NovelToon NovelToon
Konglomerat Dingin & Istri Polosnya

Konglomerat Dingin & Istri Polosnya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Noona Y

Demi menyelamatkan perekonomian keluarganya, Herlina terpaksa menikah dengan Harlord, seorang CEO muda yang tampan, namun terkenal dengan sifat dingin dan kejam tanpa belas kasihan terhadap lawannya.

Meski sudah menikah, Herlina tidak bisa melupakan perasaannya kepada George, kekasih yang telah ia cintai sejak masa SMA.

Namun, seiring berjalannya waktu, Herlina mulai terombang-ambing antara perasaan cintanya yang mendalam kepada George dan godaan yang semakin kuat dari suaminya.

Harlord, dengan segala daya tariknya, berhasil menggoyahkan pertahanan cinta Herlina.

Ciuman Harlord yang penuh desakan membuat Herlina merasakan sensasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Entah kenapa aku tidak bisa menolaknya?" Herlina terperangah dengan perasaannya sendiri. Tanpa sadar, ia mulai menyerahkan diri kepada suami yang selalu ia anggap dingin dan tidak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Ceklek...

Para pelayan keluar setelah menaruh koper dan pintu kamar ditutup.

Harlord langsung merebahkan tubuhnya dengan gaya santai diatas ranjang.

Sedangkan Herlina berdiri mematung. Menatap sekeliling kamar dengan rasa getir, dikamar yang ukurannya tidak sebesar di Bogor ini, hanya ada satu tempat tidur berukuran king size.

Membayangkan dirinya tidak akan tidur sendiri, Herlina jadi merasa gugup, kedua tangannya meremas kuat pegangan tas yang ia bawa, jantungnya terus berdebar-debar.

"Jangan berdiri diam saja disitu, ayo sini, mendekat lah padaku, mau melihat kuda kan..." ajak Harlord, menepuk-nepuk kasur di sebelahnya, memberikan kode agar istrinya mau mendekat.

"Aku harus segera keluar dari kamar ini!!" batin Herlina merasa tidak tenang, segera ia membalikkan badan, dan hendak keluar kamar.

Cekrek...

Cekrek...

Berkali-kali tangannya menurunkan tuas pintu, namun pintunya tidak mau terbuka.

"Kamu mencari ini, istriku...." Harlord tersenyum jahat, sambil menggoyangkan kunci kamar hotel di udara.

Herlina langsung merasa frustasi, saat melihat kunci kamar ini ada ditangan suaminya.

"Ayo kalau mau kunci ini, ambilah kemari...." Harlord tertawa jahat.

"Iiiihhss!!" Herlina kesal, menghentakkan satu kakinya ke lantai.

Sambil cemberut ia duduk di sisi ranjang, sekejap matanya menatap kearah suaminya, menyiratkan rasa enggan untuk berduaan saja di ruangan ini.

"Percuma kamu memasang tampang cemberut begitu..., tetap saja wajahmu cantik jelita." Harlord terkekeh.

"Kata-kata rayuanmu itu, gak akan meluluhkan hatiku...." celetuk Herlina, melipat kedua tangan sambil mengerucutkan bibir.

"Siapa bilang aku mau merayu mu dengan kata-kata, aku lebih suka merayu mu secara langsung...." ucap Harlord, segera ia beranjak dari pembaringan, dan bergeser mendekati istrinya.

"Aahh!! Jangan mendekat!!" pekik Herlina terkejut, saat kedua tangan Harlord menangkap dua pundaknya.

Bruk!

Harlord menarik dan menjatuhkan tubuh istrinya, hingga berbaring diatas ranjang yang empuk.

"Kyaaa!!" Herlina berteriak saat tubuhnya Harlord mengungkung diatasnya, kini ia tidak dapat bergerak kemanapun.

Saat ini wajah suaminya begitu dekat, hanya berjarak beberapa senti saja, hembusan nafasnya yang memburu pun menyapu wajah Herlina.

"Kemarin malam aku tidak bisa memaksamu, karena ada orang lain yang juga tinggal selain kita di rumah, namun sekarang hanya kita berdua.." bisik Harlord, jemarinya mengusap wajah mungil Herlina dan mengelus lembut rambut keritingnya yang sudah tertata rapi.

Dag...💓

Dig....💗

Dug...💞

Suara degup jantung Herlina semakin tidak karuan. Apalagi saat melihat sorot mata tajam itu, menatapnya sangat dalam, seolah Herlina ikut terperangkap dalam bola mata bewarna coklat itu.

Herlina menelan kasar salivanya beberapa kali guna mengurangi rasa panik dalam jiwanya, ia tidak berani bergerak sedikitpun.

"Istriku..., sejauh mana kamu berpacaran dengan mantan kekasihmu itu." tanya Harlord  dengan lembut. Dalam hati ia menari-nari melihat wajah panik Herlina, yang justru makin terlihat menggemaskan, ingin sekali ia melahap istri mungilnya ini.

"A... Apa maksudmu!?" Herlina mengerutkan kening. Matanya menatap Harlord dengan geram, pertanyaan itu sungguh tidak sopan.

"Apa kalian suka berciuman? Atau lebih dari sekedar ciuman?" bola mata Harlord terus menyapu wajah Herlina hingga turun ke arah belahan dadanya.

"Wa... Wajar kan kalau sepasang kekasih berciuman!!" jawab Herlina dengan kesal.

Jawaban yang salah, membuat hati Harlord langsung terbakar api cemburu. Mengira kalau gaya pacaran mereka seperti orang bule. Seketika pula gairahnya jadi membuncah. Membayangkan seorang pria lain, telah lebih dulu memiliki wanita yang ia inginkan, apalagi mengingat sang istri mudanya ini memiliki bentuk tubuh yang lumayan montok.

"Hemm.., baiklah aku akan periksa sendiri, sejauh apa gaya berpacaran kalian." Harlord menyeringai licik.

Herlina mengerutkan keningnya, tak mengerti apa yang di maksud suaminya.

Srekkk!!

Satu tangan Harlord mengangkat rok panjangnya ke atas sampai memperlihatkan kain penutup segitiga yang dibaluti stocking hitam.

"Aaagghh!!" teriaknya histeris, sontak keduanya tangannya langsung menutup kain segitiga miliknya.

Namun Harlord langsung menepis tangannya dengan kasar, kemudian menarik stocking itu hingga robek, dan kain penutup segitiga yang berenda putih langsung terpampang begitu saja.

"Pria jahat!! Mau apa kamu!!" Herlina berteriak sambil menepis tangan suaminya. Ia berusaha menurunkan lagi rok nya, namun itu percuma.

Kedua tangannya dinaikkan keatas dan ditahan dengan satu tangan.

"Lepaskan aku!!" teriak Herlina mulai menangis.

Harlord mencengkram rahangnya dan....

"Ja... Jangan, hhmmptt!!!"

Untuk pertama kalinya Herlina berciuman dengan suaminya namun dengan cara yang kasar, Harlord melumat bibir ranumnya, lalu lidahnya memaksa masuk kedalam rongga mulut Herlina, membuat kedua mata Herlina merem melek.

“Ciumannya kasar sekali!!” batin Herlina, ia jadi membandingkan ciuman suaminya dengan ciuman lembut sang mantan.

Harlord sangat tak sabar ingin cepat-cepat mengambil jatahnya sebagai suami. Tangannya dengan cepat melepas paksa rok yang dikenakan sang istri lalu melemparkannya ke bawah lantai.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

1
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Teteh Lia
masih belum menyadari. Herlina... di depan mu pria tamvan penuh pesona lho.
Teteh Lia
apakah Herlina mulai nyaman hingga jatuh cintrong...
Widya Pereira
1 vote + double bunga meluncur/Determined//Determined/
Widya Pereira
aduh Herlina, lupakan saja mantanmu itu/Smug/
Reogkhentir
Lambat Laun pasti kan bertekuk lutut Herlina ini, Harlord selalu saja membuat terpesona Herlina
Reogkhentir
Benda menjijikan namun bisa membuatmu terbang ke awan tak terlukiskan betapa.......... 🤭🤭😁😁😁
🔵Mochi 🍡🍡
hayo loh 😆
🔵Mochi 🍡🍡
/Sweat//Awkward/ Herlina masa kamu gak sdr lg pegang apa drtd /Shy/
🔵Mochi 🍡🍡
yah kok di tutup 🤣🤣🤭🤭
Febry🎀🍒
Herlina mau diapain lg 😅😅
Febry🎀🍒
keras sekali punggung suamimu 🤭🤭
Febry🎀🍒
kamu loh yg bikin penampilan Herlina berantakan 😅
Febry🎀🍒
kabur itu tidak menyelesaikan masalah loh
Febry🎀🍒
🙈🙈🙈
Febry🎀🍒
lucunya hub mereka
Lumine
mana bisa makan, situasinya kyk gini /Speechless//Speechless/
Lumine
mulutmu bang minta di ketok magic /Hammer//Hammer/
Lumine
kasian sekali mereka 😭🤧
Lumine
parah parah /Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!