NovelToon NovelToon
Hot Summer Boyz

Hot Summer Boyz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:836
Nilai: 5
Nama Author: Sara Budi

Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.

Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.

⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 12 Serba Salah VS Salting

Malam itu, villa terasa lebih hidup dengan obrolan teman-teman Hyunjae yang sedang makan malam di ruang makan. Meja penuh dengan berbagai makanan khas yang sudah disiapkan, mulai dari grilled steak hingga salad segar. Tawa dan canda terdengar riuh, tapi di antara semuanya, ada satu orang yang mencolok dengan sikap cueknya Hyunjae.

Dia duduk di ujung meja, makan dengan pelan sambil pandangannya lebih sering tertuju ke piring daripada ke teman-temannya.

“Hyunjae, lo liat Miyeon nggak? Dari tadi nggak keliatan” tanya Juhaknyeon sambil menuang jus ke gelasnya.

Hyunjae nggak langsung jawab. Dia hanya mengangkat bahu, ekspresinya datar banget. “Gue nggak tau, dan nggak peduli juga”

Jawabannya langsung bikin suasana agak canggung. Younghoon, yang duduk di sebelah Hyunjae, melirik Juhaknyeon, seolah memberi isyarat buat nggak bahas itu lagi. Tapi Juhaknyeon, dengan sifatnya yang selalu perhatian, nggak bisa diem aja.

“Eh, tapi kan dia dateng kesini karena undangan bokap lo. Nggak enak kalau dia nggak makan bareng sama kita semua” lanjut Juhaknyeon sambil nyuap nasi.

Hyunjae menaruh garpunya ke piring dengan bunyi yang cukup keras. “Kalau dia nggak mau gabung, ya biarin aja. Nggak perlu dibawa ribet!” Nada bicaranya jelas-jelas menunjukkan dia nggak mau bahas Miyeon lebih jauh.

Younghoon yang ngeliat itu langsung menepuk bahu Juhaknyeon pelan. “Udah, bro. Fokus makan aja. Dia mungkin cuma pengen waktu sendiri”

Di lantai atas villa, Miyeon duduk di tepi tempat tidurnya, memandangi piring kecil berisi sisa snack yang dia makan siang tadi. Perutnya sebenarnya lapar, tapi dia nggak punya keberanian buat turun dan gabung sama yang lain.

“Hyunjae pasti risih kalau aku ikut. Dia udah cukup malas ngeliat aku siang tadi” gumamnya sambil memeluk lututnya.

Bayangan tatapan dingin Hyunjae terus terngiang di pikirannya. Dia merasa terjebak di antara keinginannya untuk dekat dengan Hyunjae dan rasa takut kalau keberadaannya malah bikin suasana nggak enak.

Suara ketukan pelan di pintu membuat Miyeon tersentak dari lamunannya.

“Miyeon? Ini Juhaknyeon,” terdengar suara pelan dari balik pintu.

Miyeon ragu sejenak, tapi akhirnya berdiri dan membuka pintu. Dia terkejut melihat Juhaknyeon berdiri di sana, membawa nampan berisi makanan lengkap.

“Lo belum makan, kan? Gue bawain makan malam buat lo” kata Juhaknyeon sambil tersenyum ramah.

Miyeon terpana sesaat, lalu buru-buru mengangguk. “Oh, iya… makasih banget, Juhaknyeon. Aku nggak enak tadi turun”

Juhaknyeon melangkah masuk dan meletakkan nampan itu di meja kecil dekat tempat tidur. “Kenapa nggak enak? Kita semua di bawah kok, nggak ada yang bakal ngejudge lo”

Miyeon menghela napas pelan, lalu duduk di kursi dekat meja. “Aku cuma takut kalau Hyunjae nggak suka aku ikut makan bareng. Dia kelihatan nggak nyaman tiap kali aku ada”

Juhaknyeon menatapnya dengan penuh perhatian. “Hyunjae emang gitu orangnya, sering keliatan dingin sama orang baru. Tapi gue yakin dia nggak bener-bener kayak gitu. Lo nggak perlu mikirin banget-banget soal dia"

“Tapi aku merasa dia nggak suka aku” balas Miyeon pelan, suaranya sedikit bergetar. “Kayaknya setiap nyoba deket, dia kayak selalu bikin jarak. Aku cuma nggak mau jadi beban buat dia di sini”

Juhaknyeon tersenyum tipis, lalu duduk di tepi tempat tidur. “Miyeon, gue ngerti perasaan lo. Tapi lo nggak akan tahu apa yang bener-bener dia pikirin kalau lo nggak coba komunikasi sama dia. Kadang, orang yang keliatan dingin kayak Hyunjae sebenernya punya banyak hal di pikirannya yang dia nggak mau bagi sama orang lain”

Miyeon terdiam, merenungkan kata-kata Juhaknyeon. Ada bagian dari dirinya yang ingin percaya, tapi rasa takutnya masih terlalu besar.

“Aku nggak tahu, Juhaknyeon. Mungkin aku lebih baik diem aja, nggak usah bikin masalah selama kalian liburan disini” kata Miyeon akhirnya.

Juhaknyeon menghela napas panjang. “Oke, kalau itu yang bikin lo nyaman. Tapi janji sama gue, lo jangan nyiksa diri lo sendiri. Kalau lo butuh sesuatu, atau mau cerita, gue selalu ada"

Miyeon tersenyum kecil. “Makasih, Juhaknyeon. Kamu baik banget”

“Always” balas Juhaknyeon sambil berdiri. “Sekarang lo makan yang banyak, ya. Jangan bikin gue nyesel bawain makan ke sini”

Miyeon tertawa kecil, meskipun masih ada rasa berat di hatinya. “Iya..”

Setelah Juhaknyeon keluar, Miyeon kembali duduk di meja. Dia memandangi makanan di depannya sambil menghela napas panjang. Di satu sisi, dia merasa sedikit lega karena ada orang yang peduli sama dia. Tapi di sisi lain, bayangan Hyunjae terus mengusik pikirannya.

Di Ruang Tamu Villa

Hyunjae duduk di sofa, memandangi layar TV yang menyala tanpa benar-benar memperhatikan apa yang ditampilkan. Younghoon mendekatinya sambil membawa dua gelas soda.

“Lo beneran nggak peduli sama Miyeon?” tanya Younghoon sambil menyerahkan salah satu gelas ke Hyunjae.

Hyunjae menerima gelas itu tanpa mengalihkan pandangannya dari TV. “Kenapa lo semua jadi peduli banget sama dia?”

“Bukan soal peduli, sih. Cuma gue penasaran aja kenapa lo dingin banget sama dia. Dia nggak ngelakuin sesuatu yang salah, kan?”

Hyunjae menghela napas panjang. “Dia nggak salah apa-apa. Gue cuma nggak suka cara bokap gue maksa dia buat ikut ke sini. Gue nggak minta dia ada di sini, jadi gue nggak merasa perlu dekat sama dia"

Younghoon mengangguk pelan, meskipun dia tahu ada sesuatu yang lebih dari itu. “Kadang gue bingung sama lo, Jae. Lo ngelakuin semua ini buat siapa, sih? Buat diri lo sendiri atau buat nyenengin orang lain?”

Pertanyaan itu membuat Hyunjae terdiam. Dia tahu Younghoon nggak bermaksud jahat, tapi kata-katanya menusuk.

“Apa pun alasannya, gue cuma mau bilang satu hal,” lanjut Younghoon. “Kalau lo terus-terusan bikin jarak sama orang, lo nggak akan pernah tahu siapa yang bener-bener tulus sama lo”

Hyunjae menoleh, tatapannya tajam. Tapi dia nggak mengatakan apa-apa. Dalam hati, dia tahu Younghoon ada benarnya. Tapi mengakui itu adalah hal yang lain.

Di Kamar Miyeon

Sementara itu, Miyeon selesai makan dan membereskan nampan. Dia berdiri di depan jendela, menatap ke arah taman kecil di luar villa. Hatinya terasa campur aduk antara ingin menyerah dan ingin tetap berusaha.

“Hyunjae…” gumamnya pelan. “Apa aku terlalu berharap banyak? Aku udah lama suka sama kamu. Tapi, kayaknya kamu cuek dan nggak pernah inget pertemuan kita ”

Malam itu terasa panjang bagi Miyeon, penuh dengan pikiran dan perasaan yang sulit diungkapkan. Di sisi lain, Hyunjae juga terjebak dalam konflik batinnya sendiri, mencoba memahami apa yang sebenarnya dia rasakan.

Nikita lagi selonjoran di tempat tidur, headphone masih nempel di telinganya. Playlist favoritnya muter lagu-lagu mellow. Ponselnya tiba-tiba bergetar, bikin dia melirik malas. Nama Hyunjae muncul di layar.

Hyunjae: "P. Lagi apa?"

Nikita kaget. Ini pertama kalinya cowok itu chat duluan. Biasanya, Hyunjae nggak pernah sepeduli itu. Dengan rasa penasaran, Nikita langsung bales.

Nikita: "Lagi dengerin lagu. Lo?"

Nggak butuh waktu lama, balasannya masuk.

Hyunjae: "Gue? Lagi santai aja. Tapi kepikiran lo lagi ngapain, makanya gue chat"

Nikita senyum tipis, ngerasa ada yang aneh tapi juga bikin gemes.

Nikita: "Hah, ngapain kepikiran? Nggak biasanya"

Hyunjae: "Ya kali aja lo bosen, terus butuh temen ngobrol. Gue berinisiatif, gitu"

Nikita: "Oh, oke. Baik banget lo. Terus mau ngobrolin apa?"

Hyunjae: "Playlist lo. Lagu apa sih yang lo dengerin? Kayaknya seru banget sampai lo diem di kamar."

Nikita ngetik sambil ketawa kecil.

Nikita: "Rahasia dong. Lagian, lo kan nggak pernah keliatan suka musik mellow kayak gue"

Hyunjae: "Bisa aja lo. Gue juga dengerin kok, walaupun beda genre. Tapi, gue yakin lagu lo pasti bikin suasana jadi lebih... tenang"

Nikita ngerasa ada yang beda dari cara Hyunjae ngetik malam itu. Tapi dia pura-pura nggak sadar dan terus bales.

Nikita: "Iya dong. Musik mellow tuh emang bikin relax. Coba deh lo dengerin, siapa tahu suka"

Hyunjae: "Kalau gue suka, berarti next time kita dengerin bareng, ya"

Nikita baca chat itu sambil nahan senyum. Ada sesuatu yang hangat dari cara Hyunjae nulis, meskipun dia berusaha kelihatan santai.

Nikita: "Ya boleh sih. Tapi lo jangan ngantuk aja nanti"

Hyunjae: "Ngantuk? Ngobrol sama lo aja gue nggak mungkin bosen, apalagi ngantuk"

Nikita diem sejenak, ngerasa obrolan ini mulai terasa beda. Tapi dia tetap main aman.

Nikita: "Halah, lebay lo. Udah, lanjutin santai lo aja. Gue mau dengerin lagu lagi"

Hyunjae: "Santai apaan? Gue masih penasaran sama lo. Tapi yaudah, nikmatin lagunya. Jangan lupa bales chat gue nanti, ya"

Nikita cuma bisa senyum sendiri sambil nutup chat itu. Malam itu, dia nggak nyangka kalau Hyunjae yang biasanya cuek ternyata bisa sehangat ini.

Bersambung

Bagaimana tanggapan kalian?

■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏

GOMAWO CHINGU💙😉

1
Saidah_noor
masih baru ya...
Sara Budi: iya masih baru
total 1 replies
Noorphans.
Mantap nih!
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙💙
total 1 replies
Eirlys
Sempurna deh ini. 👌
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!