NovelToon NovelToon
Jangan Tanyakan Mengapa Aku Berubah

Jangan Tanyakan Mengapa Aku Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Kehidupan seorang perempuan berubah drastis saat dirinya mengalami sebuah keajaiban di mana ia mendapatkan kesempatan hidup untuk kedua kalinya.

Mungkinkah kesempatan itu ia gunakan untuk membalas semua sakit hati yang ia rasakan di kehidupan sebelumnya?

Selamat datang di kehaluan Mak othor yang sedikit keluar dari eum....genre biasanya 🤭.

Semoga bisa di nikmati y reader's 🙏. Seperti biasa, please jangan kasih rate bintang 1 ya. kalo ngga suka, skip aja. Terimakasih 🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Aisha turun dari kamarnya saat makan malam tiba. Itu pun harus di panggil bibi lebih dulu. Sedangkan Fazal yang hari itu tidak ke kantor harus menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja.

Adi--suami Binar menatap kagum pada sosok adik iparnya yang selama ini selalu tertutup dengan gamis dan hijab lebarnya. Tapi lihatlah sekarang, meski tak memakai pakaian seksi yang serba terbuka nyatanya membuat adrenalin kelaki-lakiannya bangkit.

Aisha hanya mengenakan piyama lengan panjang dan mengikat asal rambut hitam lebat miliknya.

Binar yang melihat suaminya menatap Aisha tanpa berkedip memukul paha suaminya.

Plak!!

Adi pun tersadar bersamaan dengan Aisha yang sudah duduk bersebrangan dengan Adi.

"Mas!", panggil Binar. Adi pun tersadar dari lamunannya.

"Suami kamu mana, Sha?", tanya kakek. Aisha menoleh pada lelaki berumur itu.

"Di ruang kerja'', jawab Aisha. Eva dan Firman menyusul duduk di meja makan. Disisi kiri Abid, Firman menjatuhkan bokongnya. Begitu juga Eva yang duduk di sebelah suaminya.

"Oh iya, besok pagi kamu langsung bisa masuk sekolah Sha. Kelas 12IPA1."

Aisha cukup terkejut. Nyatanya ia kembali di kelasnya yang semula. Ia bisa berkumpul dengan tiga sahabatnya.

Senyuman Aisha merekah sempurna. Ini pertama kalinya kakek Abid melihat Aisha tersenyum sumringah seperti itu.

"Terimakasih, Kek!", kata Aisha tulus. Entah Aisha entah Asha yang mengatakan terimakasih atas kebahagiaan sederhana itu.

"Eum...boleh kakek menyarankan sedikit?", tanya kakek Abid ragu-ragu.

"Silahkan kek!"

"Kamu kembali pakai hijab kamu ya ke sekolah! Kalau di rumah, belum mau pakai lagi tidak apa-apa. Pelan-pelan saja nanti kamu akan terbiasa lagi."

Aisha menatap mata tua itu dengan datar. Sebenarnya Asha kasihan pada jasad Aisha yang biasa menutup aurat. Tapi karena sekarang adalah dirinya yang menghuni jasad itu, justru Aisha malah harus mengikuti kebiasaan seorang Asha.

"Oke!", sahut Aisha pada akhirnya.

"Ya sudah, silahkan makan!", ujar kakek Abid.

"Biar aku aja yang ambilin!", kata Aisha. Kakek Abid pun mengangguk setuju. Selama ini Aisha memang seringkali melayani makan untuk kakek mertuanya.

"Makasih!", ujar kakek. Aisha pun mengangguk tipis. Setelah semua mengambil makanan, barulah Aisha terakhir mengambil.

"Harusnya kamu nunggu suami kamu makan, baru kamu makan! Istri macam apa begitu!", sindir Eva. Aisha yang sedang menyuapkan makannya pun terpaksa berhenti lalu menatap ibu mertuanya.

"Eva! Diam lah, tidak perlu ribut dengan hal sepele seperti ini. Lagi pula kamu kan tahu, Fazal sedang kerja. Nanti kalau sudah selesai dia juga akan makan!", kata kekek Abid.

"Ayah selalu saja membela anak kampung ini!", kata Eva.

Binar melirik ibunya yang sedang protes pada sang kakek.

"Selesaikan makan kalian! Setelah ini ke ruang kerja ayah, Firman!", pinta Abid.

"Iya, Yah!", sahut Firman. Benar saja, kedua lelaki dewasa itu pun selesai makan lalu beranjak ke ruang kerja.

Karena sudah selesai, Aisha pun ikut bangkit sambil membawa bekas piringnya ke dapur.

"Eh, kemana kamu?!", teriak Binar pada Aisha.

"Ngga liat bawa piring kotor? Pasti ke dapur lah!", jawab Aisha. Tanpa menunggu ocehan Binar, gadis itu tetap melangkah menuju ke dapur.

Binar akan kembali mengoceh tapi suaminya menyela.

"Udah lah, biarin aja! Sini piring kamu dan ibu, mas sekalian mau bikin kopi!", ujar Adi sambil berdiri.

"Kamu habis makan lho mas, masa iya ngopi? Ngga usah modus! Kamu pasti mau nyamperin si kampungan itu kan? Iya?''

"Kamu ngomong apa sih? Bisa-bisanya nuduh kaya gitu, ada ibu pula!", kata Adi yang langsung meletakkan kembali piring-piring kotor itu. Setelah itu, ia pun memilih menuju ke kamarnya yang ada di lantai atas tapi bagian belakang.

Eva menghela nafas panjang. Putri sulung dan menantunya memang seringkali bertengkar.

Mungkin karena keduanya sibuk dan jarang quality time. Apalagi sudah tiga tahun ini, mereka belum memiliki momongan dengan alasan Binar yang masih sibuk berkarir.

"Udah Nar! Kalian sama-sama capek! Biarin bibi yang beresin meja! Sana, susul suami mu ke kamar!", Eva mendorong Binar agar menyusul Adi. Mau tak mau Binar pun setuju. Setelah Binar pergi, Eva pun menuju ke kamarnya.

Ia membiarkan meja makan penuh dengan sisa makanan mereka.

Di dapur, Aisha mencuci bekas ia makan juga milik kakek Abid.

"Lho, non Aisha! Biar bibi saja yang mencuci!", kata bibi.

"Ngga usah bi, ini cuma bekas ku sama kekek. Yang lain ngga tahu tuh!"

Bibi pun memilih untuk meninggalkan Aisha. Perempuan berumur itu menuju ke ruang makan. Benar saja, sisa piring majikan masih berserakan.

Sebelum Aisha mendapat insiden kemarin, bibi dan Aisha lah yang bekerja sama membereskan meja makan meski bibi yang mencucinya karena ia melarang Aisha melakukannya.

Tanpa menggerutu sama sekali, bibi mengangkut piring-piring itu. Sesampainya di dapur, bibi sudah tak mendapati keberadaan Aisha.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Fazal selesai mengerjakan pekerjaan juga berdiskusi dengan ayah juga kekeknya. Mulai bulan depan, Fazal akan lebih sering memantau perkembangan yayasan pendidikan milik keluarga Abidzar.

Awalnya Fazal menolak karena ia pasti akan lebih sering bertemu dengan Naura. Tapi kekeknya justru yang meminta Fazal agar ia belajar untuk profesional. Fazal dan Naura sudah tak memiliki hubungan apa pun lagi. Juga Aisha yang masih dalam pantauan mereka.

Sesampainya di kamar, Fazal melihat Aisha yang sedang membereskan buku-bukunya.

"Sha!"

Aisha menoleh saat suaminya memanggil nama itu.

Fazal pun mendekat pada Aisha yang masih diam di dekat tasnya. Namun tatapan Aisha seperti tidak menyukai keberadaan Fazal. Ia masih ingat pertengkaran kecilnya tadi sebelum jam makan malam.

"Besok pagi dan seterusnya, aku yang akan mengantarkan juga menjemput mu ke sekolah!", kata Fazal.

Aisha tersenyum miring.

"Sebanyak itu waktu luang mu untukku!?", tanya Aisha. Helaan nafas keluar dari sosok pria dewasa dan tampan itu. Sayangnya, Asha tak tertarik sama sekali padanya. Entah dengan Aisha sendiri!

Fazal memegang kedua bahu Aisha dan membuat gadis itu menatapnya.

"Aku baru sadar, selama ini aku bergantung pada mu Sha!", kata Fazal dengan penuh keyakinan. Aisha menurunkan tangan Fazal dari bahunya.

"Maksudmu, bergantung yang bagimana? Menyiapkan pakaian untuk mu? Makanan? Kopi? Ckkkk....! Itu bisa kamu lakukan sendiri! Awas!", Aisha menabrak bahu Fazal begitu saja.

Fazal mengusap kasar wajahnya.

Kenapa kamu bisa sekeras kepala itu, Aisha! Sedikit saja kamu belum bisa memaafkan ku?

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Aisha sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Jika Asha biasa memakai lengan pendek dan rok panjang, Aisha harus mengenakan seragam berhijab pada umumnya.

Fazal sedikit merasa tenang karena akhirnya sang istri bisa menutup kepalanya lagi. Tidak ada alasan panas karena di kelas tentu ada AC.

Setelah berpamitan pada kakeknya, Aisha dan Fazal pun melesat menuju ke sekolah.

"Ingat pesan kakek, di sekolah kamu pelajar dan kerabat kakek. Tapi kamu tetap istriku, jadi batasi pergaulan mu dengan lawan jenis!", kata Fazal.

Aisha tergelak mendengar nasehat Fazal.

"Harusnya nasehat itu berlaku buat kamu, tukang selingkuh!", cibir Aisha.

Fazal sampai tak bisa berkata-kata. Faktanya memang ia yang selingkuh dari Aisha.

"Sudah lah! Aku mau turun!", kata Aisha akan membuka pintu. Tapi Fazal masih menguncinya hingga Aisha menoleh pada Fazal.

"Apa lagi?"

Fazal memberikan tiga lembar uang berwarna merah pada Aisha.

"Buat jajan hari ini!", kata Fazal. Aisha pun menerimanya. Tapi saat di ambil, Fazal justru menahannya.

"Kalo ngga niat ngasih, ya udah!", kata Aisha emosi. Tapi Fazal menahan tangan Aisha.

"Setidaknya kamu menyalami ku sebelum berangkat sekolah. Hormati aku sebagai suamimu!"

"Please ya Mas! Aku bosan kamu terus mengingatkannya!", kata Aisha yang mau tak mau mencium punggung tangan Fazal setelah menerima uang tersebut.

Dan setelah itu, Aisha pun keluar dari mobil langsung menuju ke gerbang dan berjalan ke arah kelasnya.

"Dia tahu keberadaan kelas nya di mana?", batin Fazal.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Aisha berjalan santai menuju ke kelasnya. Wajah barunya banyak menyita perhatian. Masalahnya, gadis itu menuju ke kelas 12IPA1 di mana kalangan murid terpilih dengan otak yang cemerlang.

Dari kejauhan, Aisha melihat tiga sahabatnya yang sedang berjalan ke arahnya. Dengan sedikit berlari Aisha menghampiri Nikala, Visnu dan Dion.

"Dion, Nikala, Visnu!", pekik Aisha girang. Semua mata tertuju pada sosok Aisha. Tak terkecuali tiga sahabatnya.

"Hah! Gue kangen banget sama kalian!!!", Aisha hampir memeluk ketiganya. Namun ketiga sahabatnya mundur.

Teman-teman di sekolah Aisha menatap gadis itu dengan kasian. Bukan hanya Aisha, banyak murid di sana yang sakit atau patah hati karena ketiga remaja tampan itu. Hanya Asha lah yang bisa mensejajarkan diri dengan mereka.

Dih, siapa nih?

Anak baru ya? Kok sksd gitu sama tuh cowok-cowok ganteng?

Tebel banget tuh muka ya, bisa nahan malu!

Aisha mendengar gunjingan mereka sampai akhirnya ia sadar kalau saat ini ia adalah Aisha, bukan Asha!

Ketiga sahabat Asha menatap Aisha dengan pandangan yang datar seperti umumnya pada gadis-gadis di sekolah itu.

"Yon, Nik, Visnu! Eum...??!"

Belum selesai Asha bicara, ketiganya melangkah meninggalkan Aisha.

Aisha meremas kedua tangannya sambil memejamkan matanya. Ia lupa, ketiga sahabatnya sulit berteman dengan perempuan selain dirinya.

"Dion, gue bakal benci seumur hidup sama Lo kalo sampe Lo cuekin gue!", pekik Aisha.

Deg!!!

Dion menghentikan langkahnya, begitu juga dengan dua sahabatnya. Kata-kata itu sering Asha katakan kalau sedang mode ngambek.

"Dion, Visnu, Nikala! Gue bakal benci seumur hidup sama kalian kalo masih pada cuekin gue! Sumpah deh!''

Ucapan Asha terngiang-ngiang di telinga mereka saking seringnya mendengar sahabat tangguhnya merajuk manja.

Dion memutar badannya ke belakang dan melihat Aisha yang berjalan menuju ke ruang kelas mereka.

"Yon, Nik! Ini cuma kebetulan kan?", tanya Visnu. Kedua remaja itu menggeleng. Akhirnya mereka batal bolos dan memilih kembali ke kelas.

Dan mereka di kejutkan dengan tempat duduk Asha yang di duduki oleh Aisha.

Ketiganya saling melempar pandangan satu sama lain.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

terimakasih 🙏

1
Wini
Luar biasa
Eka Pengestu
nunggu up nya setengah mati munculnya malah cma setengah menit...dikit bgt thorrr kurang puass.
Putri Chaniago
jgn begitu mudahnya jln utk Fazal mendapatkan maaf n kesempatan dari Aisha sesuai judul kan Aisha berubah
Putri Chaniago
pasti Naura yg ngintip teman² Asha, Naura jg yg mencelakai Asha hingga mati kesetrum
Putri Chaniago
mantap Asha habisin aja duit Fazal kan dulu dia pelit pd Aisha, moga Asha bisa membalaskan apa yg d rasakan n derita Aisha setelah tau cerita hidup Aisha tubuh yg d tempati Asha jg bisa membalas Naura adik ipar ayahnya
Putri Chaniago
g sabaran nunggu balasan dari Aisha / Asha utk Fazal n Naura jg Eva
Putri Chaniago
secepatnya Asha tau perselingkuhan Naura dg Fazal suaminya Aisha, ternyata Naura 11 12 dg Ana kk nya PELAKOR
Zahbid Inonk
wow 😱 speechless thor keren
Putri Chaniago
apa Naura adiknya Ana ipar dari Gatan org yg sama dg Naura kekasih Fazal suaminya Aisha
Yuliana Tunru
siapa pelqku x jgn sampai.lolos ya
Eka Pengestu
se serem itu tingkah laku dan perbuatan anak dibawah umur apa lg mash dlm status pelajar../Smug/
muthia: itu l yg paling saya takutkan saat ini pembulyan dan perundungan 🙏
total 1 replies
Yuliana Tunru
waduh hodup lg tp di tubuh orang lain..smoga teman2 asha cerita gmn jahat x ana dan ceraikan iblis betina iru..tp siapa ya yg bunuh asha
we
😭😭😭😭
muthia
Secangkir kopi buat tanda perkenalan🙏
Yuliana Tunru
dua2 x meninggal krn ketidak adilan dan siksaan ..sedih bgt..up lg yaaa
we
pasti seru balas dendam dengan orang yg sama
Yuliana Tunru
itulah klo terlalu percaya pd istri muda mu gatan coba kau.pikir knp asha jd badung dan tak menurut pasti ada hal yg tak baik terjd dan kau buta hanya mekihat di sisi lain semua salah asha skrg apa lg guna x merenung dan sedih krn pembunuh asha adalah dirimu
muthia
mampir lg diriku bucan 🙏
Yuliana Tunru
q hadir mak ..smoga ceritamu mantap kyk biasa ya ..
Putri Chaniago
jiwa Asha yg masuk k dlm raga/ jasad Aisha, kini saatnya Aisha menghukum Fazal suaminya mengejar cinta Aisha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!