NovelToon NovelToon
Psikopat Bucin

Psikopat Bucin

Status: tamat
Genre:Action / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sekar Arum

DILARANG PLAGIAT YA!

Seorang lelaki berjaket hitam terduduk di lantai, dia membersihkan cairan merah kental yang menodai tangannya. Dia mengambil pisau dan tongkat kasti kesayangannya, siapapun yang berani melukai wanitanya maka orang itu akan ia bebaskan dari dunia ini.

Dia adalah Dave Winata, namanya jarang didengar karena identitasnya yang sengaja dirahasiakan. Wajah dan sorot matanya yang dingin menyerang siapapun dengan tatapan elang yang siap memangsa. Hanya ada satu kelemahannya, yaitu air mata wanitanya.

Penasaran kan? Lanjut yuk ke ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sekar Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TEMAN LAMA

WARNING:

SEBELUM LANJUT MEMBACA DIWAJIBKAN UNTUK RATE, VOTE, LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTAR SESUKA KALIAN.

DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT UNTUK AUTHOR.

HAPPY READING 😘

..............................

Bip...bip...bip

Aryn menggosok kedua matanya, tangannya meraih ponsel di nakas. Ia matikan alarm yang sengaja ia pasang. Ia baru memejamkan matanya pukul 5 tadi. Dengan langkah gontai ia berjalan menuju kamar mandi. Dicucinya wajah yang kusam dan kusut itu, baru setelahnya ia membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat.

"Lumayan," ucap Aryn di depan cermin saat melihat wajahnya lebih segar.

Lantas ia pergi menuju resepsionis untuk check out dari penginapan. Diserahkannya kunci kamar dan uang pembayaran kepada seorang pegawai wanita. Ia melangkahkan kakinya menuju jalan raya, menunggu kendaraan umum melintas.

Lima belas menit berlalu, Aryn terlihat masih sabar menunggu bus atau angkot. Dari kejauhan sebuah mobil putih melaju dengan kecepatan sedang.

"Woy! Berhenti!" teriak Aryn.

Baju Aryn terkena cipratan air berwarna cokelat dari kubangan air yang dilewati mobil putih tadi.

"Apes! Nggak tahu apa ini baju satu-satunya!" Aryn mengomel sendiri dengan tangannya tidak berhenti mengibas-gibaskan bajunya.

Mobil putih tadi berhenti tidak jauh dari tempat Aryn berdiri. Keluarlah seorang pria yang berusia kira-kira 24 tahunan. Wajahnya khas orang Asia, kulitnya sawo matang. Tubuhnya tinggi dan tegap, tampak berwibawa dengan setelan jas yang digunakannya. Pria itu berjalan mendekati Aryn.

"Maaf, tadi saya tidak melihat genangan air itu!" ucap pria itu.

"Genangan air sebesar itu masih tidak terlihat?" seru Aryn.

Aryn mendongakan wajahnya, ia menatap tajam pria di hadapannya itu.

"Aryn?" sahut pria itu.

Tatapan tajam Aryn berubah menjadi tatapan bingung. Bagaimana bisa pria ini mengenalnya?

"Ini aku!" pria itu melepaskan kacamata hitamnya.

"Siapa?" Aryn memiringkan kepalanya, mencoba mengamati dengan seksama wajah pria itu. Tapi nihil, ia tidak ingat dan tidak tahu siapa dia.

"Aku Rio," jawab pria yang ternyata bernama Rio.

"Rio Haryanto?" tanya Aryn yang membuat Rio menepuk jidatnya sendiri.

"Aku Rio Mahendra, sahabat sekaligus anak dari Rian Mahendra sahabat ayahmu!" jawab Rio.

"Astaga! Kenapa tubuhmu jadi kurus begini?" seru Aryn.

Wajar jika Aryn terkejut melihat penampilan Rio yang sekarang. Dulu waktu Rio masih sering ikut papanya datang ke rumahnya tubuh Rio pendek dan gempal. Tapi sekarang Aryn bahkan terpesona dengan ketampanan Rio.

"Aiss...Kau ini masih saja menyebalkan seperti dulu! Kau mau kemana?" tanya Rio.

"Mau ke rumah uti," jawab Aryn, uti adalah panggilan kepada neneknya.

"Biar aku antar!" Rio meraih tangan Aryn dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Aryn hanya pasrah mengikuti Rio. Lagipula bus yang Aryn tunggu tidak kunjung lewat, lumayan dapat tumpangan gratis.

"Aryn," panggil Rio pada Aryn.

"Ada apa?" jawab Aryn.

"Aku dengar setelah ayahmu tiada kau pindah ke Amerika dekat dengan nenekmu yang di sana, terus kenapa sekarang kamu ada di kota ini?" tanya Rio.

"Iya, aku memang pindah ke Amerika. Aku pulang kemari karena aku memang harus pergi dari negara itu, jika tidak aku..." ucapan Aryn terhenti, ia tidak ingin orang lain mengetahui masalah pribadinya.

"Ada apa? Apakah ada masalah?" tanya Rio curiga.

Aryn terdiam, tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya.

"Kau tidak bisa menyembunyikan apapun dariku, Aryn! Katakan! Ada masalah apa?"

"Ibu tiriku jahat, dia hampir saja menjualku pada bandot tua. Ada seorang pria yang menolongku dan membawaku pergi dari ibu tiriku, pria itu menjadi suamiku sekarang. Tapi dia sama sekali tidak mencintaiku, dia bahkan pernah mendorongku hingga aku terjatuh dari ranjang dan pingsan. Karena itu aku memutuskan untuk kabur dari mansionnya dan pulang kesini!" ucap Aryn yang menundukkan wajahnya.

"Sekarang kau tenanglah! Aku tidak akan membiarkan orang-orang jahat itu mendekatimu lagi," lirih Rio.

Bagi Rio, pagi ini adalah pagi yang sangat berkesan untuknya. Setelah bertahun-tahun ia harus berpisah dengan Aryn karena orang tua mengirimnya untuk menuntut ilmu di luar negeri, pagi ini takdir mempertemukannya dengan Aryn lagi. Jantungnya kembali merasakan getaran hebat saat ia berdekatan dengan Aryn.

................................

Dave menghela napas lega, baru saja pramugari memberitahukan bahwa pesawat akan segera mendarat di Pulau Sumatera, tanah kelahiran Aryn. Ia pergi menyusul Aryn bersama dengan Ken tentunya.

"Bos, ini berkas yang bos minta!" ucap Ken menyerahkan sebuah map biru.

Dibolak-baliknya lembar demi lembar berkas itu. Ia membaca dengan teliti.

"Untung saja Samuel mengingatkanku tentang berkas ini," gumam Dave.

Berkas yang Dave pegang ternyata berisi informasi mengenai Aryn dan keluarganya. Dave sempat panik saat titik keberadaan Aryn menghilang begitu saja dari monitornya. Untungnya Samuel masih menyimpan berkas informasi Aryn dan keluargannya yang sempat ia selidiki. Dengan berkas itu Dave mengetahui semua alamat hingga nomor telepon keluarga Aryn. Memang benar, dengan uang dan kekuasaan hal yang mustahil pun akan mungkin terjadi. Akhirnya saat itu juga Dave dan Ken pergi menyusul Aryn.

Sebuah mobil Hummer H3 sudah terparkir di parkiran bandara lengkap dengan seorang supir berdiri di dekat mobil tersebut. Tentunya Ken tidak memilih sembarang supir. Supir yang bertugas kali ini orang kepercayaan Ken. Jika ia harus bertugas di Malaysia, Singapura, maupun Indonesia, maka supir itulah yang akan mengantarnya kemanapun tujuannya. Namanya Frans, kecakapannya dalam mengemudikan mobil tidak diragukan lagi. Ditambah kemampuannya berbahasa inggris yang sangat menunjang tugasnya menjadi supir sekaligus guide.

"Selamat sore!" sapa Frans dalam bahasa inggris.

Ken tersenyum dan mengangguk pelan. Sementara Dave tidak menjawab, menolehpun tidak. Frans tidak terlalu terkejut dengan sikap Dave. Karena selama bekerja dengan Ken, Ken tidak jauh berbeda dengan Dave, hanya saja bibir Ken terlihat lebih luwes. Dia tersenyum saat Frans menyapa mereka.

Mobil mewah itu meluncur menuju lokasi tujuan Dave, rumah nenek Aryn. Dave yakin Aryn akan pergi ke rumah neneknya, karena anggota keluarga yang memiliki hubungan dekat dengan Aryn hanya neneknya. Rasa lelah setelah penerbangan 14 jam tidak menyurutkan semangatnya untuk segera menemui Aryn. Ia penasaran bagaimana ekspresi terkejut Aryn nanti. Sebagai bawahan, Ken hanya pasrah mengikuti kemana Dave pergi sebelumnya ia sempat menawari Dave untuk berhenti istirahat sejenak di salah satu hotel. Tapi Dave menolak mentah-mentah tawarannya. Ken menyandarkan kepalanya ke jok mobil, paling tidak ia bisa beristirahat di mobil. Perjalanan menuju rumah nenek Aryn cukup jauh.

"Apakah masih jauh?" tanya Dave.

Frans menghela napasnya, sudah tiga kali bosnya menanyakan hal yang sama.

"Sekitar 15 menit lagi kita akan sampai, bos!" jawab Frans, ia berusaha menjawab dengan nada paling ramah.

"Hmm," sahut Dave.

Lagi-lagi Frans menghela napasnya dengan kasar. Bosnya yang satu ini jauh jauh jauh lebih parah dari Ken, sangat menyebalkan.

Dari kaca spion, Frans dapat melihat kedua bosnya tengah terlelap di kursi masing-masing. Rasanya baru lima menit lalu mereka masih sibuk mengotak-atik ponselnya. Dave dan Ken baru terbangun saat Frans membuka pintu belakang, dan memanggil mereka satu persatu.

"Sudah sampai, bos!" seru Frans.

Dave yang sudah membuka kedua matanya langsung turun dari mobil. Ia regangkan otot-ototnya, pandangannya menyapu sekelilingnya. Rumah nenek Aryn terlihat mencolok daripada rumah disekitarnya. Dave bisa memahami itu karena ayah Aryn adalah pengusaha yang sukses. Ia bergegas berjalan menuju pintu depan yang kebetulan terbuka.

Tok...tok...tok

Tangan Dave mengetuk pintu itu berkali-kali. Tidak berapa lama muncul seorang wanita tua dengan pakaian yang sederhana datang menyambut Dave, Ken dan Frans.

"Kalian siapa?" tanya nenek itu dengan sopan.

"Kami mencari Nona Aryn, nek! Apakah Nona Aryn ada di sini?" jawab Frans, ia mewakili Dave dan Ken yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Aryn ada di dalam, kalian ini siapa?"

Frans menerjemahkan pertanyaan nenek itu kepada Dave dan Ken. Tanpa aba-aba Dave meraih tangan nenek Aryn dan menciumnya.

"Saya suami Aryn, nek!" ucap Dave.

Nenek Aryn tampak tidak memahami ucapan Dave, ia juga bingung kenapa Dave mencium tangannya.

"Dia suami Aryn, nek!" sahut Frans.

Aryn dan Rio yang tadi sedang mengobrol di ruang tengah menyusul nenek karena mereka mendengar neneknya sedang berbicara dengan orang asing.

"Siapa yang datang, uti?" seru Aryn yang berjalan mendekat, ia tidak memperhatikan tiga orang yang berdiri di depan pintu. Aryn memanggil neneknya dengan sebutan uti.

"Kau!" seru Aryn.

Aryn terkejut setengah mati melihat Dave yang sudah berdiri di hadapannya. Dave mengedipkan sebelah matanya saat melihat Aryn.

.....................

Jangan lupa like, vote, dan rate bintang lima ya! ❤️

1
Sri Wahyuni
lumayan
Naya Naya Novita
Lumayan
Naya Naya Novita
Biasa
Sapi Terbang/Capricorn goreng
salfok ama covernya, kek kenal 🗿
Muriah Murce
Luar biasa
Official Bougenville.
COVER KIM DOKJA MENTIONED? 😭😭
Official Bougenville.: Yaiyalah suamiku masa ga kenal😋😋
Sapi Terbang/Capricorn goreng: ternyata ada yang kenal juga ama covernya 👄👁
total 2 replies
Shantyka Kusuma
audio nya dong Thor please
AdiADM go
ok
Mbah Dur
Luar biasa
tannn
AAAAA GUA YANG BAPER😭
smrj
Kecewa
smrj
Buruk
Rhmad Flash
visoalnya toor
Aqila Hesty
Luar biasa
Tanza Dimas Heriyanto
hhahaha....rombongan lenong,berarti Dave ketuany y
Hongshi 🍦🎀
si Dave 🗿
Hongshi 🍦🎀
duduk yah tinggal duduk lah aduh ribet amat dah 🗿
Hongshi 🍦🎀
kayaknya dia acting kek beneran ketusuk gitu
Eyji
semangat kak
Kusii Yaati
kebayang nggak sih ketua mafia yg paling di takuti di suruh Carikan pembalut😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!