan lupa untuk like, komen, fote, follow, hadiah, dan favorit. 💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Sukliang
kubaca lg
2024-04-26
0
Tarmi Widodo
dasar
2024-03-15
0
Wirda Lubis
ibu tiri sama anak sama ular
2024-02-21
0