Bukan Diriku

  "Aku biasa pulang sendiri." jawab Misya yang masih menikmati makanan pasta miliknya.

  "Jangan banyak alasan,aku akan tetap mengantarmu pulang ke rumah." ucap Alex yang langsung pergi meninggalkan Misya ditempat itu .

  Sedangkan Misya masih terlihat kesal." Belum jadi apa-apa sudah berani mengaturku, bagaimana kalau aku menikah dengan dia bisa-bisa aku stres menghadapinya." gumam Misya yang baru saja jadian Alex dirinya malah diatur seenaknya oleh dirinya .

  Misya merasa malam ini hari paling sial, kenapa juga dia bertemu dengan dia di suatu Bar hingga dirinya terjebak sendiri.

  Setelah selesai makan,Misya pergi ke ruang belakang yang begitu banyak buku tertata rapi didalam rak buku.

  Saking penasarannya,Misya membuka buku salah satu buku di rak itu.Hingga dia kaget ada sebuah tangan memegang pundaknya .

  Misya langsung menoleh kebelakang,dan spontan kaget."Kamu." ucap Misya yang kaget melihat Kehadiran Alex yang berdiri tepat dibelakang dirinya

  "Bisa tidak kamu bersuara tanpa membuat aku kaget." ucap Misya dengan nada marah.

  "Terlalu fokus membaca tanpa menyadari kedatanganku." ucap Alex yang ikutan mengambil salah satu buku favoritnya.

  "Coba kamu baca buku ini, pasti kamu suka." Alex memberikan sebuah buku pada Misya.

  Misya langsung menerima buku itu, dan penasaran apa judul buku itu."Oh buku itu,aku sudah pernah baca." ucap Misya yang sudah pernah membaca buku yang diberi oleh Alex .

  " Ternyata sudah baca ya."

  " Sudah." jawab singkat Misya yang langsung duduk di sofa panjang yang ada diujung ruangan dekat jendela.

  Alex pun duduk disamping Misya yang nampak serius dengan buku yang dia pegang." Lebih baik kamu bawa saja." perintah Alex pada Misya .

  " Nanti kamu butuh." ucap Misya pada Alex.

  " Aku sudah membaca buku itu." ucap Alex yang sedikit mengetahui akan kesukaan Misya pada media buku.

  " Ya sudah,buku ini aku bawa." ucap Misya yang akhirnya dia membawa buku milik Alex.

  "Bawa saja buku itu, sekarang ayo kita pulang sekarang." ajak Alex yang langsung menarik tangan Misya dan Misya hanya bisa terdiam saat tangannya digenggam oleh Alex.

  Walaupun sebenarnya dia masih merasakan keraguan akan keputusan itu, apalagi dirinya pernah merasakan sakit karena orang yang dulu dia cintai mengkhianati cintanya dan semua itu terulang kembali pada dirinya dengan pria yang berbeda tapi keseriusannya membuat dirinya luluh pada pria itu.Bahkan tak ada lagi sandiwara antara mereka berdua.

  "Apa mungkin aku bisa." batin Misya yang duduk terdiam dengan pikiran yang masih berantakan antara dia dengan Alex.

  " Kenapa kamu diam saja?" tanya Alex pada Misya yang lebih banyak diam.

  " Tidak ada apa-apa." jawab Misya yang pandangnya masih mengarah ke jendela mobil.

  Alex pun hanya terdiam, sepertinya dia mengerti apa yang sedang Misya pikirkan.Setelah satu jam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di rumah Misya.

  Situasi malam itu tampak hujan deras hingga Misya dan Alex keluar dari mobil.

  " Oh iya mana handphonemu?" tanya Alex pada Misya .

  " Ini handphoneku." tiba-tiba saja handphone Misya diambil langsung Alex.

  " Mau kamu apakah handphoneku." dengan nada sedikit kesal.

  " Aku mau masukkan nomer milikku,jadi kalau butuh sesuatu mudah nantinya." ucap Alex .

  " Alasan saja dia." batin Misya yang tahu gerak-gerik dari pria itu

  "Sudah aku simpan nomer milikku, kalau butuh sesuatu hubungi aku nanti." ucap Alex yang sengaja untuk mempermudah komunikasi dia dengan Misya.

  " Terserah." jawab Misya yang langsung pergi meninggalkan Alex yang saat itu ada diluar,sedangkan Misya sudah masuk kedalam rumahnya.

  Reaksi Alex langsung membalas dengan menggelengkan kepala melihat Misya respon Misya seperti itu." Sepertinya aku harus bersabar menaklukkan dia." batin Alex yang masih mengakui jika Misya masih sulit menerima kehadirannya apalagi dia sedikit memaksa untuk menerima dirinya.

  Dari depan ada mobil yang datang menghampiri Alex,Alex pun datang menghampirinya.

  " Ngapain kamu malam-malam kesini,memangnya ini rumah siapa?" tanya Nino sahabat dari Alex.

  " Ini rumah Misya." jawab Alex dengan santai.

  "Apa kamu bilang,jadi ini rumahnya Misya." ucap Nino yang kaget melihat rumah mewah tepat didepannya.

  " Iya, ayo kita pergi sekarang." perintah Alex pada Nino,yang pada awalnya mereka pergi bersama hingga akhirnya Alex pergi meninggalkan Nino tanpa dia berpamitan sampai-sampai Alex menghubungi dirinya lagi untuk menjemput di alamat itu.

  "Wah parah kamu, ternyata kamu diam-diam serius dengan Misya." ucap Nino yang tak menyangka jika temannya akan serius ini pada Misya.

  "Apa aku salah?" tanya balik Alex pada Nino.

  "Tidaklah ,justru beruntung kamu mendapatkan Misya. Sekalian dia dapat merubah sifat dingin menjadi lebih lembut setelah mengenal arti cinta." ucap Nino yang merasa dirinya tahu segala hal .

  "Dasar kamu ya." ucap Alex pada Nino yang malah mengolok-olok dirinya.

  "Sabar bro, yang penting kamu dekati dia terus sampai dia luluh sama kamu.Kalau kamu butuh bantuan aku siap bantu kamu kok." ucap Nino yang selalu terbuka pada Alex.

  "Sudahlah,aku bisa mengatasinya sendiri." jawab Alex yang lebih fokus pada handphonenya dan tidak lupa dia memberikan nama dikontak handphone miliknya dengan menulis nama Misya.

  Sedangkan Misya duduk ditempat tidur yang sesekali dia memukul bantalnya dengan tangannya .

  "Kenapa bisa seperti ini." ucap Misya yang merasa kesal kenapa dirinya lebih memilih diam tanpa berani membentak pria itu.

  " Benar-benar sudah gila ini." ucap Misya yang merasa kesal sendiri dengan apa yang terjadi pada dirinya.

  Saking kesalnya , akhirnya dia memilih untuk istirahat dan menghilangkan perasaan itu dan dimulai kegiatan esok harinya yang akan lebih sibuk.

  Pagi hari

  seperti pagi biasanya Misya sudah bangun pagi dan beraktivitas diluar mengisi waktu dengan berolahraga pagi.

  Saat posisi Misya selesai berolahraga, handphone miliknya langsung berdering dan tertera nama Alex di panggilan pagi itu.

  " Dia kenapa lagi." batin Misya diwaktu istirahatnya sudah ada yang menelepon pagi-pagi.

  " Halo."

  " Halo pagi." sapa Alex pada Misya.

  " Ada apa lagi kamu menggangguku lagi?" tanya Misya yang baru saja selesai olahraga.

  " Hanya sekedar menyapa saja." jawab Alex yang langsung dibalas Misya dengan ekspresi sedikit kesal mendengar jawaban dari Alex.

  "Apa tidak cukup kamu terus menggangguku." ucap Misya yang mulai mengeluarkan rasa kesalnya pada Alex.

  "Memangnya posisimu sekarang sedang apa?" tanya Alex pads Misya.

  "Aku baru saja selesai olahraga."

  "Pantas saja aku hubungi dari tadi tidak kamu angkat." ucap Alex yang sebenarnya sadari tadi sudah menghubungi Misya sedari pagi.

  "Aku hanya mengingatkan saja ,nanti aku jemput kamu di rumah." ucap Alex yang bertujuan ingin mengabarkan sesuatu pada Misya yang sekarang ini menjadi kekasihnya .