Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Mansion utama.
"Lily, rambutmu kenapa?" tanya Luna, saat melihat Lily yang berjalan cepat dengan wajah yang masam.
"Tanya saja pada tukang ojek yang dibelakang." Jawab Lily, yang langsung berjalan masuk kedalam kamarnya.
"Tukang ojek? Memangnya boleh ya? Tukang ojek masuk kedalam mansion?" gumam Luna, dengan bingung.
Namun wajah bingungnya, langsung tersenyum saat melihat Leo yang berjalan kearahnya.
"Jadi kau tukang ojek itu?" sindir Luna, dengan tersenyum.
Leo hanya tersenyum tipis, lalu memberikan kunci motor ke tangan Luna. "Berikan ini pada Lily, dan bilang padanya. Motor yang tadi dipakai, akan aku jadikan salah satu mas kawin untuknya." Ucap Leo, dengan suara datarnya.
"Uhh ... so sweet." Seru Luna. "Ternyata pria sedingin kau itu, bisa romantis juga." Ucap Luna, dengan tertawa kecil.
"Aku pergi dulu Nyonya, dan besok aku akan menjemput Lily dan mengantarkannya ke kampus."
"Oke." Ucap Luna.
Leo lalu berjalan keluar mansion, dengan senyuman diwajahnya. Dirinya merasa sangat bahagia. Karena hari ini, dirinya bisa membuat Lily untuk pulang bersama dengan nya. Dan Leo berjanji, suatu saat nanti bisa membawa hati Lily hanya untuknya.
Sementara itu Lily yang berada di dalam kamarnya, sedang berdiri di depan cermin. Lily menatap pada rambutnya yang acak-acakan, dan mulai merapikannya dengan tangannya. Lily menghela nafasnya, dan mengingat kembali kejadian tadi. Saat dirinya yang mau tidak mau, akhirnya pulang diantar oleh Leo dengan menggunakan motor yang di beli oleh Leo dari tukang ojek online. Tadinya Lily pikir, dengan memilih motor. Leo akan menyerah dan membiarkannya untuk pulang sendiri. Karena Lily yakin, Leo tidak terlalu mahir mengendari motor. Karena seingat Lily, Leo tidak pernah mengendari sepeda motor sama sekali.
Tapi di luar dugaannya, pilihan dirinya untuk diantar dengan sepeda motor. Justru membuatnya, merasakan ketegangan seperti sedang naik rollercoaster. Karena Leo yang mengendari motornya dengan sangat cepat, membuat dirinya mau tidak mau memeluk tubuh Leo dengan sangat erat. Dan karena terlalu kencangnya motor yang dikendarai oleh Leo, sampai membuat helm yang dikenakannya terjatuh entah kemana. Dan membuat rambutnya jadi berantakan seperti orang yang baru bangun tidur.
"Aku benar-benar membencimu." Gumam Lily dalam hati, lalu termenung pada ucapan yang tadi dikatakan oleh hatinya. Entah sejak kapan dirinya membenci Leo, tapi yang jelas saat rasa cinta Lily pada Leo dikuburnya dalam-dalam ketika mengetahui Daisy juga mencintai Leo. Dan dihari itu, Lily sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menanam rasa kebencian pada Leo untuk menghapus rasa cintanya. Dan rasa kebencian itu bertambah besar, saat tahu Leo telah memperkosa dirinya.
.........
Keesokan harinya.
Lily yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampusnya bersama Daisy. Langsung terdiam di tempatnya, saat melihat Leo yang masuk kedalam ruang tengah.
"Mau apa kau kesini?" tanya Lily, dengan suara yang ketus.
"Lily ..." bisik Daisy, sambil menggoyangkan tangan Lily.
"Aku datang untuk menjemputmu dan juga Daisy." Jawab Leo.
"Wah ... ! Hari ini kita dapat supir yang sangat tampan." Pekik Daisy, dengan wajah yang gembira. Untuk menghilangkan suasana canggung di antara mereka bertiga.
"Ya, kau benar Daisy. Dia itu hanya seorang supir." Ucap Lily, dengan senyum yang mengejek.
"Lily ... !" Daisy mencubit gemas pada lengan saudara kembarnya.
"Kenapa? Bukankah tadi kau bilang supir? Aku hanya memperjelasnya saja." Ucap Lily, yang langsung berjalan kearah pintu keluar mansion.
"Kak Leo, maafkan Lily." Pinta Daisy.
"No problem, aku sudah terbiasa dengan perkataan kasarnya." Ucap Leo, lalu mempersilahkan Daisy untuk berjalan di depannya.
Mendengar perkataan Kak Leo, Daisy hanya membalas dengan tersenyum getir. Hatinya merasa sedikit sakit, dan Daisy merasa itu wajar. Karena melihat pria yang sangat dicintainya, dan harus di lupakan olehnya, memiliki rasa cinta yang begitu besar terhadap saudara kembarnya. Dan kini, Daisy hanya bisa berharap. Suatu saat nanti, rasa cintanya pada Kak Leo bisa benar-benar menghilang. Dan dirinya bisa mendapat seorang pria yang lebih baik dari Kak Leo.