NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 5 - Wanita Itu Hamil

Zico menatap wanita di pelukannya dengan perasaan khawatir. Dengan cepat dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon dokter pribadinya.

“Saya Pak?”

“Segera ke kantorku sekarang”

“Sekarang Pak? Bapak sakit?”

“Bukan Aku. Jangan banyak tanya. Segera ke kantorku sekarang!” Zico menutup teleponnya. Kemudian dia kembali memeluk wanita dipelukannya. Dengan sekali gerakan Zico membopong tubuh Nisha. Setelah pintu lift terbuka, dengan segera dia keluar dan membawa Nisha ke dalam ruangannya.

Saat itu masih belum ada karyawan yang datang, jadi Zico bisa lebih leluasa membawa wanita itu ke ruangannya tanpa diikuti mata karyawannya yang selalu ingin tahu. Hampir dua puluh menit dia menunggu dokter pribadinya datang. Sembari menunggu kedatangan si dokter, Zico menelepon asistennya agar segera ke kantor.

Pagi ini entah mengapa dia merasa harus berangkat pagi. Begitu banyak pikiran di kepalanya. Selain masalah pekerjaan, dia juga stress memikirkan tunangannya dan lebih stress lagi memikirkan wanita yang telah mendapatkan perlakuan tidak adil darinya.

Sebenarnya dia merasa sangat bersalah dan sangat malu terhadap perbuatannya sendiri. Selama hidupnya dia tidak pernah memaksa satu wanita pun untuk intim dengannya. Tapi karena pengaruh alcohol, pikirannya menjadi tidak jernih. Dia menyangka wanita itu adalah tunangannya dan melampiaskan kemarahan padanya. Dengan tubuhnya dia berusaha menaklukan wanita itu.

Zico menatap wanita yang dibaringkan di atas sofa itu. Kasian sekali nasib wanita ini. Harus bertemu dengan laki-laki sepertinya. Mungkin perbuatan yang dilakukannya akan menjadi trauma seumur hidup bagi wanita ini. Kompensasi senilai dua ratus juta sangatlah tidak cukup untuk mengobati trauma yang di deritanya. Wanita ini selalu gemetar ketakutan setiap melihatnya. Sepertinya dia harus bertanggung jawab terhadap psikologis wanita itu. Dia harus membantu wanita itu agar benar-benar sembuh dari traumanya.

Tok…Tok…Tok…

“Ya masuk.”

Asisten direktur Gerry memasuki ruangan.

“Mengapa Bapak tidak memberitahu Saya bila…” Asisten Gerry menghentikan kata-katanya begitu melihat tubuh wanita yang terbaring di sofa.

“Ap…Apa yang terjadi Pak?”

“Dia gadis itu.”

“Ap…Apa yang terjadi padanya Pak? Kenapa dia berada di ruangan ini? Bapak…Bapak ti…tidak melakukan pemaksaan la…lagi kan?” dengan suara terbata-bata asisten Gerry berusaha mengeluarkan isi pikirannya.

“Aku tidak sebinatang itu!” Zico menjawab dengan dingin dan ketus. Membuat asisten Gerry sedikit gemetar ketakutan.

“Ma…Maaf Pak… Sa…Saya tidak bermaksud…”

“Sudahlah. Gadis ini tiba-tiba pingsan. Aku membawanya kesini. Kamu urus selanjutnya.”

“Maksudnya Pak?”

“Kamu mengerti maksudku.”

“Ba…Baik Pak.”

Tak berapa lama menunggu, dokter Zidan datang dengan wajah masih berbau bantal dan keringat di wajahnya.

“Apa yang bisa Saya bantu Pak? Bagian mana yang sakit?”

Dokter Zidan segera menghampiri Zico, raut wajahnya penuh dengan ke khawatiran. Dokter Zidan merupakan dokter keluarga Zico generasi ketiga. Sebelumnya ayah dan kakek Zidan merupakan dokter ayah dan kakek Zico.

“Bukan Aku yang sakit. Periksa dia. Dia pingsan tepat di depanku.”

Zico menunjuk tubuh Nisha yang terbaring lemah tak berdaya. Zidan segera mengalihkan perhatiannya dan melihat wanita yang ditunjuk Zico. Dia benar-benar merasa heran. Selama beberapa tahun dia menjadi dokter di keluarga Zico, belum pernah ada orang lain selain anggota keluarga Zico yang diperiksanya.

Kenapa direktur muda itu meneleponnya pagi-pagi dan menyuruhnya ke kantornya hanya untuk memeriksa wanita ini? Bila diperhatikan, memang wanita ini imut dan cantik. Kulitnya putih dan tubuhnya mungil. Namun kecantikan wanita ini tidak bisa dibandingkan dengan tunangan direktur muda. Sangat tidak mungkin bila direktur muda itu berselingkuh dari tunangan luar biasanya hanya demi gadis biasa seperti ini bukan? Dan lagi, dari baju yang dipakainya tampaknya gadis itu hanya karyawan biasa yang berada di hirarki paling rendah di perusahaan itu. Jadi apa sebenarnya motif direktur muda itu?

“Cepat periksa!”

“Eh, ya baik Pak…”

Dengan gugup dokter Zidan mengeluarkan beberapa peralatan dari dalam tas medisnya. Dia mengeluarkan stetoskop, memeriksa detak jantung wanita muda itu. Kemudian dia mulai mengeluarkan alat pendeteksi tensi darah digital dan memeriksa tekanan darahnya. Terakhir dia meletakkan empat jari tangannya di nadi Nisha, berusaha mendengarkan detak nadinya dengan seksama. Hampir sepuluh menit dia melakukan pemeriksaan awal itu dengan tenang. Dia benar-benar sangat berkonsentrasi. Akhirnya setelah merasa yakin, dokter Zidan berdiri menghadap Zico. Bersiap-siap mengatakan diagnosanya.

“Bagaimana?” tanya Zico dengan suara sedikit khawatir.

“Tekanan darahnya rendah 100/80, detak jantungnya 90 bpm, lebih cepat dari manusia normal. Dan denyut nadinya juga lebih cepat dibandingkan biasanya…”

“Kesimpulannya?” Zico bertanya dengan nada mendesak. Sangat tidak senang dengan penjelasan dokter Zidan yang dianggapnya terlalu bertele-tele.

“Diagnosa awal Saya, wanita ini sedang hamil muda dan dalam kondisi tubuh yang lemah dan kurang gizi. Agar lebih akurat bisa dibawa ke dokter obygin untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendetail Pak.”

JEDAAAAAARRRRRR!!!

“Ap…apa??!!”

Zico merasa tersambar petir. Dunianya mulai berputar. Pandangan matanya tidak lagi fokus. Zico merasa tubuhnya mulai goyah. Zico dengan cepat memegang pinggiran meja yang digunakannya sebagai pegangan agar tidak terjatuh.

“Anda tidak apa-apa Pak?” Asisten Gerry berdiri disebalah Zico, memegang lengan bosnya dengan perasaan khawatir.

Zico berusaha mengatasi keterkejutannya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha untuk menghilangkan perasaan berkunang-kunang dimatanya.

“Ak…Aku tidak apa-apa.” Zico menarik lengannya yang masih di pegang asisten Gerry. Zico berusaha menguasai keadaan.

“Baik, terima kasih. Kamu boleh pergi sekarang.” Zico melambai-lambaikan tangannya, berusaha mengusir Zidan dengan gerakan tangannya.

“Baik Pak, kalau begitu Saya pamit dulu…”

“Ingat. Tetap rahasiakan masalah ini.” Zico menekankan dengan dingin.

“Selalu Pak. Kerahasiaan kondisi pasien sudah menjadi tanggung jawab Saya Pak.”

“Pergilah.”

“Baik Pak…”

Dan dokter Zidan pun pergi dari hadapan direktur muda itu. Dari tiga generasi kaya yang dilayani oleh keluarganya, karakter Zico adalah yang paling sulit untuk dimengerti. Zidan sudah mencoba berbagai cara agar bisa lebih dekat dengan direktur itu, namun usahanya sia-sia. Direktur muda itu tetap bersikap dingin, tidak banyak bicara, sombong, dan pemarah. Dari ekspresi yang ditunjukkan oleh direktur muda, sepertinya sedikit banyak dia mengerti hubungan gadis itu dengan sang direktur.

Dia yakin sembilan puluh sembilan persen anak yang dikandung wanita itu adalah anak si direktur muda. Sepertinya hal ini akan menjadi affairs terbesar yang akan dialami oleh keluarga terhormat itu.

Sepeninggalnya Zidan, Zico menatap tubuh Nisha dengan hampa. Dia begitu bingung harus memperlakukan gadis itu seperti apa. Awalnya dia menyangka bahwa mungkin gadis itu hanya kelelahan dan butuh psikiater untuk mengatasi traumanya. Dia benar-benar siap untuk membantu memulihkan kesehatan gadis itu dan membayar psiakiater untuk memulihkan kesehatan mentalnya. Namun tiba-tiba hal yang tidak di sangkanya terjadi. Gadis itu hamil!! Dan dia yakin seratus persen bahwa bayi dalam kandungan gadis itu adalah anaknya!!

Apa yang harus dilakukannya sekarang?!!

***

 

 

1
Siti Arfat
Luar biasa
Ma Maulydahhh
udh 3 kali loh aku baca cerita ini tp ga pernah bosen,suka bngt sama alurnya
Rita Icha
Luar biasa
Fitri Ani
baik👍👍👍
Veronika Theresia Sihombing
lanjut
Nadine Nabila
😭😭😭😭
Nadine Nabila
dari pengalaman pertama baca novel..gara gara ketemu di FB beranda..ya pertama baca novel ini.....udah lama banget dari th 2017... sampai sekarang gak bosan bosan....masih aja sedih......suka sama alurnya..berasa nyata🙏
farsha: masa sih?bukannya ni novel dibikin THN 2019.n km baca th 2017 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.yg bener aja
total 1 replies
kurniasih kurniasih
ceritanya bagus banget lanjut season 2 ya biar ga kecewa
Ambar
🤬
Gya Gheza
Luar biasa
Gya Gheza
akhirnya aku juga kembali baca novel ini, entah untuk yang keberpaa.kali/Smile/
Qie Qie
Ceritanya bikin penasaran dan tidak membosankan.
Saya sudah baca berkali²
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Darmelia
Ceritanya menarik. temanya bagus untuk yang suka berfantasi.
Khayla Salwa
Luar biasa
Lia Apriyanti Beibz
apa... kita.... 🤣🤣
Lia Apriyanti Beibz
kaget denger suara petirnya ⚡⚡⚡⚡
Lia Apriyanti Beibz
aku kembali lagi untuk yg ke 3 kalinya...
Dewi Nophie Lestari
Luar biasa
Whidya Rahmawati
oke ketemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!