Rara Danira, seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, namun kurang perhatian dari keluarnya.
Suatu saat dia masuk ke dalam sebuah situs terlarang dan mencari seorang laki-laki dewasa untuk menjadi sugar baby.
Levis Morelli, seorang laki-laki berusia 37 tahun yang mencari sugar baby untuk melampiaskan segala hasratnya, namun tidak ingin menikah karena di tidak percaya dengan yang namanya pernikahan.
Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan ini dengan baik? atau malah menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Cerita
Sejak bicara dengan teman-temannya kemarin, Levis terus memikirkan apakah dia benar-benar harus mendatanginya atau tidak.
Benar yang di katakan Bisma, bahwa banyak yang di pendamnya selama ini. Sama seperti yang Rara rasakan. Apa mungkin semua ini harus di ceritakan?
Saat ini Levis masih berada di dalam kamar mandi sambil memikirkan semua itu, sampai di mana tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kamar mandinya.
"Om mandi ya?" tanya Rara yang membuat Levis langsung menggelengkan kepalanya, ketika melihat gadis itu datang.
"Ada apa sayang? Mau ikut bergabung?" tawarkan-nya pada Rara yang langsung menggelengkan kepalanya.
Mana dia mau bergabung di sana. Pasti akan terjadi sesuatu nantinya yang mungkin saja bisa berakibat buruk nantinya.
"No!" jawab Rara yang masih betah berdiri di depan bathtub tempat di mana Levis berada.
Rara malah sengaja duduk di atas wastafel yang berada di kamar mandi sambil melihat apa yang laki-laki itu lakukan di dalam bathtub -nya.
"Ada apa, baby? Aku selesaikan dulu mandinya oke. Setelah itu kita bicara." ucapnya pada Rara.
"Ngak apa-apa, di sana aja kalau masih mau mandi. Aku bantu keramas ya, Om." dia menawarkan bantuan untuk kekasihnya yang masih berada di dalam bathtub. Selama beberapa waktu terakhir mereka memang tinggal di apartemen. Tempat di mana Rara tinggal dan apartemen tersebut milik Levis. Bahkan sekolahnya saja pun cuti, dan semua itu karena kuasa Levis.
"Oh, oke. Kita cerita saja, bagaimana?"
"Mau cerita apa emangnya?" tanya Rara yang tidak tau mau cerita apa dengan Levis.
"Banyak, mungkin tentang masa lalu mu, masa kecilmu atau mungkin masa depan kita. Bagaimana jika kita mulai merancang yang dari sekarang?" Rara sendiri terlihat bingung, dia belum bisa mencerna apa mas dan tujuan dari perkataan Levis padanya.
"Masa depan apa? aku bahkan nggak pernah berpikir masa depan aku gimana nantinya. Gak tahu juga harus mikirin kayak gimana. Ya, sekarang jalannya aja apa yang ada. Gimana nantinya ya tinggal nanti aja." jawab Rara karena memang itu yang dia pikirkan saat ini.
Dia tidak pernah berpikir bagaimana masa depannya, dan menurutnya itu tidak harus dipikirkan dari sekarang. Tapi Levis, laki-laki itu malah semakin ingin tahu seperti apa masa depan yang diinginkan kekasihnya.
"Apa jika suatu saat aku mengatakan bahwa aku ingin menikahi kamu, apa kamu percaya?" katanya Levi's yang membuat Rara semakin terdiam.
"Gak. Aku gak percaya!" jawab Rara karena memang dia tidak pernah percaya dengan apa yang Levis katakan. Termasuk kata-kata yang baru saja dia ucapkan tentang pernikahan.
"Kenapa?" tanya Levis penasaran kenapa Rara tidak percaya dengan apa yang dia katakan.
"Banyak. Ada banyak hal yang harus aku pertimbangkan untuk yang namanya pernikahan. Selain usiaku yang masih 17 tahun, aku juga nggak pernah percaya sama laki-laki lain. Karena satu-satunya laki-laki yang aku percaya di dunia ini sudah mengkhianati aku dengan begitu dalam. Bukan hanya aku saja, tapi wanita yang dinikahinya juga. Papi ku bahkan lebih rela melihat kami menangis daripada mantan kekasihnya. Jika kamu tidak bisa lepas dari masa lalumu, jangan pernah mencoba untuk memulai masa depan. Aku pernah membaca di sebuah buku yang berjudul Tajuk Kehidupan." jelas Rara karena memang itu yang pernah dia baca dari sebuah buku yang menceritakan tentang bagaimana bertahannya seorang wanita dengan cobaan yang bertubi-tubi datang menghantamnya.
"Om juga laki-laki yang jauh lebih dewasa dari aku. Rasanya nggak mungkin kalau tiba-tiba Om milih aku untuk dijadikan istri, karena aku yakin di luar sana banyak wanita yang jauh lebih baik daripada aku yang bisa menjadikan istri. Jadi hubungan ini tidak harus diperpanjang lagi mungkin." gumamnya, karena apa yang dia katakan memang itu benar.
Levis langsung berbalik arah dan kini dia menatap pada gadis itu. Dia benar-benar ingin mencoba hubungan yang baru dengannya, walau sempat tersakiti oleh mantan kekasihnya yang tidak tau diri itu. Tapi dia benar-benar ingin mencoba hubungan yang baru bersama dengan Rara.
Tatapannya terlihat begitu dalam, bahkan rasanya Rara saja tidak sanggup menatap wajahnya saat ini. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya saja karena tidak berani bertatapan langsung dengan Levis.
"Aku pernah jatuh cinta pada seorang wanita dan aku kalah. Aku kalah karena terlalu percaya padanya hingga tanpa kusadari bahwa akulah yang membuatnya berkhianat. Aku tidak pernah percaya dengan apa yang namanya cinta dan juga pernikahan semenjak dua kali aku merasakan kegagalan. Di mana kegagalan yang pertama datang dari keluargaku sendiri dan kegagalan yang kedua datang dari mantan kekasihku. Aku harap bahwa aku tidak gagal untuk yang ketiga kalinya, biar aku ingin orang yang ketiga kali dan yang menjadi terakhir adalah dirimu. Jika emang kamu siap untuk menikah aku akan menunggumu. Aku akan menunggu sampai Kamu benar-benar siap. Tapi mohon tolong jangan pernah membuatku kembali merasa trauma dengannya namanya hubungan. Kita sama-sama berasal dari masa lalu yang buruk, jadi aku harap kamu bisa. Percayalah, Rara bawa aku akan berusaha untuk membahagiakanmu kapanpun dan dimanapun dengan caraku sendiri, baby." ucapnya pada Rara setelah menjelaskan semua itu.
Sementara Rara sendiri masih diam, dia benar-benar dia memikirkan semua itu. Apakah Levi's benar-benar orang yang Tuhan kirimkan untuknya?
Tapi, bagaimana dengan restu kedua orang tuanya karena bagaimanapun mereka harus meminta restunya.
"Tapi bagaimana dengan mami dan papi? merasa nggak akan mungkin ngebiarin aku nikah gitu aja. Apalagi dengan om, itu nggak akan mungkin terjadi."
"Kenapa? aku bisa menikahimu saat ini juga jika aku menginginkannya. Hanya tinggal diri kamu saja, karena jika kamu setuju untuk menikah saat ini, maka kita bisa menikah hari ini juga. Sekarang keputusan ada di tangan kamu. Jadi pikirkan benar-benar dan setelahnya katakan padaku apa keputusan kamu." ujarnya pada Rara.
Dia keluar dari bathtub miliknya, dan pergi meninggalkan Rara begitu saja setelah menjelaskan apa yang ingin dia jelaskan.
"Kau gitu aku mau pergi ke psikolog besok." ucap Rara tiba-tiba yang membuat langkah Levis terhenti.
"Are serious baby?" katanya Levi's untuk memastikannya lebih lanjut.
Rara langsung melakukan kepalanya karena dia benar-benar sudah mengambil keputusan ini bahwa dia akan pergi ke psikolog dengan Levis nantinya.
"Baik, jika begitu kita akan pergi besok. Aku jangan pergi bersama kamu dan aku akan menemani di sana, oke?" sekali lagi, cara menganggukan kepalanya Karena dia sudah mantap dengan keputusannya bahwa dia memilih untuk pergi ke psikolog dan menceritakan apa yang dia rasakan selama ini.
Rara berharap bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat untuk dirinya dan juga hidupnya saat ini. Semoga saja semuanya berubah, dan dia bisa tidur lebih tenang lagi.
***
bonus nya sering " up
dobel juga boleh 🥰
🙏🙏😭😭😭
kasian rara 😭😭😭
apa yg akan terjadi??
👍❤🌹🙏